Monday 27 April 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 6

Kembali mama dan intan dibawa jalan - jalan oleh primata yang mereka jaga, kali ini oleh kera spesies bonobo yang membawa mereka berkeliling wilayah itu, pertama mereka menuju daerah taman yang belum pernah kukunjungi, taman itu hanya berhiaskan semak yang tecukur rapi. Para bonobo itu kadang berhenti kadang berjalan pelan disitu menikmati taman itu, suasana siang yang cerah membuatku gerah, tidak kubayangkan bagaimana mama dan intan bisa menahan terik matahari siang, apalagi mereka berdua telanjang, dari jauh kulihat mereka biasa saja berada dibawah panas matahari. Saat para kera itu berhenti sejenak lagi, beberapa kera mulai melakukan spanking ke pantat mama dan intan disambut dengan desahan mereka berdua, sepertinya mereka sudah gemas tidak pernah dikunjungi atau mendapatkan servis dari mama. Para kera itu lanjut berjalan sambil menarik mama dan intan merangkak mengikuti mereka, dan aku akhirnya berhasil mendapatkan spot terdekat yang membuat bisa melihat dengan jelas tubuh mamaku dan intan sudah dipenuhi keringat, menambah keseksian mereka. Mereka berjalan menuju arah barat, dan aku teringat aku belum pernah masuk lebih dalam ke tempat itu karena seolah tertutup oleh pohon. Diantara pepohonan itu ada jalan setapak dari batu dan mereka melewati jalan setapak itu, sementara aku dari samping bersembunyi diantara pepohonan sambil merekam mereka. Pepohonan disini cukup lebat bahkan hanya sedikit sinat matahari yang mencapai tanah, aku jadi penasaran dengan apa yang ada diujung hutan kecil ini. Tidak lama mereka melewati hutan ini, begitupun juga aku dan rupanya apa yang ada diujung hutan ini adalah bagian dari wilayah terlarang yang ditinggalkan, bisa kulihat kandang - kandang kosong yang tidak terawat, banyak rumput liar tumbuh tidak terawat. Para bonobo itu membawa mama dan intan menyusuri tempat ini, dan ini juga kesempatanku menyusuri tempat ini. Mereka lalu berhenti sejenak di salah satu kandang yang ditinggalkan itu, lalu para kera itu beristirahat disitu dan mereka mengikat tali dari kalung anjing mama dan intan ke tiang besi di dekatnya, lalu mereka pun berlari - lari dan bersenang - senang di tempat itu. Seperti tadi, mama dan intan hanya menurut saja disuruh diam menunggu, dan mereka masih setia menungging dan sama sekali tidak berdiri. Selesai menikmati kandang lawas itu, para bonobo itu lanjut jalan, tidak lupa mereka ajak juga "peliharaan" seksi mereka ikut jalan - jalan menyusuri tempat itu, sambil berjalan - jalan para kera itu sesekali meraba - raba tubuh telanjang mama dan intan yang penuh keringat, tidak ketinggalan pantat mereka juga di spank dan ekor rubah yang tertancap di anus mereka turut dimainkan juga. Mereka lalu menuju pohon beringin yang rimbun dan disitu mereka berteduh dan kulihat mama dan intan senang akhirnya bisa berteduh sejenak, tapi hanya sekitar 1 menit mama dan intan dibawa kembali jalan - jalan dibawah terik matahari yang langsung mengenai tubuh putih mulus telanjang mereka, tidak bisa kubayangkan kalau tubuh mereka berdua jadi kecoklatan akibat terkena sinar matahari langsung. Tidak lama mereka sampai di kolam yang sudah tidak ada airnya, dan disitu kembali mama dan intan diistirahatkan dengan tali kalung anjing mereka diikat ke pohon kecil, aku dekati mereka untuk mendengar percakapan mereka. Mama: untung kita udah pake sun block, kalo gak body kita udah gosong hihihi... Intan: hihihi iyaa.... Tidak kuduga mereka sudah pakai sun block, tapi sejak kapan pikirku. Tapi syukurlah setidaknya tubuh mereka gak akan gosong. Para kera itu cukup lama mengitari, duduk - duduk dan bermain di kolam kosong itu, bahkan aku sendiri berhenti merekam sebentar dan main HP sembari menunggu mereka bergerak. Lama juga pikirku, sepertinya mereka sangat betah di tempat itu, dan 7 menit kemudian merela beranjak kembali membawa serta mama dan intan berjalan - jalan lagi. Mereka menuju kandang - kandang yang tidak terurus itu, menyusurinya lalu berjalan ke spot lain di tempat itu, kemudian ke taman yang terbengkalai di tempat itu, dan akhirnya beristirahat sejenak disitu. Para kera bonobo itu berlarian disana sedangkan mama dan intan hanya menonton saja dengan tali kalung anjing mereka terikat di dahan pohon. Sepertinya ini bakal lama pikirku, dan demi menghemat baterai handycam-ku, aku hanya merekam ketika mereka jalan atau melakukan sesuatu yang tidak terduga, selebihnya kunikmati sendiri. Puas bermain di taman terbengkalai itu, mereka kembali melanjutkan petualangan mereka sambil spanking pantat seksi teman jalan - jalan mereka, aku baru menyadari sama sekali tidak ada bangunan disini, hanyalah kandang dan taman - taman terbengkalai saja disini. Mama dan intan dibawa melewati tempat - tempat itu dimana kali ini para kera itu sama sekali tidak berhenti hingga mereka mencapai hutan kecil itu, aku yakin sekali mama dan intan sepertinya mulai kecapekan karena dibawa merangkak terus tanpa jeda istirahat setelah dari taman terbengkalai itu. Disana mereka berhenti hanya hitungan detik kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju entah kemana. Kulihat arah mereka menuju kandang kera itu, syukurlah setelah berada diluar selama 39 menit mereka akhirnya kembali, mama dan intan dengan tubuh telanjang mereka yang berkeringat ditambah plug ekor rubah yang menancap di lubang anus mereka membuat mereka terlihat semakin seksi. Sesampai di kandang, para kera itu melepas kalung anjing di leher mereka dan plug di anus mereka, mereka lepas sendiri dan setelah itu mereka memungut pakaian mereka, mengenakannya kembali lalu berpamitan dengan mereka kemudian pergi menuju bangunan disana. Aku yang sudah bosan memutuskan untuk pergi dari wilayah ini, tapi sebelum pergi aku memasang 3 buah handycam-ku untuk jaga - jaga jika ada adegan menarik lagi, aku mau bertemu temanku dulu sebelum kembali lagi kesini. Entah kenapa aku mulai jenuh mengikuti kelakuan mamaku yang seperti itu, pergi ke rumah temanku mungkin adalah pelarianku agar bisa mengalihkan pikiranku dari memikirkan mama yang suka berbuat mesum dengan para primata disana, apalagi mama bilang sampai jam 2 disana, aku sangat yakin dia dan temannta si intan pasti akan berbuat aneh - aneh dengan primata lain. Beruntung teman - temanku sedang pada ngumpul jadi aku bisa menghabiskan waktuku lebih lama bersama teman - temanku. Ahh sial meskipun aku sudah ngerumpi dengan teman - temanku bayangan mama dan intan disetubuhi kera - kera sering terlintas di pikiranku, aku berusaha fokus dengan teman - temanku tapi bayangan itu sering muncul di kepalaku. Setelah selesai berkumpul dengan teman, aku segera dengan kecepatan maksimal menuju tempat penangkaran kera dan tanpa pikir panjang aku langsung menuju wilayah terlarang dengan mode ninja, segera bangunan didepanku aku hampiri, dan ketika kuintip tidak ada siapa - siapa bahkan tas kerja mama dna intan juga tidak ada, wahh sial pasti sudah pulang mereka, aku lalu mengambil ketiga handycam-ku dan segera kembali kerumah untuk melihat adegan apa yang akan muncul di dalam memori handycam-ku. Sesampainya di rumah kudapati mama sudah di rumah Mama: kamu kemana aja, mama cariin lhoo tadi... Aku berkata ke mama kalau aku dolan ketempat teman dan beliau pun tidak mempermasalahkannya. Aku segera menuju ke kamar dan kembali membaca arsip dari bangunan di wilayah terlarang, sedangkan untuk rekamam aku setel malam karena takut kepergok mama, bisa heboh nanti. Menjelang malam, kuhabiskan waktuku menonton TV dan bermain komputer, aku sendiri juga mengajak mama mengobrol kecil tentang pekerjaannya tadi, tapi sialnya setiap aku mengobrol dengan mama selalu kebayang tubuh telanjangnya sedang disetubuhi para kera atau sedang dibawa merangkak sambil telanjang oleh para primata jelek itu, karena itu aku kurang berani menatap wajah mamaku, hanya melihat tubuhnya saja terbayang saat tubuh bugilnya tengah digenjot simpanse atau orangutan, mamaku sedikit bingung dengan tingkah lakuku dan dia pun beranjak sebentar untuk ke toilet, saat dia membelakangiku memperlihatkan punggung dan pantatnya yang tertutup pakaian malah terlintas versi telanjangnya, terlintas pantatnya yang semok tengah di spank, ataupun tengah digenjot maupun ketika butt plug ekor hewan tertancap di pantatnya, ahh sial kenapa bayangan tubuh telanjang mamaku terlintas terus. Karena tidak tahan aku segera menuju kamarku, aku langsung rebahan di kasurku dan malah ketiduran, tanpa sadar aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku kulihat mama tengah bersih - bersih dan tiba - tiba segerombolan simpanse muncul entah darimana lalu memeluk mamaku dan membawanya ke kamarnya, aku lalu melihat mereka mulai melucuti kaosnya, lalu hot pants nya dan terakhir BH dan CD nya, mereka mengerumuni tubuh telanjang mamaku dan mamaku hanya pasrah saja disetubuhi bergilir oleh para simpanse dengan berbagai macam gaya, dan tidak ketinggalan semua lubang di tubuhnya dijejali penis mereka dan juga diisi sperma mereka. Mereka menggarap mamaku cukup lama, dan ketika mereka selesai aku tiba - tiba terbangun dari tidur, mimpi macam apa tadi pikirku, aku lihat jam rupanya sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku segera menuju laptopku dan mulai menyetel rekaman dari ketiga handycam-ku. Rekaman pertama yang kusetal adalah handycam yang berada di bangunan, dalam rekaman itu kulihat mama dan intan tengah terbaring lemas, sudah pasti mereka kecapekan dibawa jalan sana jalan sini sama kera bonobo itu, aku percepat ke menit ke-5 dan mereka masih terbaring di lantai, kupercepat lagi ke menit 10 mereka mulai beranjak dan mengobrol kecil lalu mereka berkemas dan segera pergi keluar, aku segera memutar handycam kedua yang mengarah ke spot menuju pintu keluar, dan benar saja mereka pergi keluar dari wilayah terlarang, yahhh sayang sekali kukira bakal ada adegan seru, gapapa lahh paling besok juga ada, aku lalu lanjut tidur untuk persiapan besok sekolah. Paginya, aku bangun seperti biasa, mandi lalu bersiap berangkat sekolah. Di sekolah beruntung aku bisa mengalihkan perhatianku dari mama karena hari ini ada pelajaran OR yang kugemari. Setelah selesai jam sekolah, segera aku menuju tempat penangkaran primata dan segera kusiapkan handycam yang kuselundupkan di sekolah dan diam - diam aku masuk ke wilayah terlarang dan menaruhnya di spot - spot penting sebelum mama dan intan kemari, hari ini aku tidak bisa mengikuti meeka karena besok aku ada 2 ulangan dan aku tidak ingin mengorbankan ulanganku hanya untuk melihat mamaku dan intan digarap para monyet itu. Aku segera pulang dan mulai belajar untuk besok sambil menunggu jam 2-an untuk kembali kesana dan mengambil handycam-ku, dan tidak terasa hampir jam 2 lalu kudengar suara mobil mamaku, aku segera keluar dan menyambutnya dan kulihat mama sedikit kelelahan dengan wajah bahagia, pasti habis melakukan perbuatan mesum dengan para primata. Segera aku bantu bawakan barang - barangnya lalu aku bergegas ke tempat penangkaran untuk mengambil handycam-ku. Wah bagus ketiga handycam-ku masih utuh dan aku segera pulang untuk kutonton malam ini. Bersambung.

Friday 24 April 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 5

Aku kembali mengikuti mereka berdua dari belakang, entah kali ini mereka mau kemana lagi dan yang pasti aku harus mendapatkan adegan - adegan yang menarik. Di awal saat aku pertama kali memergoki mama berbuat mesum dengan primata jujur aku sempat terangsang, tapi dari hari ke hari aku sudah tidak terangsang lagi dan kuanggap biasa, wajar sih karena sudah jadi tontonanku. Di tengah jalan mama tiba - tiba berhenti. Mama: eh tas kecil ku ketinggalan, bentar yaa kuambilin... Intan: eh mbak, kamu juga bawa yang kupesan juga kan?? Mama:tentu dong hehehehe... Intan: yaudah deh aku ngikut kamu. Begitupun juga aku ikut mereka yang berlari - lari kecil ke bangunan itu. Aku segera menuju spot ku untuk mengetahui isi tas kecil itu, saat mama mengeluarkan isi tas kecil itu, terkejutlah aku karena didalam tas kecil itu berisi 2 pasang bikini berwarna putih yang terlihat sangat mini. Mama: gimana bagus kan... Intan: iya ii hehehe... yuk kita pakai... Mereka melepas pakaian mereka dan menggantinya dengan bikini seksi itu yang hanya menutupi sangat sedikit bagian dari tubuh mereka. Mama: yuk ke kandang simpanse dan kita kejutin mereka hihihi.... Intan: jangan lupa nari erotis di depan mereka hihihi.... Mereka segera keluar dengan hanya berbikini saja lalu sampailah mereka di kandang simpanse yang segera disambut meriah oleh mereka. Intan: halo semua, para pelacurmu disini bakal ngasih tontonan asik hihihi.... Mama: yuk say hehehehe..... Mereka berdua mulai melakukan tarian erotis di depan para simpanse itu, aku juga ikut menikmati tarian mereka sambil kurekam untuk dokumentasi, mereka menari sambil meraba - raba tubuh mereka, meremas 2 bukit indah mereka dan melakukan adegan lesbian dengan saling berciuman dan meremas pantat satu sama yang lain. Setelah selesai menggoda para simpanse itu dengan tarian, mereka mulai melucuti bikini mereka hingga telanjang bulat dan segera para simpanse itu menerkam tubuh seksi mereka. Para simpanse itu menarik mama dan intan berbaring di rumput dan kulihat salah satu simpanse itu langsung menghujamkan penisnya ke vagina mamaku yang membuat mama menjerit kecil, sementara si intan kulihat sudah mengoral penis salah satu simpanse itu. Total ada 10 simpanse mengeroyok mereka, dan sekarang vagina intan sudah dijejali penis kera itu, sementara mama bersiap mulutnya akan disodok dimana ada simpanse melangkahi kepala mama dan jongkok diatas mulutnya sekaligus memasukkan penisnya ke mulut mamaku. Penis itu dengan cepat tenggelam di dalam mulut mamaku, sekarang mereka berdua tengah menikmati double penetration di mulut dan vagina, entah apakah akan jadi triple penetration nanti. Sementara intan masih menikmati disetubuhi dengan posisi konvensional, mama sudah berganti posisi doggy style dengan 2 simpanse berada didepan dan belakang tubuhnya, yang satu asik menghajar liang senggamanya mama dengan penis mengacungnya dan yang satu menyodok mulut mamaku sambil kedua tangan berbulunya memegang kepala mamaku. Tidak ketinggalan juga momen intan orgasme masuk ke rekamanku, dan tidak lama dia berganti posisi WOT. Intan: ehh kamu sini dong, masukin kontolmu ke bool pelacur ini. Kata intan sambil menunjuk belahan pantatnya, dan tidak pakai lama lubang pantatnya sudah terisi penis diikuti mulutnya, sementara tangan kanannya sibuk mengocok penis simpanse lainnya. Lalu kulihat mama mulai orgasme dan segera 2 simpanse tadi mencabut penis mereka dari mulut dan vaginanya, dan segera muncul 2 simpanse lain mengisi 2 lubang tadi tanpa memberikan istirahat, sungguh pesta seks yang penuh keringat dan lendir. Di sisi intan kulihat para simpanse bergantian mengisi lubang di tubuhnya bahkan ketika dia orgasme, tidak ada yang memberikan jeda istirahat untuk dia, malahan mereka terus menggenjot body seksinya itu. Persetubuhan itu kuhitung berlangsung selama 45 menit dengan jumlah orgasme yang didapatkan mama 4 dan intan 5. Mereka semua tertidur di rerumputan, dan sementara mereka semua tertidur aku mengecek kembali rekaman yang kudapatkan hari ini, menarik juga yang kudapat hehehe. Mereka cukup lama tertidurnya, mungkin akibat persetubuhan binal yang dilakukan tadi. Beberapa menit kemudian mama dan intan terbangun dan karena para simpanse itu masih asik tidur merekapun mengambil bikini mereka dan memakainya kembali lalu pergi begitu saja, dari arah mereka pergi sepertinya mereka menuju kandang monyet jenis lain yang belum kuketahui, masak mereka mau ngeseks lagi pikirku. Sesampai disana seperti biasa mereka menyambut para monyet itu, lalu si intan melemparkan kedua kalung anjing yang dia bawa tadi dan mereka pun kembali melepas bikini mereka hingga kembali bertelanjang ria lagi, mama dan intan segera menungging di rerumputan dan para monyet itu mengerumuni mereka dan memasangkan kalung anjing itu ke leher mereka. Para monyet itu segera membawa mereka keluar dan perasaanku berkata monyet - monyet itu hanya membawa mereka jalan - jalan. Kuikuti para monyet itu yang sedang membawa mama dan intan jalan - jalan layaknya majikan dan anjing, dari pantauanku mereka hanya berkeliling di area taman, sambil kadang berhenti sejenak menikmati wilayah sekitar, mereka juga menahan mama dan intan untuk tetap merangkak, salah satunya ketika intan mencoba mengangkat sedikit badannya, monyet yang memegang tali kalung anjing di lehernya segera menarik tali itu yang membuat intan kembali ke posisi merangkaknya, mereka memang sudah dilatih dengan baik. Para monyet itu lanjut membawa "hewan peliharaan" mereka jalan - jalan dan mereka menuju arah taman dibelakang bangunan, taman itu lebih mirip hutan kota karena banyak pepohonan perdu disana. Para monyet itu membawa mama dan intan berjalan - jalan di taman perdu itu disambi dengan berhenti sejenak lalu jalan lagi, dan kejadian yang dialami intan tadi terulang lagi, kali ini mamaku yang kena. Dia mencoba berdiri dan baru terangkat sedikit monyet yang memegang tali kalung anjing di leher mama segera menariknya untuk kembali ke posisi merangkak, sepertinya jika sudah dipakaikan kalung itu harus berada di posisi merangkak dalam kondisi telanjang bulat sampai kalung itu dilepas dari leher mereka, aku jadi penasaran jika merangkak dan masih memakai pakaian apakah akan berlaku seperti itu juga. Selesai menikmati taman itu, para monyet kepret itu kembali membawa mama dan intan berjalan jauh lagi (tapi untuk mama dan intan tepatnya merangkak jauh lagi), aku membuntuti mereka dari samping sambil tetap kurekam sebagai dokumentasi untuk hari minggu. Kulihat mama dan intan malah menikmati jalan - jalan itu dan sepertinya mereka mendekat ke pintu keluar, di dekat pintu keluar ada kebun buah - buahan yang berisi pohon pisang, mangga, jambu, salak, rambutan, dan jeruk lokal, wahh ini spot kesukaan para monyet itu, benar saja mereka membawa mama dan intan kesana lalu para monyet berlarian menuju pohon yang ada buahnya, dan kebetulan pohon pisang yang sedang berbuah. Monyet yang menuntun mama dan intan mengikat tali kalung anjing mereka ke tiang kayu didekat kebun itu, seolah mengikat anjing agar tidak kabur, mama dan intan menurut saja tali kalung anjing mereka diikat ke tiang itu, membuat mereka tetap di posisi itu, dan mereka tetap setia menungging disitu. Aku dekati mereka untuk mendengar obrolan mereka. Mama: ini pertama kali aku dibawa jalan sampe sejauh ini, diiket pula kayak anjing hihihi.... Intan: kalo aku mah udh pernah mbak, sering malahan kalo dulu hihihi.... dinikmati aja, seru kok. Dulu aja aku sendirian pas dibeginiin. Mama: wah seru dong cuma ditemeni monyet - monyet itu hihihi.... Intan: gak lah, seru yang sekarang ada temennya hahaha..... Mama: oh yaa kamu disini sampe kapan... Intan: ummm.... rabu udah pergi lagi aku... Mama: yahhh cuma bisa nemeni sampe selasa dong hihihi.... Intan: makanya pas disini aku puas - puasin deh mainnya hihihi.... Mama dan intan menunggu para monyet itu pesta buah sambil mengobrol, aku sudah mulai bosan dan bahkan tidak kurekam obrolan mereka yang agak akhir - akhir ini. Setelah cukup lama memunggu monyet - monyet itu akhirnya selesai dan melepas ikatan tali di tiang kayu itu lalu membawa mereka jalan lagi, mereka sekarang mengarah ke selatan menuju taman dengan trotoar pejalan kaki. Mereka lalu menyusuri trotoar di taman itu, setelah selesai menyusuri mereka menuju ke kandang mereka sekaligus memulangkan mama dan intan. Sampai di pintu pagar, para monyet itu melepas kalung anjing di leher mama dan intan, kuhitung mereka berjalan - jalan selama 34 menit, mama dan intan memungut bikini mereka lalu mengenakannya kembali dan mereka menuju ke bangunan itu kembali. Aku intip dari spot mata - mataku, kulihat mereka berdua melepas bikini mereka dan memakai kembali BH dan CD mereka lalu disusul pakaian mereka. Mama: eh udah jam 10 ternyata... Intan: wah habis ini balik dong, sebelum balik mau kemana nih Mama: ke kandang bonobo yuk hihihi.... sudah 3 hari mereka gak aku kunjungi Intan: kok lama amat.... Mama: kelupaan hihihi.... Intan: wahhh dasar kamu ini mbak, oh yaa aku bawa sesuatu nih buat kita berdua sama buat kompensasi para bonobo gak dikunjungi 3 hari hehehe.... Mama: eh iyakah, apa itu.... Intan: rahasia, pas disana aja yaaa hihihi... Mereka lalu menuju kandang bonobo, bonobo sendiri masuk ke dalam spesies kera, kandang mereka cukup jauh dan bahkan sedikit terpencil di wilayah itu. Butuh sedikit waktu untuk mencapai kandang bonobo, dan sesampainya disana sambutan meriah datang dari para bonobo yang kulihat berjumlah 11 ekor. Mama: halo semua, maafin aku yaa 3 hari kalian gak aku kunjungi hihihi.... Intan: maafin dia yaa, sebagai gantinya nich kalian boleh masang ini ke kami hihihi.... Intan mengeluarkan sesuatu dari tasnya, dan aku terkejut karena yang dikeluarkan adalah butt plug ekor rubah, dia membawa 2 buah. Mama: owalah ini to hihihi..... yuk kita telanjang Tan..... Mereka berdua melucuti pakaian mereka satu per satu hingga telanjang bulat, mereka lalu segera menungging dan kera - kera itu dengan cekatan mereka memasang kalung anjing ke leher mereka dan yang diberi plug ekor rubah oleh intan segera menuju ke pantat mereka, membuka belahan pantat mama dan intan, lalu plug itu dimasukkan ke anus mereka. Setelah plug itu terpasang sempurna di anus mereka, segera bonobo itu menarik dan mengarak mama dan intan keluar dari kandang. Aku ikuti mereka sembari merekam mereka, tidak luput goyangan ekor rubah yang tertancap di pantat mereka masuk ke rekamanku. Sungguh menarik sekali melihat ekor rubah yang tertancap di pantat mereka bergoyang kekiri kekanan ketika mereka berjalan merangkak. Para bonobo itu rupanya tidak hanya membawa mereka keliling kandang saja, sepertinya mama dan intan akan berpetualang lagi dengan merangkak dan yang sudah pasti dalam kondisi telanjang bulat, ditambah dengan terik matahari pasti tubuh mereka bakal banjir keringat. Mereka sudah seperti peliharaan para primata disini, dan para primata disini sangat beruntung punya betina yang cantik, seksi, putih mulus pula. Bersambung

Thursday 23 April 2020

Cerita seks Kenikmatan Kontol Anak Teman Dekatku

Saat kuliah aku punya sahabat karib bernama Yenny. Walaupun belum tentu sekali setahun berjumpa tetapi semenjak sama-sama kami berkeluarga hingga anak-anak tumbuh dewasa, jalinan persahabatan kami tetap berlanjut. Setidaknya setiap bulan kami saling bertelpon. Ada saja masalah untuk diomongkan. Suatu pagi Yenny telepon bahwa dia baru pulang dari Magelang, kota kelahirannya. Dia bilang ada oleh-oleh kecil untuk aku. × type to search Home › cerita seks › Cerita Seks Selingkuh Kenikmatan Kontol Anak Teman Dekatku Saturday, April 18, 2015 Add Comment Cerita Seks Dewasa Terbaru - Cerita Selingkuh - Setelah sebelum nya ceritaseks15 bercerita tentang ML Dengan Wanita Hamil , kali ini ceritaseks15 akan membagi cerita seks seru tentang Kenikmatan Kontol Anak Teman Dekatku. Berikut ceritanya. Saat kuliah aku punya sahabat karib bernama Yenny. Walaupun belum tentu sekali setahun berjumpa tetapi semenjak sama-sama kami berkeluarga hingga anak-anak tumbuh dewasa, jalinan persahabatan kami tetap berlanjut. Setidaknya setiap bulan kami saling bertelpon. Ada saja masalah untuk diomongkan. Suatu pagi Yenny telepon bahwa dia baru pulang dari Magelang, kota kelahirannya. Dia bilang ada oleh-oleh kecil untuk aku. 64745572_2zfn8dg.jpg Kenikmatan Kontol Anak Teman Dekatku Kalau aku tidak keluar rumah, Idang anaknya, akan mengantarkannya kerumahku. Ah, repotnya sahabatku, demikian pikirku. Aku sambut gembira atas kebaikan hatinya, aku memang jarang keluar rumah dan aku menjawab terima kasih untuk oleh-olehnya. Ah, rejeki ada saja, Yenny pasti membawakan getuk, makanan tradisional dari Magelang kesukaanku. Aku tidak akan keluar rumah untuk menunggu si Idang, yang seingatku sudah lebih dari 10 tahun aku tidak berjumpa dengannya. Menjelang tengah hari sebuah jeep Cherokee masuk ke halaman rumahku. Kuintip dari jendela. Dua orang anak tanggung turun dari jeep itu. Mungkin si Idang datang bersama temannya. Ah, jangkung bener anak Yenny. Aku buka pintu. Dengan sebuah bingkisan si Idang naik ke teras rumah “Selamat siang, Tante. Ini titipan mama untuk Tante Erna. Kenalin ini Bonny teman saya, Tante”. Idang menyerahkan kiriman dari mamanya dan mengenalkan temannya padaku. Aku sambut gembira mereka. Oleh-oleh Yenny dan langsung aku simpan di lemari es-ku biar nggak basi. Aku terpesona saat melihat anak Yenny yang sudah demikian gede dan jangkung itu. Dengan gaya pakaian dan rambutnya yang trendy sungguh keren anak sahabatku ini. Demikian pula si Donny temannya, mereka berdua adalah pemuda-pemuda masa kini yang sangat tampan dan simpatik. Ah, anak jaman sekarang, mungkin karena pola makannya sudah maju pertumbuhan mereka jadi subur. Mereka aku ajak masuk ke rumah. Kubuatkan minuman untuk mereka. Kuperhatikan mata si Donny agak nakal, dia pelototi bahuku, buah dadaku, leherku. Matanya mengikuti apapun yang sedang aku lakukan, saat aku jalan, saat aku ngomong, saat aku mengambil sesuatu. Ah, maklum anak laki-laki, kalau lihat perempuan yang agak melek, biar sudah tuaan macam aku ini, tetap saja matanya melotot. Dia juga pinter ngomong lucu dan banyak nyerempet-nyerempet ke masalah seksual. Dan si Idang sendiri senang dengan omongan dan kelakar temannya. Dia juga suka nimbrung, nambahin lucu sambil melempar senyuman manisnya. Kami jadi banyak tertawa dan cepat saling akrab. Terus terang aku senang dengan mereka berdua. Dan tiba-tiba aku merasa berlaku aneh, apakah ini karena naluri perempuanku atau dasar genitku yang nggak pernah hilang sejak masih gadis dulu, hingga teman-temanku sering menyebutku sebagai perempuan gatal. Dan kini naluri genit macam itu tiba-tiba kembali hadir. Mungkin hal ini disebabkan oleh tingkah si Donny yang seakan-akan memberikan celah padaku untuk mengulangi peristiwa-peristiwa masa muda. Peristiwa-peristiwa penuh birahi yang selalu mendebarkan jantung dan hatiku. Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri, makian dari hatiku untukku sendiri. Tetapi gebu libidoku ini demikian cepat menyeruak ke darahku dan lebih cepat lagi ke wajahku yang langsung terasa bengap kemerahan menahan gejolak birahi mengingat masa laluku itu. “Tante, jangan ngelamun. Cicak jatuh karena ngelamun, lho”. Kami kembali terbahak mendengar kelakar Idang. Dan kulihat mata Donny terus menunjukkan minatnya pada bagian-bagian tubuhku yang masih mulus ini. Dan aku tidak heran kalau anak-anak muda macam Donny dan Idang ini demen menikmati penampilanku. Walaupun usiaku yang memasuki tahun ke 42 aku tetap “fresh” dan “good looking”. Aku memang suka merawat tubuhku sejak muda. Boleh dibilang tak ada kerutan tanda ketuaan pada bagian-bagian tubuhku. Kalau aku jalan sama Oke, suamiku, banyak yang mengira aku anaknya atau bahkan “piaraan”nya. Kurang asem, tuh orang. Dan suamiku sendiri sangat membanggakan kecantikkanku. Kalau dia berkesempatan untuk membicarakan istrinya, seakan-akan memberi iming-iming pada para pendengarnya hingga aku tersipu walaupun dipenuhi rasa bangga dalam hatiku. Beberapa teman suamiku nampak sering tergoda untuk mencuri pandang padaku. Tiba-tiba aku ada ide untuk menahan kedua anak ini. “Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini. Aku punya resep masakan yang gampang, cepat dan sedap. Sementara aku masak kamu bisa ngobrol, baca tuh majalah atau pakai tuh, komputer si oom. Kamu bisa main game, internet atau apa lainnya. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, aku tawarkan makan siang pada mereka. Tanpa konsultasi dengan temannya si Donny langsung iya saja. Aku tahu mata Donny ingin menikmati sensual tubuhku lebih lama lagi. Si Idang ngikut saja apa kata Donny. Sementara mereka buka komputer aku ke dapur mempersiapkan masakanku. Aku sedang mengiris sayuran ketika tahu-tahu Donny sudah berada di belakangku. Dia menanyaiku, “Tante dulu teman kuliah mamanya Idang, ya. Kok kayanya jauh banget, sih?”. “Apanya yang jauh?, aku tahu maksud pertanyaan Donny. “Iya, Tante pantesnya se-umur dengan teman-temanku”. “Gombal, ah. Kamu kok pinter nge-gombal, sih, Don”. “Bener. Kalau nggak percaya tanya, deh, sama Idang”, lanjutnya sambil melototi pahaku. “Tante hobbynya apa?”. “Berenang di laut, skin dan scuba diving, makan sea food, makan sayuran, nonton Discovery di TV”. “Ooo, pantesan”. “Apa yang pantesan?”, sergapku. “Pantesan body Tante masih mulus banget”. Kurang asem Donny ini, tanpa kusadari dia menggiring aku untuk mendapatkan peluang melontarkan kata-kata “body Tante masih mulus banget” pada tubuhku. Tetapi aku tak akan pernah menyesal akan giringan Donny ini. Dan reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa serr.., libidoku muncul terdongkrak. Setapak demi setapak aku merasa ada yang bergerak maju. Donny sudah menunjukkan keberaniannya untuk mendekat ke aku dan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan ke-lelakian-nya. “Ah, mata kamu saja yang keranjang”, jawabku yang langsung membuatnya tergelak-gelak. “Papa kamu, ya, yang ngajarin?, lanjutku. “Ah, Tante, masak kaya gitu aja mesti diajarin”. Ah, cerdasnya anak ini, kembali aku merasa tergiring dan akhirnya terjebak oleh pertanyaanku sendiri. “Memangnya pinter dengan sendirinya?”, lanjutku yang kepingin terjebak lagi. “Iya, dong, Tante. Aku belum pernah dengar ada orang yang ngajari gitu-gitu-an”. Ah, kata-kata giringannya muncul lagi, dan dengan senang hati kugiringkan diriku. “Gitu-gituan gimana, sih, Don sayang?”, jawabku lebih progresif. “Hoo, bener sayang, nih?”, sigap Donny. “Habis kamu bawel, sih”, sergahku. “Sudah sana, temenin si Idang tuh, n’tar dia kesepian”, lanjutku. “Si Idang, mah, senengnya cuma nonton”, jawabnya. “Kalau kamu?”, sergahku kembali. “Kalau saya, action, Tante sayang”, balas sayangnya. “Ya, sudah, kalau mau action, tuh ulek bumbu tumis di cobek, biar masakannya cepet mateng”, ujarku sambil memukulnya dengan manis. “Oo, beres, Tante sayang”, dia tak pernah mengendorkan serangannya padaku. Kemudian dia menghampiri cobekku yang sudah penuh dengan bumbu yang siap di-ulek. Beberapa saat kemudian aku mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya. “Uh, baunya sedap banget, nih, Tante. Ini bau bumbu yang mirip Tante atau bau Tante yang mirip bumbu?”. Kurang asem, kreatif banget nih anak, sambil ketawa ngakak kucubit pinggangnya keras-keras hingga dia aduh-aduhan. Seketika tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnya itu. Saat terlepas tangannya masih tetap menggenggam tanganku, dia melihat ke mataku. Ah, pandangannya itu membuat aku gemetar. Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Akankah dia yakin bahwa aku juga merindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Nafsu birahiku? Aku tidak memerlukan jawaban terlampau lama. Bibir Donny sudah mendarat di bibirku. Kini kami sudah berpagutan dan kemudian saling melumat. Dan tangan-tangan kami saling berpeluk. Dan tanganku meraih kepalanya serta mengelusi rambutnya. Dan tangan Donny mulai bergeser menerobos masuk ke blusku. Dan tangan-tangan itu juga menerobosi BH-ku untuk kemudian meremasi payudaraku. Dan aku mengeluarkan desahan nikmat yang tak terhingga. Nikmat kerinduan birahi menggauli anak muda yang seusia anakku, 22 tahun di bawah usiaku. “Tante, aku nafsu banget lihat body Tante. Aku pengin menciumi body Tante. Aku pengin menjilati body Tante. Aku ingin menjilati nonok Tante. Aku ingin ngentot Tante”. Ah, seronoknya mulutnya. Kata-kata seronok Donny melahirkan sebuah sensasi erotik yang membuat aku menggelinjang hebat. Kutekankan selangkanganku mepet ke selangkangnnya hingga kurasakan ada jendolan panas yang mengganjal. Pasti kontol Donny sudah ngaceng banget. Kuputar-putar pinggulku untuk merasakan tonjolannya lebih dalam lagi. Donny mengerang.Dengan tidak sabaran dia angkat dan lepaskan blusku. Sementara blus masih menutupi kepalaku bibirnya sudah mendarat ke ketiakku. Dia lumati habis-habisan ketiak kiri kemudian kanannya. Aku merasakan nikmat di sekujur urat-uratku. Donny menjadi sangat liar, maklum anak muda, dia melepaskan gigitan dan kecupannya dari ketiak ke dadaku. Dia kuak BH-ku dan keluarkan buah dadaku yang masih nampak ranum. Dia isep-isep bukit dan pentilnya dengan penuh nafsu. Suara-suara erangannya terus mengiringi setiap sedotan, jilatan dan gigitannya. Sementara itu tangannya mulai merambah ke pahaku, ke selangkanganku. Dia lepaskan kancing-kancing kemudian dia perosotkan hotpants-ku. Aku tak mampu mengelak dan aku memang tak akan mengelak. Birahiku sendiri sekarang sudah terbakar hebat. Gelombang dahsyat nafsuku telah melanda dan menghanyutkan aku. Yang bisa kulakukan hanyalah mendesah dan merintih menanggung derita dan siksa nikmat birahiku. Begitu hotpants-ku merosot ke kaki, Donny langsung setengah jongkok menciumi celana dalamku. Dia kenyoti hingga basah kuyup oleh ludahnya. Dengan nafsu besarnya yang kurang sabaran tangannya memerosotkan celana dalamku. Kini bibir dan lidahnya menyergap vagina, bibir dan kelentitku. Aku jadi ikutan tidak sabar. “Donny, Tante udah gatal banget, nih”. “Copot dong celanamu, aku pengin menciumi kamu punya, kan”. Dan tanpa protes dia langsung berdiri melepaskan celana panjang berikut celana dalamnya. kontolnya yang ngaceng berat langsung mengayun kaku seakan mau nonjok aku. Kini aku ganti yang setengah jongkok, kukulum kontolnya. Dengan sepenuh nafsuku aku jilati ujungnya yang sobek merekah menampilkan lubang kencingnya. Aku merasakan precum asinnya saat Donny menggerakkan pantatnya ngentot mulutku. Aku raih pahanya biar arah kontolnya tepat ke lubang mulutku. “Tante, aku pengin ngentot memek Tante sekarang”. Aku tidak tahu maunya, belum juga aku puas mengulum kontolnya dia angkat tubuhku. Dia angkat satu kakiku ke meja dapur hingga nonokku terbuka. Kemudian dia tusukkannya kontolnya yang lumayan gede itu ke memekku. Aku menjerit tertahan, sudah lebih dari 3 bulan Oke, suamiku nggak nyenggol-nyenggol aku. Yang sibuklah, yang rapatlah, yang golflah. Terlampau banyak alasan untuk memberikan waktunya padaku. Kini kegatalan kemaluanku terobati, Kocokkan kontol Donny tanpa kenal henti dan semakin cepat. Anak muda ini maunya serba cepat. Aku rasa sebentar lagi spermanya pasti muncrat, sementara aku masih belum sepenuhnya puas dengan entotannya. Aku harus menunda agar nafsu Donny lebih terarah. Aku cepat tarik kemaluanku dari tusukkannya, aku berbalik sedikit nungging dengan tanganku bertumpu pada tepian meja. Aku pengin dan mau Donny nembak nonokku dari arah belakang. Ini adalah gaya favoritku. Biasanya aku akan cepat orgasme saat dientot suamiku dengan cara ini. Donny tidak perlu menunggu permintaanku yang kedua. kontolnya langsung di desakkan ke mem*kku yang telah siap untuk melahap kontolnya itu. Nah, aku merasakan enaknya kontol Donny sekarang. Pompaannya juga lebih mantab dengan pantatku yang terus mengimbangi dan menjemput setiap tusukan kont*lnya. Ruang dapur jadi riuh rendah. Selintas terpikir olehku, di mana si Idang. Apakah dia masih berkutat dengan komputernya? Atau dia sedang mengintip kami barangkali? Tiba-tiba dalam ayunan kont*lnya yang sudah demikian keras dan berirama Donny berteriak. “Dang, Idang, ayoo, bantuin aku .., Dang..”. Ah, kurang asem anak-anak ini. Jangan-jangan mereka memang melakukan konspirasi untuk mengentotku saat ada kesempatan disuruh mamanya untuk mengirimkan oleh-oleh itu. Kemudian kulihat Idang dengan tenangnya muncul menuju ke dapur dan berkata ke Donny “Gue kebagian apanya Don?’ “Tuh, lu bisa ngentot mulutnya. Dia mau kok”. Duh, kata-kata seronok yang mereka ucapkan dengan kesan seolah-olah aku ini hanya obyek mereka. Dan anehnya ucapan-ucapan yang sangat tidak santun itu demikian merangsang nafsu birahiku, sangat eksotik dalam khayalku. Aku langsung membayangkan seolah-olah aku ini anjing mereka yang siap melayani apapun kehendak pemiliknya. Aku melenguh keras-keras untuk merespon gaya mereka itu. Kulihat dengan tenangnya Idang mencopoti celananya sendiri dan lantas meraih kepalaku dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpa menunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu, untuk kemudian ditariknya mendekat ke kontolnya yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya. kontol Idang nampak kemerahan mengkilat. Kepalanya menjamur besar diujung batangnya. Saat bibirku disentuhkannya aroma kontolnya menyergap hidungku yang langsung membuat aku kelimpungan untuk selekasnya mencaplok kontol itu. Dengan penuh kegilaan aku lumati, jilati kulum, gigiti kepalanya, batangnya, pangkalnya, biji pelernya. Tangan Idang terus mengendalikan kepalaku mengikuti keinginannya. Terkadang dia buat maju mundur agar mulutku memompa, terkadang dia tarik keluar kontolnya menekankan batangnya atau pelirnya agar aku menjilatinya. Duh, aku mendapatkan sensasi kenikmatan seksualku yang sungguh luar biasa. Sementara di belakang sana si Donny terus menggenjotkan kontolnya keluar masuk menembusi nonoknya sambil jari-jarinya mengutik-utik dan disogok-sogokkannya ke lubang pantatku yang belum pernah aku mengalami cara macam itu. Oke, suamiku adalah lelaki konvensional. Saat dia menggauliku dia lakukan secara konvensional saja. Sehingga saat aku merasakan bagaimana perbuatan teman dan anak sahabatku ini aku merasakan adanya sensasi baru yang benar-benar hebat melanda aku. Kini 3 lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh nafsu birahi mereka. Aku benar-benar jadi lupa segala-galanya. Aku mengenjot-enjot pantatku untuk menjemputi kontol dan jari-jari tangan Donny dan mengangguk-anggukkan kepalaku untuk memompa kontol Idang. “Ah, Tante, mulut Tante sedap banget, sih. Enak kan, kontolku. Enak, kan? Sama kontol Oom enak mana? N’tar Tante pasti minta lagi, nih”. Dia percepat kendali tangannya pada kepalaku. Ludahku sudah membusa keluar dai mulutku. kontol Idang sudah sangat kuyup. Sesekali aku berhenti sessat untuk menelan ludahku. Tiba-tiba Donny berteriak dari belakang, “Aku mau keluar nih, Tante. Keluarin di memok atau mau diisep, nih?”. Ah, betapa nikmatnya bisa meminum air mani anak-anak ini. Mendengar teriakan Donny yang nampak sudah kebelet mau muncratkan spermanya, aku buru-buru lepaskan kontol Idang dari mulutku. Aku bergerak dengan cepat jongkok sambil mengangakan mulutku tepat di ujung kontol Donny yang kini penuh giat tangannya mengocok-ocok kont*lnya untuk mendorong agar air maninya cepat keluar. Kudengar mulutnya terus meracau, “Minum air maniku, ya, Tante, minum ya, minum, nih, Tante, minum ya, makan spermaku ya, Tante, makan ya, enak nih, Tante, enak nih air maniku, Tante, makan ya..”. Air mani Donny muncrat-muncrat ke wajahku, ke mulutku, ke rambutku. Sebagian lain nampak mengalir di batang dan tangannya. Yang masuk mulutku langsung aku kenyam-kenyam dan kutelan. Yang meleleh di batang dan tanganannya kujilati kemudian kuminum pula. Kemudian dengan jari-jarinya Donny mengorek yang muncrat ke wajahku kemudian disodorkannya ke mulutku yang langsung kulumati jari-jarinya itu. Ternyata saat Idang menyaksikan apa yang dikerjakan Donny dia nggak mampu menahan diri untuk mengocok-ocok juga kontolnya. Dan beberapa saat sesudah kontol Donny menyemprotkan air maninya, menyusul kontol Idang memuntahkan banyak spermanya ke mulutku. Aku menerima semuanya seolah-olah ini hari pesta ulang tahunku. Aku merasakan rasa yang berbeda, sperma Donny serasa madu manisnya, sementara sperma Idang sangat gurih seperti air kelapa muda. Dasar anak muda, nafsu mereka tak pernah bisa dipuaskan. Belum sempat aku istirahat mereka mengajak aku ke ranjang pengantinku. Mereka nggak mau tahu kalau aku masih mengagungkan ranjang pengantinku yang hanya Oke saja yang boleh ngentot aku di atasnya. Setengahnya mereka menggelandang aku memaksa menuju kamarku. Aku ditelentangkannya ke kasur dengan pantatku berada di pinggiran ranjang. Idang menjemput satu tungkai kakiku yang dia angkatnya hingga nempel ke bahunya. Dia tusukan kontolnya yang tidak surut ngacengnya sesudah sedemikian banyak menyemprotkan sperma untuk menyesaki memekku, kemudian dia pompa kemaluanku dengan cepat kesamping kanan, kiri, ke atas, ke bawah dengan penuh irama. Aku merasakan ujungnya menyentuh dinding rahimku dan aku langsung menggelinjang dahsyat. Pantatku naik turun menjemput tusukan-tusukan kontol legit si Idang. Sementara itu Donny menarik tubuhku agar kepalaku bisa menciumi dan mengisap kontolnya. Kami bertiga kembali mengarungi samudra nikmatnya birahi yang nikmatnya tak terperi. Hidungku menikmati banget aroma yang menyebar dari selangkangan Donny. Jilatan lidah dan kuluman bibirku liar melata ke seluruh kemaluan Donny. Kemudian untuk memenuhi kehausanku yang amat sangat, paha Donny kuraih ke atas ranjang sehingga satu kakinya menginjak ke kasur dan membuat posisi pantatnya menduduki wajahku. Dengan mudah tangan Donny meraih dan meremasi susu-susu dan pentilku. Sementara hidungku setengah terbenam ke celah pantatnya dan bibirku tepat di bawah akar pangkal kontolnya yang keras menggembung. Aku menggosok-gosokkan keseluruhan wajahku ke celah bokongnya itu sambil tangan kananku ke atas untuk ngocok kontol Donny. Duh, aku kini tenggelam dalam aroma nikmat yang tak terhingga. Aku menjadi kesetanan menjilati celah pantat Donny. Aroma yang menusuk dari pantatnya semakin membuat aku liar tak terkendali. Sementara di bawah sana Idang yang rupanya melihat bagaimana aku begitu liar menjilati pantat Donny langsung dengan buasnya menggenjot nonokku. Dia memperdengarkan racauan nikmatnya, “Tante, nonokmu enak, Tante, nonokmu aku entot, Tante, nonokmu aku entot, ya, enak, nggak, heh?, Enak ya, kontolku, enak Tante, kontolku?”. Aku juga membalas erangan, desahan dan rintihan nikmat yang sangat dahsyat. Dan ada yang rasa yang demikian exciting merambat dari dalam kemaluanku. Aku tahu orgasmeku sedang menuju ke ambang puncak kepuasanku. Gerakkanku semakin menggila, semakin cepat dan keluar dari keteraturan. Kocokkan tanganku pada kontol Donny semakin kencang. Naik-naik pantatku menjemputi kontol Idang semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat. Dan teriakanku yang rasanya membahana dalam kamar pengantinku tak mampu kutahan, meledak menyertai bobolnya pertahanan kemaluanku. Cairan birahiku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batang kontol yang masih semakin kencang menusukki nonokku. Dan aku memang tahu bahwa Idang juga hendak melepas spermanya yang kemudian dengan rintihan nikmatnya akhirnya menyusul sedetik sesudah cairan birahiku tertumpah. Kakiku yang sejak tadi telah berada dalam pelukannya disedoti dan gigitinya hingga meninggalkan cupang-cupang kemerahan. Sementara Donny yang sedang menggapai menuju puncak pula, meracau agar aku mempercepat kocokkan kontolnya sambil tangannya keras-keras meremasi buah dadaku hingga aku merasakan pedihnya. Dan saat puncaknya itu akhirnya datang, dia lepaskan genggaman tanganku untuk dia kocok sendiri kontolnya dengan kecepatan tinggi hingga spermanya muncrat semburat tumpah ke tubuhku. Aku yang tetap penasaran, meraih batang yang berkedut-kedut itu untuk kukenyoti, mulutku mengisap-isap cairan maninya hingga akhirnya segalanya reda. Jari-jari tanganku mencoleki sperma yang tercecer di tubuhku untuk aku jilat dan isap guna mengurangi dahaga birahiku. Sore harinya, walaupun aku belum sempat merasakan getuk kirimannya yang kini berada dalam lemari esku dengan penuh semangat dan terima kasih aku menelepon Yenny. “Wah, terima kasih banget atas kirimannya, ya Yen. Karena sudah lama aku tidak merasakannya, huh, nikmat banget rasanya. Ada gurihnya, ada manisnya, ada legitnya”, kataku sambil selintas mengingat kenikmatan yang aku raih dari Idang anaknya dan Donny temannya. Yenny tertawa senang sambil menjawab, “Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desa di utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu. N’tar deh kalau aku pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu”. Aku tersedak dan terbatuk-batuk. Mati aku, demikian pikirku. Ternyata bingkisan dalam kulkas itu bukan getuk kesukaanku

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 4

Paginya, aku bangun seperti biasa dan kulihat mamaku yang cantik dan seksi sedang menyiapkan sarapan, aku menghampirinya dan bertanya apakah akan kembali bekerja, diluar dugaanku mama mengatakan akan ke tempat penangkaran karena ada orangutan baru disana, dan diminta untuk membantu mengurusnya dan mama terlihat senang ketika menjawab pertanyaanku. Aku sebenarnya udah malas, tapi entah kenapa aku sangat penasaran dan ingin tau sejauh mana mama bermain - main dengan primata - primata itu. Saat sarapan tidak kuduga mama mengajakku kembali ke tempat penangkaran dan kali ini dia bilang kalau aku dilarang masuk ke wilayah terlarang, rupanya kemarin petugas keamanan disana menceritakan kalau aku mencoba memasuki wilayah itu Mama: kamu jangan masuk kesana yaa, itu wilayah khusus primata, mengerti?? Aku menjawab iya dan minta maaf ke mama (padahal aku sering masuk kesitu hehehe). Setelah sarapan kami pun berangkat, dan kulihat mama membawa tas kecil tambahan, hmm buat apa yaa kira - kira dan isinya apa pikirku. Sesampai disana aku iseng mencoba mencari petugas yang bernama ibu intan, tetapi sayangnya aku mendapat laporan dari petugas keamanan disana kalau hari ini dia tidak masuk, tidak habis akal kali ini aku akan memata - matai mama yang saat ini masih di tempat keramaian, aku ikuti bak mata - mata kemanapun dia pergi. Lalu setelah pekerjaannya disitu selesai dia kembali ke kantornya, dan aku intip dari jendela, dugaanku benar mama memakai sejenis plastik transparan yang direkatkan di dengkulnya, pantas saja mama enjoy aja berjalan merangkak di rumput, tanah dan jalur pejalan kaki. Mama segera menuju ke wilayah terlarang itu sementara aku lewat jalur lain, dari jarak sekitar 6 meter dari mama kulihat dia berjalan menuju bangunan itu, dan meletakkan tas kecil mencurigakannya disitu, lalu mengambil kalung anjing yang biasa dikenakan di lehernya, wahh mulai lagi pikirku. Segera setelah mama pergi kupasang handycam ku disudut ruangan dan kembali kubuntuti mamaku, dia menuju kandang orangutan dan kulihat di pintu pagar kandang orangutan, sudah menanti 1 orangutan, sepertinya dia penghuni baru. Mama: halo sayang, kenalin aku pelacur disini hehehe.... dan teman - temanmu sering ngentotin aku hihihi.... Tidak habis pikir mama mengenalkan dirinya sebagai pelacur. Mama: jadi disini aku bakal ngelatih kamu supaya tau tata krama disini hihihi.... karena kamu orang baru disini, aku kasih layanan eksklusif. Mama lalu mulai mencopot sepatunya, diikuti melucuti kemejanya, roknya ditanggalkan dan BH beserta CD-nya juga dia lepas. Mama: nah disini kadang aku yang melepas pakaianku, kadang teman - temanmu hihihi.... Mama lalu menyerahkan kalung anjing itu ke orangutan itu, dan dia menerimanya lalu mama mulai menungging disampingnya dan mengarahkan orangutan itu untuk memasangkan kalung anjing itu ke leher mama, orangutan itu sedikit kesulitan memasang kalung anjing itu ke leher mama, mama lalu membantunya hingga terpasang sempurna di lehernya. Mama: nah kalau para primata disini mau jalan - jalan sama pelacurmu ini, aku pasti telanjang dan merangkak layaknya guguk hihihi.... lalu salah satu dari temenmu megang tali ini dan menuntunku ke tempat yang mereka mau, paham kan hihihi..... Orangutan itu diserahi tali yang terhubung ke kalung anjing itu dan mama mengarahkan orangutan itu ke bangunan itu, orangutan itu berjalan didampingi mamaku yang berjalan merangkak, sambil merangkak mama mengajak orangutan itu ngobrol dan tidak ketinggalan memberikan arahan bagaimana cara memperlakukan mamaku. Sesampainya di depan pintu masuk bangunan itu, si orangutan itu diajari membuka pintu itu lalu mereka masuk kedalam, aku segera menuju jendela yang biasa kugunakan untuk mengintip dan kulihat mama saat ini berbaring diatas tikar dan orangutan itu tengah mengenyot payudaranya. Mama: ohh yeahh.... terusin say... ahhh.... Mama terus meracau menikmati foreplay dari orangutan baru itu. Puas bermain di bukit indah mamaku, orangutan itu berpindah ke vagina mama dan mulai melahapnya dengan buas, membuat mama semakin menggeliat dengan desahan erotisnya, dan entah kenapa aku sama sekali tidak ngaceng melihat adegan ini, mungkin karena pemerannya adalah mamaku dan eksekutornya adalah hewan primata. Setelah puas memainkan vagina mama dengan mulutnya, Orangutan itu lalu berlutut dan mengarahkan penisnya yang cukup besar ke liang senggama mama, aku bisa melihat dengan jelas penisnya perlahan - lahan tenggelam ke dalam vagina mama dan mama meringis menikmati centi demi centu penis orangutan itu masuk ke liang kenikmatannnya. Setelah penisnya amblas semua kedalam vagina mamam, orangutan itu mendiamkan sebentar sebelum mulai menggenjotnya dengan buas Mama: ohh.... ohhh... ahh... entotin memek pelacur ini ahhh... ahhh.... lebih dalam say..... Diluar mamaku sangat alim, ketika tidak ada orang dia sangat binal dan kata - kata yang keluar dari mulutnya sangat jorok. Aku tetap fokus merekam adegan bestiality itu sambil melihat sekitat juga kalau - kalau ada penyusup juga. Beberapa saat kemudian mama meracau makin keras dan terlihat mengejang kemudian melemas kembali, sepertinya dia sudah mendapatkan orgasme pertamanya, dia menyuruh orangutan itu berhenti sejenak, mama beristirahat semenit menikmati orgasmenya, lalu dia berdiri dan menungging memamerkan vaginanya yang gundul dan basah kuyup ke orangutan itu. Mama: sini sayang entotin memek pelacur ini dari belakang hihihi.... Orangutan itu segera mengarahkan penisnya yang berlumuran cairan dari vaginanya mama, dan penis itu masuk dengan mudahnya. Primata itu mulai menyetubuhi mamaku kembali, dan desahan - desahan liar keluar dari mulut mama. Entah kenapa aku sangat biasa melihat mama tengah disetubuhi orangutan dari belakang, dan tetap fokus merekam. Bbrp menit kemudian mama kembali orgasme, wahh gila kuat banget tuh orangutan. Mama: kuat banget kamu say hehehe.... aku aja udah 2 kali orgasme, sini sayang masukin ke bool pelacur ini. Mama mengarahkan penis si orangutan itu ke belahan pantatnya, dan orangutan itu menurut saja dan mendorong penisnya ke lubang pantat mama. Mama: awww... pelan - pelan say... Orangutan itu nurut dan memasukkan penisnya perlahan - lahan hingga batang kejantanannya tenggelam ke dalam pantat mama. Orangutan itu mulai menggenjot pantat mama, dan baru 3 menit si orangutan itu sudah orgasme dan dia semburkan spermanya ke dalam anusnya mama. Mama dan orangutan itu terkulai di tikar, dan aku dapat melihat sperma si orangutan itu meleleh keluar dari pantatnya. Setelah beristirahat sekitar 3 menit, mereka berdua bangun dan mama menyerahkan kalung anjing tadi ke orangutan itu dan orangutan itu sepertinya paham dan dia langsung memasangkannya ke leher mama, tapi kulihat dia sedikit kesulitan memasang kaling anjing itu hingga mama akhirnya membantu orangutan itu, lalu orangutan itu menarik tali yang terhubung ke kalung anjing itu dan mama pun nurut aja mengikuti orangutan itu. Orangutan itu berjalan keluar dari bangunan itu, menuntun mamaku yang merangkak dengan tali kalung anjing di lehernya. Mereka lalu kembali ke kandang orangutan itu, mama lalu melepas kalung anjing itu dan memungut pakaiannya lalu mengenakannya kembali, orangutan itu lalu dibawa masuk ke kandang dan dikenalkan kepada orangutan lainnya, aku yang berada dibelakangnya sambil bersembunyi menyiagakan handycam-ku jika ada kejadian tidak senonoh. Beruntungnya tidak terjadi apa - apa, lalu kembali kuikuti mama dan dia menuju pintu keluar, kok aneh dia keluar pikirku. Aku lalu mengikutinya sampai ke tempat kantor, dari jarak yang agak jauh kulihat dia menemui seorang wanita, entah kenapa aku tidak asing dengan wanita itu, ehh tunggu dulu bukankah itu ibu intan, kok dia ada disini pikirku. Aku lalu sedikit mendekat untuk mengetahui obrolan mereka. Intan: eh gimana mbak kabar mereka?? Mama: hihihi gitu deh, tau kan maksudnya Intan: tau dong, jadi kangen aku sis Mama: yaudah yuk sini ikut aku hihihi.... Dari pembicaraan mereka aku tau mereka membicarakan para primata di wilayah terlarang itu, eh tunggu ibu intan mau ikut mama. Aku lalu membuntuti mereka berdua, kulihat mereka mengendap - endap masuk ke wilayah terlarang, begitupun juga aku mengikuti mereka. Lalu mereka menuju bangunan itu, dan aku menguping pembicaraan mereka dari jendela. Intan: kalung anjingnya masih ada lagi gak Mama: masih dong, nih buat kamu Intan: sip kalau gini, mau kemana dulu kita hehehe.... Mama: ke kandang beruk aja yuk, mau ngerasain kontol mini mereka hihihi.... Intan: hihihi... boleh juga, mereka pasti seneng ada 2 betina seksi hari ini. Mereka berdua segera ke kandang beruk dengan perasaan senang, aku mengikuti mereka hingga mereka sampai disana. Para beruk itu menyambut dengan kegirangan kedatangan 2 wanita cantik itu. Intan: halo semua hihihi.... lama yaa kita gak ketemu. Kemudian Intan (langsung aku sebut namanya aja, gak pantas ditambahi honorifik ibu hehehe) mencopot kedua sepatu ketsnya, lalu disusul t-shirt abu - abunya, kemudian dia pelorotkan celana jeans nya, dan terakhir BH dan CD hitamnya dia lepas, menyisakan tubuh bugilnya yang tidak kalah seksi dengan mamaku, dan kulihat dengan jelas vaginanya intan juga gundul seperti punya mama. Setelah Intan, giliran mama melucuti semua yang menempel di tubuhnya hingga tubuh telanjangnya terekspos. Mereka berdua lalu menungging dan para monyet itu segera memasangkan kalung anjing itu ke leher mereka, lalu para monyet itu membawa mereka berdua keluar dari kandang dan dibawa entah kemana. Sambil merangkak, mama dan intan pasrah saja mengikuti para monyet itu, sementara aku membuntuti mereka. Mereka berjalan cukup jauh menuju salah satu sudut di wilayah ini, dan tempat yang mereka tuju ada 3 pohon berdiri dengan tanah yang ditumbuhi rerumputan dan ada beberapa dibeton untuk trotoar, dan kulihat disitu ada 2 tiang kecil yang sama persis di salah satu kandang primata tempo hari, haduh sudah kuduga padahal punggung dan perut mama masih ada bekas cambukan kemarin meskipun mulai memudar, kayaknya mama sudah ketagihan dicambuki. Sesampai disana, mereka dituntun ke post pencambukan mereka, kalung anjing mereka dilepas lalu kedua tangan mereka diikat ke tiang kayu itu, aku beruntung bisa cukup dekat untuk merekam adegan bdsm ini. Intan: sudah lama aku gak dibeginiin hehehe.... Mama: 3 hari berturut - turut aku begini hihihi.... tapi kayaknya besok absen aku, biar bekas merah di badanku ilang dulu... Setiap dari mereka akan diladeni 2 monyet yang membawa rotan. Segera ayunan demi ayunan rotan mendarat di pantat mulus mereka, beruntung cambukan para primata yang ini dan sebelumnya tidak sekeras manusia, karena itu bekas merah yang tertinggal bisa cepat hilang, kan gak tega aku melihat tubuh mulus mamaku dipenuhi bekas cambukan yang sulit hilang. Kuhitung hanya sekitar 6 menit permainan bdsm itu, lalu para monyet itu melepas ikatan tali yang mengikat tangan mereka di tiang kayu, tidak ketinggalan kalung anjing dikenakan di leher mereka lagi lalu mereka dibawa kembali dan kali ini mereka mengarah ke bangunan itu. Dari belakang bisa kulihat bongkahan pantat mereka dipenuhi garis merah bekas cambukan, tapi tidak sampai serius hanya garis merah akibat sabetan biasa dari rotan. Mereka lalu masuk dari pintu depan, sementara aku kebelakang menuju spot jendela belakang favorit, lalu kunyalakn kembali handycam. Segera para monyet itu melepas kalung anjing di leher mereka lalu mama dan intan berbaring di tikar sambil dikerumuni para monyet yang segera menjilat dan mengemut sekujur tubuh mereka mulai dari wajah sampai paha mereka tidak luput dari mulut dan lidah mereka. Mereka berdua meracau menikmati permainan oral dari para primata kecil itu, aku lalu mengarahkan kamera ku ke sudut selangkangan mereka, dan aku mendapatkan tangkapan yang bagus dan momennya sangat tepat, dimana salah satu monyet itu sepertinya sudah memasukkan penis mungil mereka ke vagina mereka berdua. Mama: ouhhh kontol kamu kecil banget kayak jari, tapi kok enak yaa di memek aku.... Intan: sama mbak, sekecil jari tapi bergetar tubuh aku.... Mereka kulihat sangat menikmati disetubuhi monyet yang bahkan ukuran tubuhnya sangat jauh berbeda dari manusia. Bahkan sekarang mulut mereka dijejali penis monyet yang hanya seukuran ujung jari kelingking anak - anak, dan mereka melahap semuanya dengan liar. Persetubuhan itu dilakukan dengan gaya konvensional saja dan para monyet itu bergilir menusukkan penis mereka ke liang senggama mama dan intan hingga mereka semua mendapatkan orgasme, aku bahkan tidak tahu berapa banyak sperma yang mereka semburkan ke dalam vagina mereka, dan kuhitung mama orgasme 2 kali dan intan 3 kali orgasme. Mereka semua terkapar di tikar, terutama mama dna intan sekujur tubuhnya dipenuhi lendir dan peluh dengan wajah kelelahan menikmati pergumulan tidak senonoh itu. Sambil menunggu mereka bergerak lagi, aku melihat sekitarku untuk memastikan tidak ada orang lain selain aku, kalau kulihat tempat ini memang sepi dan asri, lingkungan yang sangat cocok untuk para primata ini, jauh dari gangguan manusia. Beberapa saat kemudian kulihat mama dan intan sudah bangun, dan mereka membangunkan monyet- monyet yang tertidur itu lalu monyet - monyet itu diarahkan untuk mengambil kalung anjing yang tercecer di lantai, 2 ekor monyet lalu mengambil 2 kalung anjing itu, dan dibantu monyet lainnya mereka memasangkan kalung itu ke leher mama dan intan dan para monyet itu berjalan keluar sambil menarik tali yang terhubung ke kalung anjing di leher mama dan intan, dan mereka berdua mengikuti para monyet itu dengan merangkak layaknya hewan peliharaan mereka. Aku harus memutari bangunan ini agar bisa membuntuti mereka dari belakang, kulihat mereka menuju kandang para monyet itu, dan setelah sampai di pintu pagar kandang para monyet itu melepas kalung anjing dari lehernya mama dan intan, lalu mereka berdiri dan memungut pakaian mereka kemudian mengenakannya. Mereka lalu kembali ke bangunan tadi dan disana mereka istirahat siang sambil mengobrol. Mama: sekarang anakmu umur berapa tan?? Intan: dia udah umur 1 tahun mbak, klo anakmu udah besar yaa... Mama: hehehe iya dia udah SMP Intan: eh mbak seandainya anak - anak kita tau mamanya punya rahasia gelap ini gimana yaa hahahaha..... Mama: wah jangan sampe lahh, bisa malu seumur hidup aku sama anakku. Sayang sekali, padahal anaknya sudah tau bahkan membuntuti terus. Sembari mereka istirahat, aku juga istirahat sambil menyantap bekal yang sudah kusiapkan dari rumah. Setelah selesai makan siang, aku berkeliling dengan gaya mata - mata untuk mengetahui seberapa luas wilayah ini, sambil mengawasi mama dan intan melalui kamera perekam yang sudah terhubung ke HP ku. Kulihat mereka masih di bangunan itu mengobrol satu sama yang lain, jadi kuputuskan berkeliling sembari menunggu mereka bergerak lagi. Sudah 6 menit dan mereka belum beranjak dari tempat mereka, tetapi karena teringat kejadian kemarin jadi kuputuskan kembali agar tidak melewatkan momen penting. Saat aku kembali ke spot pengintaianku mereka langsung beranjak berdiri dan menuju pintu, yang kupastikan mereka akan melakukan petualangan seks kembali bersama para primata itu. Bersambung

Tuesday 21 April 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 3

Aku segera kembali ke rumah untuk mulai membaca arsip - arsip tadi, aku memilih membaca pagi ini karena kalau sudah malam bawaannya malas buat membaca. Saat ini jam 9 lebih 5 menit, dan kalau misal aku bisa selesai lebih cepat mungkin masih keburu kembali kesana dan merekam aktifitas tidak senonoh mamaku. Aku mulai membaca halaman per halaman dari catatan harian ibu intan, di awal pekerjaannya sama sekali tidak ada keanehan, sepertinya satu minggu pertamanya tidak ada hal aneh terjadi. Saat aku membaca catatannya di minggu kedua, dia mulai menuliskan keanehan para kera dan monyet disana, dia menuliskan kalau para primata itu sering memeluk bahkan meraba - raba tubuhnya "Aku risih sekali dengan ulah mereka meraba dan memeluk tubuhku" begitu isi kalimat terakhir dari catatan hari pertama di minggu kedua. Di hari kedua catatan yang dia tulis semakin mengarah ke pemerkosaan "mereka mulai menarik - narik seragamku", lalu aku baca catatan hari ketiga, keempat dan lanjut kelima. Di hari keenam, menjadi puncaknya dimana ibu intan akhirnya pasrah dan menjadi objek pelampiasan nafsu para primata itu "aku tidak punya pilihan lain selain menyerahkan tubuhku untuk diperkosa mereka", hmmm apa jangan - jangan mama juga begitu, tapi aku perlu cari tau kapan mama mulai bertugas. Catatan di hari - hari berikutnya mengindikasikan kalau ibu intan mulai ketagihan, dan bahkan di catatannya yang lain dia menuliskan kalau keperawanannya diambil oleh orangutan "sialan keperawananku diambil orangutan, gimana aku menjelaskan ke calon suamiku". Aku lanjut membuka halaman - halaman berikutnya dan dari hari ke hari dia semakin ketagihan bersetubuh dengan kera dan monyet, dan di catatan akhirnya dia menuliskan kalau dia sudah 3 bulan tidak bermain bersama "teman - temannya" karena sudah dinyatakan hamil 3 bulan lalu "Maafin aku yaa temen - temen aku hamil jadinya sampe akhir masa tugasku kita gak bisa main lagi hu hu hu.....". Dia selesai bertugas di umur 27 tahun, dan yang mengagetkanku di catatan akhirnya dia menuliskan "wahh temen temenku bakal seneng nichh, penggantiku ternyata cewe cantik, seksi pula, bahkan udah punya anak hihihi.... Kalian harus lebih ganas yaa sama dia, dan aku yakin deh dia lebih pengalamana dari eike muachh". Sepertinya ibu intan udah memprediksikan hal ini, aku sekarang tau kenapa dia tidak melapor, karena dia menikmatinya. Sebenarnya masih ada banyak arsip yang ditinggalkan 3 penjaga terdahulu, tapi karena membaca catatan harian ibu intan membuatku jadi tidak ingin membaca lainnya, aku lalu memutuskan kembali ke tempat mama bekerja (dan juga tempat mama disetubuhi para primata) dan aku menuju tempat utama, dari jauh aku bisa melihat mama tengah mengobrol dengan petugas lainnya, lalu tanpa kusadari mama menoleh kearahku dan menghampiriku Mama: ehh tumben kamu kesini, oh yaa mumpung kamu disini temeni mama dong ke salon hehehe... Aku menyetujuinya dan kita berangkat ke salon langganan mama, aslinya mama akan mengajak petugas cewe yang dia ajak tadi, tapi karena melihat aku akhirnya dia mengajakku. Di salon, mama mewarnai rambutnya menjadi sedikit kemerahan dan merapikannya hingga menjadi semakin lurus kebawah, aku juga bertanya kok sempat - sempatnya ke salon, mama menjawab karena sedang tidak banyak kerjaan. Mama: pas jam segini mama memang kerjaannya gak banyak, tapi habis ini lumayan banyak hihihi.... Iya bener lumayan banyak, kerjaan disetubuhi primata jelek - jelek itu, kataku dalam batin. Sesampai di tempat penangkaran, mama segera kembali ke tempat kerja sedangkan aku menyusup ke wilayah terlarang untuk menelusuri tempat itu, masih sekitar 3 jam lagi sebelum mama menuju kesini. Layaknya ninja aku menelusuri setiap kandang tanpa diketahui oleh monyet dan kera jelek itu, dan dari penelusuranku ada 6 spesies monyet dan 4 spesies kera disini. Untuk spesies kera ada orangutan, bonobo, kera endemik sulawesi dan simpanse biasa, untuk monyet yang kuketahui hanya lutung jawa, beruk, dan monyet hitam sulawesi, sisanya aku tidak begitu tahu. Kulihat seksama mereka semua berjenis kelamin jantan semua, lalu dimana yang betina pikirku. Aku lalu berjalan cukup jauh dan terdapat taman yang cukup perdu disini, tapi yang membuatku sedikit bingung disini ada beberapa tiang kayu berdiri dan bahkan salah satunya ada sejenis borgol, wahh jangan - jangan... pikiranku mulai negatif. Setelah cukup lama berkeliling, wilayah ini hanya ada 1 bangunan dan sekitarnya hanya kandang - kandang yang luas dan taman. Karena masih lama, kuputuskan untuk berkunjung ke tumah temanku dulu sambil menunggu waktunya tiba. Kuhabiskan waktuku di rumah temanku dengan main game, baca komik dan bercerita hal - hal lucu di sekolah, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, aku segera pamit dengan temanku lalu bergegas menuju tempat penangkaran monyet lucknut. Aku segera menuju bangunan coeg itu dan menunggu mama tiba, sudah mendekati jam satu tapi belum ada tanda - tanda dari mama. Kulihat jam lagi ternyata sudah pukul 13.10, kemana mama batinku. Karena sudah tidak sabar kuputuskan keluar dan mencoba mencari mama dengan ilmu ninja, tidak butuh lama bagiku untuk menemukan mama yang sedang mengecek pagar dari kandang simpanse sambil ditemani semua simpanse yang berjumlah 7. Mama: hihihi sabar yaa, pelacurmu ini masih cek rumah kalian... Aku lalu mengarahkan pandanganku ke 3 simpanse yang ada dibelakangnya, dimana mereka membawa 3 benda yang berbeda, yang pertama membawa kalung anjing, yang kedua butt plug ekor anjing, yang ketiga membawa bando dengan telinga anjing. Beberapa saat kemudian, salah satu simpanse mulai menarik - narik kemeja mama, dan rupanya hal itu membuat simpanse lain melompat - lompat sambil berteriak cukup keras diikuti mereka juga ikut - ikutan menarik - narik kemeja mama. Mama: duh kalian udah gak sabar yaa... yaudah deh aku buka baju disini deh hihihi.... Mama mulai melepas satu per satu kancing kemejanya hingga terpampang BH warna putihnya, lalu dia lempar kemejanya entah kemana lalu dia pelorotkan roknya dan juga dia lempar secara acak. Kini giliran kedua sepatunya dia copot lalu dibuangnya entah kemana, dan yang tersisa BH dan CD nya dia lepas tetapi dia berikan ke salah satu simpanse yang bersamanya. Setelah mama selesai menelanjangi dirinya, 2 simpanse menggenggam tangan kiri dan kanan mama lalu menariknya hingga mama dalam posisi merangkak, dan dengan cepat mereka memasangkan perlengkapan yang mereka bawa ke tubuh mama, mulai kalung, bando hingga butt plug ekor anjing dengan cepat terpasang di tubuh mama yang seksi dan mulus. Mereka lalu menggiring mama dan aku mengikutinya dari belakang sambil kurekam dengan kamera hp. Cukup lama aku mengikuti mereka hingga sampai di taman perdu itu, dan mama segera berdiri lalu mengambil 2 kotak disitu dan diletakkan di samping kiri dan kanan tiang kayu yang cukuo tebal dan tinggi dengan 2 borgol di kiri dan kanannya. Mama kembali ke posisi merangkak lalu kalung anjing dan bando telinga anjing dicopot, tetapi plug ekor anjing itu tetap menancap di anus mama. Mama lalu berdiri dan 2 simpanse yang sudah berdiri diatas 2 kotak kayu yang ditaruh mama di samping kiri dan kanannya, menarik tangan mama keatas dan pergelangannya diborgol dengan borgol yang tertancap di tiang kayu itu, dan mama sekarang menghadap ke tiang kayu yang tingginya hampir setara dengan mama dengan kedua pergelangannya diborgol di tiang kayu itu. 3 simpanse lainnya segera mengambil cambuk berjenis flogger dan tanpa menunggu waktu lama mengayunkan cambuk itu ke tubuh belakang mama, yang membuat tubuh mama terdorong kedepan menempel ke tiang kayu itu, setiap ayunannya membuat mama mendesah dan tindakan bdsm itu berlangsung sekitar 10 menit. Mereka lalu segera melepas borgol itu dan menarik tangan mama kebawah hingga mama kembali ke posisi merangkak lagi dan kembali kalung anjing beserta bando telinga anjing dipasangkan ke mama dan mereka membawa mama sedikit jauh dari lokasi tadi. Mereka lalu tiba di tiang kayu lainnya, kali ini tidak ada borgol diatasnya lalu seperti tadi mereka melepas kalung dan bando tadi tanpa melepas plug ekor anjing, mama segwra berdiri dan kali ini membelakangi tiang kayu itu, tangan mama ditarik kebelakang tiang kayu itu dan diikat pergelangannya hingga mama benar - benar terikat di tiang kayu itu. 3 simpanse dengan 3 flogger segera mengayunkan cambuk bdsm itu ke tubuh depan mama disambut dengan desahan erotis mamaku sendiri. 10 menit mereka ber-bdsm ria, mama kembali dilepaskan dan kali ini merangkak dengan sukarela sambil kembali dipasangkan kalung dan bando tersebut. Mereka kembali membawa mama dan kulihat mereka mengarah ke bangunan itu, dan aku membuntuti mereka dengan senyap. Sesampai disana, kalung, bando dan plug ekor anjing dicopot semua dan mama segera berbaring telentang dengan membuka lebar - lebar pahanya, menampilkan vaginanya yang bersih dan tidak berambut kepada 7 simpane horny itu, tidak pakai lama ketujuh simpanse itu menyerbu mama dan memperkosanya lagi dengan berbagai gaya mulai dari konvensional, WOT dan doggy style. Sama seperti pemerkosaan sebelumnya, semua lubang di tubuh mama dijejali penis mereka secara bergantian. Pemerkosaan selama 30 menitan itu terekam dengan sempurna di handycam yang kupasang di sudut ruangan bangunan itu. Setelah permainan seks mereka berakhir, mama kembali dibuat merangkak tapi kali ini hanya kalung anjing yang terpasang di lehernya, dan dia ditarik keluar oleh simpanse - simpanse yang sudah puas itu. Mereka lalu menuju tempat mama melucuti pakaiannya, dan sesampainya disana simpanse yang membawa BH dan CD-nya lalu salah satu simpanse itu melepas kalung anjing di leher mama, dan mama segera memakai kembali BH dan CD putihnya itu. Sambil ditemani para simpanse, mama memunguti kembali pakaiannya dan segera berpakaian lagi, para simpanse itu kembali ke kandang mereka sementara kulihat mama pergi menuju kandang spesies monyet yang tidak aku ketahui, aku lalu mengambil semua handycam-ku lalu menuju ke lokasi dimana mama tadi berpakaian untuk mengambil kalung anjing yang tadi dibuang ke jalan oleh salah satu simpanse itu, tapi saat akan kuambil rupanya sudah hilang, kemana kalung anjing itu, apakah mama membawanya pikirku. Aku lalu segera menuju ke kandang monyet asing itu dan aku kembali dibuat terkejut, dapat kulihat dengan jelas mama kembali menungging di tanah, telanjang bulat dengan kalung anjing di lehernya dan dikelilingi 9 monyet asing itu. Waduh aku melewatkan momen penting untuk menjawab pertanyaan kenapa mama telanjang lagi. Aku memutuskan menaruh handycam mengarah ke mereka dan kembali ke bangunan tadi mencari lebih banyak arsip. Sekitar 5 menitan aku mengumpulkan arsip - arsip disini lalu aku mendengar suara pintu terbuka. Segera kuintip rupanya mama yang masuk dan kali ini berpakaian lengkap dan ditangannya dia membawa kalung anjing tadi, kulihat dia sedang mengecek HP lalu pergi kembali, persetan aku mau cari arsip daripada ngikutin mamaku. Setelah terkumpul semua, aku segera keluar mencari mama sambil mengambil handycam-ku yang tadi, dan kembali kudapati mama telanjang bulat dengan posisi nungging dikelilingi spesies monyet pantat merah, dan kulihat mereka mengelilingi dan menyoraki mamaku, pakaiannya berserakan di pintu kandang sama seperti saat di kandang spesies monyet asing tadi. Rambutnya yang baru saja dirawat di salon jadi bulan - bulanan para monyet itu, mereka menarik - narik dan mengacak - acak rambut indah mamaku, dan mama hanya tertawa saja. Kemudian mereka menarik tali yang terhubung di kalung anjing di leher mama yang otomatis menarik mama untuk berjalan merangkak, dan membawanya mengelilingi kandang monyet - monyet itu. Mereka berkeliling dua kali lalu kembali ke kandang dan mama mengenakan kembali pakaiannya, dia pun lalu menuju bangunan itu sementara aku memutuskan untuk kembali ke rumah membawa arsip dan 3 handycam-ku. Setibanya di rumah, kembali aku membuka catatan lain yang dituliskan oleh ibu intan, di pengantarnya dia menuliskan primata di wilayah terlarang itu sangat menyukai perempuan, dia juga membuat dugaan karena primata - primata itu jarang bertemu betina dari spesies mereka. Di bab I dia menuliskan alasan pemisahan itu karena akan diseleksi mana yang akan berkembang biak dan mana yang tidak, demi menghasilkan keturunan yang siap memperbanyak populasi mereka yang terancam punah, sepertinya aku mulai paham kenapa mereka sangat tertarik kepada wanita, tetapi aku masih bingung siapa yang pertama kali mengetahui hal itu. Aku lalu mencari arsip lainnya dan menemukan jurnal yang ditulis oleh pak zainal, petugas senior itu. Saat akan membacanya aku mendengar suara mobil mama, ahh sial kusembunyikan dulu deh, aku lalu keluar dan membukakan gerbang, dan setelah mobilnya masuk garasi seperti biasa aku menyambut mama dan mama membalasnya seolah tidak terjadi apa - apa. Aku lalu kembali lagi ke kamar, kali ini kukunci dan mulai kubaca jurnal yang dituliskan pak zainal, jurnal tersebut membahas anomali sikap dari para primata disana, terutama dalam hal seksualitas diman pak zainal mencurigai ada beberapa petugas wanita disana diam - diam bermain dengan para primata jantan yang memang sengaja diasingkan untuk diseleksi dan diperkuat nafsunya agar bisa menghasilkan banyak keturunan demi keselamatan spesiesnya. Pak zainal takut akan penyelewengan tersebut yang berdampak mereka jadi tidak tertarik dengan betina dari spesies mereka, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak karena tidak menemukan pelaku utama. Setelah kubaca isi jurnalnya, aku jadi ikut merasa kasian dengan primata - primata itu, hanya karena nafsu dari oknum petugas wanita disana akhirnya berujung jadi seperti ini, dan mamaku juga salah satu yang kena, entah dia korban atau malah menginginkannya juga. Aku hanya keluar ketika akan mandi dan makan, ketika mamaku bertanya kenapa aku dikamar terus aku hanya menjawab sedang belajar, aku pelajari lagi tulisan - tulisan dari petugas - petugas senior, dimana beberapa catatan mereka menuliskan kekhawatiran akan kelangsungan spesies primata ini, dan sepertinya tidak hanya pak zainal yang mengetahui akan anomali ini, sepertinya permasalahan ini harus diselesaikan agar penangkaran ini kembali ke tujuan awal, melestarikan spesies primata yang terancam. Setelah jam menunjukkan jam 10, aku menyelinap kembali ke kamar mama untuk memeriksa tubuhnya, dan kali ini bagian bawah tubuh mama juga kuperiksa, untuk perut dan punggung masih ada bekas cambukan tadi siang sementara yang membuatku bingung kenapa dengkulnya masih putih mulus, padahal dengkulnya selalu dipakai mama sebagai tumpuan ketika berjalan merangkak, atau jangan - jangan mama sudah melapisi dengkulnya dengan plastik transparan agar tidak meninggalkan bekas, hmmm bisa jadi dan entah besok mama akan kembali ke penangkaran atau malah berlibur, bodo lahh. Aku segera membenahi gaun tidur mama, lalu kembali ke kamar untuk melihat rekaman dari handycam yang kuarahkan ketika mama kudapati telanjang kembali di kandang monyet asing itu, dalam rekaman itu mama diarak keliling kandang sama seperti yang dilakukannya dengan monyet pantat merah, dan bahkan salah satu monyet itu menaiki pantatnya dan melakukan gerakan menyetubuhi di pantatnya, aku yakin penis mininya bahkan tidak menyentuh lubang anusnya dan hanya sekedar di belahannya saja. Selesai diarak mereka membebaskan mama dan dia berpakaian lagi lalu pergi. Sudahlah aku mau tidur, akan kulihat besok seperti akan kataku. Bersambung

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 2

Aku ingin mencari tau sejak kapan mama menjadi seaneh ini, aku sudah 2 kali menyaksikan mama menjadi pelacur bagi para kera itu, aku sebenarnya mau menanyakan langsung ke mama tetapi itu bukanlah ide bagus. Kuputuskan akan kuikuti permainan mama selama seminggu ini, aku tidak ingin mamaku yang cantik dan seksi jadi pelacur para monyet dekil itu, jadi pelacurnya manusia aja gak tega aku apalagi monyet. Kembali besoknya aku segera menyusup kembali ke tempat itu lagi, tapi sayangnya kali ini aku bernasib apes, seorang petugas memergoki aku dan aku terpaksa kembali ke ruang tunggu. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk bisa kabur dan menuju kedalam, aku segera berlari ke bangunan itu dan beruntung aku belum terlalu terlambat, dari kejauhan kulihat mama udah dituntun keluar dan kali ini monyet endemik sulawesi berjumlah 4 yang menuntun mama keluar, seperti biasa mama dalam kondisi merangkak dengan kalung anjing di lehernya, tapi kali ini tidak ada plug ekor di pantatnya dan tentu saja tanpa busana. Monyet - monyet itu lebih kasar menuntun mama, mereka menarik - narik tali kalung anjing itu yang membuat mama merangkak lebih cepat, kurang ajar sekali memperlakukan mamaku seperti itu, sayangnya mama nurut aja. Kali ini mereka menuju kandang kera hitam dan kulihat sudah ada 5 yang menunggu kedatangan mama. Monyet - monyet itu lalu menarik mama menuju ke tiang kayu yang tingginya hanya sekitar 50 cm, apa yang akan mereka lakukan pikirku. Kalung anjing di leher mama dilepaskan dan monyet - monyet itu menarik kedua tangan mama dan menempelkannya di tiang kayu itu. Salah satu kera hitam itu lalu datang membawa tali dan mengikat kedua tangan mama di tiang kayu itu, apa yang akan mereka lakukan pikirku. Mama terikat di tiang kayu itu dalam posisi menungging dan kulihat dia sepertiny agak senang. Tidak lama 2 kera lainnya membawa 2 buluh rotan dan segera memposisikan diri dibelakang bongkahan pantatnya mama yang mulus dan seksi, ohh shit jangan - jangan mereka mau mencambuk pantat seksi mamaku seperti di film bdsm, dan kulihat mama hanya pasrah saja menanti pantatnya akan dicambuki oleh primata jelek itu. Ctass, ayunan pertama mendarat cukup keras di pantat mama, meninggalkan bekas garis merah. Selama dicambuki mama hanya mendesah menikmati perlakuan seperti itu, dan kuhitung ada sekitar 30 ayunan rotan mendarat di pantat seksi mamaku yang sekarang memerah akibat dicambuki kera - kera itu. Mereka lalu melepaskan ikatan di tangan mama, dan masih dalam posisi menungging salah satu monyet tadi memasang kembali kalung anjing tadi ke leher mama dan menariknya dengan kasar ke sudut kandang lain bersama para kera hitam itu. Kali ini kulihat mereka membawa mamaku ke sudut kandang yang ada 2 tiang kayu kecil berdiri berjauhan, mama lalu ditempatkan diamtara 2 tiang itu, salah satu monyet hitam itu melepas kalung anjing dari leher mamaku dan mama segera mengambil posisi berlutut, 2 kera menghampiri mama dan 1 kera memegang 1 tangan mama kemudian merentangkannya dan mengikat pergelangannya di tiang kayu itu. Mama sekarang dalam posisi berlutut dengan tangannya terentang terikat di 2 tiang kayu kecil, 2 kera hitam berada di belakangnya membawa rotan tipis, sepertinya punggung putih mulus mama siap jadi sasaran bdsm dicambuki. Sebelum dimulai, salah satu kera itu menyingkap rambut mama yang berderai lurus menutupi sedikit bagian dari punggung atasnya ke depan hingga seluruh punggung dan tengkuk putih mulusnya terekspos. Ctass ctass ctass ayunan dari rotan yang dilayangkan 2 kera jelek itu melayang ke punggung mama disambut dengan desahan erotis yang keluar dari mulut seksi mama. Dengan jam tanganku, kuhitung mereka bermain bdsm selama 7 menit dengan 40-an lebih cambukan, membuat punggung putih mulus mamaku penuh bekas garis merah. Kedua kera hitam itu lalu melepas ikatan di pergelangan tangan mama dan segera setelah ikatannya dilepas mereka mendorong mamaku hingga mama terbaring di rerumputan, dan segera kelima kera hitam itu mengerumuni mamaku. Mereka mulai meraba dan menjilat sekujur tubuh mama mulai dari wajah sampai pahanya, melihat adegan itu membuat joniku ngaceng dan ini menjadi pertama kalinya adikku tegak akibat melihat mamaku digerayangi primata jelek itu. Salah satu kera itu kulihat melebarkan paha mama dan bersiap menyetubuhi mamaku, bisa kulihat dengan jelas penisnya masuk perlahan ke liang senggama mama disambut dengan ceracauan erotis mama, tidak ketinggalan mulut seksinya yang sedang meracau disumpal penis oleh kera hitam lainnya, ketiga kera lainnya sibuk menjilati payudara dan perut mama. Kera hitam yang ada di selangkangan mama terus menyodok - nyodokkan penisnya dengan kuat ke vagina mama dan tidak lama dia bersuara melengking tanda dia sudah orgasme, bisa kupastikan dia menyemburkan maninya ke dalam rahim mamaku. Kera itu lalu mencabut penisnya dan kera lainnya tidak membiarkan vagina mama menganggur dan langsung saja dia tancap penisnya hingga masuk semua dengan mudah, smentara kera yang asik menyetubuhi mulut mama mulai bersuara melengking, sialan dia semburkan spermanya ke dalam mulut mama dan aku yakin mama menelan semua spermanya. Mama: ahhh.... ahhh.... dilepas dulu dong sayang. Kera yang sedang asik menggenjot vaginanya berhenti dan mencabut penisnya Mama: ganti gaya yaa hihihi.... sini sayang kamu berbaring. Mama lalu memposisikan kera tadi berbaring telentang lalu mama perlahan berlutut diatas penisnya yang tegak dan blesss masuk dengan mudah, kedua kera yang sudah orgasme tadi pergi entah kemana sementara sisanya diarahkan mama untuk menjejali sisa lubang di tubuhnya yang menganggur. Sekarang mama berada di posisi menindih kera yang menusuk vaginanya, sementara dua kera lainnya didepan dan belakang menyetubuhi mulut dan anusnya. Sebuah posisi yang sangat erotis dimana 1 manusia betina dikerumuni 3 kera jantan, dan yang membuatku tidak nyaman kenapa betina itu harus mamaku. Mereka bersetubuh dengan posisi itu selama 8 menitan sebelum mereka penuhi lubang - lubang di tubuh mama dengan sperma mereka, kulihat saat mereka orgasme mereka tancapkan dalam - dalam di mulut, vagina dan anus mamaku. Mamaku terbaring tengkurap di rumput, tapi tidak lama 2 monyet hitam kecil muncul menghampiri mama, salah satunya membawa kalung anjing. Salah satu monyet hitam itu menduduki punggung mama kemudia menjambak rambutnya hingga kepala mama mendongak keatas, kemudian monyet satunya memasangkan kalung anjing itu ke leher mama. Mereka lalu membiarkan mama tengkurap lagi beristirahat. 2 menitan kemudian mama bangkit dengan posisi merangkak dan 2 monyet tadi mulai menarik tali kalung anjing itu membawa mama keluar kandang dan kembali ke bangunan yang biasanya. Aku segera bergegas kembali ke ruang tunggu dan sekitar 10 menit kemudian mama muncul dengan wajah lelah, aku iseng bertanya kenapa mama terlihat kelelahan mama hanya menjawab banyak kerjaan, huh bohong padahal tadi kerjaannya cuma disetubuhi primata - primata jelek itu batinku. Malamnya aku mengendap - endap masuk ke kamar mama, kali ini aku ingin mengecek punggung dan bongkahan pantatnya. Seperti biasa mama selalu tidur dengan gaun tidur yang seksi dengan celana dalam G-string. Aku dorong tubuhnya hingga tengkurap lalu ak singkapkan gaun dan CD-nya, kulihat punggung dan pantatnya masih ada bekas garis merah dari sabetan rotan tadi siang, sepertinya tidak begitu sakit hanya rasa sakit ringan, tidak kusangka mama suka dengan bdsm, lalu kubenahi gaun tidurnya dan aku segera pergi untuk tidur. Paginya di sekolah aku masih memikirkan kejadian ini, dan aku ingin berusaha cari tau. Kubuat rencana yang cukup beresiko yaitu mengganggu para monyet yang akan menyetubuhi mama, tapi setelah kupikir - pikir malah aku nanti bisa ketahuan mama. Lalu kuputuskan untuk memulai investigasi dengan menanyai petugas - petugas yang ada disana, yang membuatku curiga kenapa wilayah yang kumasuki tidak ada orang kecuali mama. Sepulang sekolah kali ini aku segera menuju ke wilayah lain yang berada di timur wilayah yang kusebut terlarang itu, disana aku berkeliling dan kulihat ada banyak petugas disana sedang melatih dan merawat monyet dan kera yang dilindungi, aku jadi bingung kenapa tempat ini ramai sedangkan di wilayah "terlarang" hanya ada mamaku. Saat aku ingin menemui salah satu petugas disana, kulihat mama sedang berjalan menuju wilayah "terlarang", aku segera bersembunyi dan setelah mama benar - benar pergi aku bertanya ke petugas disitu. Menurut cerita dari petugas itu, tempat yang sering dikunjungi mama memang jarang ada orang karena disitu dikhususkan untuk tempat pribadi para primata. Aku lalu menanyakan apa dia tau mamaku sering kesitu, tidak kusangka dia tau dan mengatakan bahwa mamaku sudah ditunjuk untuk memantau para primata disana, seandainya dia tau kalau mamaku disana malah jadi objek pelampiasan nafsu para primata itu. Dia lalu bilang tidak boleh ada yang kesana kecuali memiliki ijin, aku hanya mengangguk dan karena ak diperhatikan petugas tadi akhirnya aku kembali ke ruang tunggu. Tetapi sebelumnya aku sudah memasang handycam ke arah pintu bangunan di wilayah terlarang dan rencana akan kuambil nanti. Aku di ruang tunggu selama 30 menit menunggu mama sambil bermain game, dan tidak lama mama muncul menyambutku lagi dan saat mama tengah mengobrol dengan orang lain ini kesempatanku menyusup kesana dan mengambil handycamku, berunung handycamku masih disana dan merekam semua kejadian disana, muehehehehe..... Malamnya kubuka rekaman di handycam itu dan kuperhatikan dengan seksama, di menit pertama belum ada pergerakan, dan karena tidak sabar kupercepat sampai ke menit 8 dimana kulihat mama melewati gedung itu, dan kutunggu sekitar 3 menit hingga menit ke 11 mama membawa 2 ekor monyet jenis beruk. Aku kembali mempercepat sampai ke menit 20 dimana kulihat mama sudah keluar, telanjang dan merangkak dengan kalung anjing dan kulihat salah satunya duduk di punggung mama sambil menjambak rambutnya sedangkan satunya di depan sambil menarik tali yang tersambung ke kalung anjing di leher mama. Dan mereka menghilang entah kemana, kumajukan lagi kemenit 40, belum ada tanda - tanda lalu kumajukan lagi keenit 50 dan perlahan dari sisi kanan muncul kedua monyet tadi menuntun mamaku yang bugil dan tentu saja dalam posisi merangkak masuk ke bangunan itu. Tidak berselang lama monyet - monyet itu keluar bersama dengan mamaku yang sudah berpakaian lengkap. Setelah selesai menonton kembali aku menuju kamar mama untuk memeriksa tubuhnya, aku cek punggung dan pantatnya tidak ada bekas cambukan baru, hanya bekas yang kemarin dan sudah memudar, lalu kuputar tubuh mama dan saat kusingkap sampai dada aku terkejut melihat area perut mama ada bekas garis merah akibat cambukan rotan, rupanya sekarang perutnya yang jadi sasaran, sementara vaginanya masih rapat dan baik - baik saja. Besoknya adalah hari sabtu, kesempatan terbaikku membuntuti mama sepanjang hari, dan untuk persiapan kali ini ak membawa 3 handycam yang rencananya akan kutaruh di 3 titik penting, dan juga aku mempersiapkan HP ku untuk merekam ditempat kejadian untuk mencari tau asal usul persetubuhan tidak wajar mamaku dengan para primata yang dilindungi, tetapi sebelumnya aku mau mencari tau lebih banyak tentang wilayah yang dilarang dimasuki orang - orang. Setelah mama berangkat aku juga pergi ke tempat penangkaran primata dengan sepedaku dan aku dengan penyamaran topi dan masker masuk ke dalam dan mencoba bertanya - tanya layaknya detektif. Meski umurku baru 14 tahun tapi aku juga tidak kalah hebat dengan orang dewasa dalam mencari informasi, mungkin ini berkat gen dari papaku yang merupakan seorang analis dibidang riset kesehatan, talentanya dalam menganalisis sesuatu diturunkan ke aku. Kali ini aku bertemu salah satu pegawai senior di tempat itu, dia sudah 18 tahun bekerja sebagai petugas medis primata, aku menanyai banyak hal mengenai wilayah terlarang itu dan jenis kelamin primata yang terbanyak disini. Dari informasi yang kudapat, wilayah terlarang itu sudah ada sejak 30 tahun yang lalu, dan memang wilayah itu khusus untuk primata - primata dan sengaja tidak boleh banyak orang agar tidak mengganggu mereka, dan memang hanya akan ditunjuk satu orang untuk mengawasi dan memelihara tempat itu, dan sebelum mamaku ditunjuk, orang yang menjaga wilayah itu adalah seorang pria yang sudah 20 tahun bekerja disitu dan akhirnya pensiun, penjaga sebelum pria itu adalah wanita yang berumur 25 tahun keatas ketika ditunjuk menjadi pengawas disitu. Selama bertugas wanita itu tidak pernah melaporkan hal aneh selama bertugas, tetapi sebelum si wanita itu rupanya menurut petugas senior yang aku wawancara tadi bercerita kalau ada wanita lain juga yang pernah mengawasi tempat itu dan ketika sudah bekerja 2 bulan dia melaporkan bahwa dia hampir diperkosa kera disitu, yang membuat dia keluar lalu digantikan wanita muda tadi, petugas senior itu yang bernama bapak zainal meminta rekan - rekannya tidak menceritakan aib itu kepada wanita tadi, takut dia tidak berani disitu dan pak zainal bersyukur tidak terjadi apa - apa terhadap wanita itu. Dia juga senang mamaku tidak mengalami apa - apa, ahh seandainya dia tau. Tetapi aku jadi penasaran dengan wanita penjaga sebelum pria penjaga itu, karena aku curiga mungkin dia seperti mamaku meladeni nafsu para monyet biadab itu. Aku lalu berterima kasih dengan cerita dari pak zainal dan segera menyusup ke wilayah terlarang itu, aku mengendap - endap menuju bangunan itu dan dari kejauhan aku bisa melihat mamaku tengah memberi makan di kandang orangutan, kesempatan bagus untuk mencari berkas yang ditinggalkan para penjaga terdahulu. Dengan gaya ala ninja aku berhasil masuk ke bangunan itu dan menuju ruang yang bertuliskan ruang arsip. Kubongkar semua arsio itu dan aku menghabiskan 20 menit untuk mengumpulkan berkas - berkas dari 3 penjaga terdahulu. Penjaga pria sebelum mama bernama pak mahmud, pendahulunya pak mahmud adalah ibu intan, dan sebelum ibu intan adalah mbak fitri. Catatan yang ditulis pak mahmud hanya tentang perkembangan dari para primata itu, lalu iseng kubaca catatan mbak fitri yang hanya bertugas 2 bulan, di akhir catatannya dia menuliskan kera dan monyet disini sangat biadab dan tidak ingin kembali kesini, dia resign ketika berumur 28 tahun. Dan catatan dari ibu intan ada begitu banyak, dia bertugas ketika berumur 25 dan masih bekerja disini, sedangkan pak mahmud di catatannya bertugas di umur 33 tahun dan sekarang dia berada di unit pengawasan yang berada di luar kota. Di catatan awal ibu intan, dia menuliskan kenapa pak mahmud pindah tugas, pak mahmud hanya menceritakannya ke ibu intan dan dalam cerita itu pak mahmud memperingatkan ibu intan bahwa ada yang aneh dengan kera dan monyet disitu. Dan dari catatan awal ibu intan aku yakin dia tidak begitu percaya dengan cerita pak mahmud. Di pengantar dari catatan ibu intan, dia menuliskan pergantian petugas setiap 2 tahun, jadi pak mahmud dan ibu intan sudah 2 tahun menjaga sebelum mereka digantikan, hanya mbak fitri pengecualian 2 bulan akibat laporannya itu. Kuputuskan kubawa semua arsip ini ke rumah tetapi sebelumnya aku memasang 3 handycam di 3 titik, di bangunan, diluar bangunan depan dan handycam yang mengarah ke kandang - kandang primata. Kuputuskan untuk menunda perekaman ini karena aku baru saja ingat mama kemarin bilang ke aku minggu ada kerjaan di tempat penangkaran dan aku yakin mama bakal ke wilayah terlarang besoknya. Bersambung

Sunday 19 April 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 1

Sejak aku masuk SMP aku sering datamg ke pusat penangkaran berbagai jenis kera sama mama, mengingat beliau bekerja disana juga. dan sudah setahun lamanya aku ikut kesana sampai - sampai para pegawai disana hafal denganku, aku sangat betah berada disini bisa melihat berbagai jenis kera dan monyet yang berada dalam status terancam karena ulah segelintir manusia. Di usia menginjak 39 tahun, mama tidak terlihat menua malah awet muda, dengan tubuh yang seksi dan wajahnya yang cantik membuat para pegawai cowo disana sering menggoda mamaku. selama 3 minggu belakangan ini aku harus menunggu lama untuk bertemu mama, hal yang tidak biasa terjadi, karena ketika aku tiba mama selalu menyambutku, tetapi 3 minggu ini mama selalu terlambat menyambutku dan bahkan datang dengan sedikit terengah - engah seperti habis melakukan sesuatu yang berat. suatu hari kuputuskan untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, aku datang lebih cepat dan aku mengendap - endap masuk kedalam tempat penangkaran, mencari di setiap tempat. Dan sampailah ak di pintu menuju kandang yang agak tertutup, pertama aku ragu untuk masuk dan ketika kuputuskan masuk ternyata pintunya dikunci, aku lalu memutari bangunan ini dan mendapati ada jendela. ketika akan membuka jendela aku bisa mendengar jelas suara mama, dia sepertinya sedang mengobrol dengan seseorang mama: hehehe.... kalian ini sebentar dong... terdengar suara beliau, aku mencari cara untuk membuka tanpa ketahuan, dan akhirnya berhasil kubuka sedikit untuk bisa kuintip. kulihat mama dikelilingi sekitar 3 kera dan 2 monyet dan yang membuatku sedikit kaget adalah monyet - monyet itu tengah menggerayangi mamaku, apa - apaan ini pikirku. mama: kalian ini hahaha.... kalau udah gak tahan ayo cepet lepasin bajuku nih aku kaget setengah mati mendengar mama berbicara seperti itu ke hewan - hewan primata itu, jangan - jangan...... kulihat sekarang para primata itu mulai melucuti pakaiannya mama, dimulai kemejanya lalu celana pendeknya, bahkan mereka bisa melepas kait BH-nya dengan mudah dan terakhir adalah CD-nya hingga tidak ada kain yang menutupi tubuh mamaku yang seksi, pertama kalinya aku melihat tubuh telanjang mama dan juga pertama kali juga aku melihat mama akan disetubuhi oleh sekumpulan kera dan monyet. para monyet itu lalu menarik tangan mama dan membaringkannya diatas tikar, salah satu monyet berjenis beruk itu mendekati mulut mama dan mendudukinya kemudian menggesek - gesekkan pantatnya diatas mulut seksi mamaku, sepertinya dia meminta mama menjilati area selangkangan monyet kecil brengsek itu, yang membuatku gregetan kenapa mama mau - mau aja menjilatinya, aku lalu mencoba melihat lebih dekat lagi dan rupanya monyet kecil itu sudah memasukkan kemaluan mungilnya ke mulut mama, menyodok - nyodokkan dengan kasar. Sementara itu 2 kera lainnya yang berukuran sebesar simpanse (tapi memang mereka simpanse) tengah memainkan toket mamaku yang masih kencang dan indah, 1 simpanse memainkan 1 bukit indah mamaku dan kera satunya tengah meraba - raba organ intim mama. tidak lama si monyet yang sudah memperkosa mulut mamaku berdiri dan digantikan oleh monyet yang satunya, tanpa basa basi monyet itu langsung menduduki mulut mamaku dan kulihat dia memasukkan penis mungilnya ke dalam mulut mamaku yang disambut olehnya, aku lalu mengalihkan pandanganku ke kera yang memainkan vagina mama, kali ini dia mulai menjilati liang senggama mama yang membuatnya kelojotan dan aku bisa mendengar suara gumamannya. setelah puas menjilati vaginanya mama simpanse itu lalu mengambil posisi dan mengarahkan batang kemaluannya yang berukuran tidak terlalu besar ke liang senggama mama yang menanti untuk disetubuhi seekor simpanse, perlahan penis itu masuk ke dalam vagina mama hingga seluruhnya tenggelam ke dalam lubang dimana aku dilahirkan dulu yang sekarang tengah dinodai oleh seekor simpanse, kulihat mama menggeliat menikmati vaginanya dimasukin penis primata, sementara primata lainnya tengah bermain - main dengan tubuh mamaku yang cantik dan seksi. simpanse itu mulai melakukakn gerakan menyetubuhi, kedua kera tadi semakin beringas memainkan toket mamaku dan beruk yang tengah dioral mamaku semakin keras menyodok - nyodok mulut mamaku. simpanse itu semakin cepat menusuk - nusuk vagina mama, dan tidak lama mama menggapai kedua kera yang memainkan payudaranya seperti memberi aba - aba, kedua simpanse itu berhenti memainkan kedua gunung indahnya, lalu mama mengangkat monyet yang asik menindih kepala mama dan tidak ketinggalan mama memberi kode ke kera yang sedang menyetubuhinya, kera itu berhenti. mama: gantian dong ahhh kalian ini hehehe....... mama kembali memberi komando ke 5 primata itu, kali ini monyet kecil itu berada di selangkangan mama dan segera memasukkan penis kecilnya itu ke dalam liang senggama mama, kulihat mama mendesah kecil. seekor kera tidak membiarkan mulut mama menganggur cukup lama, primata itu segera memasukkan penisnya ke dalam mulut mama sementara 3 primata lainnya menonton sambil seolah bersorak. sekitar 5 menit kemudian monyet kecil yang sedang menyetubuhi mama berteriak melengking, sepertinya dia sudah orgasme lalu dia mencabut penisnya dan duduk di samping tubuh tanpa busana mamaku yang kulihat sudah banjir keringat, mama lalu mencabut penis simpanse yang ada di mulutnya lalu berganti posisi menungging, simpanse satunya sepertinya paham dan segera mengambil posisi dibelakang mama dan bless bless batang kemaluannya masuk dengan mudah ke vaginanya mama yang sudah pasti basah kuyup, tidak ketinggalan simpanse satunya segera memasukkan penis berbulunya ke mulut mamaku. persetubuhan itu tidak berlangsung lama, mama lalu meminta mereka berhenti dan memberi semacam aba - aba lagi, salah satu simpanse itu pergi menuju meja yang ada di sudut ruangan, lalu simpanse yang lain melakukan spanking ke pantat mama yang menungging dan kedua salah satu beruk itu menaiki tubuh mama dan duduk diatas punggung mama seolah mama adalah kuda. simpanse yang tadi diberi aba - aba oleh mama kembali sambil membawa kalung anjing yang ada talinya dan mengalungkannya ke leher mama seolah mama adalah anjing. aku sangat kaget kenapa mama mau - maunya direndahkan oleh primata ini, atau mungkin mama yang menginginkannya, tapi sepertinya mama menginginkannya. perbuatan mesum tidak wajar ini malah membuatku terangsang, apalagi perbuatan mesum ini melibatkan manusia dan kera, tapi kenapa manusianya harus mamaku sendiri. tidak lama simpanse tadi menarik tali dari kalung anjing itu dan mama nurut aja mengikuti simpanse itu seperti majikan yang sedang mengajak jalan - jalan anjingnya, monyet kecil yang duduk di punggung mama mulai menarik - narik rambut mama yang membuat mama mendesah kecil, aku lalu berusaha mengikuti mereka dengan kembali ke pintu depan, kulihat mereka membawa mama yang merangkak seperti anjing keluar dari gedung, dalam kondisi telanjang bulat. aku membuntuti dari jauh melihat mamaku dibawa oleh primata itu ke suatu tempat, sepertinya mereka mengarah ke wilayah orangutan dan anehnya kenapa tidak ada orang di sekitar sini pikirku, tidak bisa kubayangkan jika ada orang melihat para primata dekil itu membawa mamaku merangkak dalam kondisi telanjang bulat, dengan beruk kecil diatas menungganginya. para primata itu lalu berhenti di depan pintu pagar besi, kulihat mama berdiri membuka pagar itu lalu kembali ke posisi menungging dan masuk kesana bersama para primata itu, aku mengikuti dari belakang melihat apa yang akan terjadi sambil mencari tempat bersembunyi. dari tempat persembunyianku yang berada di samping kandang kulihat 3 orangutan menunggu kedatangan mama, seolah para primata tadi membawakan persembahan kepada 3 orangutan itu, aku sudah menduga pasti mama akan digangbang oleh 3 orangutan itu. salah satu simpanse melepas kalung anjing itu dari leher mama, lalu mereka berlima pergi keluar meninggalkan mama dan 3 orangutan itu. mama: halo semua, sebelum mulai pelacurmu ini akan menari dulu hehehehe..... aku terkejut mendengar mama menyatakan dirinya pelacur dari ketiga orangutan itu. mama lalu mulai menari erotis didepan ketiga makhluk berbulu itu yang asyik menonton sambil duduk di kursi batu, dan aku anaknya bahkan ikut terangsang melihat tarian erotis dari mamaku sendiri, tidak kupercaya mama yang selama ini alim didepanku dan orang lain ternyata punya sisi liar seperti ini. selama sekitar 5 menit mama melakukan tarian erotis, kemudian dia berlutut dan mulai memainkan penis dari salah satu orangutan itu, aku dapat melihat jelas penis yang digenggam mama mulai membesar dan tidak pakai lama segera masuk sepertiganya ke dalam mulut mama, dan mama mulai melakukan gerakan maju mundur sementara kedua orangutan lainnya hanya menonton saja. Tidak pakai lama, salah satu makhluk primata itu mulai memeluk mama dari belakang dan dia mulai meremas payudara mamaku dari belakang, sungguh pemandangan yang tidak biasa. Mama kemudian melepas kulumannya Mama: lepasin bentar yaa.... Orangutan yang tadi memeluk mama dari belakang segera melepaskan pelukannya, mama kemudian menungging Mama: sini masukin ke memek pelacur ini..... Orangutan tadi langsung mengambil posisi dan blesss bless penisnya dengan mudah masuk ke dalam liang senggama mama, dan mama lanjut mengulum batang penis orangutan yang pertama, orangutan kedua dengan liar menggenjot tubuh seksi mamaku dari belakang, membuat persetubuhan antar spesies ini menjadi sangat panas. Ditengah permainan panas antara mamaku dengan 2 orangutan itu aku jadi teringat dengan 5 monyet tadi, sepertinya baru 1 yang orgasme diantara kelimanya dan mama bahkan juga belum orgasme. Baru aja aku memikirkan hal itu aku mendengar suara desahan mama Mama: ohhh yeah I'm coming baby..... Mama mendapatkan orgasme pertamanya, kedua orangutan tadi mencabut penis mereka dari kedua lubang kenikmatan di tubuh mama dan membiarkan mama beristirahat menikmati orgasmenya. Tidak lama kemudian mama segera berdiri dan menghampiri oranguran ketiga Mama: cup cup cup.... maafin pelacurmu ini yaa kamu jadi nganggur, ayo kamu berbaring sini biar pelacurmu ini yang bergoyang hehehehe.... Orangutan ketiga tadi segera berbaring di rumput dan mama mulai turun perlahan mengarahkan vaginanya ke penis tegak milik orangutan ketiga itu dan penis besar itu dengan mudah masuk ke lubang vaginanya mama, mama lalu mulai menggoyangnya perlahan lalu makin cepat. Mama: si..ni say mas..ukin ke mu... lut pela..cur ini Segera orangutan kedua tadi menyorongkan batang perkasanya ke mulut mama, lalu mama menarik orangutan satunya ke belakangnya dan menuntunnya untuk memasukkan penisnya ke lubang pantatnya, tidak habis pikir mama kandungku sendiri ternyata bermain anal sex sekaligus triple penetration. Penis si orangutan pertama itu sedikit kesulitan masuk ke dalam anus mama, tapi dengan sedikit dorongan penis itu akhirnya tenggelam kedalam anusnya mama, semua lubang di tubuh mama telah terisi penis para orangutan itu dan mama semakin liar bergoyangnya. Selama 10 menit mereka bergantian mencocol setiap lubang di tubuh seksi nan mulus mamaku, dan dalam posisi itu mama kuhitung sudah 2 kali orgasme. Orangutan pertama yang kebetulan tengah menggenjot vagina mamaku sudah orgasme dan mama segera melepas penisnya, dan tersisa 2 orangutan yang masih menyetubuhi mulut dan pantatnya. Orangutan ketiga pun akhirnya orgasme dan dia semburkan di dalam anusnya mama, sementara orangutan kedua msh aktif di mulut mama, mama lalu mencabut penisnya dari mulutnya lalu dia jepit penisnya dengan kedua bongkahan payudaranya yang besar. Tidak butuh waktu lama buat si orangutan beruntung itu untuk mendapatkan orgasmenya, semburan spermanya membasahi dada dan mengenai wajah cantik mamaku. Mama dan ketiga orangutan itu berbaring di rumput sambil menikmati sisa - sisa kenikmatan dari persetubuhan tidak wajar itu. 3 menit kemudian mama bangkit dan bersiul, sepertinya memanggil para monyet tadi dan benar saja mereka berlima datang, mama lalu kembali ke posisi merangkak seperti anjing dan salah satu simpanse itu mengalungkan kembali kalung anjing ke lehernya mama, sementara ketiga orangutan tadu kembali ke atas pohon. Salah satu beruk dalam gerombolan itu lalu naik ke punggung mulus mama dan kembali menjambak rambut panjangnya. Mama: ayo master bawa pelacur ini ke bangunan itu hehehe..... Apa!! Mama memanggil simpanse itu master, tidak habis pikir aku. Simpanse itu segera menarik tali yang terhubung ke kalung anjing itu diikuti mama yang mulai merangkak seperti seekor hewan peliharaan, entah kenapa aku malah horny melihat mama kandungku sendiri melakukan hal diluar nalar tersebut, kuhitung mama menghabiskan waktu 30 menit bermain dengan sekumpulan primata itu. Setelah masuk ke bangunan itu aku mengintip kembali dan kulihat mama mulai menggoda salah satu simpanse itu. Mama: aduh maaf yaa kamu belum masukin kontolmu ke memek pelacur ini, sini masukin... Tanpa berlama - lama simpanse yang digoda itu menancapkan penisnya yang sudah tegak ke liang senggamanya mama, mereka bersetubuh dengan gaya konvensional. Persetubuhan itu hanya berlangsung 5 menit diakhiri dengan semburan sperma simpanse itu ke vagina mama. Mama lalu segera beranjak dan mulai membersihlan diri dengan handuk, lalu mengenakan kembali pakaiannya, aku segera berlari kembali ke tempat dimana aku biasa menunggu mama. Beruntung aku dapat sampai di ruang tunggu sebelum mama, berselang 5 menit kemudian mama menghampiriku dan menyambutku seolah tidak terjadi apa - apa, aku juga berpura - pura bersikap biasa dan mama juga terlihat sedikit kelelahan persis dengan hari - hari belakangan ini ketika mama menghampiriku. Sorenya kita kembali pulang dan mama kulihat biasa - biasa aja, dan tiba - tiba dalam pikiranku muncul ide gila memeriksa vagina dan pantat mamaku karena aku juga dibuat penasaran. Malamnya setelah kupastikan mama sudah tidur, aku mengendap - endap masuk ke kamar mama, kulihat mama tidur dengan gaun tidurnya yang seksi, dengan hati - hati kusingkap gaunnya hingga ke atas payudaranya, lalu kuturunkan sedikit CD g-string-nya dan ini menjadi pengalaman pertamaku melihat langsung vagina mama dari dekat, vagina mama sama sekali tidak berambut alias gundul dan sangat terawat, yang kusayangkan kenapa vagina yang bagus begini malah dipakai oleh sekumpulan monyet, lalu aku posisikan mama hingga tengkurap dan segera kubuka belahan pantat seksinya yang mulus dan kenyal, aku bisa melihat lubang anusnya yang sempit, bersih dan tidak ditumbuhi rambut, tidak kusangka juga mama mengijinkan seekor orangutan menyodok anusnya. Aku lalu segera membenahi gaun tidurnya dan memandangi mamaku yang tengah tidur, aku masih tidak percaya mamaku yang alim, seksi dan cantik mau - maunya menyerahkan tubuhnya untuk jadi bahan pelampiasan nafsu para monyet dan kera. Paginya aku berencana mengintip mamaku lagi untuk tau sejauh mana mama menyimpang. Segera setelah bel sekolah pulang berbunyi aku segera menuju tempat penangkaran primata dengan cepat, dan dengan ilmu ninjaku aku berhasil menyusup kembali dan kali ini aku masuk ke gedung dimana mama bersetubuh dengan sekumpulan monyet kemarin, dan mencari spot untuk bersembunyi. Aku menunggu cukup lama dibalik pintu gudang, dan terdengar suara pintu terbuka diiringi suara cengingisan simpanse berikut dengan mamaku, kali ini dia membawa 4 simpanse saja Mama: kita mulai sekarang yaa sebelum anakku datang hihihi.... Padahal anaknya sudah tiba dan sedang mengintip mamanya. Mereka lalu mulai menelanjangi mama dan betapa terkejutnya aku ketika pakaian luar mama sudah dilucuti, dibalik seragamnya, mama memakai bikini merah yang sangat seksi, bagian atas hanya menutupi sedikit dari payudaranya dan bagian bawah adalah CD bikini jenis thong yang menutupi sedikit area selangkangannya sedangkan pantatnya terekspos dengan tali thong belakangnya tenggelam di belahan pantatnya. Mama: kalian suka gak bikini pelacur ini hehe... Para simpanse menyoraki mama, lalu mama meminta mereka melepas sisa pakaian di tubuhnya dan mereka segera melucutinya hingga mama telanjang seperti mereka. Dan persetubuhan liar dimulai kembali, mulut vagina dan anus mama menjadi sasaran dari para simpanse itu dan mereka melakukannya selama 20 menit dengan para simpanse orgasme sekali dan mama juga sekali. Setelah beristirahat sebentar mama mengambil kalung anjing dan sebuah ekor anjing dengan ujungnya berbentuk seperti telur yang ujungnya lancip dan terbuat dari logam. Aku terkejut bukankah ekor anjing itu adalah butt plug yang memiliki ekor, sejak kapan mama memilikinya. Mama lalu menyerahkan kedua benda itu ke 2 simpanse dan mama segera mengambil posisi menungging, satu simpanse memasangkan kalung anjing ke leher mama dan satunya mengambil posisi untuk memasukkan butt plug itu ke lubang pantat mama, plug ekor anjing itu masuk perlahan diiringi suara meringis dari mama hingga butt plug itu tertancap sempurna di lubang anus mama. ditambah dengan ekor anjing itu membuat mama jadi semakin mirip dengan anjing. Mama: gimana master, pelacur ini sudah mirip dengan anjing kan hehehehe.... Mereka lalu membawa mama keluar layaknya membawa keluar anjing untuk jalan - jalan. Mereka berjalan cukup jauh ditambah aku fokus melihat mamaku berjalan merangkak dengan kalung anjing di lehernya dan ekor anjing yang berayun - ayun di pantatnya, hingga sampai ke kandang orangutan, tapi kulihat ini kandany yang berbeda. Setelah pagarnya terbuka, simpanse yang memegang tali yang terhubung ke kalung anjing di leher mama lalu menarik talinya dan mama menurut saja ditarik seperti itu. Sesampai disana hanya ada 2 orangutan yang menunggu, kalung anjing itu dilepas dari leher mama dan plug ekor anjing itu dilepas sendiri oleh mama. Seperti kemarin mama menari erotis didepan 2 orangutan itu dan setelah selesai salah satu orangutan itu membaringkan mama diatas rumput dan mulai menjilati payudaranya, sedangkan satunya menjilati vaginanya. Tidak pakai lama mereka mulai menyetubuhi mamaku, dalam posisi telentang mereka menjejali mulut dan vagina mama bergantian. Sekitar 8 menit dalam posisi telentang, mama lalu berganti posisi menungging dan kembali mulut dan vaginanya jadi sasaran pelampiasan nafsu kedua orangutan itu. Mereka bergumul selama 10 menit dan diakhiri dengaj semburan sperma kedua orangutan itu ke wajah mamaku yang cantik, sangat seksi melihat wajah mamaku berlumuran sperma. Dan seperti kemarin setelah beristirahat, 4 simpanse tadi datang lagi dan mulai memasangkan kalung anjing dan plug ekor anjing ke leher dan anus mama. Aku sekarang tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi dimana mamaku yang seksi dan cantik sudah menjadi pelacur para primata itu. Bersambung