Tuesday 21 April 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 3

Aku segera kembali ke rumah untuk mulai membaca arsip - arsip tadi, aku memilih membaca pagi ini karena kalau sudah malam bawaannya malas buat membaca. Saat ini jam 9 lebih 5 menit, dan kalau misal aku bisa selesai lebih cepat mungkin masih keburu kembali kesana dan merekam aktifitas tidak senonoh mamaku. Aku mulai membaca halaman per halaman dari catatan harian ibu intan, di awal pekerjaannya sama sekali tidak ada keanehan, sepertinya satu minggu pertamanya tidak ada hal aneh terjadi. Saat aku membaca catatannya di minggu kedua, dia mulai menuliskan keanehan para kera dan monyet disana, dia menuliskan kalau para primata itu sering memeluk bahkan meraba - raba tubuhnya "Aku risih sekali dengan ulah mereka meraba dan memeluk tubuhku" begitu isi kalimat terakhir dari catatan hari pertama di minggu kedua. Di hari kedua catatan yang dia tulis semakin mengarah ke pemerkosaan "mereka mulai menarik - narik seragamku", lalu aku baca catatan hari ketiga, keempat dan lanjut kelima. Di hari keenam, menjadi puncaknya dimana ibu intan akhirnya pasrah dan menjadi objek pelampiasan nafsu para primata itu "aku tidak punya pilihan lain selain menyerahkan tubuhku untuk diperkosa mereka", hmmm apa jangan - jangan mama juga begitu, tapi aku perlu cari tau kapan mama mulai bertugas. Catatan di hari - hari berikutnya mengindikasikan kalau ibu intan mulai ketagihan, dan bahkan di catatannya yang lain dia menuliskan kalau keperawanannya diambil oleh orangutan "sialan keperawananku diambil orangutan, gimana aku menjelaskan ke calon suamiku". Aku lanjut membuka halaman - halaman berikutnya dan dari hari ke hari dia semakin ketagihan bersetubuh dengan kera dan monyet, dan di catatan akhirnya dia menuliskan kalau dia sudah 3 bulan tidak bermain bersama "teman - temannya" karena sudah dinyatakan hamil 3 bulan lalu "Maafin aku yaa temen - temen aku hamil jadinya sampe akhir masa tugasku kita gak bisa main lagi hu hu hu.....". Dia selesai bertugas di umur 27 tahun, dan yang mengagetkanku di catatan akhirnya dia menuliskan "wahh temen temenku bakal seneng nichh, penggantiku ternyata cewe cantik, seksi pula, bahkan udah punya anak hihihi.... Kalian harus lebih ganas yaa sama dia, dan aku yakin deh dia lebih pengalamana dari eike muachh". Sepertinya ibu intan udah memprediksikan hal ini, aku sekarang tau kenapa dia tidak melapor, karena dia menikmatinya. Sebenarnya masih ada banyak arsip yang ditinggalkan 3 penjaga terdahulu, tapi karena membaca catatan harian ibu intan membuatku jadi tidak ingin membaca lainnya, aku lalu memutuskan kembali ke tempat mama bekerja (dan juga tempat mama disetubuhi para primata) dan aku menuju tempat utama, dari jauh aku bisa melihat mama tengah mengobrol dengan petugas lainnya, lalu tanpa kusadari mama menoleh kearahku dan menghampiriku Mama: ehh tumben kamu kesini, oh yaa mumpung kamu disini temeni mama dong ke salon hehehe... Aku menyetujuinya dan kita berangkat ke salon langganan mama, aslinya mama akan mengajak petugas cewe yang dia ajak tadi, tapi karena melihat aku akhirnya dia mengajakku. Di salon, mama mewarnai rambutnya menjadi sedikit kemerahan dan merapikannya hingga menjadi semakin lurus kebawah, aku juga bertanya kok sempat - sempatnya ke salon, mama menjawab karena sedang tidak banyak kerjaan. Mama: pas jam segini mama memang kerjaannya gak banyak, tapi habis ini lumayan banyak hihihi.... Iya bener lumayan banyak, kerjaan disetubuhi primata jelek - jelek itu, kataku dalam batin. Sesampai di tempat penangkaran, mama segera kembali ke tempat kerja sedangkan aku menyusup ke wilayah terlarang untuk menelusuri tempat itu, masih sekitar 3 jam lagi sebelum mama menuju kesini. Layaknya ninja aku menelusuri setiap kandang tanpa diketahui oleh monyet dan kera jelek itu, dan dari penelusuranku ada 6 spesies monyet dan 4 spesies kera disini. Untuk spesies kera ada orangutan, bonobo, kera endemik sulawesi dan simpanse biasa, untuk monyet yang kuketahui hanya lutung jawa, beruk, dan monyet hitam sulawesi, sisanya aku tidak begitu tahu. Kulihat seksama mereka semua berjenis kelamin jantan semua, lalu dimana yang betina pikirku. Aku lalu berjalan cukup jauh dan terdapat taman yang cukup perdu disini, tapi yang membuatku sedikit bingung disini ada beberapa tiang kayu berdiri dan bahkan salah satunya ada sejenis borgol, wahh jangan - jangan... pikiranku mulai negatif. Setelah cukup lama berkeliling, wilayah ini hanya ada 1 bangunan dan sekitarnya hanya kandang - kandang yang luas dan taman. Karena masih lama, kuputuskan untuk berkunjung ke tumah temanku dulu sambil menunggu waktunya tiba. Kuhabiskan waktuku di rumah temanku dengan main game, baca komik dan bercerita hal - hal lucu di sekolah, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, aku segera pamit dengan temanku lalu bergegas menuju tempat penangkaran monyet lucknut. Aku segera menuju bangunan coeg itu dan menunggu mama tiba, sudah mendekati jam satu tapi belum ada tanda - tanda dari mama. Kulihat jam lagi ternyata sudah pukul 13.10, kemana mama batinku. Karena sudah tidak sabar kuputuskan keluar dan mencoba mencari mama dengan ilmu ninja, tidak butuh lama bagiku untuk menemukan mama yang sedang mengecek pagar dari kandang simpanse sambil ditemani semua simpanse yang berjumlah 7. Mama: hihihi sabar yaa, pelacurmu ini masih cek rumah kalian... Aku lalu mengarahkan pandanganku ke 3 simpanse yang ada dibelakangnya, dimana mereka membawa 3 benda yang berbeda, yang pertama membawa kalung anjing, yang kedua butt plug ekor anjing, yang ketiga membawa bando dengan telinga anjing. Beberapa saat kemudian, salah satu simpanse mulai menarik - narik kemeja mama, dan rupanya hal itu membuat simpanse lain melompat - lompat sambil berteriak cukup keras diikuti mereka juga ikut - ikutan menarik - narik kemeja mama. Mama: duh kalian udah gak sabar yaa... yaudah deh aku buka baju disini deh hihihi.... Mama mulai melepas satu per satu kancing kemejanya hingga terpampang BH warna putihnya, lalu dia lempar kemejanya entah kemana lalu dia pelorotkan roknya dan juga dia lempar secara acak. Kini giliran kedua sepatunya dia copot lalu dibuangnya entah kemana, dan yang tersisa BH dan CD nya dia lepas tetapi dia berikan ke salah satu simpanse yang bersamanya. Setelah mama selesai menelanjangi dirinya, 2 simpanse menggenggam tangan kiri dan kanan mama lalu menariknya hingga mama dalam posisi merangkak, dan dengan cepat mereka memasangkan perlengkapan yang mereka bawa ke tubuh mama, mulai kalung, bando hingga butt plug ekor anjing dengan cepat terpasang di tubuh mama yang seksi dan mulus. Mereka lalu menggiring mama dan aku mengikutinya dari belakang sambil kurekam dengan kamera hp. Cukup lama aku mengikuti mereka hingga sampai di taman perdu itu, dan mama segera berdiri lalu mengambil 2 kotak disitu dan diletakkan di samping kiri dan kanan tiang kayu yang cukuo tebal dan tinggi dengan 2 borgol di kiri dan kanannya. Mama kembali ke posisi merangkak lalu kalung anjing dan bando telinga anjing dicopot, tetapi plug ekor anjing itu tetap menancap di anus mama. Mama lalu berdiri dan 2 simpanse yang sudah berdiri diatas 2 kotak kayu yang ditaruh mama di samping kiri dan kanannya, menarik tangan mama keatas dan pergelangannya diborgol dengan borgol yang tertancap di tiang kayu itu, dan mama sekarang menghadap ke tiang kayu yang tingginya hampir setara dengan mama dengan kedua pergelangannya diborgol di tiang kayu itu. 3 simpanse lainnya segera mengambil cambuk berjenis flogger dan tanpa menunggu waktu lama mengayunkan cambuk itu ke tubuh belakang mama, yang membuat tubuh mama terdorong kedepan menempel ke tiang kayu itu, setiap ayunannya membuat mama mendesah dan tindakan bdsm itu berlangsung sekitar 10 menit. Mereka lalu segera melepas borgol itu dan menarik tangan mama kebawah hingga mama kembali ke posisi merangkak lagi dan kembali kalung anjing beserta bando telinga anjing dipasangkan ke mama dan mereka membawa mama sedikit jauh dari lokasi tadi. Mereka lalu tiba di tiang kayu lainnya, kali ini tidak ada borgol diatasnya lalu seperti tadi mereka melepas kalung dan bando tadi tanpa melepas plug ekor anjing, mama segwra berdiri dan kali ini membelakangi tiang kayu itu, tangan mama ditarik kebelakang tiang kayu itu dan diikat pergelangannya hingga mama benar - benar terikat di tiang kayu itu. 3 simpanse dengan 3 flogger segera mengayunkan cambuk bdsm itu ke tubuh depan mama disambut dengan desahan erotis mamaku sendiri. 10 menit mereka ber-bdsm ria, mama kembali dilepaskan dan kali ini merangkak dengan sukarela sambil kembali dipasangkan kalung dan bando tersebut. Mereka kembali membawa mama dan kulihat mereka mengarah ke bangunan itu, dan aku membuntuti mereka dengan senyap. Sesampai disana, kalung, bando dan plug ekor anjing dicopot semua dan mama segera berbaring telentang dengan membuka lebar - lebar pahanya, menampilkan vaginanya yang bersih dan tidak berambut kepada 7 simpane horny itu, tidak pakai lama ketujuh simpanse itu menyerbu mama dan memperkosanya lagi dengan berbagai gaya mulai dari konvensional, WOT dan doggy style. Sama seperti pemerkosaan sebelumnya, semua lubang di tubuh mama dijejali penis mereka secara bergantian. Pemerkosaan selama 30 menitan itu terekam dengan sempurna di handycam yang kupasang di sudut ruangan bangunan itu. Setelah permainan seks mereka berakhir, mama kembali dibuat merangkak tapi kali ini hanya kalung anjing yang terpasang di lehernya, dan dia ditarik keluar oleh simpanse - simpanse yang sudah puas itu. Mereka lalu menuju tempat mama melucuti pakaiannya, dan sesampainya disana simpanse yang membawa BH dan CD-nya lalu salah satu simpanse itu melepas kalung anjing di leher mama, dan mama segera memakai kembali BH dan CD putihnya itu. Sambil ditemani para simpanse, mama memunguti kembali pakaiannya dan segera berpakaian lagi, para simpanse itu kembali ke kandang mereka sementara kulihat mama pergi menuju kandang spesies monyet yang tidak aku ketahui, aku lalu mengambil semua handycam-ku lalu menuju ke lokasi dimana mama tadi berpakaian untuk mengambil kalung anjing yang tadi dibuang ke jalan oleh salah satu simpanse itu, tapi saat akan kuambil rupanya sudah hilang, kemana kalung anjing itu, apakah mama membawanya pikirku. Aku lalu segera menuju ke kandang monyet asing itu dan aku kembali dibuat terkejut, dapat kulihat dengan jelas mama kembali menungging di tanah, telanjang bulat dengan kalung anjing di lehernya dan dikelilingi 9 monyet asing itu. Waduh aku melewatkan momen penting untuk menjawab pertanyaan kenapa mama telanjang lagi. Aku memutuskan menaruh handycam mengarah ke mereka dan kembali ke bangunan tadi mencari lebih banyak arsip. Sekitar 5 menitan aku mengumpulkan arsip - arsip disini lalu aku mendengar suara pintu terbuka. Segera kuintip rupanya mama yang masuk dan kali ini berpakaian lengkap dan ditangannya dia membawa kalung anjing tadi, kulihat dia sedang mengecek HP lalu pergi kembali, persetan aku mau cari arsip daripada ngikutin mamaku. Setelah terkumpul semua, aku segera keluar mencari mama sambil mengambil handycam-ku yang tadi, dan kembali kudapati mama telanjang bulat dengan posisi nungging dikelilingi spesies monyet pantat merah, dan kulihat mereka mengelilingi dan menyoraki mamaku, pakaiannya berserakan di pintu kandang sama seperti saat di kandang spesies monyet asing tadi. Rambutnya yang baru saja dirawat di salon jadi bulan - bulanan para monyet itu, mereka menarik - narik dan mengacak - acak rambut indah mamaku, dan mama hanya tertawa saja. Kemudian mereka menarik tali yang terhubung di kalung anjing di leher mama yang otomatis menarik mama untuk berjalan merangkak, dan membawanya mengelilingi kandang monyet - monyet itu. Mereka berkeliling dua kali lalu kembali ke kandang dan mama mengenakan kembali pakaiannya, dia pun lalu menuju bangunan itu sementara aku memutuskan untuk kembali ke rumah membawa arsip dan 3 handycam-ku. Setibanya di rumah, kembali aku membuka catatan lain yang dituliskan oleh ibu intan, di pengantarnya dia menuliskan primata di wilayah terlarang itu sangat menyukai perempuan, dia juga membuat dugaan karena primata - primata itu jarang bertemu betina dari spesies mereka. Di bab I dia menuliskan alasan pemisahan itu karena akan diseleksi mana yang akan berkembang biak dan mana yang tidak, demi menghasilkan keturunan yang siap memperbanyak populasi mereka yang terancam punah, sepertinya aku mulai paham kenapa mereka sangat tertarik kepada wanita, tetapi aku masih bingung siapa yang pertama kali mengetahui hal itu. Aku lalu mencari arsip lainnya dan menemukan jurnal yang ditulis oleh pak zainal, petugas senior itu. Saat akan membacanya aku mendengar suara mobil mama, ahh sial kusembunyikan dulu deh, aku lalu keluar dan membukakan gerbang, dan setelah mobilnya masuk garasi seperti biasa aku menyambut mama dan mama membalasnya seolah tidak terjadi apa - apa. Aku lalu kembali lagi ke kamar, kali ini kukunci dan mulai kubaca jurnal yang dituliskan pak zainal, jurnal tersebut membahas anomali sikap dari para primata disana, terutama dalam hal seksualitas diman pak zainal mencurigai ada beberapa petugas wanita disana diam - diam bermain dengan para primata jantan yang memang sengaja diasingkan untuk diseleksi dan diperkuat nafsunya agar bisa menghasilkan banyak keturunan demi keselamatan spesiesnya. Pak zainal takut akan penyelewengan tersebut yang berdampak mereka jadi tidak tertarik dengan betina dari spesies mereka, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak karena tidak menemukan pelaku utama. Setelah kubaca isi jurnalnya, aku jadi ikut merasa kasian dengan primata - primata itu, hanya karena nafsu dari oknum petugas wanita disana akhirnya berujung jadi seperti ini, dan mamaku juga salah satu yang kena, entah dia korban atau malah menginginkannya juga. Aku hanya keluar ketika akan mandi dan makan, ketika mamaku bertanya kenapa aku dikamar terus aku hanya menjawab sedang belajar, aku pelajari lagi tulisan - tulisan dari petugas - petugas senior, dimana beberapa catatan mereka menuliskan kekhawatiran akan kelangsungan spesies primata ini, dan sepertinya tidak hanya pak zainal yang mengetahui akan anomali ini, sepertinya permasalahan ini harus diselesaikan agar penangkaran ini kembali ke tujuan awal, melestarikan spesies primata yang terancam. Setelah jam menunjukkan jam 10, aku menyelinap kembali ke kamar mama untuk memeriksa tubuhnya, dan kali ini bagian bawah tubuh mama juga kuperiksa, untuk perut dan punggung masih ada bekas cambukan tadi siang sementara yang membuatku bingung kenapa dengkulnya masih putih mulus, padahal dengkulnya selalu dipakai mama sebagai tumpuan ketika berjalan merangkak, atau jangan - jangan mama sudah melapisi dengkulnya dengan plastik transparan agar tidak meninggalkan bekas, hmmm bisa jadi dan entah besok mama akan kembali ke penangkaran atau malah berlibur, bodo lahh. Aku segera membenahi gaun tidur mama, lalu kembali ke kamar untuk melihat rekaman dari handycam yang kuarahkan ketika mama kudapati telanjang kembali di kandang monyet asing itu, dalam rekaman itu mama diarak keliling kandang sama seperti yang dilakukannya dengan monyet pantat merah, dan bahkan salah satu monyet itu menaiki pantatnya dan melakukan gerakan menyetubuhi di pantatnya, aku yakin penis mininya bahkan tidak menyentuh lubang anusnya dan hanya sekedar di belahannya saja. Selesai diarak mereka membebaskan mama dan dia berpakaian lagi lalu pergi. Sudahlah aku mau tidur, akan kulihat besok seperti akan kataku. Bersambung

No comments:

Post a Comment