Tuesday 13 October 2020

Cerita Seks Merangsang Dua Anak SMP Yang Masih Polos

Ketika hari itu hari yang menyenangkan bagiku yaitu hari kelahiranku, saat pagi aku sedang duduk didepan rumah dan memegang hape dengan membuka aplikasi facebook banyak yang mengucapkan selamat kepada saya. Dengan memanjakan diri di sofa ruang keluarga untuk menonton acara TV, gak yang menarik acara di hari itu, kemudian aku putuskan untuk tidur tiduran di kamar tidur. Rumah ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini. Maklum saja, biasanya rumahku selalu ramai oleh orangtua serta adik-adikku. Sebagai seorang wanita di usia 29 tahun, tentu aku selalu berusaha untuk merawat tubuh, baik di salon maupun di rumah. Teman-temanku sering memuji wajahku yang awet muda dan tubuhku yang mungil tapi proporsional. Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan anak-anak SMU, yang seringkali menggoda aku. Mungkin mereka mengira aku masih seusia mereka. Apalagi saat aku memakai pakaian bebas. Rumahku terletak di daerah Cibubur yang menurutku lumayan dingin. Halaman rumahku memang tidak luas, namun di luar rumah banyak ditumbuhi pepohanan rindang. Kamar tidurku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman luar. Setelah merebahkan badanku beberapa lama, ternyata mata ini tidak mau terpejam. Akhirnya aku SMS-an dengan pacarku. Baru beberapa kali SMS, terdengar suara berisik dari halaman depan rumahku. Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak berusia berseragam SMP sedang berusaha untuk memetik buah di depan rumahku. Tentu saja aku sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut. Bergegas aku keluar dari kamar. Seraya berkacak pinggang aku berteriak pada mereka “Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Kakak kasih deh…!” Tentu saja mereka berdua kaget dan ketakutan karena tidak menyangka kalau ada orang yang melihat perbuatan mereka. Kedua anak itu menundukkan wajahnya karena menyesal. Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba. “Nggak apa-apa kok Dik, Kakak hanya minta buahnya jangan dipetik dulu. Kan masih belum matang benar… Nanti kalau adik-adik sakit perut gimana coba?” aku mencoba menghibur. Sedikit mereka berani mengangkat wajah. Dari penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak kurang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang tertunduk dan menyesal akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah, untuk ikut menonton TV denganku di ruang keluarga. Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada di luar sekolah. Ternyata mereka bolos dari sekolah karena sedang bosan belajar. Setelah mendapat penjelasan mereka, aku menasehati keduanya supaya jangan membolos dari sekolah lagi. Mereka hanya menganggukan kepala saja. Kemudian aku tinggal mereka sebentar mereka ke dapur untuk mengambilkan minuman. Lumayan juga pikirku, aku jadi ada teman untuk ngobrol. Dari obrolanku dengan mereka, ternyata usia keduanya masih 13 tahun, dan mereka baru saja masuk SMP. Walaupun baru mulai masuk SMP, ternyata mereka sudah sering bolos dari sekolah. Aku menanyakan nama mereka, yang berkulit hitam dan berambut keriting bernama Regan. Sedangkan yang berkulit sawo matang dan berambut cepak bernama Andre. Keduanya memiliki badan yang kecil dan kurus. Mungkin tinggi badan mereka hanya 140 cm saja. Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku. Aku baru sadar bahwa di dalam kaos warna krem-ku, aku tidak memakai Bra, sehingga puting coklatku terlihat jelas. Aku berpikir, biar masih kecil, namanya laki-laki itu sama saja. Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan putingku dari luar. Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku. Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja meregangkan tanganku ke belakang sehingga putingku pasti terlihat semakin jelas. Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah. “Hayoo..!! Pada ngeliatin apa!?” Aku pura-pura mengagetkan mereka. Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi semakin salah tingkah. “Ng.. gak.. kok.. Kak Andin…” Regan membela diri. “I.. Itu acara TV bagus Kak Andin” Andre menambahkan. “Nggak apa-apa kok. Kakak tahu kalian sedang melihat ke dada Kakak kan?Ayo ngaku aja deh…” aku mencoba mendesak mereka. “Eeee.. A-Anu Kak Andin…” Andre nampak akan mengatakan sesuatu. Namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya, aku kembali menimpali “Ibu kalian kan juga punya, dulu kalian kan sering nyusu dari Ibu kalian” “I.. Iya Kak Andin” Regan menjawab. “Tapi sekarang kami kan sudah nggak nyusu lagi. Lagipula kamu juga udah lupa gimana rasanya nyusu…” Andre nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya. “Terus maksud kamu bagaimana ?” Aku menanyakan. “Kami pengen deh liat teteknya Kak Andin” kata Regan semakin berani. Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi. Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya. Aku kemudian menatap wajah mereka semakin serius. “Regan, Andre kalian mungkin sekarang sudah nggak nyusu lagi karena kalian sudah besar. Tapi kalian boleh kok…” aku berkata. Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran. “Boleh ngapain Kak Andin?” sergah Regan tidak sabar. “Boleh nyusu sama Kakak, kalian mau nggak..?” tanyaku walau sebenarnya aku sangat tau jawaban mereka. “Ee.. ma.. u…!!” jawab Andre. “Mau banget dong Kak…!!” sahut Doni setuju dengan temannya. Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah dan terangsang. Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari anak-anak ini. Aku memang sudah pernah merasakan kenikmatan juga dari dua anak jalanan, yang aku sudah ceritakan sebelumnya. Karena itu, aku ingin kembali merasakan sensasi seperti itu. Aku mendekati mereka, kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan kaos bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Mata mereka melotot memandangi payudaraku. Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan. “Ayo dimulai dong Adik-adik. Kok malah bengong sih?” aku menyadarkan mereka. Kemudian tangan-tangan mereka mulai menggerayangi payudaraku. Aku menjadi geli melihat tingkah mereka. “Jangan rebutan dong! Aaaaah.. Regan yang ki.. ri… Andre yang kanan…” perintahku. Birahiku semakin meninggi, sementara Regan sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku, Andre masih membelai sambil dipilin-pilin putingku. Lalu Andre mulai mengisap-isap putingku juga. Betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal. Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati payudaraku. Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa. Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Andre melepaskan isapannya sambil berkata “Kak Andin kok nggak keluar air susunya?” Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya “Kakak kan belum nikah, terus belum punya anak. Jadi belum keluar air susunya…” “Oh gitu ya Kak…?” Andre langsung mengerti. Regan tidak menggubris, dia semakin lahap menikmati buah dadaku. Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu. “Regan… Andre.. Ber.. henti dulu…” aku meminta. “Ada apa Kak Andin?” Regan bertanya. “Kita ke kamar saja yuk! Di sini posisinya nggak enak” jawabku. Kemudian aku berdiri menuju ke kamarku. Tentu saja mata mereka menatap tubuhku yang hanya ditutupi oleh celana pendek ketatku. “Ayo ikut Kakak…” aku mengajak. Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang. “Gan.. Andre.. lepas saja seragam kalian…” pintaku. “Tapi Kak Andin…” Andre masih agak ragu. “Sudahlah turuti saja…” aku menyahut. Dengan malu-malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah penis dari anak-anak itu sudah tampak tegang. Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh sama sekali, sedang batang kemaluannya masih agak kecil. Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi. “Kak Andin curang!” Andre berkata. “Curang bagaimana?” aku bertanya. “Kak Andin nggak melepas celananya!?” Andre menjawab. Gila anak ini, cepat sekali dewasanya. Aku tersenyum, kemudian bangkit dari dudukku. Celana pendek berikut celana dalamku aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku. Vaginaku yang masih rapat dan tanpa ditumbuhi bulu menarik perhatian mereka. Aku duduk kembali di ranjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Vaginaku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya. Mereka mendekat dan melihat vaginaku dengan wajah penasaran. “Ini namanya vagina, lain dengan punya kalian…” aku menerangkan ke mereka layaknya seorang guru biologi. “Kalian lahir dari sini…” aku melanjutkan. Tangan mereka mulai mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali. Jari Regan masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku. Sementara jari Andre kelihatannya lebih tertarik dengan kemulusan pahaku. Tangan Andre semakin berani untuk mengelus-elus pahaku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung. “Aaa.. duh… Eee.. nak.. sekali! Nik.. mat… Terr.. us…” aku merintih. Anak-anak ini agak lama memainkan vagina beserta pahaku. Sungguh mereka memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal. Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang. Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka. Aku mendekatkan wajahku pada penis Regan, kemudian aku kulum dan jilati kepala penis muda ini. Tampak kedua lutut Regan tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur. Tangan Regan mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Andre. “Kak Andinaa.. Akuuu.. ma.. u.. ken.. cing…” Regan merintih. Tampaknya anak ini akan orgasme, tentu aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut. Kemudian aku beralih pada penis Andre. Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni. Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Andre. Aku tusuk-tusuk kecil lobang kencing Andre kemudian aku masukkan seluruh batang penis Andre. Jambakan rambut Andre kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku. “Kaaakkk.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih…” Andre merintih. Aku hentikan kulumanku pada penis mereka, kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga vaginaku terbuka lebar. “Siapa duluan yang mau tititnya dimasukkan ke sini?” aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lubang vaginaku yang sudah nampak basah kuyup. Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Regan duluan yang akan menusukku. Regan naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lubang vagina wanita yang pantas menjadi kakaknya. Aku tuntun penis Regan masuk ke lubang kenikmatanku. Aku membiarkan pria muda ini melepas keperjakaannya oleh vaginaku. Dan ‘bless’, batang penis Regan amblas ke dalam vaginaku. “Aaaah Gan…” aku mendesis. “Masukkan.. Le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot..” aku memberi perintah. “Iyaaaa.. Kak Andin!! Eee.. naak.. bangeeeettt…” Regan berkata. Aku hanya bisa mendesah sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Regan cepat memahami perkataanku dia memompa wanita yang lebih dewasa yang ada dibawahnya dengan seksama. Genjotannya semakin lama semakin cepat. Andre yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Regan kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Regan tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar. Dan akhirnya “Akuuu.. mau.. ken.. cing.. la.. gi! Udah gak.. ta.. han.. la.. gi..” Regan setengah berteriak. Kakiku aku lipat menahan pantat Regan. Dia merangkul erat tubuhku dan ‘creet.. creet…’ cairan hangat membanjiri liang kewanitaanku. Regan terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya. “Enaaaak bangeettt Kak….” Regan berkata penuh kepuasan. “Iya… tapi sekarang gantian Andre dong…” aku berkata. Regan mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku. “Andre sekarang giliranmu yah…” aku berkata kepada Andre . “Kamu tusuk Kakak dari belakang ya…” aku memberi arahan kepadanya. Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga vaginaku pada posisi yang menantang. Andre naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dari belakang. Dan penis anak yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia. Tampaknya Andre sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Regan. Andre menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Andre tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini. “Enaaaaaaaaaaak Kak…” Andre berteriak nikmat. Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Andre mengeluarkan spermanya. Lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma kedua anak ini. Andre juga terkapar disampingku. Cerita Seks IGO Sekretarisku Sebagai Pemuas Nafsu Belaka Dua anak ini terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. Walaupun aku belum sempat orgasme, namun sensasi yang aku dapatkan cukup membuat aku puas. Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan sirup dingin, agar tenaga mereka pulih. Setelah berpakaian dan selesai minum mereka minta ijin untuk pulang. “Regan, Andre kalian boleh pulang tapi jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan…” aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu. “Iya Kak…!” sahut mereka hampir bersamaan. Setelah mereka berdua pergi, satu sisi diriku bertanya-tanya, mengapa aku bisa bertindak seperti ini. Namun sisi lain diriku merasa puas karena berhasil menggoda dua orang anak yang masih polos. Aku juga sangat menikmati menggunakan tubuhku untuk merangsang dan menguasai kedua anak tersebut. Aku juga senang bisa membuat keduanya lepas kendali dan jatuh dalam pelukan birahi. Namun sampai saat ini, aku tidak pernah melihat keberadaan mereka lagi. Tapi aku juga tidak akan pernah lupa dengan mereka. Karena kedua anak itu dapat memberikan kepuasan dan sensasi yang berbeda.

Tuesday 15 September 2020

Cerita Seks Training Mama

Cerita Dewasa ini dilakukan atas dasar kasih sayang antara Ibu dan anaknya, dimana ibu nya sendiri mengajari cara ML kepada anak kandungnya langsung, tak sabar ingin membacanya ? mari kita lihat sama-sama : Cerita Dewasa “Jach.., bangun..! Udah makan belon..? Udah jam berapa ini..? Jach.. Jach.. Jach..!” kedengaran suara mami mulai mendekati kamar saya dan langsung masuk ke kamar saya yang biasanyatidak pernah terkunci. “Jach..!” mami duduk di tepian tempat tidur dan langsung mengelus kepala saya, “Yo.. ayo.. bangun Nak Sayang, udah jam 9, kamu mandi gih baru makan..!” “Ah.. malas Mam, mau tiduran dulu. Entar aja satu jam lagi ya..!” “Udah Mami tungguin.., entar kamu bohong lantas tidur satu harian.” Kemudian saya sedikit menggeser posisi tidur saya supaya mami bisa ikut tiduran. Sambil tiduran mami mencari-cari majalah yang mau dibacanya. Saya kelupaan kalau disitu ada Novel yang ceritanya agak hot, dapat dibilang hanya sekitar seks saja ceritanya. Ya.., terlanjur sudah keambil oleh mami. Saya biarkan saja dia membacanya, dan entah kenapa ada perasaan yang lain setelah mami masuk ke dalam kamar saya, seakan-akan gairah seks saya mulai menjalar menyelimuti tubuh. Bagaimana ini, repot jadinya, karena kebiasaan saya tidur hanya menggunakan piyama untuk tidur dan memakai selimut. AC di ruangan kamar saya mengigilkan badan, dan inilah penyakit saya, kalau situasi dalam keadaan dingin nafsu langsung naik dan meledak-ledak. Posisi tidur saya waktu itu persis di samping mami dan bersenggolan dengan pahanya. Saya perhatikan mami makin serius membaca novel dan maklum tidak pernah membaca buku yang begituan. Dengan sedikit menggoda saya bertanya, “Bapa kemana Mam..?” “Kamu macam tak tau aja, kan udah berangkat ke Kisaran, biasa ngantar Ikan. Paling-paling besok udah pulang.” “Awas Mam, nanti tidak ada pelampiasannya, Papa kan tidak ada di rumah.” “Enggak, Mama cuman pengen tau aja apa isinya, kok orang-orang pada senang membacanya.” jelasnya. Sedikit posisi saya agak memeluk mami, maklum hal ini sering saya lakukan karena saya anak Mami dan dimanja, jadi hal ini tidak janggal lagi bagi saya dan mami. Terus entah kenapa, penis saya tepat menempel di samping kemaluannya, dimana mami saya posisinya agak miring menghadap saya. Dengan cuek saya ikutan membaca novel yang dibacanya. Posisi mami membaca telentang, dan agak miring menghadap saya. Dengan sedikit menggoyang-goyangkan paha, terjadilah pergesekan antara paha saya dengan paha mami, dan hal ini tidak pernah kami lakukan. Sesuatu yang janggal saya rasakan, dimana kalau saya bermanja-manja selalu dalam keadaan memakai celana pendek, tapi dalam keadaan saya sekarang hanya menggunakan piyama tanpa memakai apa-apa, dan perasaan ini tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Mungkin ada setan yang melanda diri saya, batang kemaluan saya pun mulai membesar, dan mungkin mami merasakan itu, tapi dia tidak menghiraukannya, masih taraf wajar pikirnya. Sekilas saya melihat ke paha mami, dasternya tersikap, dan tetap mami tidak menghiraukannya. Dia masih menganggap saya anak kecil yang seperti dulu. Tidak sadarkah dia bahwa saya sudah 16 tahun, dan saya sedang mengalami masa pubertas pertama. Sekarang keadaan semakin tidak karuan, dan timbul dalam pikiran saya untuk melanjutkan lebih jauh lagi dengan sedikit menggeser dasternya memakai paha saya. Dan alangkah terkejutnya saya bahwa mami tidak mengenakan celana dalam. Terlihat gundul di bagian bukit kemaluannya. Ternyata mami sangat rajin mencukur bulu kemaluannya, maklum dia sangat pembersih. Dengan pura-pura tidak tahu, saya menggeser lagi piyama yang saya pakai. Tersingkap dan terbebaslah penis saya. Dengan sedikit berpura-pura lagi, saya mengambil bantal yang ada di seberang mami, dan secara otomatis batang kemaluan saya menempel persis di samping vaginanya. Setelah saya mengambil bantal saya tidak kembali lagi dengan posisi pertama, dan pura-pura bertanya. “Serius kali Ma bacanya..!” “Iya.., ini ceritanya lagi seru dan menarik.” katanya seakan tidak ada larangan darinya ketika saya sudah mulai jauh bertindak. Dengan sedikit gerakan, saya menggesek-gesekkan penis saya. Meskipun batang kemaluan saya sudah langsung menempel persis di pinggir vaginanya, mami tidak merasakannya atau berpura-pura. Itulah yang berkecamuk dalam pikiran saya. “Ah, bodoh amat..!” pikir saya waktu itu. Dengan telaten saya terus menggesekkan, dan ternyata mami tahu kalau saya agak susah atau memang mami mau memiringkan badannya. Dengan posisi tadi mungkin mami pegal, kemudian mami meletakkan novel di bantal, dan otomatis dia semakin miring posisinya. Mami tidak berkata apa-apa sewaktu dia memiring sedikit lagi yang bertepatan dengan penis saya yang sudah tegang dari tadi seperti sebuah batang kayu. Cerita Dewasa Sepertinya mami maunya tidak disengaja, atau mami juga menikmatinya. Sekarang tepatlah sudah batang kemaluan saya di belahan vaginanya dengan posisi saya masih memeluk bantal yang membatasi saya dengan buah dadanya. Saya sangsi kalau mami tidak mengetahui apa yang telah terjadi, tetapi tidak ada tanda-tanda mami melarang perbuatan saya. Sedikit demi sedikit saya menggesek-gesek terus batang kemaluan saya, dan terkuaklah bibir vaginanya. Terasa agak berlendir dan licin vaginanya, dan saya yakin mami pasti menikmati, tapi anehnya mami masih tetap serius membaca novel. Tidak saya hiraukan mami lagi sedang apa. Kemudian dengan sabar saya menggesek-gesekkannya lagi, dan terasa kepala penis saya mulai menerobos bibir vaginanya. Itu semua saya lakukan tanpa berbicara, dan seperti terjadi begitu saja, mungkin mami malu melakukan secara blak-blakan. Dengan sedikit usaha saya memajukan pantat dan semakin nikmat rasanya, tapi kok agak susah ya masuknya, dimana ukuran kemaluan saya 18 cm panjangnya dengan diameter 3 cm. Tapi dengan dibantu cairan yang mulai keluar dari vagina mami menolong batang kemaluan saya masuk ke dalam dengan sedikit agak menggeser bantal yang saya peluk. Setelah agak tersentak pantat saya, “Bless..!” masuk semua batang kemaluan saya dan mendiamkan sebentar untuk melihat reaksi mami. Eh ternyata mami masih tetap membaca novel yang ada di tangannya. Dengan sedikit menarik pantat, anda dapat bayangkan posisi saya dengan gaya miring semakin membuat kami erat terhubung. Tetapi saya belum berani memeluk mami, terpaksa bantal lah yang menjadi pegangan saya. Terasa batang kemaluan saya dipijat-pijat, nikmatnya tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Semakin lama penis saya semakin mudah saya maju-mundurkan. Badan mami tertahan dengan papan tempat tidur, jadi kami tetap dengan posisi semula. Terasa sudah lama saya menggesek-gesek dan memaju- mundurkan batang kemaluan saya di dalam vagina yang dulunya adalah tempat saya lahir. Sudah 10 menit saya melakukannya, semakin licin vaginanya. Tercium bau vagina yang menggairahkan, dan mulai terasa ngilu di kepala penis saya, seperti mau meledak. Setelah sekali goyangan terakhir dan memasukkan dalam-dalam, badanku terasa seperti kesetrum listrik yang bertegangan tinggi. “Coot.. crott.. croott..!” Saya peluk bantal kuat-kuat dan tetap membenamkan batang kemaluan saya di dalam vaginanya, dan saya melihat wajah mami agak berkerut menahan nikmatnya. Terasa batang kemaluan saya seakan-akan dipijat dengan kuat, dan terasa ada yang menyiram dari dalam vaginanya. Anehnya batang kemaluan saya tidak langsung lemas, tetapi tetap tegang. Dengan sedikit waktu untuk istirahat, saya mendiamkan batang kemaluan saya di dalam vagina mami selama 5 menit. Setelah rasa ngilunya hilang, baru penis saya mengecil dan saya cabut dari vaginanya. Saya melihat ke arah vaginanya, terlihat keluar sedikit air mani saya dan meleleh di bibir vaginanya. Akhirnya mami bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar sambil berkata, “Jach udah tidur-tidurannya, udah jam 10 ini.., tadi janjimu kamu mau bangun jam 10, cepatan mandi dan Mama mau mandi juga, mau nyiapin makanmu..!” “Bret..!” pintu kamar tertutup setelah itu. Saya juga bangkit dari tempat tidur dan langsung mandi. Selasai mandi saya memakai celana pendek dan langsung menuju meja makan. Saya mendapati mami sudah duduk menunggu saya untuk makan. Sewaktu makan seakan-akan tidak terjadi apa-apa diantara kami. Setelah kejadian pagi itu terjadi, tidak ada perubahan antara hubungan saya dengan mami. Seperti biasanya, ayah saya telah kembali malam hari, tepatnya pukul 11 malam dan langsung tidur. Memang hal ini sudah merupakan kebiasaannya, tidak pernah punya waktu untuk keluarga, padahal situasi seperti inilah yang saya inginkan, dimana dapat berbincang- bincang dengan ayah atau semua keluarga. Memang dalam berbisnis ayah saya terbilang oran nomor satu di lingkungan saya. Pagi itu cuacanya sedikit agak cerah dan matahari masuk ke dalam kamar saya karena kamar saya posisinya paling depan, sedangkan kamar mami berada di tengah rumah, dan memiliki kamar membelakangi terbitnya matahari. Terasa silau dengan sinar matahari membuat saya terbangun. Saya pun keluar dari kamar masih dengan menggunakan piyama biasa, tidak mengenakan apa-apa di baliknya. Terus saya lihat seisi rumah, ternyata masih sepi. Saya lihat jam sudah menunjukkan jam 8 siang. Kebetulan bulan ini adalah hari lmamir panjang untuk naik kelas, pada waktu itu saya mau naik ke kelas 3 SMU. Maksud hati sih masih mau tidur, tapi di kamar saya silau dengan sinar matahari. Gimana ya, mami belum kelihatan, berarti belum bangun. Cerita Dewasa Terus saya berusaha melangkah ke dapur, ternyata juga belum saya jumpai, berarti benar mami masih tidur di dalam kamarnya. Saya mengarah ke kamar utama, ke kamar ayah dan mami yang lumayan besar. Saya langsung saja mencoba membuka pintu dengan menekan gagang pintu, eh pintunya tidak terkunci. Pelan-pelan saya buka pintu. Benar, terlihat mami masih tertidur pulas, dan saya langsung masuk. Saya menutup pintu kamar, takut nanti kelihatan pembantu, kan bisa berabe. Kemudian saya mendekati tempat tidur mami, sekilas saya melihat sekeliling kamar tertata rapi, mami memang terkenal suka bersih-bersih. Dengan sedikit lembut saya menghempaskan pantat saya ke tepian tempat tidur, dan sebentar saya perhatikan mami yang sedang tidur nyenyak. Dengan sedikit agak manja saya mencoba membangunkannya. “Mami.. Mami.., bangun dong..! Udah jam 8 pagi nih..!” “Ah.., entar aja Jach.., Mami lagi ngantuk nih..!” Mendengar jawabannya, saya jadi ikut tiduran di tempat tidurnya. Dengan sedikit iseng saya mulai kenekatan saya. Pelan-pelan tetapi pasti, saya sikapkan daster mami dengan tangan. Oh.. oh.., dia tidak memakai CD lagi, terlihat bersih vagina mami. Batang kemaluan saya berdiri tegak dan langsung menyembul dari dalam piyama. Lima menit saya memandangi kemaluan mami sambil mengelus-elus penis yang sudah mulai tinggi tegangannya. Kemudian saya mulai memeluk mami dengan posisi mami miring membelakangi saya. Sewaktu saya memeluk tubuhnya, dengan sedikit tenaga saya menarik tubuh mami, dan ternyata mami tidak melawan dan mengikuti kemauan saya. Sekarang mami menghadap saya sama seperti kemarin, hanya kemarin mami dalam keadaan terbangun, membaca novel dan saya tidak memeluk tubuhnya, tetapi sekarang saya memeluk tubuhnya. Posisi dasternya agak tersikap lebih ke atas. Saya mencoba mencari pengaitnya tapi tidak ketemu juga, ya sudah tidak usah terbuka semuanya, nanti takut mami marah pikir saya. Dengan posisi memeluk tubuhnya yang susu kenyalnya mengenai dadaku, saya tidak berani membuka dasternya, apalagi takut kedinginan gara-gara AC di kamar mami. Sekarang nafsu saya sudah tidak tertahankan lagi, langsung saya arahkan batang kemaluan saya ke bibir vaginanya, dan ternyata liangnya masih kering dan sedikit agak susah masuknya. Terpaksa saya hanya menggesek-gesek saja bibir kemaluannya. Terlihat oleh saya vaginanya mulai mengembang dan mengeluarkan cairan, langsung saja saya memasukkan penis saya. Sewaktu saya mendorong, terpleset. Setelah dengan susah payah menggesek-gesek, terlihat bibir vaginanya mulai mengeluarkan cairan sebagai pelumas. Mulai terasa seakan-akan batang kemaluan saya mau ditelan habis oleh vaginanya, dimana bibir vagina mami mulai kembang kempis. “Ah.. ahk..!” geli sekali rasanya. Ingin rasanya saya memasukkan cepat-cepat, tapi takut terpeleset lagi nanti. Memang agak kesulitan saya memasukkan penis saya. Disaat saya mulai berusaha memasukkan lebih dalam lagi, mami juga rupanya menikmati. Dengan pura-pura tidur dia sedikit merenggangkan pahanya dan memudahkan penis saya masuk lebih dalam lagi. Dengan sekali dorong, “Bless..!” masuk seluruhnya ke dalam liang senggamanya. Saya diamkan agak lama dengan maksud mau melihat bagaimana reaksi mami. Saya sengaja tidak mau menggoyangkan pantat saya, dan ternyata terasa tanggung bagi mami. Kemudian dengan sedikit gerakan, mami memaju-mundurkan pantatnya. Melihat reaksinya, saya juga langsung memulai bergoyang dengan sedikit kelembutan. Secara tidak langsung saya memeluk mami, dan mami masih tetap menjaga sikap dengan tidak mau blak-blakan melakukannya. Tidak perduli saya dorong badannya dengan posisi saya menindihnya, sedang batang kemaluan saya mulai terasa mengalami tegangan tinggi. Dengan posisi saya di atas mami yang dengan sikap merenggangkan kakinya lebar-lebar semakin cepat saya memompa, dan sekali-kali mami mengikuti irama dengan mengangkat pantatnya. Ada sekitar 20 menit saya melakukannya dan mulai terasa geli di ujung penis saya, dan “Cret.. cret.. cret..!” saya tumpahkan semuanya ke dalam kandungan mami dimana saya juga pernah dikandungnya. Saya diamkan selama kurang lebih 5 menit. Karena takut mami merasa berat dengan badan saya, saya tetap memeluknya dengan posisi miring sekarang, dan batang keamluan saya masih tetap menancap di dalam vaginanya. Setelap 10 menit terasa penis saya masih tegang. Kembali dengan sikap yang sama kulakukan lagi sampai 3 kali hari itu. Setelah selesai saya tertidur, dan sewaktu saya bangun mami tidak ada lagi. Ketika saya cari-cari, dia sedang masak di dapur dan menegur saya. “Udah mandi belon Jach..? Mandi gih..!” katany seakan-akan tidak ada yang terjadi. Memang mami sangat menikmatinya, begitulah kami melakukan hampir setiap hari dengan tetap mami menjaga sikap tidak mau melakukan.

Sunday 19 July 2020

Cerita Seks Aku Nafsu dengan Mamaku 2

Kupeluk erat tubuh mamaku dari belakang... kuciumi lehernya secara perlahan namun tp pasti mamaku mengerang keenakan... Jangan nak.. ada ayahmu... Tenang ma.. udh aku kunci kok kamarnya ayah.. jd kita bebas.. Tiba2 mamaku melepaskan diri dr pelukanku dan diciumnya bibirku Hmmmphh... Hmpppphhh ahh cupp lidah kami saling beradu.. Tanganku dengan lihai menggrepe toket mamaku yg besar itu mmpph... Ayoo sayang cium toketnya mama... Gw lalu membuka dasternya.. beserta bhnya... Ahhh ahhh ahhh mamaku keenakan ketika pentilnya kusedot dlm2 sambil jr tengahku mengusap2 itil mamaku(ga pake cd mamaku) Lalu gw membuka celana ku kukeluarkan adikku yg sdh semangat Mamaku lgsg menghisap adikku hmmmpphh ahhh yah gt maa oohh yess ahhh ahhh... aku jg sambil menjambak rambut mamaku.. Ahh sensasinga tiada taraa. Gw lalu mencabut kontolku... Sementara mamaku sdh membuat alas dr pakaian kami untuk dijadikan tempat mamaku merebahkan badannya. Kubuka kaki mamaku lebar2 kulihat memeknya sdh banjir.. Kugesek2 palkonku ke itilnya Ahh ahh ahh masukin sebelum ayah mj bang... unn ahhh Blm selesai mamaku berbicara sudah gw masukin kontolku ke dalam memeknya yg sdh becek itu ahh mmppbbbhhb mamaku mencoba menahan suara sangenya Pelan2 nak... Jgn buat mama meracau.. Lalu kupelankan tempo sedikit.. Kubalikkan badan mama ku.. Kubuat posisi doggy style.. Kuludahi dulu kontolku agar jalan makin mulus Bless bless blesssss secara perlahan gw masukin kontolku secara perlahan.. perlahan hingga akhirnya gw ubah tempo menjadi sangat cepat Ah ahhh ahhh ahhh ahhhh mamaku teriakkannya sangat kencang.. Tp gw sdh tdk peduli apakah suaranya terdengar oleh ayah atau tdk sungguh gw ga peduli hmmppp mama bennnn... tarrrr lg sampaiii... Sama nih maaa barengann kita ok? Mmmhhh ahhhhhhhh ahhhrrhhhhhhh kami saling teriak ketika orgasme kami saling datang ahh ahhh Kucabut kontolku... Bless beberapa peju ku keluar dr memek mamaku... Entah saking banyaknya pejuku. Ahh lalu kami berciuman sebentar lalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan memek mama.lalu kami sarapan tanpa menggunakan baju alias bugil. Beberapa hari kemuDendi... Amel.. begitu suara ayahku memanggil nama mamaku... Ada apa sih sayang? Jawab mamaku. Syg... Maaf ya malam Ini ada urusan di luar.. Papa bawa seketaris papa ya ma.. Jgn cemburi ya? :d kata ayahku. Engga kok jawab mamaku sembari cemberut. Ya ya bkn nha tdk mungkin, ayah jarpul karena suka menheleweng dgn seketaris pribadinya venny. Venny Msh muda, cantik bodynya sgt aduhai.. Mamaku hanya kalah dr segi usia... Ayah ga tau ajh kalau memeknya mama masih nikmat senikmat ngudud lalu minum kopi susu... Terlihat sekali mamaku kecewa meratapi suamknha yg malam ini pergi.... Tp ngentot harus tetap berjalan kan ma? Gumamku dlm hati. Dann...!!! Seru mamakuIMamti kamu kalau ada punya istri kan kuk ayahmu ha suka menyeleweng begitu... Mah masa ayah selingkuh si sama sekretaris pribadinya... Kk ayah selingkuh kita apa di namanya? Lagi pula knp td mama tak larang? Soalnya... Soalnyaaa mama mau selingkuh jg seperti ayahmu... Mama ingin selingkuh dengamkamju sayang... Mendengar itu gw sepertieminum obat kuat lgsg gaspol mencium bibir mamaku mmmppphhh ahhhhh kami salingberadhu lidahnya... Sembari tanganku bergerilia di toket brutalnya... Mpppjhhh s... a... ya.... nggg ayo ke kamar... Mama udh ga tahan nihh Siyyapp permaisuri ku. Ku gendong tubuh montok mamaku ke kamar kutidurkan badannya di tempat tidur lalu kubuka semua pakaianku... Sehingga aku telanjang bulat dan memamerkan kontolkh yg tegang seperti hubungan indonesia dgn malaysia kuciumi dan sesekali kuciumi pipj mamaku ahhh sungguh sangat nikmat. Lalu mamaku sekarang yg berkuasa gw dibuat posisi tidur lalu dia memegang kontolku dgn kedua tangannya... dikocok kocok kontol ki ooohhhh yessss ohhh suck it old bitch!Seru diriku yng tdk sabar Namun mamaku hanya menjilat sekitaran palkon ku ahhh ahhh baru segitu saja sudah nikmat... Mppphhh tiba tiba kontolku dikocok dgn toket brutalnya Ahhh ohhh yesss baby ohh kurasakan nikmat yg begitu luar biasa sambil sesekali mamaku menghisap kontol ku.. Dgn service mama yg spt ini sangat disayangkan jika ayah berselingkuh Lalu gw merubah posisi... Gw sekarang diatas... Kuciumi mamaku... Sambil kontol gw yg udh gw arahin kememeknya Sembari kami berciuman perlahan tp pasti gw sdh melakukan penetrasi ahhh ahhh ahhhhhh ohhh ohhh Suara sangenya mamaku paling seneng deh denger suara mama sange:) Pemetrasi yg kulakukan sangat cepat sehingga bunyinnya jg sgt leras plak plok plak plok Sampai sampai panggilan masuk ke hp mama tdk terdengar olehku, tp mamaku lgsg menyadarinya iya memberikan kode kpd ku utk berhenti Spt nya dari ayah... Kuhentikan sejenak penetrasi ku Setelah selesai menelpon gw bertanya dr siapa ma? Dr ayahmu Kata mamaku. Lalu mamaku merubah posisi.. Menjadi nungging... Wahh minta di doggy nih ketima sedang nungging kutampar dgn keras pantatnya mama plak!! Wahh ahh keenakann nih mama.. Lalu ku jilati black hole nya mama Jgn anal yaa syng... Yah sialan pdhl gw mau usaha Lalu kuarahkan kontolku ke memeknya sambil dlm hati.. ahh lain kali black hole nya gw hajar ahh. Ahh ahh ahh mama ku menikmati sedikit demi sedikit kontolku yg masuk ke memeknha ahh ahh gw jg udh mulai berasa geli nih kontol gw.. Kayaknya ade gw mau muntah nih sebentar lagi kupegang pinggang mamaku erat erat sambil kucepatkan penetrasikju ke memeknya ahhh ahhh ahh posisi seperti pasangan jav yg td siang gw tonton berhasil membuat mamaku keenakan ahhh ahhh keluar dimana nih ma? Dipantat mama ya? Iya tp bentar ya.. Mama mau nyampe nih bentar lagi ahh ahhhh ahhhhhh baru jg ngomong eh idh nyampe di ujung klimaxxx nha mamaku ahhh ahhh dgn napas yg terengah2 mamaku msh mampu bertahan dgn posisi doggynya... Sedangkan aku kini menggesek gesek pantat nya yg besar... Tp sangat halus spt pantat bayi.... Mamaku jg ikut membantu diriku dlmencapai klimaxxx ia jg menggoyang goyangkan pantatnga ahh ahhh ayo dann... Ahhhhh ahhhh ahhhhhhrrvrgrgrgrggrghhhh crot crot crot tai macanku tumpah membasahi pantat mamaku yg mulus itu lalu kami saling berpelukkan lalu tertidur dgn lelap....

Wednesday 1 July 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 8

Segera kutonton rekaman dari handycam-ku yang aku taruh di dekat pintu pagar yang menghubungkan tempat terbengkalai dimana mama tadi dibawa kesana, aku majukan menit rekamannya terus hingga muncul mama yang berjalan didepan, telanjang dengan tangan terikat dibelakang ditambah tali tambang yang terhubung ke ikatan tali di pergelangan tangan mama, yang dipegang oleh salah satu monyet itu sebagai kemudi. Mereka sepertinya sudah puas bersenang - senang di tempat terbengkalai itu, dan saat aku mau lanjut nonton rekaman yang lain kudengar klakson dari mobil mama, tumben pulang telat pikirku, segera kumatikan rekaman handycam-ku lalu turun membukakan pintu gerbang, selesai memarkirkan mobil ke dalam garasi aku segera menyambut mama dan menanyakan kenapa lama sekali, mama hanya bilang kalau ada rapat dadakn, tapi aku bertaruh mungkin ada sesuatu yang wow dibalik pulang telatnya. Aku segera kembali kekamar untuk lanjut menonton rekaman dari handycam-ku, aku kali ini menyetel rekaman dari handycam 2 yang kupasang dekat kandang monyet tempat mama dan para monyet memulai perjalanan mereka, aku memajukan rekaman sampai mendekati akhir video, dan barulah muncul mereka melewati kamera menuju kandang itu, disana mama diminta duduk oleh para monyet lalu mereka mulai melepas tali yang mengikat kedua tangan mama dan nipple & clit collar dari puting dan klitorisnya, setelah itu mama kembali berpakaian dan pergi entah kemana. Untuk rekaman lainnya kulanjutkan besok karena besok aku ada ulangan, takutnya aku gak bisa konsenstrasi saat mengerjakan soal ulangan. Besoknya aku beruntung bisa menjalani ulanganku seperti biasa meski masih kepikiran rekaman kemarin dan hari ini kuputuskan kembali ke tempat penangkaran tanpa membawa handycam, aku mengandalkan kamera HP untuk merekam kejadian aneh hari ini. Selesai jam sekolah aku segera menuju tempat penangkaran secepat kilat agar tidak ketinggalan jika ada kegiatan tak senonoh yang menarik, sesampai disana segera kuparkirkan sepedaku dan aku berlari kecil menuju tempat terlarang, aku mengendap - endap sambil melihat sekeliling mencari keberadaan mamaku, aku berjalan sampai ke bangunan tempat mama biasa bersantai atau istirahat dan aku menuju spot jendela tempat biasa aku mengintip, dan aku dikejutkan dengan pemandangan mamaku terbaring telanjang sedang disetubuhi oleh orangutan dan disampingnya seorang wanita yang juga telanjang bulat dengan posisi menyamping, kaki kanan diatas bahu orangutan yang sedang menyetubuhinya, entah kenapa aku merasa pernah melihat wanita itu. Sambil mengingat siapa wanita yang ada disebelah mama, aku merekam persetubuhan liar mereka sebagai dokumentasi, dan sambil mendokumentasi aku mencoba melihat lebih detil wanita yang ada disebelah mama, kuperhatikan dia memiliki body yang bagus dengang pinggang yang ramping, pantat yang montok ditambah dengan payudaranya yang berukuran proporsional, rambut sebahu dan wajah yang cukup menarik, sementara itu disisi samping mama berubah posisi menjadi Woman on Top dan dia mulai bergoyang perlahan dan makin cepat. Tubuh mereka banjir keringat yang membuat mereka semakin seksi, dan kulihat kembali si wanita itu sekarang sedang didoggy oleh orangutan yang sibuk memompa vaginanya. Mereka saling bersahutan dalam mendesah dan aku menonton mereka bersetubuh selama 12 menit dan diakhiri dengan orgasme para orangutan itu, mama dan wanita itu juga menikmati orgasme mereka. Mama: gimana Rin enak gak hihihi.... Oh iya benar, wanita itu adalah Tante Rina, dia juga ibu dari teman masa kecilku, setauku dia saat ini berumur 41 tahun, 2 tahun lebih tua dari mamaku tapi yang membuatku terheran - heran sejak kapan tante rina melakukan hal tak senonoh ini. Tante Rina: enak nih hehehe, udah 2 bulan aku gak dibeginiin sama primata tercinta kita hehehe.... Wahh ternyata udah lama, hmmm ini kasus menarik juga pikirku. Mereka beristirahat sebentar lalu tidak lama para orangutan itu menampar pantat montok mereka dan dengan cekatan mereka berdua menungging lalu para orangutan itu memasangkan kalung anjing ke leher mereka. Mama: ehh aku lupa pasang pelindung di dengkul Tante Rina: ohh iya, gapapa deh sesekali.... Mama: ehh ni aku habis beli barang bagus lhooo, btw pantat kamu pernah dimasukin kontol gak hihihi..... Tante Rina: wahh blum pernah cyinnn, tapi aku masih agak takut sih main di pantat Mama: yahh padahal aku mau ajak kamu pake barang ini. Mama lalu mengarahkan orangutan disampingnya untuk mengambil tas kecilnya, lalu dia mengeluarkan dua buah butt plug ekor kuda dan menunjukkannya ke tante rina. Tante Rina: ehh ini dipasang di lubang pantat. Mama: iyapp, enak kok tapi karena bool mu masih perawwan, yaa aku gak bisa sih ngasih ini, masak keperawanan bool mu diambil plug hihihi.... Tante Rina: yaudah deh aku cari kera buat ambil keperawanan bokongku dulu, baru nyoba pake itu, tapi enak gak sih anal?? Mama: dijamin bikin ketagihan say, dulu aku juga takut, tapi habis itu malah ketagihan hihihi.... Mama lalu meminta orangutan disampingnya untuk memasangkan plug ekor kuda itu ke lubag pantatnya, dan orangutan itu segera melaksanakannya da menancapkan plug itu perlahan - lahan ke anus mamaku hingga masuk semua plug itu, menyisakan ekor kuda itu tergantun di belahan pantatnya. Tante Rina: kayaknya seru deh punya ekor kuda gitu hehehe..... Mama: iya dong, tapi ni lutut gimana yaa, apa ndak item smua atau lecet buat jalan diluar Tante Rina: yaa nanti ada kalanya jalan ditumpu pake kaki, tapi yaa bakalan capek sih klo gini... Belum selesai percakapan mereka, kedua orangutan tadi menarik tali kalung anjing di leher mereka yang membuat mama dan tante rina mulai berjalan merangkak mengikuti mereka berdua. Aku segera menuju dekat pintu bangunan dan kulihat mereka sudah berjalan keluar, aku ikuti mereka sambil tetap merekam, mereka rupanya menuju kandang simpanse dan disana kulihat ada 9 simpanse menunggu kedatangan mama dan tante rina, sepertinya aku tau ini akan kemana. Saat mereka baru sampai di pintu pagar, para simpanse langsung menyoraki mereka seperti mendapat hadiah utama, kedua orangutan tadi membuka kalung anjing di leher mereka dan mencabut plug ekor kuda di pantat mama lalu pergi meninggalkan mereka berdua, lalu para simpanse itu memberdirikan mereka kemudian membawa mereka berdua sedikit lebih dalam di wilayah kandang mereka para simpanse, dan segera setelah sampai di tempat yang mereka tuju mama dan tante rina dibaringkan mereka di rerumputan, dan dari jarak yang tidak begitu jauh aku bisa mendengar sedikit percakapan mama dengan tante rina sebelum mereka dieksekusi oleh 9 simpanse itu. Mama: disini nih keperawanan pantatmu bakal ilang sis hihihi.... Tante Rina: iya nih agak deg2an Para simpanse itu segera mengerumuni tubuh telanjang mama dan tante rina, mereka mengulum, menjilat dan meraba sekujur tubuh seksi mereka diiringi dengan desahan manja kedua wanita cantik dan seksi itu. Setiap dari mereka dikerumuni 3 simpanse, jadi total ada 6 simpanse yang sedang sibuk memainkan tubuh mereka berdua, sisanya hanya menonton sambil menunggu giliran. Tidak lama salah satu dari primata itu kulihat melebarkan paha tante rina dan mengambil posisi didepan selangkangannya lalu dia arahkan batang kemaluannya ke vagina tante rina dan penis itu masuk perlahan, tante rina yang sedang asyik mendesah didekati simpanse lainnya dan dia menyumpal mulut tante rina dengan kemaluannya, disisi sebelahnya kulihat mama sedang mengoral penis primata yang menggarapnya, simpanse lainnya mencium dan menjilati vagina mama. Tidak lama sekarang giliran mamaku yang vaginanya dijejali penis primata, tubuh mereka berdua berguncang akibat hentakan para simpanse yang menyetubuhi mereka. Tante rina pun sekarang berganti posisi WOT, dia menduduki penis simpanse yang tadi menyodok mulutnya lalu mulai menggoyangnya. Tante Rina lalu sedikit membungkuk dan menaikkan sedikit pantatnya, dibelakangnya ada simpanse siap menusukkan kemaluannya ke lubang anus perawan tante rina, perlahan penis simpanse itu menyeruak masuk kedalam belahan pantatnya tante rina dan karena dia membelakangiku jadi aku tidak bisa melihat ekspresi wajahnya. Di sudut lain kulihat mama sudah ganti posisi nungging dan tengah disetubuhi dari belakang dan depan, aku lalu kembali fokus ke tante rina dan kulihat setengah dari penis simpanse tadi sudah masuk kedalam lubang pantatnya tante rina yang mulai berhenti bergoyang dengan kepalanya mendongak keatas, sepertinya menahan rasa sakit bercampur nikmat. Sedikit demi sedikit akhirnya penis simpanse beruntung itu tenggelam seluruhnya didalam lubang anus tante rina, dan disudut lainnya mamaku masih asyik digenjot dari depan dan belakang dan kini simpanse yang dibelakang asyik menggenjot vaginanya sambil menjambak rambut panjangnya, aku arahkan kembali handycam-ku ke tante rina yang mulai bergoyang kembali sambil dua batang milik simpanse itu menggenjot vagina dan anusnya dengan berirama layaknya piston mesin, aku kembali ke arah mama dan simpanse yang tadi menyetubuhi mama dari belakang sudah terbaring di samping kiri mama dengan penisnya berlumuran lendir, vagina mama yang basah kuyup tidak menganggur lama, dengan segera ada simpanse lain yang menggantikan posisi simpanse sebelumnya. Kembali aku menonton tante rina dan kini mulutnya sudah disumpal dengan penis simpanse, semua lubangnya telah terisi penis yang keluar masuk secara cepat dengan tempo dinamis. 9 menit kemudian mereka para simpanse melakukan pergantian posisi dimana yang sudah orgasme digantikan yang belum crott sama sekali, mama dan tante rina pun juga berganti posisi, sekarang mama berada di posisi WOT dengan ketiga lubang kenikmatannya sudah digasak oleh 3 simpanse, sementara tante rina ber-doggy ria dengan mulut dan vaginanya digenjot berirama. Adegan seks liar tersebut berakhir 18 menit kemudian dengan semua pelakunya terbaring lemas di rerumputan, aku mengambil beberapa jepretan dengan kamera hp ku sebagai dokumentasi. Beberapa menit kemudian mereka semua terbangun dari tidur sejenak dan para simpanse itu segera memposisikan mama dan tante rina menungging dan kembali memasangkan kalung anjing ke leher mereka, tanpa banyak menunda ke-9 simpanse itu membawa mama dan tante rina keluar dari kandang dan membawa mereka menuju ke kandang primata lainnya. Dari arah mereka berjalan, sepertinya mama dan tante rina akan dibawa ke kandang kera endemik bonobo. Dari jarak sekitar 15 meter kuhitung ada 15 kera endemik yang menyambut datangnya penjaga mereka dengan telanjang, aku kembali mendekat sambil mencari spot sembunyi yang tepat agar tidak terlihat oleh mama dan tante rina maupun para primata itu. setelah berhasil mendapatkan spot yang tidak terlihat aku kembali mengarahkan handycam-ku ke arah mama dan tante rina, aku tidak tau apa yang sedang terjadi tetapi sepertinya para kera endemik itu tengah mengelilingi mama dan tante rina dengan mereka berdua berada di tengah masih tetap menungging dan ke-15 bonobo itu mengelilingi dengan posisi melingkar, aku menebak - nebak jangan - jangan sedang ada ritual. Tidak lama salah satu kera endemik itu memegang kedua tali yang terhubung ke kalung anjing di leher mama dan tante rina lalu menarik mereka berdua menuju pintu pagar kandang, sepertinya mereka akan dibawa jalan - jalan batinku. benar saja mereka berdua dibawa para kera endemik bonobo itu keluar untuk jalan - jalan dan mereka semua bergerak menuju arah utara sambil aku buntuti dari belakang, tiba - tiba aku teringat kalau mama dan tante rina tidak memakai plastik transparan untuk melindungi dengkul mereka ketika merangkak di tempat yang kasar, tetapi kekhawatiranku mereda ketika tau mama dan tante rina menggunakan lutut dan jari kaki secara bergantian sebagai tumpuan untuk merangkak. Tidak lama mereka sampai di suatu taman, disitu tali anjing yang terhubung ke leher mereka diikatkan ke tiang lampu yang sudah berkarat lalu dengan posisi masih menungging para bonobo itu membuat antrian dibelakang pantat montok mama dan tante rina, secara bergantian para kera endemik itu menampar pantat mereka, ketika salah satu kera itu sudah menampar pantat entah dari mama atau tante rina, mereka segera menuju kebelakang antrian untuk mengantri lagi memberikan tamparan ke pantat montok mereka berdua. Kuhitung setiap dari kera itu sudah mendapatkan giliran sampai 20 kali, dan setiap pantat ada 7 bonobo yang mengantri (yang satu tidak mengantri menonton dari samping), jadi mama dan tante rina mendapatkan 140 tamparan di pantat, membuat pantat mereka menjadi kemerah-merahan. Lalu si kera ke-15 yang tidak mengantri berjalan menuju ke pantat tante rina, dia lebarkan sedikit paha tante rina dan tanpa babibu blessss penis kera itu langsung disodokkan ke vagina tante rina yang membuat dia menjerit. Kera itu mulai melakukan gerakan menyetubuhi dengan tempo yang liar sambil dia pegangi pinggang ramping tante rina, tidak berselang lama dia cabut penisnya lalu segera dia pindah posisi ke mama dan seperti tadi dia langsung hujamkan penisnya ke liang senggama mama, mama juga menjerit menerima sentakan tiba - tiba itu, tidak pakai lama dia ganti menyodok vagina tante rina lalu berganti lagi ke vagina mama dan dia melakukan itu terus sampai kuhitung 20 kali, si kera endemik itu mendapatkan orgasmenya dan dia semburkan ke bongkahan pantat mama dan tante rina sementara mereka berdua belum orgasme sama sekali. Tidak berselang lama mama dan tante rina kembali dibawa jalan - jalan oleh ke-15 kera endemik itu, mereka kali ini menuju bangunan satu - satunya di tempat ini sementara aku dibelakang mengikuti mereka sambil tetap merekam setiap gerakan mereka. Saat akan memasuki bangunan aku segera berlari ke spot langgananku untuk mengintip kegiatan tak senonoh mamaku dan teman - temannya, dari spot ku kulihat salah satu kera itu melepas kalung anjing dari leher mama dan segera 5 bonobo lainnya memegangi tubuh mama agar tetap diposisinya yaitu posisi merangkak, kera yang tadi melepas kalung anjing di leher mama pergi ke sudut ruang lainnya lalu kulihat dia mengambil kalung anjing yang lain dengan rantai kecil yang terhubung dengan kalung itu, dia kembali dan memasangkannya di leher mama lalu ke-5 kera endemik tadi segera melepas tangan - tangan mereka dari tubuh seksi mama, lalu dia menuju tante rina dan melakukan hal yang sama seperti dia lakukan ke mama, dia lepas kalung anjing di lehernya dan segera 5 kera lainnya memegangi tubuh tante rina, kera tadi pergi ke sudut ruang yang tadi lalu kembali lagi membawa kalung anjing yang sama dipakai mama saat ini lalu dia pasangkan ke leher tante rina. Selesai memasang kalung anjing yang baru, 2 kera yang lain pergi ke meja lalu mengambil butt plug ekor rubah yang tergeletak didalam laci meja lalu dia serahkan salah satunya ke rekannya dan mereka segera memposisikan diri dibelakang mama dan tante rina, diluar dugaanku kedua kera tadi menyodokkan penis mereka ke anus mama dan tante rina hingga membuat mereka berdua menjerit. Kera - kera lainnya menonton dan menyoraki kedua rekan mereka meng-anal dua manusia betina yang ada didepan mereka, kedua kera itu dengan ganas menggenjot lubang anus mama dan tante rina diiringi dengan desahan para betina yang berbeda spesies itu, beberapa menit kemudian mereka berhenti menggenjot, sepertinya mereka sudah mencapai puncaknya dan mereka semburkan mani mereka kedalam pantat mama dan tante rina, tidak lama setelah menikmati orgasmenya kedua bonobo itu mencabut penis mereka dan dengan cekatan mereka tancapkan plug ekor rubah itu ke lubang anus mereka yang basah karena mani para kera itu, dan plug itu membuat mani yang ada di lubang anus mereka tertahan didalam. Para kera endemik itu lalu membawa mama dan tante rina keluar dan melanjutkan jalan -jalan, aku segera menuju pintu depan untuk mengabadikan tiap momen indah ini, iring - iringan "master dan budak" pun muncul dari pintu dan mereka berjalan menuju ke arah belakang bangunan, aku ikuti dari samping sembari memperkirakan mereka akan kemana. Dugaanku rupanya benar, mama dan tante rina dibawa menuju kandang beruk, baru sampai di depan pintu pagar sudah ada belasan beruk menyambut dengan antusias kedatangan perawat mereka yang tidak berbusana. Para kera endemik itu tidak masuk ke kandang para beruk itu, didepan pintu pagar mereka serahkan rantai kalung anjing yang terhubung ke leher mama dan tante rina ke para beruk disitu dan segera mereka menarik rantai itu membawa mama dan tante rina masuk ke kandang mereka, sambil mereka mengikuti beruk yang memegang tali rantai itu, 2 ekor beruk naik ke punggungnya mama dan tante rina lalu menarik - narik rambut mereka seolah mereka adalah kuda. Mereka lalu menuju halaman yang cukup luas tempat dimana para beruk biasa bermain dan berlari, beruk yang menuntun mama dan tante rina lalu menempatkan mereka di sudut yang sedikit kebelakang di halaman itu, lalu menyerahkan rantai yang dia pegang ke beruk yang menunggangi mama dan tante rina. Kedua beruk itu lalu menarik - narik rantai itu dan mengayunkannya kedepan layaknya joki yang sedang menyuruh kudanya untuk jalan, mama dan tante rina menurut saja merangkak sesuai arahan beruk yang ada diatas punggung mereka. Mereka dibawa berjalan berkeliling di area itu dan jika sudah puas "berkuda" para beruk itu akan turun dan digantikan yang lain sebagai joki penunggang wanita. Permainan itu mereka lakukan cukup lama sampai 2 dari belasan beruk itu mulai mengacaukan permainan dengan melompat ke kepala tante rina, menggapainya lalu mulai melakukan gerakan maju-mundur di wajahnya, sedangkan yang satunya melompat ke pantat mama dan memeluknya lalu menyodok - nyodok belahan pantatnya, hal itu memicu beruk - beruk lainnya terprovokasi lalu mereka mulai menarik mama dan tante rina hingga mereka terlentang di tanah, segera belasan beruk itu mengerumuni tubuh seksi mama dan tante rina, dan karena saking banyaknya yang mengerumuni membuatku tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi dengan mereka berdua, yang pasti mereka tengah dijadikan mainan untuk memuaskan nafsu para beruk itu. Wah sial tidak bisa menyaksikan secara penuh batinku, saking banyaknya beruk yang mengerumuni mereka, aku memutuskan pulang ke rumah daripada tidak mendapat tontonan menarik, hitung - hitung aku bisa memanfaatkan waktunya untuk belajar dan mengerjakan PR buat besok dan lusa. sekitar jam 4 sore aku mendengar suara klakson mobil mama, segera aku keluar dan membukakan gerbang, setelah selesai memarkirkan mobil mama keluar menuju kedalam seperti seolah tidak terjadi apa - apa, mama juga mengajakku mengobrol kecil dan dari tatapan dan cara mengobrolnya seolah di penangkaran tidak terjadi apa - apa, padahal sebaliknya. Menjelang malam, aku sedang asik nonton TV tiba - tiba mama menghampiriku Mama: sayang yuk besok sabtu kita pergi renang... renang kemana tanyaku penasaran Mama: kerumah temennya mama, dia punya kolam renang, mama tadi diajakin sama temennya mama mampir kerumahnya sekalian berenang, lalu dia juga ngajakin kamu. oke deh kataku, aku jadi tidak sabar karena kebetulan aku juga suka renang. Besoknya seperti biasa aku berangkat sekolah dan mama pergi "bekerja", sebelum aku berangkat sekolah aku diberitahu mama kalau hari ini papa pulang, aku sangat senang mendengar kabar itu karena sudah 1 setengah bulan papa tidak pulang. Aku sangat yakin kedatangan papa bakal membuat mama tidak bisa bermain - main dengan para primata di tempat penangkaran, setidaknya untuk 5 hari kedepan. Selesai pulang sekolah aku dijemput papa dan sekalian menjemput mama, benar ternyata dugaanku tidak mungkin mama berani bermain - main jika ada papa di rumah, kami pun sampai di tempat penangkaran dan didepan pintu masuk mama sudah menunggu dan langsung masuk ke mobil, didalam kami mengobrol kecil masalah sekolah dan belajarku. Aku ingin memanfaatkan 5 hari ini dengan sebaik - baiknya, salah satunya mencari asal usul kenapa primata jantan disana bisa berulah seperti itu. Bersambung

Thursday 25 June 2020

Cerita Seks Mama Impian 1

Perkenalkan namaku bobby, pelajar SMA kelas XII disalah satu SMA di Jakata. Aku anak kedua dari 2 bersaudara. Sebelumnya kuperkenalkan kakaku Mona 23th. Kakakku kini duduk dibangku perkuliahan di kota Yogyakarta. Kak Mona jarang pulang kecuali pas liburan atau sengaja ingin pulang saja. Dan karena papa bekerja diluar daerah, sementara dirumah aku tinggal bertiga dengan mama, ditambah dengan satu orang pembantu rumah tangga. Sedangkan papa, papa seorang yang ambisius. Papa sangat mengutamakan kesejahterahan keluarganya. Sebagai seorang pengawas disebuah perusahaan minyak, papa jarang berada dirumah, mungkin 1-2 bulan papa belum tentu pulang, itu dikarenakan tempat kerja papa yang berada dilepas pantai disebuah RIG (tempat pengeboran minyak di lepas pantai). Untuk masalah kehidupan ekonomi keluarga kami bisa dibilang sangat tercukupi, meskipun begitu aku dan mama tidaklah manja, bahkan dirumah pun mama dan aku sering mengerjakan pekerjaan rumah masing masing, meskipun ada Bi Yanti seorang pembantu rumah tangga dirumah kami. Sebagai gambaran, mama kini berumur 38th, meskipun sudah semakin berumur, satu yang paling aku kagumi yaitu tubuhnya yang sangat sintal, kulit putih dengan wajah yang keibuan, apalagi dengan buah dada mama yang berukuran 36 dengan cup H membuat semua pria yang melihatnya akan nenelan ludah. Bahkan aku sendiri sering mencuri curi pandang ketika didekat mama. Untuk masalah penampilan mama sangat cuek, terutama saat santai dirumah, meski sudah mulai berumur, aku kira pakaian sehari hari ketika dirumah maupun diluar tidak menunjukan kalo mama sudah berumur. Paling sering kalau sedang santai dirumah, kadang hanya mengenakan tanktop putih kesukaanya dengan belahan dada rendah celana pendek kolor. Tentu saja pakaian itu tak sanggup menutupi semua tubuh mama, terutama bagian dada mama yang menurutku sangat besar, terkadang sebagian terselip disamping kanan, kadang kiri, kadang juga waktu merunduk gak sadar kalau big boobs nya menggantung gantung, tentu saja hal itu sangat menggangu libidoku, aku sudah tidak perduli lagi kalau dia adalah mama kandungku, bahkan semakin beraninya aku mengintip mama mencari celah ketika sama sedang tidur, terutama saat tidur didepan tv diruang keluarga. Pernah suatu hari kulihat mama sedang tertidur disofa dengan posisi miring, sengaja aku melirik kearah belahan dadanya yang terjepit lenganya, karena mama tidurnya sangat pulas, aku mencoba utuk sedikit berbuat nakal, sebelumnya ku perhatikan sekitar, takut kepergok si bibi. Setelah kurasa aman sengaja kusenggol kakinya dan ternyata mama tidak merespon, karena pulas banget, akirnya dengan sangat hati hati aku tarik sedikit tanktop yang menutupi sebagian dadanya sedikit kebawah dan hasilnya, dada mama terbuka sebaian yg atas hal ini membuat penisku kelojotan, baru kali ini aku bisa melihat big boob mama sedekat ini, bahkan aku berani sedikit menyentuhnya, kenyal dan empuk sekali rasanya, lembut dan berdaging, ingin sekali aku meremasnya tapi belum saatnya dan aku pun belum berani, mama pasti akan sangat marah kalau tau aku melakukan hal itu. Akhirnya aku urungkan niatku untuk melakukannya. Belum lagi ada bibi, pikiranku saat itu sangat gelisah antara takut ketahuan dan penasaran. Akirnya aku urungkan niatku kali ini. Aku sedikit bersabar untuk menunggu waktu yang tepat. Hari minggu, aku berencana mengulangi kejadian minggu lalu, aku bersabar menunggu mama tertidur, pas banget mama pakai tanktop dan kolor pendek warna merah bergaris putih. Aku kedapur kulihat bibi gak ada, aku cari kekamarnya ternyata bibi sedang tidur. Akirnya aku dapat kesempatan kedua. Kemudian aku keruang keluarga, aku hampiri mama yang sedang duduk disofa menonton tv. “Nonton acara apaan sih ma, daritadi cuma dipindah pindahin aja chanelnya?” Tanyaku heran ke mama. “Eh bob, gak tau nih.. Acaranya kok gak ada yang bagus ya.”Jawab mama. “Lah mama kan biasanya juga nonton FTV kan? Tumben sekarang bilang gak bagus”. Balasku. “Iya juga sih sayang, kamu mau nonton? Ni remote nya, mama mau tidur siang aja ya.”Kata mama. “Oh mama kecapekan mungkin, mama tidur aja disini (disofa) mam, biar bob duduk dibawah nemenin mama sambil nonton tv.” Bujukku ke mama. “Ya sudah, mama tidur dulu ya sayang, tapi kamu jangan duduk dibawah ya, kamu duduk disofa aja, mama mau pinjem paha kamu buat bantalin kepala mama. Boleh kan sayang?” Pinta mama sambil mulai meletakan kepalanya diatas paha kananku sambil posisi tidurnya miring kearah televisi. “I..I..Iyaaa mam, gpp kok ma?”Kaget aku mendengarnya, gak nyangka akan semudah ini, sepertinya rencanaku akan berhasil kali ini. Jantungku berdetak kencang, belum apa apa padahal, mungkin karena gugup. Kulirik mama sudah terlelap, sayangnya posisinya terlalu miring kedepan dan tangan kananya diarahkan kedepan menutupi kedua belah dadanya, sehingga aku tidak dapat melihat dari arahku duduk. Mungkin mama tai kalau dadanya yang besar tak mampu tertutupi semua oleh tanktopnya itu, atau takut atau malu terlihat olehku. Tidak kurang akal, sesaat setelah beberapa lama kutunggu mama terlelap, sengaja sedikit kugerakan pahaku sehingga membuat mama bergerak karena terbangun, dan akhirnya mama membenarkan posisi tidurnya dengan terlentang dengan muka menghadap keatas, sehingga kedua dadanya yang masih terbungkus tanktop terekpose dengan bebas. Mungkin mama setengah tertidur, sehingga membiarkannya tidak ditutupi tangan lagi, lantaran tidak sadar karena ngantuknya. Pemandangan yang belum pernah aku alami sebelumnya, mama tidur dipangkuanku, kapan lagi pikirku bisa kayak gini. Ingin sekali aku meremasnya dengan kedua tanganku. Perlahan kusenggol tangan mama, pura pura gak sengaja. Dan teryata mama tidak merespon, mungkin mama sudah pulas, akhirnya sedikit berani kuintip belahan big boob mama, dengan sedikit merunduk, entah kenapa jantungku berdetak kencang saat itu. “Uhhh mam dada mama kok indah baget gini sih, kontolku jadi nyut nyutan nih mam,”godaku dalam hati. Perlahan tapi pasti hal ini membuat kontolku mulai ON, sedikit ketakutanku, aku berpikir takut mama mengetahuinya, bagaimana tidak posisi kepala mama ada disamping kontolku waktu itu, andaikan mama terbangun pasti mama merasakan kerasnya batang kontolku yang sedari tadi sudah ON. Aku berpikir kalau mama memang sedang kecapean, makanya dia tidurnya lelap banget, sampai sampai gak tau kalau sedang dinakalin sama anaknya sendiri. Aku mulai semakin berani, aku singkirkan tangan kanan mama dari perutnya, perlahan lahan, dan akhirnya berhasil. Belum cukup sampai situ, akhirnya aku tarik bawahan tanktop mama sampai atas pusar, kupaksa lebih naik lagi ternyata tidak bisa karena bagian bawah tertindih punggungnya. Tapi gak apa, lumayan lah bisa dapat perut mama dan pusarnya yang sexy, kulitnya putih bersih tanpa cacat sedikitpun. Aku mengelusnya perlahan, “uhh… terasa lembut sekali, sedikit berlemak dan menggairahkan.” Gumamku. Puas area perut, aku mulai mencari jalan didaerah big boob mama. Sekarang aku sedikit mencoba menurunkan atasan tanktopnya bagian kanan dan kiri melalui pundaknya, dan akirnya berhasil. Kini big boob mama setengahnya sudah terbuka hanya saja tertutup oleh bra berwarna merah muda dengan ikatan tali dilehernya, bra itu terlihat sempit, seperti tidak mampu menampung dadanya yang sangat besar itu. Karena takut mama terbagun aku hanya berani membukanya hanya sebatas itu saja, aku mulai meraba dan meremas buah dada mama dari luar bra nya. Ingin sekali rasanya sambil onani dengan meremas big boob mama. Perlahan lahan, sedikit kugeser posisi dudukku, sehingga aku bisa membuka resletingku, dengan susah payah akirnya berhasil dan dengan cepat kukeluarkan kontolku yang sudah siap dionani. Kukocok kocok naik turun seirama dengan remasan tanganku ke dada mama. “Uchh.. Nikmat sekali mamm, dada mama bagus banget..” Ceracau mulutku. Aku sudah hilang kendali, tak kusia siakan momen kali ini. Kukocok secepat mungkin, aku menikmati sensasi luar biasa itu. Sangking cepetnya aku tidak sadar kalau gerakanku membangunkan mama, “Emhhh…” Desah mama, Aku sangat kaget, aku menghentikan gerakan mengocok dan meremas dada mama. Apakah mama tau apa yang aku lakukan. Tapi saat itu mata mama masih terpejam. Mungkin mama hanya mengigau saja. Akhirnya aku lanjutkan kembali meremas dada mama dengan lembut, kunikmati inci per inci kelembutan buah dada mama yang sebesar melon itu, sekarang remasanku berubah semakin keras, aku remas bergantian kanan dan kiri, kocokanku pun semakin kupercepat. Ingin sekali aku menyusupkan tanganku kedalam bra nya yang masih tertutup itu. Tapi tiba tiba. “Oops..”Kagetku. Tiba tiba tangan mama mencengkram tanganku yang sedang meremas big boobs nya dengan cepat. Aku diam dan tak berani bergerak. “Mati aku, mama tau aku sedang mengerjainya. Apa yg harus aku lakukan.”Pikirku dalam hati. Belum sempat aku bergerak, tiba tiba tangan mama menarik tangan ku yg berada diatas bra dan memasukan tanganku kedalamnya, sehingga telapak tanganku kini tepat mendarat diatas bukit indah milik mamaku. “Ohhh gods.. Ternyata mama”. Kaget, senang, aneh, bercampur campur semua rasa heran dikepalaku. Kemudian mama menarik tangannya dari tanganku dan membiarkan tanganku menempel menyusup didalam bra dan bergumul dengan payudaranya. Kulihat mata mama masih terpejam, apa maksudnya, aku juga masih belum bisa berpikir, entah apa mama sadar atau tidak yang pasti ibarat jalan sudah terbuka lebar, kemudian terdengar beberapa kata dari mulut mama. “REMAS Sayang!”. ” Deg!” Jantungku terdiam, tak sepatah katapun keluar dari mulutku, perlahan aku mulai menuruti kata mama. Mungkin mama menginginkannya juga. Aku mulai rileks dan darahku semakin mengalir deras menggumpal dikepalaku. Entah apa yang sedang terjadi, hal yang imposible, tapi bisa terjadi juga. Terasa putingnya yang sudah semakin mengeras didalam bra. Daging kenyalnya pun semakin hangat. “Ohh inikah rasanya payudara wanita.” Ceracauku dalam hati. Kuremas remas, kupilin pilin, kutarik, kupelintir, aku mulai mengeksploitasi big boob mamaku. Tak kusia siakan, kunikmati sepuasku. Semakin cepat kukocok kontolku, sampai mengeluarkan lendir bening, kontolku terasa panas dan ngilu. “Uhhh terasa sebentar lagi aku akan klimaks.” Gumamku. Aku tak peduli lagi, semakin cepat kukocok dan Crooot.. Crott.. Kukeluarkan semua isi kontolku, begitu banyak sehingga mengenai pipi dan kening mama. Nafasku tersengal sengal, aku coba untuk memulihkan tenaga, kulihat raut wajah mama sedikit bersemu dan sedikit senyum terbentuk dibibirnya. Nakalnya lagi, mata mama pun sampai sekarang masih terpejam, tidurnya pun tidak berubah, seperti tidak terjadi apa apa. Aku mulai mengeluarkan tanganku dari dekapan dada mama. Dan merapikanya kembali seperti semula. Tak habis pikir tentang apa yang terjadi barusan, sungguh sesuatu yang tidak pernah aku harapkan akan terjadi. Yang paling membuatku senang adalah, ternyata mama menginginkanya juga. Aku sengaja tidak membersihkan spermaku yang berceceran dikening dan pipi mama. Mama tidak akan protes pikirku, lagian mama semakin cantik ketika saat itu bayak bercecer spermaku diwajahnya. Mama ku ternyata binal, aku akan semakin berani, aku menginginkan lebih dari ini, aku harus bisa menikmati seluruh tubuh mamaku. Ini adalah awal, permulaan, suatu jalan yang diberikan mama kepadaku untuk bisa menikmati tubuhnya. Aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini. “Trims mom, I Love U.” Gumamku. Lemas badanku, akirnya aku senderkan kepalaku dan memejamkan mata. Kini posisi mama miring menghadap perutku, tangan kanan kutaruh diatas pinggulnya dan kami berdua tertidur lelap siang itu… Setelah berapa lama perutku terasa lapar dan aku terbangun dari tidurku, aku sudah tidak melihat kehadiran mama dipangkuanku lagi, mungkin mama sudah bangun dari tadi, karena sekarang sudah hampir sore. Kenapa mama tidak membangunkanku, mungkin mama malu atau marah, masih banyak tanda tanya didalam kepalau saat ini. Aku belum berani untuk berdiri, apalagi bertemu muka dengan mama. Coba kuingat kembali kejadian tadi, aku masih tidak percaya, seperti mimpi saja disiang bolong. Dibalik lamunanku, tiba tiba terdengar suara mama dari belakang. “Udah bangun bob? Sepertinya nyenyak banget ya tidurnya?” Sindir mamaku. “Em mama, bob ketiduran ya ma.” Jawabku sekenanya. Akupun belum berani memandang mama, rasa aneh dan takut bercampur aduk. “Kenapa sayang? Kok kayaknya lemes gitu.” Tanya mama sambil duduk disampingku. “Em gpp ma, bob ma.. mau..!” Belum selesai aku bicara, mama sudah menempelkan jari telunjuknya kemulutku, seolah aku disuruhnya berhenti bicara. Mungkin mama sudah tau, karena sebagai seorang ibu pastilah tau apa yg terjadi dipikiran anaknya. “Ssstt… Sayang? Sini lihat mama, mama tau kok kamu mau bilang apa, sudah sudah ya sayang, mama gak marah kok. Bobby sayang mama kan?” Mama coba mencairkan suasana, sambil menglus rambutku. Tentu saja pikiranku jadi lega sekarang, mengetahui bahwa mama tidak marah kaera kejadian tadi. “Em I..iya.. Mam, bobby sayang banget sama mama, bob gak mau bikin mama marah. Bob gak mau mama benci bobby, maafin bobby ya ma. Bobby salah.” Dengan sedikit berani, akhirnya aku berusaha meyakinkan mama. “Iya sayang, mama sayang banget sama bobby. Tapi mama minta satu hal ya sayang, jangan sampai papa tau tentang kejadian tadi.” Jawab mama. “Bob janji ma, gak akan ada yang tau ma.”Timpalku. “Ya sudah, kamu pasti lapar kan, ayo makan dulu, mama juga belum makan siang, tadi mama bikinin nasi goreng buat kita, soalnya bibi keluar, katanya mau menjenguk sodaranya yang sedang sakit di RS.” Selesai makan bersama mama, aku disuruh mama untuk menemaninya belanja keperluan rumah tangga, karena biasanya juga bibi yang belanja. “Abis ini kamu temenin mama ya sayang, mama mau belanja keperluan dapur, soalnya bibi paling sampai 3 hari ini baru bisa kerja lagi.” Pinta mama. “Iya ma, beres dah. Tar bob temenin mama belanja, kemana aja dah bob siap, hehe..” Candaku. “Huu.. Dasar. Tumben baget deh, biasanya kamu paling malas kalau suruh temenin belanja belanja gt bob, ato jangan jangan kamu ada maunya hayo.” Balas mama. “Ahh perasaan mama aja kali tuh, ya sudah ma, bob mandi dulu ya, mama gak mandi juga?”Tanyaku sedikit menggoda. “Iya nih mama gerah banget, mau cepet cepet mandi rasanya, yaudah sana mandi dulu bob.”Jawab mama. “Mandi bareng aja yuk ma, hehe..” Godaku semakin berani. “Hahaha.. Dasar anak nakal, udah segede ini masak mau mandi bareng sama mamanya, kamu tu ada ada aja ya bob bob.”Jawab mama dengan raut wajah yang sedikit memerah. “Ya kan gpp ma, bob kan tadi juga dah liat mama hampir setengah bugil.” Kenakalanku semakin berani. “Husss.. Gak boleh ngomong gt dong bob. Malu mama, kamu kan udah gede juga, udah sana cepetan mandi tar keburu kesorean, dah ah mama mau mandi dulu.” Balas mama. “Hehe.. Becanda kok ma.” Kemudian mama pergi kekamarnya untuk mandi, sedangkan akupun juga pergi kekamarku untuk mandi, karena memang tiap kamar dirumah kami memiliki kamar mandi masing masing. Aku pun bergegas, kelepas semua pakaianku, kebersihkan tubuhku dengan air shower. Tak lama kemudian kudengar pintu kamarku diketuk, terdengar suara mama. “Tok tok tok, bob kamu udah selesai mandinya?” Teriak mama dari luar kamar. “Iyaaa maa, baru aja bob masuk kamar mandi masak udah selesai sih.” Teriaku dari dalam kamar mandi. Kemudian ketukan terdengar di kamar mandiku. Ternyata mama sudah masuk kedalam kamarku. “Tok tok, bob bukain pintunya sayang.” Pinta mama. “Ihhh iya iya ma, bentar bob pake anduk dulu.” Jawabku dari dalam kamar mandi. Kemudian kubukakan pintu kamar mandi, saat itu aku sedang mengenakan handuk dengan kepalau yang masih penuh busa shampho. Sedangkan mama masih menggunakan pakaian piyama. Sepertinya mama belum mandi, karena kulihat rambutnya masih kering. “Loh mama kok belum mandi?tanyaku. “La tadi katanya kamu mau mandi bareng mama sayang?” Jawab mama. “Hehe beneran nih ma, mama mau mandi bareng sama bob? Katanya tadi malu ma?” Balasku bertanya. “Kamu tu ya, godain mama aja dari tadi, jadi gak nih mandi barengnya?” Tanya mama. “Jadilah ma, mama masuk gih. Biar bob tutup pintu kamar bob sekalian ya ma, biar aman.” jawabku. “Heh memang mau ngapain kok. Biar aman segala.” Tanya mama sambil tersenyum genit ke arahku yg sedang berjalan keluar pintu kamar mandi. Selesai kukunci pintu kamar, sekarang kututup pintu kamar mandi, betapa kagetnya setelah kuberbalik ke arah mama, mama sudah telanjang bulat dengan posisi berdiri menghadapku. Tangan kanannya digunakan menutupi selangkanganya, sedangkan tangan kirinya menutupi kedua buah dada mama. Aku sempat terdian sejenak, tak sadar aku melamun. Bagaimana tidak, tubuh bugil mama sekarang ada dihadapanku, aku bingung harus melakukan apa lagi, aku sedikit ragu untuk mendekatinya, tiba tiba lamunanku terpecah ketika mama menyempotkan air shower ke arahku. “Hayyooo ngapain.”Teriak mama mengagetkanku. Sontak aku gelagapan, dan membuat balutan handuku terlepas, dan terpampanglah senjataku yang paling perkasa, yang sudah mulai ON. Dengan reflek aku menutupi kontolku yang sudah siap tempur, tapi apa daya, dengan panjangnya kontolku apalagi kondisinya ON, tanganku tak cukup menutupinya, “Hahahaha… Dasar anak nakal, apaan itu bob. Ihhh dasar jorok, masak didepan mama sendiri bisa jadi kayak gitu sih,” ejek mamaku. “Duhh ma, apaan sih ma, malu bobby ma.” Jawabku sambil kebingungan mengambil handuku yg terjatuh, sambil tetap menutupi kontolku. “Udah udah, gak usah ditutupin gt sayang, mama aja gak malu telanjang didepan kamu,”balas mamaku semakin nakal. “Abisnya tubuh mama bagus bgt sih, siapa yang gak salah tingkah kalau lihat tubuh mama bugil gini.” Jawabku sambil mulai mendekati mama. Kini kami berdua sudah sama sama telanjang bulat. Sungguh tak kusangka, ini adalah momen paling istimewa dalam hidupku, aku bisa melihat semua tubuh mama tanpa sehelai benangpun. Dadanya yang sangat besar dan menggairahkan, dengan puting berwarna coklat, ingin segera aku meremasnya, kontolku semakin keras ketika kuperhatikan dengan teliti tubuh bugil mamaku, pantatnya yang besar, mamaku memang busty, memeknya tembem tanpa bulu sedikitpun, bahkan hanya terlihat belahan membentuk garis lurus sangking tembemnya. Kembali aku melamun, sungguh terbengong bengong aku dibikinnya. “Hehh bengong aja dari tadi, katanya mandi bareng, jadi mandi bareng mama apa mandi sendiri sendiri ni bob.” Tanya mamaku sambil mulai menyiramkan air shower ketubuhnya, mulai rambut mengalir sampai membasahi seluruh tubuhnya, posisi mama membelakangiku, aku sentuh punggungnya, terasa hangat, ku elus dengan tangan kananku, kurasa mama memperbolehkan aku untuk menjamahnya, tidak mau ketinggalan tangan kiriku kuarahkan kedepan melalui sela antara lengan dan punggungnya, mencari keberadaan buah dada mama, “uhhh kenyal terasa dipermukaan tanganku, tangan kananku kini sudah tidak berada dipunggungnya, melainkan meremas dadanya yang sebelah kanan, kami saling berhimpitan, kuremas kedua buah dada mama dengan lembut, dengan posisi ini aku pastikan mama merasakan kehangatan kontolku yg tepat menempel dibelahan bokongnya. Aku gerakan naik turun bergesekan, seirama dengan remasan kedua tanganku ke dada mama. Sesekali cucari puting nya dan kupilin pilin sehingga membuat tubuh mama mengejang. “Emmhhh… Uuhh… Sayang, kamu apain dada mama, ohhh.. Sstttt… Terusin sayang.” Racau mamaku sambil mengikuti irama gesekan batang penisku ke belahan bokongnya. Kemudian mama memintaku untuk mengambilkan sabun cair dan menyabuni seluruh tubuhnya. “Sabunin mama sayang, biar tambah licin, pasti kamu akan suka.” Pinta mama. Perlahan aku tuangkan sabun cair ketelapak tanganku, kusabuni seluruh tubuh atas mamaku mulai leher, punggung, dada dan perutnya. bahkan sepertinya bukan menyabuni melainkan mengelus elus dan meraba. Sensasi luar biasa kami rasakan saat itu. Kedua big boob mama semakin terasa nikmat ketika kuremas semakin keras dengan pelicin sabun cair. “Emmmhhhh… Kamu pinter sayang, lanjutin sayang, uhh…” Desah mama, kuciumi leher mama dari belakang, kini telapak tangan mama yang kanan sibuk mencari cari batang kontolku, sesekali dikocoknya dari arah belakang. Sedangkan tangan kiri mama sibuk membantu tangan kiriku meremas remas dadanya. Kugeser tangan kananku kebagian bawah, dan belum sampai bawah mama menyuruhku untuk berhenti. Kemudian mama mengambil posisi menungging membelakangi ku, aku tau apa yang mama inginkan, dengan sigap aku tuangkan sabun cair itu ke belahan pantat mama dan mulai menyabuninya, sesekali kugeser tanganku mengenai lubang memek dan anusnya, seketika mama mengejang keenakan. “Ucchhhh… Uhhh.. Enak sayang, gosokin memek mama sayang, plisss..” Pinta mamaku dengan kata kata yang sangat binal. “Gini ya ma, enak kan ma?” Tanyaku sambil menyabuni memek mama dari belakang. Daging itu begitu kenyal, itil mama tak kubiarkan begitu saja, kugesek dengan kedua jariku, sesekali kujepit dan kutarik, semakin berani aku mencari cari lubang kewanitaan mama dimana dulu aku pernah dilahirkan. “Ohhh… Sayang, ohhh… Ja.. Jang.. Jangannn uhhhh…” Desah mama menikmati sodokan kedua jariku didalam memeknya, slleepp sleepp sleepp perlahan tapi pasti, kubuat mamaku ini kesetanan, kemudian dengan perlahan kuambil posisi dan mendekatkan batang kontolku kearah memek mama, sesekali aku gesekan kutekan, kucari lubang memek mama yang terasa hangat diujung kepala kontolku, tidak terlalu sulit bagiku, karena bantuan sabun cukup membuat jalan menuju surga mama semakin mulus, perlahan aku memasukan kepala kontolku semakin dalam, kemudian aku tarik dan aku masukan lagi, semakin dalam dan hampir setengah dari kontolku terbenam dilubang surga mama, semakin dalam dan bleeesss akhirnya sedikit dorongan telah membenamkan semua kontolku sampai pangkalnya kedalam memek mama, aku diamkan sejenak, terasa denyutan demi denyutan mengurut kontolku yg perkasa ini. Entah setan mana yang sudah merasuki kami berdua, kusetubuhi tubuh mama kandungku sendiri, kami berdua sangat menikmati perbuatan terkutuk ini. Apa daya nafsu sudah menyelimuti kami. Ku pegang kedua lengan mama dari belakang, aku tarik kebelakang, dan kupercepat irama memompa memek mama, terdengar suara khas kenikmatan tiada tara, Cplakk.. Cplak.. Cplak… Kontolku tertelan habis oleh memek mama, memek mama terasa legit dan lembek didalam, “Oh.. Yesss.. Lebih dalem sayang, iya sayang uhhh.. Mama nikmat banget sayang, lebih dalem sayang ahhhh…. Uhh… Kontol kamu panjang banget sayang, mentokin masukin semua sayang.” Racau mama. Gerakan maju mundur kami semakin cepat dan lebih cepat, teriakan teriakan aku dan mama didalam kamar mandi bagai teriakan orang yang sedang disiksa. Tak bisa tertahan dan semakin menjadi jadi. Selang beberapa menit kugenjot mama dengan doggy style, kucabut kontolku dari memek mama, mama pun terlihat agak kecewa dengan ini. Tapi dengan cepat aku angkat tubuh mama dan menggendongnya kekamar, kerebahkan diatas ranjang tidurku, bahkan tubuh kami masih terbalut air sabun. Kami tidak menghiraukan itu, nafsu sudah memenuhi seluruh isi ruangan, ku tindih tubuh sintal mama, kupegang kedua dadanya dan kukulum putingya kanan dan kiri bergantian dengan ganas. “Ohh hahhh… Yess ohh.. Sayang, entotin mama sayang, masukin kontol kamu ke memek mama sayang, mama sudah gak tahan, gatal banget memek mama sayang, ohh … Yes.. Yess…” Kata kata itu keluar dari mulut mama, sungguh mama yang kerasukan nafsu setan. Akupun tidak mau kalah, kupegang kontolku dengan masih menindih mama, kutancapkan kedalam lubang memek mama, licin sangat, panas terasa memek mama. Kugenjot dengan cepat sedalam mungkin, keringat bercucuran membasahi seluruh tubuh kami, kulumat bibir mama dengan ganas, begitupun mama ciumanya sangat buas, sampai sampai rambutku dijambaknya, sakit sudah berubah kjadi nikmat tatkalu birahi sudah menyelimuti kami berdua. “Sayang, aahhh… lebih cepat sayanggg, mama udah gak tahan lagiii, ahhh… Mama mau keluar syang, mama keluar sayang ahhh mama keluarr, ahhhh…..” Kurasakan memek mama mengeras dan menjepit kontolku, terasa tersedot kedalam memek mama, akhirnya mama orgasme untukku. Kupelankan irama genjotan kontolku, kulihat kearah memek mama yang berbusa dan mengalir cairan surga dari memek mamaku. Aku telah membuat mamaku orgasme, mama kandungku. Rasa bangga dan puas aku rasakan. Perlahan aku mulai mencabut batang kontolku yg masih mengeras, kulihat tubuh mama mengejang ngejang. Aku pun mencium kening dan membelai rambutnya. “Gimana sayang? Mama puas kan? Bobby sayang mama.” Kataku sambil kukecup bibir mama. “Emhhh.. Ahh… Mama puas sayang, kontol kamu bikin mama kelabakan” balas mama. Kemudian aku ambil posisi berdiri didepan mama, mama kusuruh duduk bersimpuh, kupegang rahang bawah mama dan kusodorkan kontolku kearah mulutnya, dengan sigap mama mengulum kontolku yang masih berlumuran cairan surga dari memek mamaku sendiri, dikulumnya, disedot. Terasa nikmat dan hangat didalam rongga mulut mama. Sesekali kutekan kepala mama dan kusodokan kontolku, terasa tenggorokan mama dimasuki kepala kontolku, mama sangat lihat dia tau bahwa itu sangat nikmat, kembali dia menekan dalam dalam kepalanya kearah kontolku, disedotnya ujung kontolku, terasa spermaku ingin meledak didalam mulut mama, dan akhirnya sedotan mama memuntahkan spermaku sebanyak banyaknya didalam mulut mama, nikmat tiada tara, kusemburkan sperma kentalku kedalam mulut mama, tubuhku mengejang dan perlahan kontolku mulai menyusut, kucabut kontolku dari mulut mama, dan mamapun menjilati sisa sisa sperma diujung kepala kontolku. “Uhhh mam, geli kontol bobby ma,” gumamku. Kemudian mama membuka mulutnya dan memperlihatkan spermaku didalam mulunya, mulut mama hampir dipenuhi sperma miliku. Anehnya mama tidak memuntahkanya, justru mama menatapku tajam tajam dan gleekk glekkk, mama menelan habis semua spermaku tadi. “Ahhh.. Mama haus sayang hahaha…” Mama menatapku dan tertawa genit, sambil mencubit pahaku. Mimik wajah mama sungguh cantik waktu itu, senyumnya bagaikan malaikat, aku sayang sekali dengan dia, mamaku. Mamaku adalah impianku. Bersambung…

Saturday 20 June 2020

Cerita Seks Mama Impian 4

“Duh, mati kita bob.. Percuma kalo kamu keluar juga pasti papa tau. Kamu sembunya ditoilet aja ya sayang. Biar mama yang bukain pintu kamar mandi.” Pinta mama sambil memakai handuk. Aku langsung berdiri memungut semua pakaianku yang berserakan dan membawanya masuk ke dalam bilik toilet, karena toilet mama disekat kaca tebal berwarna gelap, jika dilihat dari posisi luar toilet tidak terlihat jika didalam ada orang. “Ada apa pa?” Kata mama sambil membuka pintu kamar mandi. “Belum selesai mandinya ma?” Tanya papa. “Be.. Belum pa, papa mau apa ya?” Balas mama dengan sedikit gugup. “Papa ikutan mandi ya ma, panas banget diluar, gerah rasanya”pinta papa. “iya deh pa.” Jawab mama singkat sambil menutup kembali pintu kamar mandi. Kusingkapkan sedikit tirai plastik penutup toilet, kuintip papa dan mama sudah telanjang bulat. Papa ingin mandi juga rupanya. “Duhh pa pa, kenapa sekarang sih! Kenapa gak ntar an aja, padahal tadi papa masih tidur. Duh mati aku, mudah mudahan papa gak tau kalo aku sembunyi disini.” Kataku dalam hati, aku sangat takut saat itu, bagaimana tidak aku, mama dan papa sekamar mandi, posisiku sekarang bersembungi dibilik toilet didalam kamar mandi mama. Aku bersabar menunggu papa sampai selesai mandi. Jantungku tak henti hentinya berdegup kencang. Kontolku melemas, pengen pingsan saja rasanya. Kulihat mama sedang berpura pura mandi, dan papa sedang menyabuni badanya. Terdengar percakapan sedikit menggoda dari papa. Aku jadi penasaran dan akhirnya aku buka lagi sedikit tirai penutup bilik toilet itu. “Ma, badan mama masih bagus juga ya.” Goda papa sambil memperhatikan tubuh mama. Kulihat kontol papa juga sudah mulai tegang, “Wah papa mau ngapain? Jangan jangan?” Pikirku dalam hati. “Ihh papa apaan sih, mama kan dah berumur.” Balas mama. “Ma? Main yuk? Udah lama kan kita gak gituan.” Pinta papa sambil mengelus punggung mama. Tanpa papa sadari saat itu mama menoleh kearahku, mama tau aku sedang mengawasi mereka. Kemudian aku anggukan kepalaku, aku tidak bisa apa apa lagi, kali ini mama akan disetubuhi papa. Tak apalah, papa juga suami mama, wajar pikirku. Ternyata tak sampai disitu, pikiranku semakin panas, ada rasa cemburu dan nafsu ketika melihat mamaku digoda papa, apalagi jika sampai dientot sama papa. Akhirnya mama menuruti kata papa, berharap jika papa sudah puas akan segera keluar meninggalkan kamar mandi. “Ya udah pa, mama juga dah lama gak gituan. Kalo papa pengen masukin aja kontol papa.” Kata mama memberi ijin papa. “Ehh mama sekarang ngomongnya nakal ya, gak biasanya mama nyebutin kontol gitu.” Tanya papa. “Ahh perasaan papa ajah kali.” Jawab mama sambil mulai memegang kontol papa. Kulihat mama dengan posisi doggy style dan papa dari belakng sudah mulai menempelkan kontolnya kememek mama. “Uhhh… Pelan pelan pa, memek mama sudah lama gak dipake.” Alasan mama. Sambil sedikit tersenyum kearahku. “Oh maaf ma, papa pelanin kok masukinya.” Tegas papa. Kini kontol papa sudah masuk kedalam memek mama, mama tampak biasa saja menerima hujaman dari kontol papa, mungkin karena kontol papa memang tak sebesar dan sepanjang kontolku. “Uhhh enak banget ma, udah lama ya kita gak main,” gumam papa sambil menggenjot mama dari belakang, tak terasa kontolku juga mulai menegang kembali, aku juga terangsang melihat mama disetubuhi papa, aku mulai sedikit mengocok kontolku perlahan. “Emmhhhh.. Trus pa agak cepat lagi,” pinta mama. Dengan aba aba mama, akhirnya papa mempercepat sodokanya, aku semakin naik dan kontolku kukocok semakin cepat. Tak lama kemudian, mama menghentikan gerakan papa. Aku penasaran kenapa mama minta berhenti, padahal kulihat papa hampir sampai puncak. “Pa tunggu bentar ya, mama mules nih. Gara gara papa sodok sodok jadi mules perut mama, mama ketoilet dulu ya pa. Papa terusin mandi dulu gih, tar kita lanjutin.” Pinta mama. Sesuai yang aku pikirkan, ternyata mama mau berbuat nekat bersamaku. “Oh iya deh ma, maaf ya papa minta jatahnya dadakan.” kata papa sambil mencabut kontolnya dari memek mama. “Iya pa, gpp. Jangan ngintip lo ya. Awas!” Timpal mama, “Kasian papa,” kataku dalam hati. Kemudian mama masuk kedalam bilik toilet dimana aku berada disana. “Eh mama nekat banget ya, tar kalo papa masuk bisa mati kita berdua ma!” Protesku lirih. “Ssttt kamu diam aja sayang, papa tidak akan masuk kok, entotin mama sayang. Mama pengen ngentot sama kamu disamping papa.” Pinta mama. Sambil kuposisikan duduku ditoilet duduk, kupegang pantat mama dan kumasukan kontolku ke memek mama. “Ahhhh… ” Erang mama, “Kenapa ma?” Tanya papa dari balik bilik. “Ehh gpp pa, lega rasanya perut mama.” “Ohh, santai aja ma gak usah buru buru.” Balas papa. Sambil duduk aku pangku tubuh mama, kuremas dada mama dari belakang. Kunaik turunkan tubuh mama perlahan, sungguh sensasi luar biasa, kuentot mamaku disamping papa, memek mama yang barusan dientot papa sekarang aku masuki kontolku. “Emmhhh enak sayang, maenin itil mama juga sayang.” Pinta mama. Kugesek gesek itil mama sambil ketusuk tusuk memeknya dari bawah, terasa menjepit memek mama dikontolku. Tubuh mama yang masih berlumur sabun membuat sentuhan dan remasanku keseluruh tubuhnya semakin nikmat. Kontolku semakin mengeras saja, hentakan demi hentakan tubuh mama membuat kontolku melesak semakin dalam. “Ma? Udahan belum,” tanya papa dari luar bilik. “Sayang, udah dulu ya? Papamu minta jatah tu.” Kata mama. “Duh, bob masih pengen nih ma.” Rengeku sambil tetap menghujamkan tubuh mama kekontolku. “Nanti mama puasin deh sayang, tapi sekarang memek mama mau dipake papa dulu gpp ya sayang.” Tegas mama. Akirnya aku mengiyakan permintaan mama. Keberdirikan tubuh mama, dan kontolku terlepas dari dalam memek mama, kemudian mama menyiram memek mama mengan air shower dan keluar dari bilik. “Udah ya ma? Sampe ngos ngosan gitu ma.” Tanya papa. “Iya nih pa, puas banget mama didalam tadi, lega rasanya, papa masih pengen main lagi? Kata mama. “Iya ma, nanggung nih papa.” Pinta papa. Akhirnya mama meminta papa berbaring dan memesukan kontol papa kememek mama. Mama menggenjot kontol papa, memang terlihat ekspresi mama tidak sepuas ketika aku entotin. Mama menggentol kontol papa berharap papa cepat mencapai puncak. Tangan papa juga diarahkan mama untuk meremas remas buah dada mama. Papa terlihat merem melek digenjot sama mama. Kurasa papa memang sudah lama tidak merasakan ngentotin mama. “Ayo pa, keluarin pa, mama mau keluar nih.”Pinta mama. “Ohh ma, papa juga, bentar lagi papa keluar ma.” Racau papa. Sambil menekan memek mama dalam dalam akhirnya papa mencapai puncak, papa menegakkan badanya dan memeluk mama, sperma papa sudah keluar, keluar didalam memek mama. Kulihat mama menoleh kearahku dan tersenyum negedipkan matanya. “Dasar mama.” Gumamku. Akhirnya mama melepaskan pelukan papa dan mencabut kontol papa yang sudah mengecil itu dari memeknya. Kulihat sperma papa meleleh dari memek mama ke paha mama. Aku cemburu berat melihat hal itu. Aku duduk diatas toilet duduk didalam bilik dan menghela nafas panjang. Tak lama kemudian terdengar pintu kamar mandi dibuka dan ditutup kembali, aku beranikan diri untuk mengintip dari tirai bilik. Ternyata papa sudah tidak ada, kulihat mama sedang membersihkan sperma yang meleleh dipaha mama dengan shower. Setelah itu aku keluar dari bilik dan memeluk mamaku. Tanpa satu katapun keluar dari mulutku, aku balik tubuh mama dan kuhujamkan kontolku kedalam memeknya dengan posisi berdiri. Kulipat tangan mama debelakang dan kurmas kedua buah dadanya, semakin keras aku hujamkan kontolku sampai mama merem melek. “Ohhhhh trus sayang, lebih keras sayang.” Pinta mama. Aku sudah terbakar, rasa cemburu bercampur dengan nafsu menyelimuti tubuhku. Kutingkatkan ritme kocokan kontolku didalam memek mama. Remasanku terhadap dada mama juga semakin brutal, sesekali aku tarik puting mama dan memilinya. Tangan kiriku kugunakan untuk mengusap memek mama dari belakang, tersa tubuh mama bergetar getar. “Emmhhh yes, enak ma? Gimana rasanya dientotin sama anak mama sendiri? Gumamku. “Puasin mama sayang, kontol kamu enak banget, memek mama terasa penuh.” Ceracau mama. “Mama nakal ya sekarang, ini pelajaran buat mama, karena sudah ngentot sama papa.” Tegasku sambil mencabut kontolku, sedikit aku bungkukkan tubuh mama, kugesekan kepala kontolku kememek mama, kumasukan kepala kontolku, “Geli sayang.” Gumam mama. “Mau yang enak lagi ma? Ini hadiah buat mama karena mama sudah ngentot sama papa dan mama masukin sperma papa kedalam memek mama.” Geramku. Kemudian kucabut lagi kugesek sedikit keatas , tepat dilubang anusnya dan.. “Blleeessss…” Masuk setengah kontolku didalam anus mama, “Acchhhh… Bobbb, ampun..” Teriak mama, aku sumpal mulut mama dengan tanganku. Belum sempat mama berkata. Kuhujamkan lagi lebih dalam. “Bbllleeeessss.” Masuk semua batang kontolku kedalam lubang anal mamaku. Kurasakan kaki mama gemetaran, nafasnya juga tersengal sengal, aku tak hirauhan itu, mulai aku hujamkan legi kontolku, kutarik dan kumasukan kedalan lubang anus mama berulang ulang, terlihat keluar busa dari lubang anus mama yang bergesekan dengan batang kontolku. “Ohhhh bob, fuckkkk…. Yess.. Lebih dalam sayang…

Cerita Seks Mama Impian 3

Akhirnya sore itu aku terbangun, sedangkan kulihat mama masih pulas dalam tidurnya sambil memeluku, kubelai rambut mama sambil memandangi wajah cantiknya. Dia sangat cantik, bahkan saat tidur pun kecantikanya tidak memudar. “Oh tuhan apa yang sudah aku lakukan, aku sudah menanam benih dalam rahimnya, dia adalah mama kandungku sendiri” Aku sangat merasa bersalah kala itu. Sekarang tinggal masalah waktu, apa yang akan aku lakukan nanti jika mama benar benar hamil dan mengandung anakku sendiri. Aku masih belum percaya dengan yang sudah terjadi. Lama aku melamun sendiri, kepalaku agak sedikit pusing dibuatnya. Akirnya karena sudah terlalu sore aku mulai membangunkan mama dari tidurnya. “Sayang Bangun..” Kataku sambil mengelus kening mama, bahkan aku sekarang berani memanggil mama dengan kata “sayang”. Tentu aku hanya berani memanggil demikian jika hanya sedang berdua saja. “Udah sore ma, waktunya mandi.” Kataku sambil membangunkan mama. “Heeemm…. Udah sore ya, jam berapa sayang sekarang?” balas mama sambil mengucek ucek matanya. “Udah jam 5 tu ma, mandi yuk ma biar seger.” Ajaku pada mama. Sore itu kami mandi berdua dikamar mandiku. Selesai mandi, mama aku suruh tetap dikamarku, dan aku ambilkan pakaian ganti dari kamarnya, tentunya secara diam diam, takut kalau ketauan si bibi. Bisa bisa dia laporan sama papa kalo mama seharian dikamarku. Memang hari ini mama seharian dikamarku, cuman si bi yanti taunya mama sedang keluar rumah. Aku yang memberi tau bi yanti kalo mama sedang keluar rumah, itupun yang mama perintahkan padaku. Setelah kondisi dirasa aman, mama keluar dari kamarku, aku masih didalam kamar merapikan kamarku yang masih acak acakan setelah pergulatan tadi siang antara aku dan mama. Malam itu, kulihat mama sedang santai diruang keluarga. Kuhampiri mama dan duduk disampingnya. “Mama udah makan? Tanyaku sambil celingak celinguk. “Udah sayang, kenapa kok kayaknya gelisah gitu?” Balas mama. “Gpp ma, cuma memastikan keadaan,hehe..” Jawabku sambil mendekatkan posisi duduku dengan mama. “Hayo, Memang kamu mau ngapain lagi bob? Kan tadi siang mama udah kasi jatah.” Goda mama sambil mencubit pahaku. “Huss, mama nih.. Pelan pelan tar ada yang dengerin lo, emm ya bibi gak curiga kan ma?” Tanyaku ke mama. “Aman sayang, kamu tenang aja.” Tegas mama meyakinkanku. “Trus papa jadi pulang besok ma?” Tanyaku lagi sambil memperhatikan perut mama. “Palingan nanti malem papa udah sampe rumah, biasanya kan juga gitu. Ngomong ngomong dari tadi kamu merhatiin perut mama terus deh,” balas mama sambil memegang megang perutnya. “Emm gak ma, bobby masih gak percaya kalo didalam perut mama sekarang ada anaknya bobby.” Kataku sambil mengelus perut mama. “Anak kita sayang, kan bikinnya berdua, masak anak kamu aja sih. Kemungkinan sih mama yakin hamil sayang, soalnya sekarang mama sedang masa subur, jadi kemungkinan besar mama akan hamil kalo berhubungan badan, apa lagi kalo dikeluarkan didalam.” Tegas mama. “Emm gitu ya ma, kapan ma bobby bisa taunya kalo mama positif hamil?” Tanya ku. “Sabar sayang, seminggu lagi kita tes ya, kalo positif kamu akan jadi ayah tahun depan,” tegas mama. “Makasih sayang, kita akan merawat anak kita ini sampai besar, dan cuma bobby dan mama saja yang tau.” Kataku sambil mencium perut mama. Dan kemudian kepalaku kuletakan dipaha mama sambil mengelus elus perut mama. “Iya sayang, hanya kita yang tau kalo ini anak mama dan bobby.” Tegas mama. Malam itu aku habiskan waktu bersama mama diruang keluarga sambil ngobrol sambil menonton acara televisi. Tak terasa malam sudah larut, kulihat mama sudah berkali kali menguap, aku antar mama menuju kamarnya. Malam itu kami tidur terpisah, karena malam ini papa akan tiba. Pagi itu aku terbangun, kulihat papa sudah tiba dirumah. Seperti biasa, kalo dirumah setiap pagi papa selalu menghabiskan waktu paginya diteras samping rumah, didepan ruang dapur dengan segelas kopi dan bacaan koran ditemani teman setianya, laptop. Papa memang orang sibuk, bahkan dihari liburnya pun masih disempatkan mengurusi urusan kerjaan. Sedangkan mama kulihat sedang sibuk memasak didapur, bibi mensetrika pakaian diteras samping rumah, tepatnya disebelah papa yang sedang sibuk mengutak atik si laptop. Kuperhatikan mama sedang memotong motong kentang diatas meja dapur, mama tersenyum kearahku saat aku masuk kedapur, senyum mama sangat tidak biasa, senyum genit yang terlihat setengahnya meledeku, tentu saja aku tak mau kalah, aku balas senyuman itu dengan kecupan manis dibibir mama sambil aku elus elus perut mama. Kulihat papa sedang duduk dikursi sedangkan bibi sedang mensetrika disebelah papa, kadang sesekali kulihat bi yanti dan papa sedikit ngobrol, cuma tidak terdengar olehku karena terhalang oleh jendela kaca besar antara dapur dan teras yang berada disamping rumah tersebut. Setelah itu kutinggalkan mama yang sedang memasak didapur, kemudian aku keluar menuju teras didepan dapur untuk menyapa papa. “Pulang jam berapa semalem pa?” Tanyaku membuka obrolan. “Eh, udah bangun bob? Jam berapa ya, hampir tengah malem kayaknya, kata mama kamu baru saja tidur waktu papa sampai rumah.” Jawab papa. “Oh, iya pa. Libur berapa hari pa?” Tanyaku lagi. “Papa cuma sebentar bob, paling dua sampai tiga hari ini aja papa dirumah. Oh iya, trus gimana dengan sekolah kamu?” Tanya papa balik. “Lancar kok pa, em.. Bobby bantuin mama masak dulu ya pa?” Kataku sedikit beralasan. “Nah gitu dong bob, cowok itu juga harus tau paling gak sedikit tentang dapur, ya sudah sana bantuin mama.” Jawab papa sambil sedikit menuturiku. Pagi itu memang aku sedikit horny melihat mama. Aku pengen sedikit berbuat nakal, pertama tama aku akan menggoda mama, toh mama juga tidak akan menolaknya. “Mau bob bantuin ma?” Rayuku sambil mengambil sayuran disamping mama. “Haha.. Kamu tu, jangan basa basi dah bob, mama sudah baca pikiran kamu tuh, dasar anak nakal.” Balas mama sambil melirik kearah teras, dimana papa masih sibuk dengan laptopnya dan si bi yanti masih mensetrika. “Mama tau aja, bob lagi pengen nih ma, bentar aja yuk ma?” Rengeku sambil merapatkan tubuhku dan tubuh mama kudekap dari belakang. “Tuhh.. lihat ada papa, ada bibi juga, kamu berani apa memangnya?” Balas mama sambil tetap memotong motong sayuran. Terlihat dari ekspresi mama tidak ada penolakan, dan akirnya aku semakin berani. “Kata siapa gak berani, mama berani gak?” Rayuku ke mama sambil kuelus buah dada mama dari belakang, saat itu mama hanya membalasnya dengan senyuman. Pagi itu mama memasak masih mengenakan pakaian tidur terusan dengan ikatan tali dipinggang, lengkap dengan CD dan bra. Kuperhatikan kearah depan, papa dan bibi masih sibuk dengan kerjaanya masing masing, sedangkan aku juga sedang sibuk menggerayangi tubuh mama. “Ehh.. Ssttt… Geli sayang.” Desah mama. Kemudian aku keluarkan kontoku dari celana boxer yang aku pakai dan aku tempelkan dibelahan pantat mama yang masih tertutup baju tidur. “Ma, baju sama CDnya mengganggu deh, kontol bobby sudah ON nih ma, bobby masukin dari belakang ya ma?” Bisikku ditelinga mama. Karena mama berpakaian lengkap, aku agak kesulitan saat menyelipkan kontolku disela celana dalam mama, belum lagi posisi mama yang berdiri membelakangiku. “Duh susah ni ma bobby masukinya, celana dalam mama ketat banget sih, ambil posisi yang enak yuk ma?” Rengekku. “Ihh mama harus selesein masak dulu sayang, nanti gimana kalo papamu keburu kelaparan, lagian kamu tuhh kalo lagi pengen ngentotin mama ya usaha dong sayang, kan kamu yang kepengen, mama sih masih sibuk.” Jawab mama sambil menolehkan kepalanya kearah belakang, kearahku sambil tersenyum menantang. Karena gemas dengan tingkah mama, aku masukan kedua tanganku dari bawah kedalam baju tidurnya, kupelorotkan celana dalam mama, aku lepas dan kulemparkan dibawah meja dapur. Kini mama terlihat menggunakan baju lengkap dari luar tetapi sudah tidak mengenakan celana dalam lagi, perlahan aku lebarkan posisi berdirinya dengan menggeser belawanan kedua kaki mulusnya, kemudian aku basahi jari teluntuk dan jari tengahku dengan air liur dan kumasukan kedalam baju tidur mama dari bawah, kubasahi memek mama yang kenyal itu, kucari cari lubang memek mama dan mulai aku masukan dua jariku kedalam memek mama, posisiku saat itu sedikit merunduk dan siaga kearah depan untuk mengawasi keadaan, karena dengan posisi kami, aku dan mama dengan mudah melihat kondisi teras didepan dapur itu. Perlahan aku tarik, aku masukan lagi, semakin lama semakin licin dan basah. Sepertinya mama mulai naik, aku lihat mama masih memotong motong wortel dengan mimik wajah sayup sayup, bibirnya kadang menganga kadang digigit gigitnya sendiri, mama tidak mendesah, atau mungkin sengaja menahan desahanya kali ini. Irama kocokanku semakin kupercepat, terkadang hal ini membuat mama menghentikan aktifitasnya sejenak untuk menikmati rangsanganku. Sembari kukocok memek mama, sesekali aku perhatikan teras luar, Sempat aku dengar handphone papa berdering, kulihat papa sedang menerima telepon dari teman kerjanya. Aku sibuk dan tidak kuhiraukan papa. Kukecup leher jenjang mama, sesekali kujilati, kuelus dada besar mama dari dalam, sambil aku rogoh dengan tanganku satunya, terdengar suara papa sedang bicara dengan temanya itu, terus saja papa sibuk, aku juga sedang sibuk dengan mama dibelakangnya. “Ma, dapat salam dari Randi, masih ingat kan?” Teriak papa dari luar, menyampaikan salam dari temanya yang sedang berbicara ditelepon. “Oh I.. Iyaa pa, salam juga.” Balas mama sedikit gelagapan. “Mama gak mau ngobrol juga sama randi?” Tanya papa lagi berteriak dari depan. “Ehh.. Duuhhh… Mama belum bisa pa, bilang saja mama sedang sibuk ni pa, nanggung mumpung bobby lagi sem.. Semangat” balas mama dengan tersengal sengal. “Oh ya sudah ma,” kemudian papa menyampaikan pesan mama tadi ketemanya. “Ahh trus sayang, enak banget. Papamu gangguin konsentrasi mama saja, ahh.. Uhhh trus bob.” Protes mama. “Mama nakal baget ya sama papa, nih ma rasain karena dah bo’ongin papa.” Balasku. Akirnya kupercepat kocokanku kememek mama dan kuremas dadanya secara brutal. “Fuckkkk ahh, enak sayang, ouhhh..” Teriak mama pelan. Tanganku sudah lengket semua, penuh dengan cairan hangat dari memek mama, kukocok kontolku sendiri kuiringi dengan kocokan tanganku dimemek mama. Setelah beberapa saat puas aku mengocok lubang memek mama, kemudian aku angkat kaki kanan mama diatas kursi, posisi mama sekarang berdiri dengan satu kakinya diletakan diatas kursi, posisi ini membuat memek mama sedikit terbuka dan memudahkanku untuk merangsang kewanitaan mama. Kusingkap baju tidur mama bagian bawah dari belakang, kemudian aku mulai memasukan kepalau kesana, aku lihat memek mama merekah, belahan memeknya terbuka karena posisi kaki mama sedikit mengangkang, lubang memek mama terluhat menganga, perlahan aku jilati paha mama bagian dalam kanan dan kiri bergantian, telapak tanganku meraba bokong dan betisnya. Sesekali aku keluarkan kepalaku untuk mengamati konsisi didepan, saat kurasa aman aku ulangi lagi kerjaanku tadi, aku mulai menjilat bagian paling sensitif dari mamaku, mulai bibir memek mama, sampai itilnya tak luput dari sapuan lidahku. Kusedot itil mama kencang kencang, terasa bergetar dikaki mama, aku memegang kedua paha mama yang bergetar itu, kuhisap lagi dan kujilat jilat lubang intim mama. “Ihhhh kamu apain memek mama sayang, ada papa lohh, nanti papa marah kalo tau kamu jilatin memek mama.” Gumam mama dengan kata kata binal. Aku tidak menjawabnya. Setelah beberapa saat aku keluarkan lagi kepalaku dan kali ini ketika kepalaku hampir keluar dari dalam baju tidur mama, secepat kilat tangan mama mendorong kepalaku utuk masuk lagi kesana. “Udah diam disitu aja bob, puasin mama. Mama yang awasin papa dan bi yanti.” Pinta mama sambil menekan kepalaku kememeknya, kembali aku jilati lubang memek mama, terkadang aku julurkan lidahku dan aku masukan kedalam lubang memek mama. Terlihat mama menikmati sekali rangsanganku kali ini. Sedikit bereksplorasi kumainkan itil mama mengunakan jariku sambil kutusuk tusuk lubang memeknya dengan lidahku. Karena tidak tahan akirnya desahan maut keluar dari mulut mamaku yang sudah dipuncak libido. “Fuckkkkkk..!” Teriak mama. Aku tak berhenti disitu, mendengar mama berteriak, lidahku kutusukan lebih dalam kelubang memek mama dan kukorek korek didalam lubang itu, itil mama tak lagi kuusap usap, melainkan aku jepit dengan ibu jari dan jari telunjuku dan kutarik sambil kuplintir plintir. “Ouuhh damn, Fuckk.. Ohhh…” Teriak mama untuk kedua kalinya, akirnya mama menutup mulut mama menggunakan tanganya sendiri untuk mengendalikan suaranya. Tangan kiri mama memegang kepalaku seolah untuk lebih dalam memasukan lidahku kememeknya, semakin gencar aku merangsang memek dan itil mama, semakin bersemangat dibuatnya. “Stop!” Teriak mama. Sambil menepuk kepalaku. Aku kaget, sontak aku menghentikan gerakanku, dengan cepat aku keluarkan kepalaku dari bawah selangkangan mama dan berdiri. Kuusap mulutku yang belepotan cairan memek mama dan kubersihkan, Kulihat papa sedang berdiri didepan kursi tempat duduknya, dan berjalan kearah pintu dapur, aku berpura pura menata perabotan dapur yang berada diatas meja dapur, sedangkan mama kulihat sedang memotong bumbu bumbu untuk dimasak. Kami berdua berakting semaksimal mungkin supaya tidak terlihat ganjil didepan papa. “Masih lama ma sarapanya?” Tanya papa. “Emm bent.. Sebentar lagi pa, papa udah lapar ya?” Kata mama sambil sedikit gugup. “Lumayan ma, mau papa bantuin juga ma biar cepet?” Balas papa. “Gak usah pa, biar bobby aja yang bantuin mama.” Sahutku, sambil mengambil sayuran yang sudah dipotong mama tadi untuk aku cuci diwashtafel. Tak sengaja aku melirik kebawah, hampir mati kutu, CD mama yang ada dilantai bisa saja terlihat oleh papa, sedikit mengalihkan perhatian papa, mama aku beri kode. Kemudian aku menyempar CD itu kekolong meja, dan akhirnya kekacauan teratasi. “Bentar pa, bentar lagi juga kelar masaknya, papa tunggu aja didepan biar bob bantuin mama.” Alasanku. Sambil memandang kearah mama, mama tidak menunjukan ekspresi apapun. Setelah itu papa kembali kedepan, kembali sibuk dengan kerjaanya. “Hampir aja ma.” Katanku ke mama sambil mengelap keringat didahiku. “Hihihi… Rasain, salah sendiri minta jatah gak lihat sikon.” Ledek mama lagi. “Tu kan, bobby lagi dah.” Protesku. “Duhh iya iya sayang, mama cuma becanda kok, ehh sayang? Nanggung nih, lanjut yuk.” Pinta mama. Sambil mengangkat satu kakinya, dinaikannya diatas kursi tadi dan menyingkapkan baju tidurnya yang bawah sampai punggung. Karena waktu sangat sempit, aku gak mau buang buang waktu, akhirnya aku hentikan jilatanku kememek mama dan aku ambil posisi berdiri dibelakang mama, kutarik baju tidur mama yang bawah keatas sampai punggungnya, kuarahkan tontolku keselangkangan mama, kugesek, kutekan, kucari cari lubang memek milik mamaku. “Uhhh masukin sayang, masukin kontol kamu, memek mama gatal sayang,” ceracau mama lirih. tanpa menunggu lama, aku lesatkan rudal perkasaku kedalam lubang surga mamaku. “Slleeeppp… Ohhh..” Erangku menahan panas dari memek mama yang sedang memijat mijat kontolku dari dalam. “Trus sayang, ohhh begitu trus sayang truss.. Emmhh enak banget sayang.” Rengek mama lirih. Kudekap mulut mama dari belakang seirama sodokan demi sodokan kontolku. Tangan kananku tak tinggal diam, kurogoh payudara mama dari bawah bagian depan dan kuremas remas sekuatnya, gemas sekali rasanya aku dengan dada mama, kuraba putingya dan kutarik tarik sembari kupelintir bergantian kanan dan kiri. “Ohh fuckkk, yess uhh yess Emm ahh.. Trus sayang trus, puasin mama sayang,” ceracau mama lirih. Sungguh sensasi luar biasa, ibu dan anak didapur sedang bergumul debelakang ayah dan suami yang sedang berada tepat didepan kami. Papa tidak sadar kalau dibelakang isterinya sedang dikerjai oleh anaknya sendiri. Sentakan demi sentakan kuhujamkan kedalam memek mama, remasanku terhadap buah dadanya juga tak ku hentikan. Kontolku terasa mengeras, terasa ingin meledak, untuk kedua kalinya aku akan semburkan spermaku didalam memek mama, apalagi yang membuat aku semangat, ada papa dan bibi didepan sana. Aku sudah tidak tahan begitu juga dengan mama. “Ma, bob keluarin sekarang ya?” Pintaku sambil memeluk tubuhnya dari belakang. “Keluarin sayang, keluarin semua didalam memek mama,” pinta mama. Akirnya kupercepat sodokan kontolku diimbangi dengan sentakan pantat mama dan akirnya kusemburkan semua isi kantong spermaku didalam memek mama, kusentak beberapa kali sampai membuat mama mendongak dongakan kepalanya. “Puas sayang? Gimana rasanya ngentotin mama didepan papa? Kamu suka kan?” Kata mama sambil nafasnya memburu. Aku hanya membalas dengan anggukan kepala, sambil kuciumi leher mama. Kontolku mulai menyusul, kemudian mama memegang kontolku yang masih tertancap dimemeknya dan mencabutnya perlahan lahan, terlihat sebagian dari spermaku mengalir kepaha mama. Kemudian mama mengambil tisue dan menglapnya dan dibersihkanya. Kurapikan celanaku, kuambilakn CD mama dan mama memakainya kembali. Sempat kami berciuman sebentar dan akirnya menyudahi pergumulan pagi ini. “Makasih mama, eh isteriku sayang.” Kataku sambil memeluk tubuh mama dari belakng. “Hehe.. Sama sama suamiku, isteri yang baik selalu melayani suaminya dengan baik juga.” Balas mama sambil mecubit hidungku dari depan. Setelah kejadian pagi itu, aku dan mama semakin barani untuk berbuat mesum, meskipun ada papa atau bi yanti dirumah. Aku dan mama selalu berusaha mencari cari kesempatan untuk bisa saling memuaskan. Seperti pagi itu, setelah aku ngentotin mama didapur terang terangan dibelakang papa dan bi yanti, siangya aku sudah ngentot lagi dengan mama, dan lagi lagi aku ngentotin mama dibelakang papa. Singkat cerita, siang itu cuaca sangat panas sekali. Kulihat papa sedang menonton acara berita diruang keluarga, sedangkan aku dikamarku bermalas malasan didepan komputer, kuhabiskan siang yang panas itu dengan bermain game komputer. Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi pagi, hal itu membuat libidoku jadi naik lagi. Ingin ku ngentotin mama lagi seperti tadi pagi, kemudian aku keluar kamar untuk mencari keberadaan mama. Aku berjalan kearah ruang keluarga, ternyata papa sedang tertidur dikursi diruang keluarga denga televisi masih menyala. “Wah kesempatan ini, mumpung papa lagi tidur siang.” Gumamku sambil memastikan papa tertidur pulas. Terdengar dengkuran dari papa, aku pastikan kalau papa saat ini sedang tertidur pulas. Kemudian aku melangkah kekamar mama, kubuka pintu kamar mama, ternyata mama juga tidak ada dikamarnya. Tetapi terdengar suara gemericik dari kamar mandi dikamar mama itu. Aku dekati pintu kamar mandi mama, ternyata benar. Mama sedang mandi siang, mungkin karena memang cuaca saat itu sangat panas, jadi mungkin mama mandi untuk menyegarkan diri. Setelah kurasa aman, kuketuk pintu kamar mandi mama pelan-pelan. “Tok..tok..tok..” Kuketuk pintu kamar mandi mama dengan pelan, supaya tidak terdengar papa atau bibi. “Iya pa, sebentar mama masih mandi.” Jawab mama, sambil mengira kalau papa yang mengetuk pintu kamar mandinya. “Ma… Ini bob ma, bukain ma.” Pintaku ke mama. “Hehh.. Kok kamu bob, papa kemana? Kalau ketahuan papa nanti kamu dimarahin lo, dikiranya kamu mau apa.” Jawab mama kaget dari balik pintu kamar mandi. “Tenang ma, bukain aja dulu pintunya.” Pintaku kemama lirih. Setelah itu mama membuka pintu kamar mandi dan langsung saja aku sambar mulutnya, mama juga ternyata tidak mau kalah, ciuman mama mampu mengimbangi ganasnya ciumanku. Aku sudah terlalu horny, bahkan tubuh mama yang masih basah sudah tidak aku perdulikan lagi, aku peluk erat tubuh mama, kedua telapak tanganku kugunakan untuk meremas remas pantatnya dari arah depan sambil kuciumi lehernya. Tapi kemudian mama menyuruhku berhenti. “Bob, kamu kok benari sih, nanti ketahuan papa loh sayang. Udah ya, kan tadi pagi udah mama kasih jatah.” Pinta mama, sambil mengendorkan pelukanku. “Mama tenang aja, papa masih tidur kok ma, hehehe..” Kataku sambil mulai membelai belai buah dada mama. Kuharap mama terangsang dan memenuhi permintaanku, sekilas mama memperhatikan gerakan tanganku yang membelai belahan buah dadanya. Sementara tanganku satunya mulai memainkan puting mama, mulutku pun tidak mau diam saja, kulahap dan kuhisap puting mama yang satunya. “Ouhhh… Sshhhh… Hentikan sayang, mama takut bob. Pleasee.. Emmhh.. Sayang, hentikan…” Protes mama sambil menikmati rangsanganku. “Bentar aja kok ma, bob lagi horny berat nih ma. Bob lagi pengen ngentotin mama.” Rengeku pada mama. “Hihhh kamu tuh ya, berani banget deh sekarang. Tapi bentar aja ya sayang, beneran takut mama bob.” Kata mama sambil menoleh kearah pintu kamar yang masih terbuka. “Iya ma, bob udah gak tahan pengen masukin kontol bob kememek mama, nih liat kontol bob udah keras ma.” Pintaku ke mama sambil mengeluarkan kontolku dari dalam celana boxer. “Idihh dasar, ya udah.. tapi itu pintu kamar mama ditutup dulu, ingat cuma bentar lo ya..!” Tegas mama. Ukuran kamar mandi mama memang paling luas diantara kamar mandi yang ada dimasing masing kamar tidur kami, dengan bathub dan shower yang terpisah dengan toilet. Toilet dikamar mandi mama batasi dinding kaca berwarna gelap, sehingga tidak terlihat posisi toilet jika dilihat dari sisi bathub. Setelah aku tutup pintu kamar mama, aku masuk kekamar mandi mama dan menutup juga pintu kamar mandi itu. Kulihat tubuh telanjang mama yang masih basah, sangat sexy, buah dada mama sangat ranum, kedekati tubuh mama, kuberikan pujian pujian yang membanggakan untuk mama. “Mama sexy banget, tubuh mama sangat indah, bob udah gak tahan ma.” Pujiku ke mama sembari memperhatikan tubuh mama sambil mengocok kontolku sendiri didepan mama. Terlihat mama agak malu melihat anaknya sedang mengocok kontolnya dengan memperhatikan tubuh indah miliknya sebagai obyek onani. “Makasih sayang, tubuh mama ini untuk kamu seutuhnya, kamu bebas untuk berbuat apa saja dengan tubuh mama. Yang mana sayang yang paling kamu suka dari tubuh mama?” Tanya mamaku genit. “Yang ini ma, kok bisa kayak gini ya, bob jadi gemas sekaligus merinding kalo lihat.. Umm… Um…” Kataku sambil mengenyot big boob mama yang sebelah kanan, sedangkan yang kiri aku remas remas dengan ganas, kunikmati inci demi inci tubuh indah mama, kubelai, kuelus. Mama terlihat pasrah dan menikmati rangsanganku terhadapnya, perlahan aku balikan tubuh mama, tangan mama kini bertumpu kedinding kamar mandi, aku ambil posisi jongkok dibelakang mama. Kepegang pantatnya, perlahan aku remas, aku buka, terlihat lubang memeknya membuka dan menutup. “Emmhhh jilatin dong sayang, mama udah gak tahan kalo kamu gituin.” Pinta mama. Tanpa berlama lama kujilati perlahan belahan memek tembemnya dari belakang, aku kuakkan dan kusapu dengan lidahku yang panjang. Nikmat sekali rasa memek mamaku. Kunaikan kedua telapak tanganku kedepan, kuraih kedua bukit indah itu dan mulai kuremas remas dari arah bawah. “Yess… Remas terus sayang, enak banget kalo susu mama kamu remas remas gitu, uhh yeess ohhh trus sayang, trus uhh.. Masukin lidah kamu sayang, please..” Rengek mama sambil menahan nikmat. Kujulurkan lidahku dan kukorek korek lubang surga mamaku, kaki mama sontak mengejang ngejang, aku tak berhenti disitu, kubenamkan ujung lidahku ke rongga memek mama, kutusuk semakin dalam dan. “Fuckkkk…. Ohh, bob.. Fuckk.. Trus ahhh.. Yess…. ohhh….” gumam mamaku tidak jelas. Kulihat tangan mama meremas remas rambut kepalanya, seperti orang kesurupan. Memang mama sangat suka jika lubang memeknya dimasukin lidah, belum lagi lidahku yang panjang, sehingga akan terasa lebih nikmat jika dimasukan kedalam memek mama. Setelah beberapa saat kunikmati lubang intim mama, kini kubalikan tubuh mama, aku berdiri dan kumasukan lidahku yang penuh dilumuri cairan manis dari memek mama kedalam mulutnya. Mama terlihat menikmati cairan itu, “Enak ya ma? Mau lagi?” Kataku sambil menatap wajah penuh nafsu mama. Mama hanya mengangguk kala itu, kemudian aku. Turunkan kepalaku dan kujilati lagi memek mama, menggunakan tangan kanan aku angkat paha mama keatas, mama membantu dengan mengangkat pahanya juga, memudahkan aku untuk menemukan lubang kewanitaan mama itu, “Masukin lidah kamu sayang” pinta mama. Kemudian aku julurkan dan aku masukan lidahku kedalam lubang itu. “Ohhh lebih dalam sayang, gerakin lidah kamu didalam memek mama sayang, uhhh yesss gitu sayang yahh bener trus sayang, lagi sayang ohhhh…” Ceracau mama. Kemudian mama menurunkan badanya dan menyambar mulutku yang penuh cairan kental berwarna bening itu, dengan lahap mama melumat bibir dan lidahku hingga bersih dan menelan semuanya. “Glekk.. Ahhhh, enak juga ya rasanya bob” kata mama sambil tersenyum. “Kamu sudah bikin mama nakal ya, mama sekarang seperti pelacur bagimu, kamu suka kan sayang?” Aku senang mendengar kata-kata mama barusan, sungguh membuat darahku memanas. Mamaku semakin nakal dan semakin menjadi jadi. “Iya, mama sekarang pelacur untuk bobby, bobby pengen dipuasin sama memek mama sekarang.” Pintaku sambil melucuti semua pakaianku, kemudian aku baringkan badan terlentang dilantai kamar mandi. Kukocok kocok sendiri kontolku, kemudian mama mengambil posisi jongkok mengangkang diatas tubuhku, pertama tama mama menggesek gesekan mameknya kebatang kontolku, dimaju mundurkan memek mama, terasa geli dari pangkal sampai ujung kontolku, terlihat kontolku seolah olah sedang membelah belah memek mama, kedua tangan mama juga sedang sibuk meremas remas dadanya sendiri. Mama benar benar diujung birahinya. “Masukin kontol bob kememek mama sekarang.” Pintaku. “Ohh kamu sekarang pengen memek pelacur ini muasin kontol kamu ya sayng,” kata mama nakal. Dipegangnya batang kontolku, kemudian diludahi sembari dikocok kocok. Perlahan mama mulai mengarahkan kepala kontolku dilubang memek mama dan, “Bleeesss…” Masuk sumua batang kontolku kedalam memek mama. Terasa panas ketika seluruh batang kontol perkasaku terbenam kedalam memek mamaku. “Ouhhhh… Ahhh… Gimana sayang?” Tanya mama sambil menatap wajahku dengan wajah yang menyeringai. “Nikmat banget sayang, memek kamu menyedot nyedot rasanya dikontolku.” Kata kataku mulai tidak sopan ke mama. Apa boleh buat, mama juga yang memulai duluan, dan aku juga semakin berani. Naik turun, suara berkecipak diiringi suara gemericik air shower menghiasi seluruh isi kamar mandi, suasana semakin memanas kala itu. Tubuh sintal mama sedang menggenjol anak kandungnya sendiri. Kulihat mata mama merem melek dan mulutnya menganga menimati inci demi inci batang kontolku. Kepercepat sodokanku dari arah bawah, dan mamapun juga tidak mau kalah, terasa mentok batang kontolku didalam memek mama. Sampai akirnya. “Tok tok tok..” Suara terdengar dari balik pintu kamar mandi mama. Bagaikan tersambar petir disiang bolong. Sontak aku dan mama terkaget kaget. Kutegakkan badanku, kupeluk tubuh mama dan tak bergerak. “Sssttt ma, ada papa! Gimana nih ma? Apa yang harus kita lakuin.” Kataku gugup. Kemudian mama mencabut kontolku dari memeknya.