Thursday 19 July 2018

Cerita Seks Incest dengan Mama

gue mau cerita petualangan seks gue yang seru, saat ini gue berumur 17 tahun dan gue mulai mengenal seks sejak usia 13 tahun, dan gue pertama kali melakukan hubungan seks saat umur 15 tahun dengan pacar gue, sejak itu gue selalu ingin ngentot dan tidak hanya pacar gue, gue udah pernah ngerasain ngentot dengan 2 temen cewe sekelas gue, lalu guru gue, bahkan anak tetangga gue lalu saat ini gue pengen ngerasain incest, kalo gue baca di internet hubungan incest seru abis, dan mama gue yang jadi sasaran untuk mewujudkan keinginan gue, kenapa?? karena mama gue saat ini berusia 38 tahun, body dan wajahnya pokoknya sip abis bahkan anak kandungnya sendiri, yaitu gue sampe sange apalagi pas mama lagi di rumah, sering cuma pake tank top sama celana pendek yang ketat, gue saat ini sedang cari cara buat ngajak mama ngentot, memang kalo dilihat benar - benar diluar batas, karena itu gue anggep asik. hari sabtu, gue kebetulan sedang di rumah cuma bareng mama gue dan saat libur gue selalu nonton bokep sambil cari bokep baru, gue hari ini agak capek karena kemarin sore gue habis ngentot sama pacar gue dan malemnya gue mimpi sedang ngentot dengan mama, dan gue kali ini udah kebelet banget pengen ngerasain serunya incest. setelah nonton bokep entah kenapa gue udah bener - bener nafsu dan pengen segera menikmati tubuhnya mama, segera gue keluar mencari mama gue dan kebetulan mama lagi nonton TV, "ada apa sayang" kata mama, "ma ikut aku bentar, ada yang mau aku omongin" kata gue, mama nurut aja masuk ke kamar gue, begitu mama masuk langsung gue kunci kamar gue, "kok dikunci, ada apa sayang" tanya mama yang sudah duduk di tepi ranjang gue, gue udah ngaceng berat dan mama saat ini pake tank top dan celana pendek ketatnya yang bikin kontol gue ngaceng keras banget, gue langsung deketin mama "ma aku pengen ngerasain incest, jadi pliss ma ayo kita bercinta" kata gue dengan frontal, mama kaget denger omongan gue "ehh apaan kamu, kok permintaanya kayak gitu, aku kan mama mu, gak mau lah mama bersetubuh sama kamu" kata mama. "ayolah mam, nih aku tunjukin barangku" kata gue sambil melorotin celana dan CD gue, kontol gue yang dari tadi sesak didalem celana langsung mengacung dengan tegangnya, kulihat mama sedikit melongo melihat kontolku, "nah gimana, mau ndak ma??" kata gue, "gimana ya.... tapi kan kita gak boleh melakukan ini" kata mama yang terus menolak ajakanku. cukup lama kita beradu argumen hingga akhirnya mama mengalah, "kamu memang benar - benar mau merasakan seks ya??" tanya mama yang akhirnya menyerah, "iyaa mam, pengen aku ngerasain ngentot sama mama" kata gue, "ingat yaa ini rahasia kita okee" kata mama, "okee dong ma" kata gue yang langsung berdiri di dekat ranjang gue, "ayo mam sini berlutut didepan penisku" kata gue yang pengen ngerasain dioral mama, dan mama mulai berdiri dan menuju kearahku lalu segera berlutut didepan gue, "kulum dong mam, pasti enak kok" kata gue, dengan malu - malu mama mulai menggenggam kontol gue dan kulihat mama menutup matanya saat mulai memasukkan kontolku ke mulutnya. sedikit demi sedikit kontolku mulai tenggelam ke dalam mulut mama, dan hanya setengahnya saja yang masuk ke dalam mulut mama, segera kupegang kepala mama dan kutekan - tekan kontol gue di dalam mulutnya mama, "ahhh ohhh enak banget mam" ceracau dan kulihat mama sepertinya mulai menikmati oral seks ini. 10 menit kontol gue dikulum mama, kemudian gue cabut kontol gue dari mulut mama, lalu gue lepas kaos gue dan sekarang gue udah telanjang bulat, kemudian gue minta mama berdiri "aku lepas pakaiannya mama yaa" kata gue, mama hanya mengangguk dan segera gue lepas tank top nya, lalu celana pendeknya dan terakhir BH dan CD lingerie nya, gue sempet terkejut mama pake pakaian dalam kayak gitu, "mama suka lingerie yaa hehehe" kata gue, "yaa gapapa dong" kata mama yang mulai sedikit pede, dan sekarang depan gue mama yang udah gak pake apa - apa lagi, gue perhatiin dengan seksama tubuh mulus mama gue yang sangat terawat, dengan toket yang masih kencang, perut yang putih mulus dan masih kencang, pinggulnya yang seksi, memeknya yang tidak berbulu sama sekali dan pahanya yang kencang dan mulus, pokoknya tubuh mama gue perfect abis, segera gue dorong mama ke ranjang gue lalu gue sambar bibirnya, awalnya mama agak gimana gitu saat aku cium bibirnya, tapi gak lama mama mulai membalas ciumanku dan akhirnya kami saling beradu lidah sementara tangan gue sibuk meremas - remas toket mama, ciumanku lalu berpindah ke lehernya mama "ohhh sayang terusin ohh" desah mama yang sepertinya mulai menikmati foreplay gue dan sekarang toketnya yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah gue, gue kulum toket dan puting mama bergantian dan tangan gue kali ini menggosok-gosok memek mama yang kurasakan mulai basah, "ahhh sayang terusin sayang" desah mama. setelah puas bermain di toket mama, gue mulai melebarkan paha mama dan gue mulai arahkan kontol gue yang udah on fire ke memek mama, saat mendekati memek mama yang basah itu mama menutupnya dengan tangannya "kok ditutup ma" tanya gue sedikit protes, "ingat yaa say, aku tetap mamamu oke jangan anggap mama ini kekasihmu, nah sekarang kamu masukin perlahan yaa" kata mama yang mulai membuka memeknya "okee mam siap, nah sekarang aku masukin yaa" kata gue yang mulai memasukkan kontol gue perlahan kedalam lubang dimana dulu gue lahir, "ohh sempitnya" kata gue dalam hati, gue lihat mama meringis menahan sakit dan nikmat. sedikit demi sedikit kontol gue mulai terbenam ke memek mama, dan begitu ambles semua gue diemin bentar lalu gak lama gue mulai genjot memek mama kandungku sendiri, sensasinya memang beda banget antara ngentot dengan pacar gue dan ngentot mama gue, sambil kugenjot gue remas toket mama yang kencang itu, "ahhh ohhh kemaluanmu besar ju..juga say" desah mama yang mulai banjir keringat, "incest ternyata enak mam" ceracau gue. 10 menit gue entot mama dengan posisi konvensional, lalu gue minta ganti gaya sama mama "mam kita doggy style yuk" kata gue, mama nurut aja dan segera menungging lalu gue berlutut dibelakang mama, sebelum gue sodok gue remas - remas bokongnya yang seksi dan mulus itu. "ahh ohhh mmmhhhh ohhh yeah ahhh" mama mendesah ketika bokongnya kuremas, lalu gak lama gue arahin kontol gue ke memeknya mama yang menungging dan sleepppp, kontol gue masuk dengan mudah dan gak pake lama langsung gue pompa kontol gue didalem memek mama, "ahhh ahhh ohh dalem banget sayang anu mu ahkkk ahhkkkk" mama sedikit menjerit, sepertinya mama tengah mengalami orgasme jadi aku diemin bentar kontol gue, setelah mama sudah sedikit tenang kulanjutkan genjotanku yang masih belum keluar, selain kontolku yang aktif memompa memek mama tanganku juga sibuk meremas pantat dan toket mama. sekitar 10 menit gue entot mama yang menungging, gue cabut kontol gue lalu gue minta posisi WOT "mama gantian yang diatas dong" kata gue yang langsung berbaring dengan kontol gue yang mengacung dengan tegak dan terlihat mengkilat akibat cairan dari memek mama. tanpa banyak bicara mama segera menduduki kontol gue, dan dengan mudah kontol gue masuk ke dalam memek mama yang licin dan basah, begitu kontol gue tenggelam semua ke dalam memek mama, mama langsung menggoyangnya awalnya perlahan lalu semakin cepat, keringat bercucuran dari tubuh mama yang mendesah keenakan, sambil menikmati goyangan mama, gue kenyot toket mama yang bergoyang dengan indah. 10 menit kemudian gue ngerasa mau keluar, "mam aku mau keluar" kata gue, "kita keluarin bareng sayang, mama juga mau keluar" kata mama yang mulai mendesah dengan keras dan cret crett creeet "ahhhh... mama sampe sayaaang" jerit mama disertai orgasmenya, begitupun juga gue yang keluar dan menyembur didalem memek mama gue, mama langsung ambruk diatas gue, "makasih ya mam udah mau ngentot sama aku" kataku, "iyaa sayang, mama juga senang bisa berhubungan intim lagi" kata mama, mama pun mulai bercerita kalau papa udah lama gak ngasih jatah ke mama, dan rupanya mama gue suka banget sama ngentot lalu gak lama kami pun tertidur dengan posisi mama menindih badan gue, bahkan kontol gue masih nancep di memek mama meskipun lepas sendiri. malemnya kami melakukan lagi, dan bahkan mama yang sering ngajak aku ngentot.

Friday 29 June 2018

Cerita Seks Ngerasain Tubuh Mamaku

Sebenarnya perbuatan yang kulakukan ini sangatlah tabu, tapi akan kuceritakan agar tidak menjadi beban pikiranku lagi saat itu terjadi umurku baru 15 tahun, aku adalah pelajar SMP di kota H dan aku tinggal bersama mamaku yang saat itu berusia 37 tahun, papaku jarang pulang rumah karena bekerja diluar pulau, jadi aku tau mamaku sangat kesepian. suatu hari aku sedang asyik mencari bokep baru, lalu secara tak sengaja aku menemukan bokep yang menarik, bokep itu bercerita seorang anak laki-laki tengah bercinta dengan ibu kandungnya sendiri, dan di pikiranku langsung terbersit mamaku sendiri, apalagi aku diuntungkan mamaku kesepian dan memiliki body yang bagus dan wajah yang cantik, aku lalu segera keluar kamar dan mencari mamaku, kulihat mamaku sedang bersih-bersih ruang tamu. mama saat itu memakai kaos oblong dan celana pendek yag membuat lekuk tubuhnya terlihat, aku baru menyadari mamaku ternyata awet muda dan seperti model, saat asyik melamun mengamati body mamaku, tiba-tiba mama memanggilku "*** ayo kesini" kata mama, "oh ada apa mah" kataku, "kok kamu daritadi liatin mama trus", "aku penasaran aja sih sama tubuhnya mama", "kok kamu tiba-tiba jadi penasaran, hayo abis ngapain dah jujur aja" kata mama dengan sedikit genit, aku lalu memegang tangan mama dan aku ajak ke kamarku, mama nurut aja lalu kutunjukan bokep yang kulihat tadi, "owalah gara-gara itu kamu jadi penasaran sama mama hehehe", "hehe iya mah. dan aku penasaran sama yang di video itu juga", "kamu itu, kalo penasaran jangan cuma diliatin makanya", "trus harus gimana" tanyaku penasaran, "yaa dicobain lahh" kata mama, mendengar hal itu aku sedikit percaya diri berkata ke mama" kalo nyobain sama mama boleh", "ehh kamu kepengen nyoba sama mama" kata mama dengan genit, "iya mah, pengen ngerasaian ngentot sama mama", "hehehe yaudah, di kamarmu aja ya", "oke mah" kataku sambil berdiri lalu menuju ke ranjangku, "buka baju mu dong" kata mama, aku lalu membuka seluruh pakaianku dan setelah aku telanjang bulat aku segera berbaring di ranjangku, "kok masih loyo yang" kata mama, "besarin dong" kataku dan segera mama menjilat dan menciumi penisku, tidak butuh waktu lama penisku segera tegang akibat permainan lidah mama, "nah kalo sudah tegang gini mama kulum yaa" kata mama yang segera memasukkan penisku ke mulutnya, penisku terasa berdenyut dan hangat didalam mulut mama dan aku sangat menikmati sambil sedikit mendesah akibat servis dari mama. kemudian mama melepas penisku dari mulutnya lalu mama mulai melepas kaos dan hot pants-nya hingga di tubuhnya hanya tersisa Bra dan CD putih, kemudian mama segera menungging diatasku dan mulai mencium bibirku, aku tidak mau kalah kulumat mulut mama, sambil berciuman mama mulai melepas Bra dan CD nya, sekarang mama sudah telanjang bulat dan mama lalu memposisikan diri siap menduduki penisku, "mama masukkan ya" kata mama dan sleeepppp penisku masuk semua ke vagina mama yang sudah basah, lalu mama mulai menggoyang pinggulnya mulanya perlahan lalu makin lama makin cepat, mama mendesah dengan tubuh penuh keringat, dan sambil menikamti goyangan mama kuremas-remas juga payudaranya yang masih kencang, gak lama mama minta ganti gaya "doggy style yuk yang" kata mama sambil mencabut penisku dari vaginanya dan segera menungging, aku lalu segera berdiri dan mulai kuarahkan penisku ke vagina mama yang basah kuyup itu, segera kugenjot mama yang menungging sambil kuremas pantat dan payudaranya. tidak lama mama mendesah cukup keras "ahhh aku sampeee..... yang....." teriak mama yang mendapatkan orgasme pertamanya, aku yang belum orgasme segera kucabut penisku dari vaginanya dan kuarahkan ke lubang anus mama yang menungging "ehh kamu mau masukin ke situ, mama belum pernah main di situ" kata mama, "gakpapa mah, enak kok nanti" kataku sambil mulai menyodokkan penisku ke lubang anusnya, saat baru seperempat yang masuk "awww pelan-pelan yang" kata mama sedikit meringis, kumasukin perlahan dan setelah masuk semua aku mulai menggenjotnya, anus mama seret yang membuatku sedikit kesulitan memompanya, dan mama mulai menikmati genjotanku di anusnya. sekitar 5 menit kemudian aku akhirnya mendapatkan orgasmeku dan kusemburkan di anusnya mama, aku lalu istirahat sebentar dan gak lama aku mulai ngentotin mama lagi dengan gaya konvensional dan aku akhirii dengan semburan sperma ku di vaginanya, "makasih ya mah udah mau ngentot sama aku" kataku, "iyaa sayang hehehe" kami berdua tidur salam kondisi telanjang, dan malamnya kami melakukan lagi sampai 2 ronde, "I love you mom" kataku saat persetubuhan malam itu berakhir, "I love you too my son, mama mau jadi pelacurmu hehehe" kata mama, dan kami sering bercinta ketika papa tidak ada. TAMAT

Thursday 10 May 2018

Cerita Seks Ngentot Mamaku yang Seksi

gue saat ini kelas X dan berusia 16 tahun, gue mau ceritain pengalaman gue yang seru abis. ceritanya pas hari jumat, gue lagi asik nonton TV malem-malem sekitar jam 9. gue nonton TV selama 30 menit lalu gue matiin gara-gara acara TV jelek-jelek, lalu gue pilih nonton bokep di laptop gue, kebetulan gue abis donlot bokep baru jadi kesempatan mumpung bosen gue pilih nonton bokep baru. pas di pertengahan video, gue jadi kepengen coli, lalu gue segera ke kamar mandi deket kamar nyokap gue, pas gue mau ke kamar mandi, gue denger suara rintihan dari kamar nyokap, pas gue intip gue kaget karena nyokap lagi masturbasi sambil bugil dan matanya ditutup pake penutup mata buat tidur, kontol gue makin ngaceng liat nyokap gue yang seksi bugil, nyokap gue saat ini berusia 37 tahun dan gue sebenernya udah ada keinginan ngentot sama nyokap saking seksinya, dan tiba-tiba gue dapet ide ngerekam video nyokap lagi masturbasi, dan gue berpikir mungkin ini kesempatan buat gue bisa ngerasain body nyokap, segera gue ambil HP gue dan gue rekam, kira-kira 10 menit rekaman yang gue dapet, habis itu gue langsung coli bayangin ngentotin mama. gue tau kalo nyokap udah lama gak dientot sama bokap, gara-gara bokap gue sibuk di luar kota, mungkin gara-gara itu nyokap pilih masturbasi daripada main sama gigolo, dan gue kepengen gantiin bokap buat ngentotin nyokap. besok paginya, nyokap gue pergi buat ketemuan sama temennya, dan gue udah siapin videonya pas nyokap pulang buat maksa nyokap gue ngentot ama gue. gue tunggu di ruang keluarga dan gue siap nyalain videonya di TV begitu nyokap dateng, sekitar 2 jam kemudian gue denger mobil nyokap masuk rumah, dan langsung gue setel videonya, saat nyokap masuk dia kaget "ehh itu bukannya mama" kata nyokap, "ehh mama udah pulang, ni video bagus kan" kata gue, "kamu ngevideoin mama lagi masturbasi, mau buat bahan coli" kata nyokap, "ehh bukan, tapi mama kok tau aja tentang coli" kata gue, "hehehe mama kan udah berpengalaman, terus itu video buat apa" tanya nyokap, "nah dari video ini gue tau mama udah lama gak ngentot, bener kan" kata gue, dan nyokap tiba-tiba terdiam, "nah daripada masturbasi, mending ngentot aja mam" kata gue, "pengennya, tapi papamu belum balik" kata nyokap, "kalo gitu gimana ama gue aja ngentotnya" kata gue, "ehh yang bener aja kan aku mamammu, gak mungkin aku dientot anakku sendiri" kata nyokap dengan nada sedikit tinggi, "ayolah mam, mama pasti pengen deh kan ini bukti kalo gue sayang mama, biar mama bisa puas" kata gue, "tapi nak, kita gak boleh melakukan itu, kita ini ibu dan anak" kata nyokap, meskipun mama berkata begitu tapi gue bisa liat kalo nyokap gue sebenernya pengen ngerasain ngentot ama gue, tapi nyokap masih belum berani, akhirnya gue deketi nyokap dan mulai memegang kancing atas kemeja nyokap, "kamu mau apain mama nak" kata nyokap, tanpa kuhiraukan kulepas satu per satu kancing kemeja nyokap gue, tapi anehnya nyokap gak ngelawan sama sekali, dan setelah kancing terakhir terbuka gue lepas kemeja nyokap dari body-nya dan gue lempar kemejanya entah kemana, dan nyokap sekarang cuma pake BH dan celana jeans ketatnya, "ehh kamu nakal banget yang" kata nyokap, dan gue mendengar nyokap manggil gue yang gue tmbah semangat nelanjangi nyokap dan gue segera beralih ke celana jeansnya, kulepas kancing celananya lalu gue turunin jeansnya, anehnya nyokap malah bantuin gue ngelepas jeansnya dan gue lempar juga entah kemana, sekarang body seksi nyokap cuma ketutup BH sama CD nya, saat gue mau lepasin BH-nya, nyokap nuyurh gue berhenti "udah cukup yang kamu menelanjangi mama, mama nyerah gak bisa berhentiin kamu, mama kabulin keinginanmu, kamu boleh ngentotin mama sampe kamu puas" kata nyokap yang segera berlutut dan melepas celana kolorku, "ni kontol udah dari tadi ngaceng yaaa" kata nyokap yang langsung aja ngemut kontolku, "ohh mam terus mam" kata gue sambil mendorong-dorong kepala nyokap biar kontol gue makin masuk, "kontol mu enak juga yang" kata nyokap, dan gue dioral nyokap selama 8 menit, gue lalu narik kontol gue dan nyokap keliatan kecewa, gue tarik nyokap ke kamar gue dan langsung gue dorong nyokap ke ranjang gue, gue lepas BH sama CD nya, dan gue terdiam sejenak sambil ngeliatin body nyokap gue yang seksi dan telanjang, "ehh mau ngentot gak" kata nyokap yang membangunkan lamunanku, gue langsung lepasin baju gue dan sekarang gue juga telanjang, gue tindih nyokap dan gue sambar bibirnya, nyokap juga gak mau kalah dan kita saling adu lidah layaknya sepasang kekasih, sementara gue asik berciuman gue juga mainin toket nyokap yang masing kenceng, gue remes-remes, dan kemudian gue kulum dan gigit-gigit putingnya, nyokap cuma mendesah doang gue mainin toketnya. lalu gue mulai pindah ke memeknya yang bersih dan wangi, gue jilat dan gue tusuk-tusuk pake lidah gue sambil gue mainin klitorisnya, "ahhh terus yang ohhh mama suka diginiin" rintih nyokap, gue lalu nyoba masukin dua jari gue ke memek nyokap dan gue sodok-sodok "ahhh pake kontol aja nyodoknya, mama bosen pake jari" kata nyokap, gue lalu sudahi nyodok pake jarinya, dan sekarang gue arahin kontol gue yang udah ngaceng dan langsung gue dorong masuk ke memek nyokap gue, nyokap ngerintih makin keras saat kontol gue mulai tenggelam ke memeknya, langsung gue genjot nyokap dan nyokap mendesah gak karuan. 10 menit kemudian gue minta nyokap nungging, "mam nungging dong, gue pengen nyodok memek mama dari belakang" kata gue, nyokap nurut aja dan gue segera berlutut didepan pantat nyokap gue, gue arahin kontol gue ke memek nyokap yang nungging dan kontol gue ambles dengan mudah, gue genjot nyokap gue sambil gue pegang pinggulnya, "ohh yeah come on honey fuck me harder ohhh yeahhh" desah nyokap, lalu gak lama nyokap gue mendesah makin keras, dan kontol gue disiram lendir hangat, nyokap akhirnya orgasme tapi gue tetep lanjut genjot memeknya, "ehh yang lepasin kontolmu bentar dong" kata nyokap, gue turuti nyokap dan gue lepas, "mau cobain lubang yang lain gak" kata nyokap sambil nunjuk lubang anusnya, "wahh mama pengen main anal" kata gue, "mama udah lama gak ngerasain dientot di anus" kata nyokap, segera gue arahin kontol gue ke lubang anus nyokap yang menungging dan gue sedikit kesulitan masukin ke anus nyokap, seret sama lebih sempit "ahhhkkk pelan-pelan yang, kontolmu gede banget" kata nyokap, gue genjot pelan-pelan pantat nyokap yang seret dan sempit abis, sambil gue mainin toket nyokap. 5 menit kemudian gue ngerasa mau keluar, gue cabut kontol gue dari anus nyokap, lalu gue tarik nyokap turun dari ranjang dan gue langsung nyuruh nyokap berlutut di lantai, nyokap nurut aja dan gue arahin kontol gue ke mulut nyokap, nyokap tau tapi nolak buat ngulum kontol gue "itu kontol abis dari lubang anus mama kan, ogah ahh mama ngulum, jijik" kata nyokap, gue lalu paksain nyokap buat ngulum tapi nyokap gak mau buka mulutnya, gue lalu tutup hidung nyokap dan gak lama nyokap buka mulutnya dan segera gue dorong masuk kontol gue ke mulut nyokap sambil gue tahan kepalanya biar gak dilepas kontol gue, kulihat nyokap ngulum dengan ekspresi jijik, "nih mam dicoba kontol rasa bool" kata gue sambil gue sodok-sodok kontol gue di mulut nyokap, dan gak lama gue semburin peju gue ke mulut nyokap, beberapa ngalir keluar dari mulut nyokap dan sebagian besar ditelan nyokap, lalu gue cabut kontol gue dari mulut nyokap, "kamu nakal banget yang, masak mama suruh ngemut kontolmu yang abis masuk dari pantat" kata nyokap yang segera ke kamar madi dan kumur, gue cuma ketawa aja. kita lalu tidur bareng dalam kondisi bugil, dan siangnya kami dirumah seharian gak pake baju biar gue bisa entot nyokap kalo gue lagi pengen.

Friday 27 April 2018

Cerita Seks Ngentot Sama Mama

Jumat siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat Pesta.. para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu. Memang Kecantikan ibu tidak ada duannya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih mudah dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi. Tepat jam 22.00 , kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau jam 02 Pagi….. tepatnya setengah jam kemudian pk 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!, jalannya sangat licin”, betul kata Mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut. Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh Mamai…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawwabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat … ntar nggak keburu … bisa —bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng …Puncak. Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”, dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua dengan mama Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis dan untuk mengurangi kecurigaan ,Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri, Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 Malam. Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis , mama juga mengatakan kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mam.., sayang yang cantik ” . Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi.. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingku yang kaya , dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya, tidak ada dugaan ketiganya… Pikir2 praduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan berahi mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mam” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya…. Sewaktu mama di kamar mandi..terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegan siyunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan Mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “ jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini signyal plus dari mama???, atau hanya karena canda Mama ???, tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor… Selang beberapa saat , Mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. Mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya??” Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersinkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama tidur miring membelakan disebelah kanan, perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang , dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucoleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama, dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…, Mama mulai berekasi , kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini dalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku, paha kiri mama dengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang , akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak ” Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata Mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku , sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk !!” lalu Mama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar , inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti , apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ??? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2.. dan jawabku singkat “Maaf Mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium Mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”, sambil mama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginannya. ” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang anak ****** ” , Mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman Mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai meransang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang . Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu , terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “tetapi enak kan Mam!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal… Sewaktu Mama menggenggam Yuniorku ,Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh Mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina Mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi Mama , mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan Mama seperti ini…Kutarik Tangan Mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam Vagina Mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Mama, Kugocok Vagina Mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginannya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”. Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku , mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini. Mama makin gila mengocok Yuniorku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam memek mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya… Mama juga tidak tahan sayang….,Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama sampil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuh mama, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh… Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian… dan akhirnya jam didinding hotel telah menunjukan pukul 03 pagi. yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir… Keesokan harinya Mama dan Yuniorku keduluan terjaga… , Mama sambil memelukku ,menjepit hidungku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut Mama sambil tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Kesempatan ini , kutarik tubuh Mama persis menindih tubuhku, Kuraih wajah Mama dan kulemut bibirnya yang tipis…, Mama pun bereaksi menyambut ..malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku… berusaha memasukan Yuniorku ke Vaginanya… Nampaknya Napsu Birahi Mama makin menjadi jadi setelah bersanggama , tidur istirahat semalam .. kusambut kebinalan Mama dan tiba –tiba Mama menghentikan gerakannya sambil berkata.. Ar, Kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi Mama . sebelum saya menjawab , Mama mengencangkan otot Vaginanya..membuat yuniorku makin kelelap..“Kan Mama yang ajarin…” jawabku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.., kuangkat pinggul Mama sedikit meninggi dan kuarahkan yuniorku ke Vagina Mama dari belakang.. Kembali terdengar geraman Mama.. “Jangan gini Ar..oww!!, tetapi goyangan Maya justru mendukung dan menyambut .. Kugocok Vagina Mama dari belakang…agar tidak terepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya..Mama makin menggelapar.., dan kocokanku makin kencang …, tubuh Mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yuniorku ke Vaginanya, tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan membawa ke gundukan buah dadanya…dan Mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena Wajah mama dibenamkan dikasur..Dalam beberapa saat kemudian , kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepanya Mama duduk diatas selanggkangku..dengan Vaginanya masih tetap menjepit yuniorku…, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya…. Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk .. Kami duduk terdiam , berpelukan , saling menatap , mama tersenyum manis… , sambil kukecup bibir mama , kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya.. Selama hamper sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang” Dikamar Mandi , tubuh kami berdua saling melekat terus …, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendir yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikut..dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi. Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk disopa, mama saya dudukan diatas selangkangku…, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina Mama.. sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel. Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami”, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan.

Thursday 26 April 2018

Cerita Seks Ngentot Mama Teman

Saya adalah seorang siswa SMU swasta di sebuah kota X, nama saya adalah Endy dan saya saat ini berumur 15 tahun. Saya mempunyai suatu kebiasaan untuk melakukan onani, yah mungkin satu kali untuk satu hari. Saya mempunyai seorang teman, bisa dikatakan dia merupakan teman saya yang terbaik, karena hampir setiap hari kami selalu bersama. Saya memang sering main ke rumahnya dan tentu saja, saya sering berjumpa dengan mamanya. Dapat dikatakan mamanya saat ini kira-kira berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya terlihat bagaikan seorang gadis yang berusia 20 tahunan. Yah montok dan padat sekali dan saya memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja saya sering melakukan onani dengan mengkhayalkan mama kawanku ini. Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai pakaian dalam saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya mengkhayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi. Karena temanku sudah memanggil, maka kami menyudahi permainan dadu kami dan kami mulai bergerak ke luar rumah. Sesaat sampai di luar rumah, saya melihat Tante Nita sedang berdiri sambil memandang ke arahku, lalu dia menyuruhku untuk menemaninya ke rumahnya yang lain untuk sekedar mengambil barang bekas. Dengan gugup saya menjawab dengan jawaban "Ya", lalu Tante Nita mengambil kunci rumahnya dan kami pun berangkat. Sambil mengikutinya dari belakang, saya memperhatikan goyangan pinggulnya dan tentu saja saat ini saya sudah sangat ingin melakukan masturbasi, tetapi karena belum memiliki kesempatan, maka saya diam saja sambil mengkhayalkan sedang bersetubuh dengan Tante Nita. Sesampainya di rumah tersebut, saya melihat rumah tersebut sudah lama tidak dihuni, mungkin saja karena Tante Nita baru saja pindah ke rumah baru. Kemudian kami pun masuk ke dalam. Dengan hati-hati saya memperhatikan sekeliling rumah tersebut. Memang agak berdebu tetapi masih terlihat kalau rumah tersebut rapi. Sesampainya di ruang tengah rumah tersebut, Tante Nita bertanya kepadaku, "Apa yang kamu lihat waktu kamu mengambil dadu yang terjatuh itu tadi..?" Dengan terkejut saya menjawab, "Saya tidak melihat apa-apa, Tante..." Lalu Tante Nita berkata, "Kamu jangan bohong, nanti saya laporkan bahwa kamu berbuat yang tidak senonoh pada Tante.." Dengan terbata-bata, saya menjawab bahwa saya melihat Tante sedang ganti baju, tetapi saya tidak melihatnya dengan jelas. Lalu Tante Nita bertanya lagi, "Apakah kamu ingin melihatnya sekali lagi..?" Seperti mendapat durian runtuh, maka saya menjawab, "Kalo Tante Nita mengijinkan, saya mau Tante." Sesaat Tante Nita diam, lalu dia menyuruh saya untuk mendekat. Dengan hati-hati, maka saya mendekat padanya, lalu Tante Nita menarik tangan saya dan mencium bibir saya. Tentu saja saya balas dengan ciuman kembali, sedangkan kedua tangan saya diam saja karena sesungguhnya saya dalam keadaan yang sangat tegang. Berbeda dengan tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan saya dan satunya lagi mulai meremas pantat saya. Kemudian Tante Nita mulai membuka resluiting celana saya dan mulai mengocok kemaluan saya. Saya merasakan kenikmatan karena tangan Tante Nita sangat lembut dan sangat berpengalaman. Karena terbawa perasaan nikmatnya, mata saya mulai tertutup dan mulai menikmati permainan Tante Nita. Belum berlangsung lama permainan kami, Tante Nita menghentikan permainannya, tentu saja hal ini membuat saya keheranan. Lalu saya mulai berani menatapnya dan saya bertanya kepadanya, "Tante, bolehkah saya memegang payudara Tante..?" Sambil sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, "Terserah kamu sayang..." Lalu tangan saya mulai meraba payudara Tante, tetapi saya merabanya dari luar saja karena masih tertutup oleh baju dah BH-nya. Karena merasa kurang puas, maka saya bertanya lagi, "Tante, bolekah saya membuka baju tante..?" Dengan sedikit kesal, Tante Nita menjawab, "Kamu boleh melakukan semua yang ingin kamu lakukan, tubuh saya sekarang ini adalah milikmu sepenuhnya." Dengan terbata-bata saya menjawab, "Terima kasih Tante..." Lalu Tante Nita berkata lagi, "Panggil saya Nita saja, tidak usah lagi sebutkan Tantenya." Lalu saya menjawab, "Ya, Tante.., eh, maksud saya Nita." Permainan terus berlanjut, saya mulai membuka kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang indah sekali, mungkin ukurannya sekitar 36B, Lalu saya mulai meremas dan mencium payudara Tante Nita dan Tante Nita mulai merasakan kenikmatan dan mengeluarkan suara desahan. "Uuhhh... ahhh..," Saya mulai membuka ikatan BH-nya dan menyembullah payudaranya. Dengan liar bibir saya mulai menghisap payudara yang di sebelah kanan, sedangkan tangan saya meremas dengan keras payudaranya yang di sebelah kiri. Saya terus menghisap puting payudara Tante Nita kurang lebih 5 menit lamanya. Kemudian saya melepaskannya dan saya melihat putingnya sudah berwarna kemerah-merahan agak hitam. Kemudian Tante Nita mulai turun dan berjongkok di hadapan kemaluan saya. Dengan cepat dia menurunkan celana jeans saya sekaligus dengan celana dalam saya, lalu dia pun membuka mulutnya dan memasukkan kemaluan saya ke mulutnya. Hal ini membuat saya terkejut, kemudian Tante Nita mulai menghisap kemaluan saya dan memainkannya di dalam mulutnya yang membuat saya lupa diri. Tangan saya mulai menjambak rambut Tante Nita dan kaki saya mulai menjinjit karena saya merasakan kenikmatan yang hebat. Kurang lebih 10 menit kemudian, saya merasakan ada yang mendesak keluar seperti saat saya sedang melakukan masturbasi dan saya mulai mengerang, "Aduh, Nita... saya sampai nih, uh... uhhh... uuuhhh..." Dan Tante Nita mulai mempercepat permainannya dan akhirnya saya mengeluarkan cairan sperma saya di dalam mulutnya Tante Nita. Saya merasakan Tante Nita menghisap habis seluruh sperma saya dan menelannya. Dalam sisa-sisa kenikmatan, saya melihat Tante Nita bangkit dan mencium bibir saya, yang tentu saja saya balas dengan ciuman yang hangat dan liar. Hanya dalam hitungan beberapa detik, Tante Nita menekan kepala saya dan saya pun mengerti apa yang diinginkan Tante Nita. Saya mulai berjongkok dan Tante Nita berganti posisi dengan tubuhnya bersandar pada dinding rumah. Dengan perlahan saya menurunkan celana Tante Nita, lalu saya melihat CD warna putihnya Tante Nita dengan segunduk daging yang menonjol di antara kakinya, selain itu saya juga melihat CD-nya mulai basah oleh cairan kemaluannya. Tante Nita berkata kepada saya, "Endy, cepat dong... Tante sudah nggak tahan nih..." Dengan tenang saya menjawab, "Iya Nita..," dan saya mulai memeloroti CD-nya. Saya melihat rambut kemaluan Tante Nita yang sungguh subur tetapi terawat dengan rapi. Sejujurnya, saya sungguh tidak menyangka keindahan alat kelamin wanita ini berbeda dengan yang pernah saya lihat di film-film blue bahkan sangat berbeda. Dengan perlahan-lahan saya mulai menyapu kemaluan Tante Nita dengan lidah saya. Sesudah rambut kemaluannya basah oleh air liur saya, saya mulai memasukkan lidah saya di antara kemaluannya dan saya menemukan sebuah bijian kecil. Dengan lidah saya, saya mulai menjilati biji tersebut, hal ini membuat Tante Nita mengerang keenakan. "Endy.. terus.. Tante merasa nikmat sekali.. ah... ah... uhhh..." desahnya. Karena merasakan Tante Nita yang mulai terangsang, maka saya mempercepat jilatan saya pada bijian tersebut kurang lebih 6 menit Tante Nita menjerit sambil memegang dan menjambak rambut saya. "Uhhh... Tante sampai nihhh... ayo terus Ndyyy... ah... ehmmm... nikmat sekali." Lalu saya melepaskan permainan lidah saya dan saya melanjutkan dengan tangan saya yang mulai menggosok dan mengocok kemaluan Tante Nita karena saya merasa jijik untuk menghisap air kemaluan wanita tetapi dengan cepat Tante menarik kepalaku dan mengarahkannya kembali ke kemaluannya. Karena ingin memuaskan Tante Nita, maka saya mulai memainkan lidah saya di kemaluan Tante Nita. Akhirnya Tante mengejang dan berteriak, "Ahh... ahhh... auuu... ehmmm... saya sampai.. terus Ndyyy... uhh... ahhh... aahhh..." Saya merasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan Tante, maka saya menghisap seluruh cairan tersebut sampai kering dan kemudian saya menelannya. Karena melihat Tante Nita sedang merasakan sisa-sisa kenikmatannya maka saya bangkit dan mencium bibirnya, sedangkan tangan saya meremas payudaranya. Lalu Tante Nita membuka matanya dan tersenyum nakal sambil berkata, "Endy, kamu kurang ajar sekali, bahkan dengan mama kawan baikmu pun kamu berani berbuat begitu." Dengan terkejut saya berkata, "Tapi Tante, saya tidak bermaksud begitu, kan tante yang..." Belum selesai saya berkata Tante Nita memotongnya dan berkata, "Saya tahu kamu tidak bermaksud begitu tapi kamu sudah melakukannya jadi ya… nggak apa-apa deh... tante suka dengan permainan kamu. Lain kali kamu harus melakukannya dengan Tante lagi. Kalo tidak.. Tante akan laporkan kamu sama yang lainnya!" Lalu saya tersenyum dan berkata, "Tante nakal sekali, saya sampai terkejut, tapi Tante jangan khawatir, lain kali saya akan melayani Tante lagi, saya janji Nita." "Kamu harus ingat janji kamu yah... sekarang kita harus berpakaian kembali, lalu kamu kembali ke teman kamu... kan kamu mau barbeque kan..?"kata Tante Nita kemudian yang sempat membuatku terkejut seperti sadar kembali kalau kami sudah meninggalkan acara pesta. Dengan cepat saya mulai membetulkan pakaian saya dan merapikan rambut saya sambil bertanya kepada Tante Nita, "Tante.., kita sudah pergi berapa lama sih..? Kalo ketahuan gimana, Tante..?" Dengan tenang Tante menjawab, "Kamu jangan khawatir, Tante akan mengaturnya supaya aman." Lalu kami pun kembali ke rumah Tante Nita yang baru meskipun dalan hatiku masih ada sedikit keraguan. Sesampainya disana, Tante berkata bahwa kami membongkar seluruh rumah untuk mencari kunci lemarinya sehingga memerlukan waktu setengah jam. Sambil bernafas lega, saya menoleh ke arah Tante Nita dan melihatnya tertawa, sungguh menggoda sekali. Beginilah awal kisahku dengan Tante Nita yang merupakan mama dari kawan baikku. Di pesta barbeque bersama temanku, saya merasa sangat tidak tenang bahkan terasa ada yang ingin dikeluarkan. Akhirnya saya pun melakukan masturbasi di kamar mandi, tentu saja sambil mengkhayalkan Tante Nita. Dalam hati saya tentu saja sangat ingin untuk melakukannya dengan Tante Nita, tetapi yah... Hari ini sudah lewat 2 minggu sejak kejadian di malam pesta barbeque itu. Saya sendiri sudah tidak sabar dan frekuensi onani saya malah semakin meningkat, bahkan bisa tiga kali dalam satu hari. Tetapi siang harinya, ketika baru pulang dari sekolah, sesampai di rumah dan duduk di kursi sambil melepas sepatu, saya menggerutu, "Aduh, hari ini kok panas sekali..." Tetapi tiba-tiba saya mendengar pembantu saya berteriak, "Mas Endy ada telpon tuh..!" Lalu sambil malas-malasan saya bangkit dan mengambil telepon sambil menjawab, "Halo..?" "Ini Endy yah..?" tanya orang lawan bicara saya. Saya jawab, "Iya, disana siapa yah..?" "Kamu udah lupa yah ama saya..?" dengan logat memancing. Karena merasa dipermainkan, saya mulai emosi dan menjawab, "Disana siapa sih kalo nggak mo bilang lagi saya tutup teleponnya nih..!" "Kok marah sih..? Nanti tante laporkan kamu lho dan nggak tante kasih kamu kenikmatan lagi." kata lawan bicara saya lagi. Mendengar kata-katanya yang terakhir tadi, saya jadi teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu dan saya langsung menjawab lagi, "Oh, ini Tante Nita yah..? Sori Tante gua lagi nggak mood nih... Tante sih main-main aja..." Lalu Tante Nita berkata "Nggak mood yah..? Jadi sama Tante juga nggak mood dong..? Tadinya Tante mo ajak kamu ke rumah Tante nih, abisnya lagi sepi nih… tapi nggak jadi deh.." Dengan cepat saya memotong, "Bentar dulu Tante, kalo Tante sih gua jadi mood lagi nih, emang teman saya (maksudnya anak Tante Nita yang menjadi teman baik saya) nggak ada di rumah yah..?" "Kamu tenang aja deh... pokoknya dari sekarang (saat itu jam 12:30) sampe nanti sore jam 5 kita aman deh… jadi datang nggak..?" tanya Tante Nita. Tentu saja saya menjawab, "Jadi dong Tante.. bentar lagi saya kesana Tante, Tante tunggu yah..!" Setelah itu, saya segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Kemudian saya segera berlari ke kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah Tante Nita, karena dari rumahku ke rumah Tante Nita memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki. Karena ingin cepat tiba disana, maka saya naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja. Sesampainya di rumah Tante Nita, saya segera memutar ke belakang karena lewat pintu samping rumah Tante Nita lebih aman dan sepi. Kemudian dengan perlahan saya mengetuk pintu dan terdengar Tante Nita menjawab, "Iya, bentar..." lalu Tante Nita membuka pintu dan mempersilakan saya masuk. Di depan saya, Tante Nita berpakaian kaos oblong dan celana pendek putih. Berpenampilan seperti itu tentu saja sama dengan menampakkan BH dan CD-nya yang berwarna hitam secara sengaja kepada saya. Dalam pikiran saya mungkin Tante Nita sengaja membuat saya terangsang, tetapi saya berusaha tetap tenang, yah.. stay cool deh pokoknya. Setelah itu, Tante Nita menyuruh saya mengikutinya dan saya pun berjalan. Tetapi begitu melihat pinggulnya yang bergoyang, saya tidak tahan lagi, segera saya menarik Tante Nita dan menciumnya. Tante Nita pun segera membalas ciumanku dan tangan saya segera bergerak untuk membuka bajunya. Bersamaan dengan itu, Tante Nita berkata, "Jangan di sini dong sayang..!" "Dimana Tante..?" tanya saya. "Di kamar Tante aja..." kata Tante Nita. Lalu saya pun segera menarik tangan Tante Nita dan berkata, "Jadi, tunggu apa lagi Tante..?" Setelah sampai di kamar Tante Nita, saya segera Sementara itu tangan saya segera bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. Tiba-tiba Tante Nita mendorongku dan dengan terkejut saya bangkit, tetapi kemudian Tante Nita segera menarikku dan naik di atas tubuhku sehingga posisi saya sekarang adalah Tante Nita di atas tubuh saya. Saya segera membuka baju Tante Nita sehingga tampaklah buah dadanya yang masih dibungkus oleh BH hitamnya. Saat itu Tante Nita menunduk sehingga sekarang buah dadanya tampak di depan mataku dengan sangat jelas. Untuk menghemat waktu dan karena memang saya juga sudah sangat terangsang, maka saya segera melumat payudara Tante Nita dan melepas BH hitamnya. "Aduh enak sekali, ahhh... uh... sttt..." desahnya yang menandakan Tante Nita sudah terangsang. Karena sudah terangsang maka Tante Nita segera melepas baju dan celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD saja. Kemudian saya berguling ke samping sehingga posisi saya sekarang di atas Tante Nita, lalu saya segera merangkak turun dan melepas celananya sehingga tampaklah pemandangan di depan wajah saya sebuah surga kenikmatan yang masih terbungkus oleh kain hitam. Tanpa menunggu aba-aba darinya, saya langsung melepaskan CD-nya Tante Nita dan tampaklah kemaluan Tante Nita yang terawat dengan rapi. Sungguh sangat indah dan berbeda dengan yang pertama kali saya lihat dulu. Dengan perlahan saya menjilati permukaan vaginanya dan Tante Nita pun segera mengerang. "Aduh, nikmat sekali... sungguh... geli tapi... ahhh... uhhh... terus Endy..." Segera saya menaikkan permainan saya sehingga tidak lama kemudian Tante Nita pun menjerit, "Aduh saya sampai Ndyyy... segera keluar... ahhh..." Lalu saya segera menghisap bijian di kemaluan Tante Nita sehingga saat cairan kemaluan Tante Nita keluar, segera saya hisap habis dan menelannya. Dalam sisa kenikmatannya, Tante Nita berkata, "Endy... biarkan Tante Nita istirahat yah..? Nanti Tante Nita baru melanjutkannya kembali." Saya segera menjawab, "Iya Tante..." Setelah beristirahat 15 menit, Tante Nita mulai bangkit dan segera melepas CD saya. Tampaklah kemaluan saya yang masih dalam posisi setengah tiang. Tante Nita segera memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilatinya. Di dalam mulut Tante Nita, kemaluanku segera mengeras hingga dalam posisi yang siap tempur. Tante Nita sungguh sangat berpengalaman dalam menjilati kejantanan pria yang dengan cara menghisap dan kadang-kadang mengigitnya dengan perlahan. Hal ini membuatku sangat terangsang. Karena sudah tidak tahan lagi, maka saya segera menarik tubuh Tante Nita ke atas dan dan membalikkannya. "Tante Nita, saya sudah tidak tahan lagi, sekarang saya masukkan yah Tante..?" tanya saya yang sudah merasa sangat terangsang. Tante Nita menjawab, "Terserah kamu Ndyy.., tapi hati-hati yah soalnya punya tante udah lama nih nggak digunakan.." Dengan pelan dan hati-hati saya mengarahkan kepala kemaluan saya ke dalam lubang kemaluan Tante. Kepala kemaluan saya mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Nita, lalu saya menekannya sehingga kepala kemaluan saya sudah terbenam ke dalamnya. Tante Nita segera menjerit, "Aduh... sakit sekali... pelan-pelan Ndy..." Tetapi saya sudah tidak perduli lagi, saya segera melanjutkan aksi saya dengan menekan kemaluaan saya lebih dalam lagi dan kepala kemaluan saya juga mulai terasa perih karena ini adalah pertama kali saya melakukan hubungan intim. Saya tetap menekan batang kemaluan saya sehingga tidak lama kemudian, seluruh kemaluan saya sudah terbenam dalam kemaluan Tante Nita. Tante Nita lalu mengerang, "Aduh sakit sekali... biarkan tetap di dalam Endy, aduh... ahhh... ehmmm... uh..." Setelah terdiam hampir 5 menit, saya segera menggoyang pinggul saya dengan naik turun secara berirama dan Tante Nita pun mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang membuat saya merasa sangat keenakan. Tante Nita tiba-tiba mengerang secara tidak jelas, "Aduh... sakit sekali, tapi enak sekali, terus Endy..." Saya sudah tidak memperdulikan Tante Nita dan hanya terus memacu kemaluan saya untuk mencapai kenikmatan. Tidak lama kemudian, setelah 8 menit, saya mendengar Tante Nita menjerit kembali, "Aduh... saya sampai Ndyyy... akan segera keluar nih..." Saya menjawabnya, "Sebentar lagi Nita, sebentar lagi... saya juga hampir sampai nih..." Tidak lama, Tante Nita tiba-tiba mengejang dan saya merasakan ada cairan hangat di dalam kemaluan Tante Nita dan Tante Nita mengerang lagi, "Aduh... ahhh... aku sampai Endy... nikmat sekali..." Tidak sampai disitu, selang beberapa detik, saya merasa juga ada yang mendesak keluar dari kemaluan saya dan akan segera meledak. Rupanya saya juga telah mencapai kenikmatan dunia dan saya menjerit, "Saya sampai Tante eh... ahhh... nikmat sekali" Lalu saya segera jatuh dan berbaring di samping tubuh Tante Nita sambil merasakan sisa kenikmatan yang telah kami capai berdua. Setelah beristirahat, kami melakukannya lagi 3 kali dalam tempo yang cepat. Tante Nita dan saya sama-sama mencapai puncak kenikmatan 3 kali. Setelah mandi dan pikiran kami sudah tidak terpengaruh nafsu lagi, Tante Nita berkata padaku, "Tante Nita minta maaf Endy... tadi Tante Nita telah merenggut keperjakaan kamu... sungguh Tante Nita minta maaf.." Tetapi saya segera berkata, "Tidak apa-apa Tante, saya rela kok menyerahkannya pada Tante, sungguh saya sangat menyukai permainan tadi. Tapi Tante Nita harus janji kalo Tante Nita lain kali harus memberikan kenikmatan yang sama lagi kepadaku..!" Sambil tersenyum, Tante Nita berkata, "Iya... Tante sangat senang dengan permainan tadi, Tante janji, Tante bersedia melayani kamu lagi, tapi kamu juga harus membuat Tante merasa keenakan seperti tadi.." dan saya mengiyakannya. Hubungan kami hampir berlangsung selama 2 tahun, tetapi kami melakukannya dengan cara-cara yang tradisional. Saya maupun Tante Nita tidak menyukai gaya-gaya yang terlalu berani seperti gaya anjing maupun yang lainnya. Hubungan kami sekarang meskipun belum diputuskan berakhir, tetapi kami hampir tidak pernah berjumpa lagi, karena saya sudah melanjutkan kuliah di luar kota yang tentu saja dengan anaknya Tante Nita. Hubungan saya dengan Tante Nita sampai sekarang tetap menjadi rahasia kecil kami. Jika saya liburan dan pulang ke kampung halaman saya, Tante Nita selalu meminta bagiannya dan saya pun dengan senang hati melayaninya. Ini merupakan pengalaman yang saya alami sendiri. Meskipun banyak yang kurahasiakan disini, tetapi cerita ini adalah benar-benar terjadi.

Cerita Seks Dientot Tukang Sampah

Ini adalah hari kedua aku sendirian di rumah, orang tuaku selalu sibuk, Papa sedang mengurus bisnis di Malaysia ditemani mamaku yang kebetulan juga mau berobat di sana, sedangkan pembantuku satu-satunya juga sedang pulang kampung sejak lima hari yang lalu karena saudaranya meninggal. Janjinya sih sore ini dia akan kembali, yah kuharap begitulah karena aku capek sekali selama tiga hari ini harus mengurus makan dan beres-beres sendiri. Aku pun turun ke bawah tanpa mengenakan apapun (ya, telanjang, sudah menjadi kebiasaanku bila di rumah tidak ada siapa-siapa aku selalu tak berbusana di rumah, rasanya nyaman dan sehat, bisa membuat darah mengalir lebih lancar), di dapur aku mengambil sebungkus mie keriting dan memasaknya. Setelah matang aku membawa sarapanku ke atas untuk menikmatinya di balkon kamarku. Sebelumnya aku terlebih dulu mengambil daster kuning-ku yang berdada rendah untuk menutupi tubuh polosku, walaupun ekshibisionis tapi aku harus tahu batasannya dong, kan ga enak kalau nanti kelihatan tetangga sekitar kalau aku sembarang pamer tubuh. Kunikmati sarapanku di serambi balkon sambil menikmati udara pagi yang segar, suasananya tenang dihiasi oleh kicau burung dan kupu-kupu beterbangan di taman bawah sana. Sehabis sarapan, aku menyalakan sebatang rokok sambil berdiri bersandar di balkon, beberapa orang yang sedang joging melintasi depan rumahku, salah satunya adalah Tante Lia, tetangga dan teman mamaku, beliau menyapaku dari jalan, akupun tersenyum dan membalas salamnya. Sebuah truk sampah berhenti di setiap rumah untuk melaksanakan tugas hariannya mengambil sampah. Tak lama kemudian, truk itu berjalan ke arah sini dan berhenti tak jauh dari rumahku. Seorang petugas sampah turun mengambil kantong-kantong sampah dari rumah di sekitar situ. Tukang sampah itu berbadan tinggi dan agak gemuk, usianya sekitar 30-an, mukanya bundar dengan hidung yang besar. Sambil mengisap rokok, kuperhatikan dia selama beberapa saat sedang mengangkat kantong sampah lalu melemparkannya ke bak truk. Pelan-pelan aku mulai mikir yang jorok-jorok, pagi-pagi gini niat isengku sudah timbul. "Pagi Non!" sapanya ketika melewati rumahku. "Pagi Bang!" balasku. "Eh.. Bang tunggu bentar, di dapur masih ada lagi sampahnya nih, sebentar ya!", lanjutku lagi. Aku mematikan rokokku dan turun sambil membawa piring dan gelas bekas sarapan tadi, setelah menaruhnya di pencucian aku langsung ke depan membuka pintu. Kebetulan tong sampah di dapur memang sudah penuh sesak, soalnya sejak mama pergi belum ada yang membereskannya. "Bang, Bang, tolongin saya bisa gak, kan pembantu saya lagi gak ada, jadi sudah dua hari tuh sampah numpuk di dapur, bantu saya beresin dong yah, ntar saya kasih duit rokok deh!" pintaku dengan nada manja. "Hhmm, OK deh Non.. Mana sampahnya, biar Abang bantu beresin!" katanya. Aku membukakan pagar dan mempersilakannya masuk, dia memperhatikanku terus sambil berjalan ke dalam, sesekali matanya mencuri-curi pandang ke belahan dadaku yang menantang di balik belahan dasterku yang rendah, entah dia tahu atau tidak bahwa di baliknya aku tidak memakai apapun lagi "Sepi yah Non, sendirian di rumah nih? Lagi pada kemana?" tanyanya. "Iya Bang, semua lagi keluar nih, sudah dari kemarin lusa sendirian" jawabku. "Tuh Bang, udah penuh gitu, tolong yah!" lanjutku sambil menunjuk pada tong sampah biru besar di dapur. Si Abang tukang sampah mengangkat tong besar itu, sedangkan aku menumpuk beberapa dus bekas makanan dan menampungnya di tanganku. "Bang, Bang, bentar dong, ini masih ada yang mau dimasukin, upss!!" dengan sengaja aku melonggarkan tanganku sehingga dus-dus itu terjatuh semua. "Duh, sori nih Bang, udah saya yang beresin aja!", lanjutku kemudian. Aku pun berjongkok dan menunduk memunguti dus-dus itu, dengan begini payudaraku terlihat jelas sekali di balik potongan dasterku yang rendah dan lebar itu. Dia terbelalak melihat buah dadaku yang menggantung indah, putingnya pun sekilas tersingkap dari balik dasterku. Aku tahu dari tadi matanya terus tertumbuk ke daerah dadaku, tapi aku pura-pura cuek dengan terus membereskan dus itu, bahkan sengaja kutundukkan lagi tubuhku, sehingga makin terlihatlah keindahan di baliknya. Perlahan kulihat kakinya melangkah mendekatiku, lalu ikut jongkok, tapi bukannya membantu membereskan sampah malah menyusupkan tangan ke belahan dadaku mencaplok daging kenyal di baliknya. "Kurang ajar!" bentakku sambil menepis tangannya. Tentu ini tidak membuatnya mundur, dengan sigap ditangkapnya kedua tanganku, tubuhku diangkatnya hingga berdiri lalu dihimpit ke tembok di sebelahku. Sesungguhnya sikap berontak dan jeritanku hanyalah pura-pura belaka untuk memanas-manasi nafsunya. Tangannya yang kokoh dengan mudah mengunci dua pergelanganku lalu diangkat ke atas. Tangannya yang lain meremas dadaku dengan kasar. "Jangan Bang.. Hentikan.. Eengghh!" erangku meringis karena kerasnya remasan itu, tubuhku masih meronta pelan. "Diam Non, Non sendiri kan yang mancing-mancing saya begini" katanya berani. Wajahnya mendekatiku mencari-cari bibirku, aku menggeleng-geleng pura-pura menolak dicium olehnya, namun tetap saja akhirnya tidak bisa menghindar dari lumatan bibirnya. Aku bisa merasakan nafasnya yang menderu dan bau badannya yang tidak enak (maklum banyak bergaul dengan sampah), tapi birahi yang meninggi membuat semuanya terlupakan. Sebentar saja aku sudah memainkan lidahku membalas cipokannya. Tangannya mulai mengelus pahaku yang putih mulus sambil menyingkapi dasterku. Setelah meremas pantatku sejenak, tangannya lalu mengelus vaginaku yang berbulu lebat. Mataku membelakak ketika tangan itu meremas daerah segitigaku dengan jarinya sedikit masuk ke sana, desahan tertahan keluar dari mulutku yang sedang berciuman. "Ga usah malu-malu Non, udah basah gini kok, gak pake apa-apa lagi, Non juga mau kan" seringainya mesum. Dia melepaskan pergelanganku setelah aku berhenti meronta dan yakin telah menguasaiku. Diperosotinya dasterku dari bahu kiri sehingga payudaraku kiriku kini terbuka sudah, bulat kencang dengan puting kemerahannya yang menantang. Dengan penuh nafsu dilumatnya benda itu sambil tangannya menggerayangi pantatku. Aku cuma bisa mendesah-desah dalam posisi berdiri sandaran ke tembok, putingku makin mengeras karena permainan mulutnya yang nakal. Tiba-tiba seseorang nongol di pintu dapur dan tercengang melihat adegan di depannya. Orang itu tak lain adalah temannya yang menyetir truk sampah, rupanya dia menunggu lama di truk sehingga turun untuk memanggil temannya agar segera kembali, eh.. ternyata temannya itu sedang berasyik-ria denganku di dapur. "Wei.. Sialan lo, ngentot ga ngajak-ngajak, gua dibiarin sendiri di mobil!" kata si sopir. "Ayo masih pagi kok, kita istirahat aja sebentar, kapan lagi ngerasain amoy cantik gini!" ajak tukang sampah yang menggerayangiku. Si sopir bergegas mendekati kami sambil melepaskan seragam dinas kebersihannya, tubuhnya lumayan berisi dengan kulit hitam terbakar matahari. Kini aku dihimpit dari depan-belakang oleh mereka, tubuhku bersandar pada si sopir yang mendekapku sambil meremasi payudara kiriku serta meraba-raba paha dan pantatku, sedangkan si temannya yang dipanggil Din menurunkan bahu kananku, maka kedua payudaraku tersingkap. Si Din mengenyot payudara kananku dengan kencang sampai pipinya kembung kempot, tangannya mengelusi kemaluanku. Si sopir mulai menciumi belakang telingaku serta menggelikitik kupingku dengan lidahnya. Hal ini menyebabkan tubuhku menggeliat dan makin mendesah. Sambil menciumiku si sopir mengangkat dasterku yang telah berantakan, secara refleks aku mengangkat kedua tangan membiarkan satu-satunya pakaian yang melekat di tubuhku lepas melalui kepalaku. "Wah, bener-bener rejeki nomplok nih bisa dapet cewek putih mulus gini!" sahut si sopir mengagumi tubuhku. Selanjutnya aku disuruh berlutut, lalu mereka membuka celananya di depanku. Aku sempat terpana melihat penis mereka yang sudah berdiri tegak, keduanya keras, berurat dan hitam. Milik si sopir sedikit lebih panjang daripada punya si Din. "Ayo Non, pilih aja mana yang mau diservis duluan" kata si sopir cengengesan. Kugenggam kedua penis itu dan sengaja memainkannya dengan kocokan dan pijatan pada zakarnya agar nafsu kedua orang ini makin membara. Aku tersenyum nakal melihat reaksi keduanya. "Uuhh.. Ohh.. Asoy banget kocokannya Non!" desah si Din. Aku mulai membuka lebar mulutku dan memasukkan penis Din ke dalamnya. Dengan penuh perasaan aku mengulum penis itu sambil tanganku mengocoki penis si sopir. Sesaat kemudian aku mengeluarkan penis si Din dan beralih ke si sopir, sepertinya servis mulutku membuatnya ketagihan, ia menahan kepalaku dengan tangannya seolah tak rela melepasnya. Aku gelagapan saat si sopir menyenggamai mulutku dengan beringas hingga akhirnya dia menyembur ke dalam mulutku, sebagian meleleh ke dagu, namun sebagian besar tertelan. Aku tidak sempat mempraktekkan teknik menyedotku yang lihai itu karena dia terus menyodok mulutku bahkan ketika keluar sampai tersedak aku dibuatnya, begitu kulepas kulumanku aku langsung batuk-batuk dan meludahkan sisa sperma itu dari mulutku. Sesaat aku bersimpuh di lantai meminum air yang disodorkan Bang Din dan mengatur kembali nafasku. Kemudian dia merebahkan tubuhku di lantai marmer yang dingin itu dan mencium dan menjamahnya dari wajah hingga berhenti di kemaluanku yang sudah basah, dia menjilat dan mengisapnya dengan lahap. Mulutku mendesis nikmat dan kedua paha mulusku mengapit kepalanya. Kulihat si sopir menuangkan air dingin dari kulkas dan meminumnya, dia juga melihat-lihat isi kulkasku, kemudian diambilnya sekotak susu kecil dan kembali menghampiri kami. "Oii-ooi.. Kita sarapan sambil ngentot yuk!" sahutnya seraya menggigit ujung kotak susu itu dan menyobeknya. Ditumpahkannya susu itu ke sekujur tubuhku sampai habis. Kurasakan dinginnya air susu dan lantai marmer pada tubuhku yang sudah memanas. Bagaikan menyantapku, keduanya menjilati dan mencium tubuhku yang sudah berasa susu itu. "Mmuuahh.. Enak banget, jadi manis kaya orangnya!" komentar Din sambil menjilati vaginaku yang bersusu. "Sluurrpp.. Slurrp!" demikian suara mereka menikmati susu pada tubuhku, suara itu dimeriahkan oleh desahan dari mulutku. "Ini namanya susu campur, ada susu sapinya, ada susu ceweknya, hehehe.." kata si sopir setelah menghabiskan susu yang bercucuran di tubuh bagian atasku. "Heh, tambah lagi dong susunya, udah mau habis nih!" pinta Din pada temannya. "Beres Din, masih ada kok!" kembali si sopir membuka kulkas. Dia kembali lagi tapi kali ini bukan dengan susu kotak melainkan whipping cream strawberry. Sepertinya dia tidak tahu makanan apa itu sehingga dia pun bertanya padaku.. "Eh.. Non, kalo yang ini apaan sih? Susu bukan, es krim juga bukan". Dasar udik.., kataku dalam hati. "Itu namanya whipping cream Bang, biasanya buat makan sama buah" jelasku padanya. Hei, mendadak aku terpikir sebuah cara baru untuk menikmati oral seks. Maka kuminta Din untuk berdiri dan menyodorkan penisnya padaku. Lalu kebaluri penisnya yang hitam dengan whipping cream itu. "Wah.. Wah ****** saya mau diapain Non, asal jangan dimakan yah" katanya menanggapi tindakanku. Kujawab hanya dengan membuka mulut dan memasukkan penis itu ke mulutku. Hhmm.. Nikmat, penis rasa strawberry kesukaanku, kukulum-kulum seperti permen. Kuisap maju-mundur penis itu, pipiku sesekali menggembung tertekan kepala penisnya. Sementara aku menyepong, si sopir tak bosan-bosannya menggerayangiku dari belakang, payudaraku diremasi dan diputar-putar putingnya, vaginaku diusap-usap, dari permukaan jari-jari itu merambat masuk lebih dalam dan mengorek-ngoreknya. Yang membuatku bertambah gila adalah ketika dia memain-mainkan biji klitorisku persis seperti yang dia lakukan terhadap putingku. Leher dan bahuku juga tidak luput dari cupangan-cupangan yang dilancarkannya hingga meninggalkan bekas cupangan dan ludah. Aku pun makin menggelinjang sambil terus mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Tiba-tiba si sopir mendekap pinggangku dan mengangkatnya ke atas, maka posisiku kini berdiri dengan badan atas membungkuk 90 derajat. Tanpa melepas penis Bang Din, aku melingkarkan tangan pada tubuhnya sebagai penyangga. Dua jari si sopir telah membuka bibir vaginaku dan penisnya ditekan masuk ke dalamnya. Badanku mengejang beberapa detik ketika benda itu menerobos vaginaku. Selanjutnya si sopir memaju-mundurkan pinggulnya dengan ganas sambil melenguh keenakan merasakan jepitan otot-otot kemaluanku. "Hhmmhh.. Memeknya enak banget Non, seret dan basah!" serunya sambil meninggikan frekuensi genjotannya. "Servis mulutnya juga yahud, puas banget gua main sama cewek kaya gini, hahaha..!" timpal si Din sambil tertawa-tawa dan menggerayangi payudaraku yang menggantung. Karena tidak ingin cepat-cepat orgasme si Din menyuruhku melepaskan penisnya, kemudian tubuhku ditegakkan kembali, kini si sopir yang menyanggaku dengan dekapannya. Disenggamainya aku dalam posisi berdiri. Si Din memungut kemasan whiping cream dari lantai, lalu melumurinya pada kedua payudaraku. "Gua juga mau coba rasa cream strawberry ini, mmhh!" katanya lalu melumat payudaraku yang berlumuran whiping cream itu. "Sspp.. Ssrrpp..!" seluruh payudaraku dilumatnya, putingku dijilat dan dihisapnya, dinikmatinya kedua daging kenyal rasa strawberry itu seperti makan es krim. Sensasi geli juga kurasakan pada lubang dan daun telingaku yang dijilati si sopir yang juga sedang menyetubuhiku dari belakang. Aku cuma bisa mendesah lirih dalam pelukan keduanya, membiarkan tubuhku diperlakukan sesuka mereka. Sekarang aku merasakan adanya desakan dari vaginaku yang ingin segera meledak sehingga aku merapatkan kedua paha untuk meresapi kenikmatannya. Akhirnya aku klimaks diiringi erangan panjang, kakiku lemas sekali kalau saja tidak didekap si sopir pasti ambruk. Sebentar kemudian, dia menyusul menyiram rahimku dengan sperma hangat. Tak kubayangkan betapa banjirnya kemaluanku, cairan kewanitaanku plus spermanya meleleh keluar menyertai penis si sopir yang masih keluar-masuk dengan kecepatan menurun, daerah pangkal pahaku dan sekitarnya jadi basah oleh cairan itu. Tubuhku merosot ke bawah mengikuti si sopir yang terduduk bersila di lantai. Kusandarkan kepalaku pada dadanya yang sedikit berbulu itu. "Nah, sekarang giliran gua!" sahut Din sambil meraih kakiku dan membentangkannya. Dengan mulus penisnya meluncur masuk ke dalam vaginaku yang sudah basah kuyup. Suara kecipak cairan terdengar setiap kali dia hujamkan penisnya. Sodokannya makin lama makin bertenaga membuat tubuhku terguncang-guncang, akupun sudah kehilangan kendali diri, mataku membeliak-beliak, mulutku menceracau tak karuan mengerang dan mengeluarkan ucapan-ucapan erotis. Si sopir yang menopangku terus giat memijati payudaraku, putingku digesek-gesekkan dengan jarinya yang kasar, kadang dipilin dan kadang diemutnya. Penisnya yang mulai bangkit lagi terasa menyentuh punggungku. Dia menundukkan kepala mendekati mulutku hingga bertemu mulutnya. Kami bercumbu panas sekali, lidah kami saling beradu bak sepasang ular kawin. Lima belas menit kemudian Bang Din membekap badanku ke arahnya dan dia sendiri membaringkan dirinya di lantai, maka posisiku kini telungkup di atasnya. Dengan begitu pantatku menungging ke arah si sopir yang kini telah membasahi anusku dengan ludahnya dan menekan-nekankan jarinya di sana. "Aakkhh..!!" aku merintih dan menghentikan goyanganku sejenak ketika si sopir memasukkan penisnya ke anusku. Bahu Bang Din kucengkram erat-erat menahan rasa sakitnya. Rasanya sangatlah menyesakkan ditusuk dua batang perkasa itu, terutama pada bagian anus. Kami bertiga mulai berpacu dalam birahi, rasa perih perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari seluruh tubuh. Sulit dilukiskan perasaanku waktu itu, pokoknya rasanya seperti melayang-layang dengan dilingkupi rasa nikmat yang luar biasa. Hal ini berlangsung selama dua puluh menit lamanya sampai suatu saat di mana tubuhku bergetar melepas suatu bentuk energi berupa orgasme dahsyat yang menyebabkan tubuhku berkelojotan, tangan dan kakiku terasa kejang-kejang, serta mulutku mengeluarkan erangan panjang. Mukaku memerah, keringat pun bercucuran membasahi badan kami, akhirnya akupun tergolek lemas di atas tubuh Bang Din setelah gelombang orgasmeku surut. Sementara itu kedua tukang sampah itu masih terus menggenjot vagina dan anusku. Akhirnya Bang Din menegakkan tubuhku dan menarik lepas penisnya, kemudian dikocoknya batangnya yang masih tegak itu dekat mukaku, akhirnya cret.. cret muncratlah cairan kental itu membasahi wajahku. Karena semprotannya kencang dan deras, bukan cuma mukaku saja yang basah, rambut, leher dan payudaraku pun terkena cipratannya. Tak lama kemudian, si sopir pun mencabut penisnya dari anusku. Dibiarkannya aku ambruk telentang di lantai. Dia berdiri di sampingku mengocok penisnya hingga menumpahkan isinya di badanku. Puas dan lelah kurasakan sekaligus pada saat bersamaan. Mereka tertawa-tawa melihatku yang terbaring di lantai sambil menggosok-gosokkan sperma mereka ke tubuhku. Aku membalas senyuman nakal mereka sambil mengulum jariku yang belepotan sperma. Sementara aku memulihkan tenaga, mereka mulai berpakaian lagi dan membereskan dus-dus yang berserakan tadi lalu membawa sampah-sampah itu ke truk. Beberapa menit kemudian Bang Din kembali dengan tong sampah yang sudah kosong. Aku pun bangkit dan memakai kembali dasterku untuk mengantarnya keluar rumahku. Setelah pamitan dan berterimakasih atas kesempatan emas dariku, truk itu mulai meluncur menjauhi rumahku. Sepeninggal mereka, aku langsung mandi membersihkan badanku dari aroma persetubuhan barusan, kemudian kustel weker dan tidur sebentar mengisi tenaga untuk kuliah pada jam sebelas nanti.

Saturday 21 April 2018

Cerita Seks mama ayo kita ngentot 2

aku bangun agak siang jam setengah tujuh, mungkin karena kecapekan habis ngentotin mama kemarin malam, beruntung hari ini sekolah libur jadi aku bisa ngentot sama mama sampe berkali - kali, aku segera mencari mama dan dikamarnya seperti biasa mama sedang senam dengan pakaian olahraganya yang seksi. aku memilih menunggu mama selesai dan membiarkannya dulu, dan sambil menunggu aku menonton TV. setelah kutunggu cukup lama, mama memanggilku "dek sini bentar", "apa mah" kataku, "sirami halaman belakang yaa" kata mama, aku lalu bergegas menuju kamarnya, dan mama sudah memakai pakaian rumah lalu segera aku sebar bau-bauan nya dan kutunggu seperti biasa tapi kali ini aku ingin melihat selama 5 menit itu apa yang terjadi, aku mengintip dari balik pintu dan kulihat mama masih melakukan kegiatan biasa membersihkan ranjang kamarnya, lalu merias diri kemudian aku liat di stopwatch HP dan sekarang menit kedua, dan kulihat mama mulai berbaring di ranjang lalu kuamati saat menit ketiga, mama mulai terlihat seperti resah tetapi belum melepas pakaiannya dan ketika menit keempat, mama mulai melepas kaosnya tetapi belum melepas celananya, sekitar beberapa detik kemudian barulah mama melepas celana pendeknya dan tepat menit kelima mama sudah setengah telanjang, "ini dia waktunya ngentot" kataku sambil melepas seluruh bajuku, dan tiba-tiba dalam pikiranku muncul ide ngentot di halaman belakang terlalu mainstream di kamar, aku segera menuju kamarnya mama dan tanpa banyak bicara aku segera menarik mama menuju ke halaman belakang dan mama menurut saja, sesampainya disana segera kulucuti BH dan CD nya lalu aku mengambil sebuah kain besar di gudang lalu aku pakai sebagai alas di rumput, kemudian mama kubaringkan disitu dan mulai kusambar mulutnya, kami berciuman layaknya sepasang kekasih sambil kuremas-remas payudaranya, kemudian aku jadi teringat sesuatu kalau kemarin mama beli terong dan segera aku ke dapur dan aku ambil terongnya buat aku gunakan nanti, aku lalu berdiri dan mama kuminta untuk berlutut dan mengulum penisku, langsung saja penisku yang sudah tegang diemut dengan ganasnya "ohhh yeaahhh oohhh terus ohh" kataku sambil merem melek, kemudian setelah puas ngentot mulutnya mama aku baringkan mama dan segera kumainkan vaginanya aku tusuk tusuk dengan 3 jari, "ohh yeah sayang ohh ohhh" desahan mama membuat ku semakin ganas, dan segera aku tusukkan penisku ke vaginanya dan langsung ambles semua, sembari kusodok aku juga memainkan payudaranya dengan tangan dan mulutku, "ohhh fuck ohhh yeah ahhh" hanya itu suara yang kudengar dari mama, ternyata enak juga main di halaman belakang dengan udara yang sejuk dan aku segera meminta ganti gaya, mama kuminta diatas dan aku dibawah lalu mama segera memasukkan penisku dan kemudian menggoyangnya dengan liar dan sambil menikmati goyangannya, aku juga meremas-remas pantatnya yang semok itu. cukup lama dalam posisi WOT aku berpikir mama kuat juga belum orgasme, kemudian aku mengambil guling yang sudah tidak terpakai di gudang, guling itu sudah kumodifikasi dengan bagian tengahnya kubolongi agar bisa dimasukki terong ataupun timun, aku lalu memasang terong itu dan kupastikan tidak akan lepas dari guling itu, "mah ayo masukin tuh terong ke vagina mama" kataku dan mama nurut aja, terong itu mulai masuk perlahan ke vaginanya dan mama mendesah lumayan keras mungkin karena ukurannya, dan sekarang mama dalam posisi Woman on Top dengan guling berterong dibawahnya, lalu aku mendorong sedikit punggung mama, kemudian aku arahkan penisku ke lubang anusnya, "ohh sayang mama belum pernah main di pantat", "gapapa lahh, kan enak nanti" kataku sambil mendorong perlahan penisku ke lubang anusnya, anusnya lebih sempit dari vaginanya dan mama sedikit meringis menahan sakit. saat ini kedua lubang mama telah terisi dan aku sangat menikmati pemandangan ini, mama juga sangat menikmatinya terlihat dari desahan dan goyangannya, sekitar 10 menit aku entot pantatnya, dan mama tiba-tiba mengejang keras dan rupanya sudah orgasme, aku lalu segera mencabut penisku dari pantatnya dan mama kuminta berdiri kemudian segera kuberesi barang - barang disini lalu aku menarik mama menuju kamarnya, kemudian aku minta mama menungging dan segera kusodok vaginanya yang basah kuyup, dan hanya dalam waktu 5 menit aku akan mencapai puncak, segera kucabut penisku dan kuarahkan ke mulut mama, aku semburkan maniku ke mulut mama dan mama menelan semuanya, aku yang kecapaian segera mengambil terong tadi dan kutusukkan ke vaginanya, aku sodok-sodok vaginanya dengan terong tadi dan mama menggelinjang dengan liarnya menikmati sodokan dari terong itu. tidak lama mama akhirnya orgasme kedua, dan aku bersihkan tubuh mama dan membereskan terongnya itu dan segera kembali ke kamarku. sekitar 5 menit kemudian mama terbangun dan tanpa curiga mama melakukan kegiatan seperti biasa, lalu aku ditelpon temanku mengajak ketemuan dan aku setuju, lalu jam 11 siang aku minta ijin mama aku akan pergi dolan "hati - hati yaa dek" kata mama, "okee mah" kataku. disana teman-temanku yang mendapat ramuan itu berkumpul dan saling berbagi cerita, "gue entot pacar gue sampe 3 kali njirr" kata salah satu temanku, "mantep nih njing efeknya" kata temanku yang lain, "eh bro makasih yaa ramuanmu, gue jadi bisa ngerasain tetangga gue hehehe" kataku, "ndak perlu terima kasih temen - temenku yang bangsat, asal kalian seneng gue juga seneng" katanya. kami mengobrol saling bertukar cerita cukup lama, lalu kami pulang sekitar jam 2 siang dan sesampai dirumah kulihat papa sudah pulang, "wahh gak bisa ngentot sama mama nih" kataku dalam hati tapi yaudah lahh mungkin hari ini aku juga cuma bisa sekali mainnya. malamnya sekitar jam 8 aku tiba - tiba sange berat, dan papa memanggilku "dek maaf ya papa mau pergi sampe besok, maaf yaa kamu harus berdua lagi sama mama" langsung dalam hati aku senang sekali, lalu aku dan mama menemani papa sampai gerbang dan begitu papa pergi, mama mengajakku nonton TV minta ditemani, dan sambil menuju ruang keluarga aku sebar bau-bauan nya dan kutunggu 5 menit disamping mama, dan seperti yang tadi menit keempat mama mulai melepas baju luarnya dan sekarang mama hanya mengenakan BH dan CD ungu, "mahh mau ngentot sekarang" kataku, "ayoo aja yank" kata mama tapi sebelum mulai aku ambil guling lusuh tadi pagi dan kali ini aku pasang timun yang kebetulan ada di kulkas, aku melepas celanaku dan duduk di sofa, sementara mama berlutut di depanku dan segera menyervis penisku dengan mulutnya. sekitar 5 menit kemudian aku meminta mama berhenti dan mama kuminta melepas sendiri BH dan CD nya, mama nurut aja lalu setelah kami sudah telanjang bulat, aku membuka pahaku lebar-lebar, "ayoo mah sini, duduki penisku" kataku, dan mama hanya tersenyum saja lalu segera duduk dipangkuanku sambil penisku dimasukkan ke vaginanya, sekarang posisi kami berpangkuan sambil berhadap-hadapan, mama segera menggenjot penisku dan aku mengulum payudaranya, lalu terpikir ide gila lainnya aku segera mengambil guling lusuh tadi dan aku lepas timunnya, kemudian timun itu aku arahkan ke lubang anus mama dan aku maju mundurkan dengan tanganku, "ahhh ahhh ohhh terus sodok dua lubang mama sayang ohh ahhh" desah mama yang mulai banjir keringat, lalu tidak lama kemudian mama orgasme dan aku sama sekali tidak memberi kesempatan mama beristirahat, aku segera mencabut timun tadi dan meminta mama berdiri, lalu aku memasang kembali timun tadi ke guling lusuh itu, lalu aku posisikan guling ini seperti sedang duduk lalu aku minta mama menduduki guling itu dengan timun masuk kedalam vaginanya, kemudian aku segera berada dibelakangnya dan kuarahkan penisku ke lubang pantatnya dan aku masukkan sampai ambles semua, aku sodok sambil kugoyang dengan cepat, tangan kiriku meremas payudara kirinya dan tangan kananku meraba dan mengelus punggungnya yang putih mulus, "ohh yeahh ahhh ahh" desah mama yang mulai bergoyang agak cepat dan disaat bersamaan aku merasa mau keluar, "ohh ayo mah kita keluarin bersama", "ahhh iya sayang, ohh mama keluaaarrr" jerit mama yang mencapai orgasme kedua dan aku juga sudah sampai yang kusemburkan di dalam pantatnya, aku segera memrapikan sofa dan aku pakaikan bajunya mama dan aku segera masuk kamar, sekitar 8 menit kemudian aku keluar dan kulihat mama sedang mematikan lampu dan bersiap tidur, "mama tidur dulu yaa, mama tiba-tiba capek gak tau kenapa" kata mama, "okee mah" kataku sembari masuk ke kamar, aku lalu memutuskan tidak mengganggu mama malam ini karena mama kecapaian habis ngentot denganku, tapi aku senang hari ini bisa dua kali ngentotin mama.

Friday 20 April 2018

Cerita Seks mama ayo kita ngentot

"yuk mah kita ngentot" kataku dengan pede, "hahh..." mama terkejut semua itu berawal pada hari sabtu, saat dimana sekolahku libur dan aku sedang bosan di rumah, pagi itu hanya ada aku dan mama ku yang cantik dan seksi, usianya yang sudah 38 tahun tapi terlihat awet muda bahkan banyak yang tidak menyangka kalau dia mamaku mereka mengira mamaku adalah kakakku, dan karena itulah terkadang saat dirumah aku selalu terbayang tubuhnya mama dan bahkan yang tidak terduga aku terangsang dengan mamaku sendiri. "adek..." teriak mama yang membuat aku beranjak dari tempat tidur, "apa mah" kataku "ayo sirami taman di belakang yaa" kata mama, "okee mah" kataku yang segera menuju ke taman belakang. saat sedang asyik - asyik nya menyirami taman belakang rumah, tiba - tiba muncul niat iseng mengintip jendela kamar mama yang terbuka, lalu seperti mata - mata aku mulai mengendap - endap dan mengintip sedikit kamarnya mama, dan aku langsung terdiam melihat mama sedang senam dengan pakaian yang bikin aku ngaceng seketika, dengan tank top hitam dan celana pendek yang ketat membuat setiap lekuk tubuh mama terlihat dengan jelas. aku hampir tidak berkedip melihat lekuk - lekuk tubuhnya mama yang sedang senam ria, dan di dalam pikiranku ingin sekali ngentotin mama saat ini juga, aku pun segera mencari tempat sepi dan aku memutuskan menuju kamar mandi di dalam kamarku, disana aku coli membayangkan ngentotin mama, "ohh ayo goyang terus mah, ohh yeah memek dan tubuh mama terbaik ohh ohh" ceracauku, dan setelah puas coli aku segera kembali ke taman di halaman belakang, lalu aku iseng mengintip jendela kamarnya mama, dan kali ini aku dibuat semakin tidak berkedip, mama sedang ganti baju dan saat aku mengintip, mama sedang membuka tank top nya dan yang disayangkan mama membelakangiku, dan saat tank top nya terlepas darii tubuhny dapat kulihat punggungnya yang mulus, "wooowww" batinku, dan aku mulai tidak berkedip saat mama mulai menurunkan celana pendeknya dan aku bisa melihat dengan jelas celana dalam yang mini dibalik celana pendeknya, mama ternyata suka pakai pakaian dalam yang seksi kataku dalam pikiranku. peristiwa tadi pagi masih terbayang - bayang di pikiranku sepanjang hari, dan saking tidak tahannya malam harinya sekitar jam 11, aku menyusup ke kamarnya mama dan aku buka perlahan - lahan dan kulihat mama tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya, aku lalu perlahan mendekati mama dan membuka selimutnya perlahan dan dibalik selimut itu mama memakai gaun tidur yang sangat minim, dan belahan dadanya terlihat membuatku gugup seketika. aku lalu dengan sedikit takut meraba pahanya mama yang putih mulus, dan selagi tangan kiriku meraba paha kiri mama tangan kananku mencoba meraba daerah intimnya mama, aku sedikit terkejut karena mama tidak memakai CD dan aku bisa merasakan kehangatan vaginanya yang masih tertutupi gaun tidurnya, lalu aku mulai beralih ke payudaranya dan aku mulai menyentuhnya perlahan sambil kuelus dan aku mulai menggenggam payudara besar itu, woowww mama juga gak pake BH sepertinya mama tidak memakai pakaian dalam ketika tidur, tapi aku tidak berani meremas takut mama terbangun, aku lalu segera ke kamar mandi dan menuntaskannya. besoknya saat disekolah, aku seperti biasa mengobrol dengan teman - temanku yang masuk golongan omes, "woyy semua, gue ada cerita menarik" kata temanku yang paling mesum, "apa apa" kataku, "gini, kapan itu tetangga gue cerita ada dukun yang bisa bikin ramuan bau - bauan yang efeknya bisa ngajak ngentot cewe yang nyium baunya itu", mendengar cerita itu aku langsung tertarik karena cuma itu satu - satunya cara buat ngajak ngentot mama, saat pulang sekolah aku meminta temanku mengajak ke tempat dukun itu, 2 temanku yang lain juga ikut mereka rupanya pengen bisa ngajak ngentot pacar mereka, dan saat ditanya siapa yang kuajak ngentot aku cuma bisa jawab mau ajak ngentot tetangga, gak mungkin aku bilang ngajak ngentot mamaku, bisa heboh nanti. kami pun naik sepeda menuju tempat dukun itu, yang tidak jauh dari rumah temanku yang paling mesum itu, saat sampai disana temanku yang masuk dan mengobrol, cukup lama mereka mengobrol lalu dia keluar, "ehh bro bro, gua minta 3 helai rambut per orang, buat bahan ramuannya", kami segera memberinya dan dia masuk lagi. sekitar 10 menit kemudian dia keluar dengan 3 botol, "nah ini ada nama kalian, jadi begitu ada cewe yang nyium bau ini, dia cuma mau ngentot sama orang ini saja, nah biar tau bekerja atau ndak, setelah si cewe nyium baunya tunggu sekitar 5 menit, dan setelah 5 menit coba datengi dia dan kalo dia cuma pake pakaian dalam, brarti efeknya bekerja dan lu bisa entotin sampe dia orgasme 2 kali dan habis itu dia tidur, pas tidur segera pakein dia pakaiannya supaya gk curiga, jangan ditinggal masih bugil dan jangan dipake diluar rumah, okee" katanya, "wokeee" kata kami dengan serentak. aku segera pulang dan ingin segera mencobanya, sesampai di rumah aku mencari mama dan mama ada di kamar masih melipat pakaian, "ehh udah pulang yaa", "iyaa hehehe" kataku, aku lalu berlalu dan menuju ke halaman belakang dan disana aku menuju jendela kamar mama, kulihat mama membelakangi jendela dan aku mulai membuka botolnya dan menebar bau - bauan nya, aku lalu segera menuju kamarku dan menunggu selama 5 menit. 5 menit sudah berlalu dan aku segera menuju kamarnya mama, dan benar ternyata mama cuma pake BH dan CD sambil berbaring di tempat tidur, aku lalu mendekatinya dengan gugup, aku lalu perlahan naik ke ranjang dan berbaring dekat mama, "ohhh ada apa sayang" kata mama yang membuatku mulai berpikiran gila, "ummm anu, kok mama gak pake baju" kataku masih sedikit gugup, "ehhh ummhh ndak tau juga tiba - tiba mama kepengen aja bertelanjang" kata mama, aku akhirnya mulai berani karena dedekku mulai berontak dengan keras, "mah ayo kita ngentot" kataku, "hahhh" kata mama sedikit heran, "kenapa mah" tanyaku, "kok kamu tau aja mama pengen begituan, ayo sini sayang" kata mama yang berdiri dan menungging diatasku dan mulai menyambar bibirku dengan ganas, aku tidak mau kalah langsung mencumbu bibirnya mama dengan ganas, sambil berciuman mama berusaha melepas kaos dan celanaku lalu diikuti CD ku dan sekarang aku sudah bertelanjang bulat, "mama curang, belum telanjang" kataku, "oh iyaa hehehe, ayo sini lepasin BH nya mama" kata mama yang langsung membelakangiku, aku sedikit kesulitan melepasnya, tapi akhirnya bisa lepas juga setelah bersusah payah, lalu aku juga lepas CD nya mama dan sekarang kami sudah bertelanjang bulat, aku lalu menarik tangan mama dan aku suruh dia berlutut di pinggir ranjang, kemudian aku duduk di tepi ranjang, mama mengerti dan mulai menggenggam penisku yang sudah sangat tegak, dikocok perlahan kemudian mama memasukkannya ke dalam mulutnya, "ohhh mah enak banget, emut terus mah" kataku sambil menikmati servisnya mama, karena aku belum ingin keluar aku segera menarik penisku dari mulutnya mama, dan aku lalu menarik mama dan aku baringkan di ranjangnya, aku mulai menciumi payudaranya yang padat dan berisi, "gede banget mah" kataku mengomentari payudaranya dan mama hanya melenguh saja, aku mulai menciumi putingnya yang pink dan menggairahkan itu dan payudara kanannya mulai kuemut kayak dulu aku masih bayi, dan yang kiri aku remas - remas, aku lalu berganti mengenyot yang kiri dan payudara kanan aku remas - remas, hanya desahan yang kudengar dari mama "nih ramuan hebat juga hehehe" kataku dalam hati, aku lalu lanjut menjilat perut mama yang rata dan mulus sambil tanganku meraba-raba pahanya dan sampailah ke bagian vagina, pertama aku masukkan kedua jariku dan aku tusuk-tusuk, "ouhh ayo masukkin, mama gak tahan" desah mama, dan aku yang sudah sangat on fire segera mengarahkan penisku ke lubang dimana aku lahir dulu, dan aku masukkin perlahan "ohh sempitnya" batinku, perlahan penisku masuk kedalam vagina dan kulihat mama hanya merem sambil mendesah kecil, dan akhirnya bless masuk semua aku langsung menggenjotnya dengan semangat, "ohhh... ohhhh yeahhhh..." desah mama saat penisku memompa vaginanya, kami berdua sudah penuh dengan keringat dan memang saat itu cuaca cukup panas, dan kondisi ini membuatku semakin semangat ngentotin mama, dan aku baru sadar mama maupun aku belum orgasme lalu aku mencabut penisku dan aku meminta ganti gaya Woman on Top, mama segera berdiri dan aku berbaring lalu mama menduduki penisku dan dengan mudah masuk kedalam vaginanya dan mama mulai menggoyangnya, "ayo mah goyang trus ohh yeah mantep nih" ceracauku sambil meremas - remas payudaranya yang bergoyang bebas, tidak lama mama mulai mendesah cukup keras dan penisku seperti disiram cairan, rupanya mama orgasme "wahh mama udah orgasme, ahh sial aku belum sekarang mama nungging aku pengen maen gaya anjing" kataku, mama menurut saja dan aku segera membelakangi mama dan langsung aku sodok vagina mama yang basah kuyup itu, tidak lupa aku remas - remas pantat dan vaginanya. sekitar 10 menit aku main doggy style, aku merasa mau keluar tapi aku tidak berani menyemburkan maniku ke vaginannya, aku cabut penisku dan aku arahkan ke lubang anusnya mama, aku masukkin kepalanya saja "ohhh mama ini maniku, aku semburin ke pantat yaa", "yaa gapapa sayang" dan crott crot crott, maniku menyembur di dalam pantatnya, tapi aku baru ingat orgasme kedua efek baru hilang, aku minta mama tetep nungging lalu aku menuju dapur dan kuambil satu buah wortel, dan wortel itu aku masukin ke vagina mama dan kusodok - sodok cukup keras, tidak lama mama orgasme kedua dan seperti yang dikatakan temenku, mama langsung tertidur dan segera aku membersihkan vagina dan lubang anusnya dari lendir lalu kupakaikan pakaian ke mama. sekitar jam 4 sore mama terbangun, "aduh kok mama rasanya capek banget yaa" katanya, "mungkin mama tidurnya lama, makanya rasanya capek hehe" kataku, "mungkin yaa" kata mama yang segera menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. malamnya aku ingin ngentot lagi, aku lalu menyebar bau - bauan nya di sela pintunya mama, sebelumnya kulihat mama masih pake kaos dan celana pendek, kutunggu 5 menit dan setelah lewat 5 menit aku segera melepas semua bajuku dan aku masuk ke kamar mama, mama rupanya sudah melepas kaos dan celananya hingga cuma BH dan CD putih yang melekat ditubuhnya, tanpa banyak bicara aku langsung melompat ke ranjang dan kulucuti BH dan CD nya lalu kuentot sama seperti siang tadi, ohh indahnya hidupku sekarang...