Wednesday 1 July 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 8

Segera kutonton rekaman dari handycam-ku yang aku taruh di dekat pintu pagar yang menghubungkan tempat terbengkalai dimana mama tadi dibawa kesana, aku majukan menit rekamannya terus hingga muncul mama yang berjalan didepan, telanjang dengan tangan terikat dibelakang ditambah tali tambang yang terhubung ke ikatan tali di pergelangan tangan mama, yang dipegang oleh salah satu monyet itu sebagai kemudi. Mereka sepertinya sudah puas bersenang - senang di tempat terbengkalai itu, dan saat aku mau lanjut nonton rekaman yang lain kudengar klakson dari mobil mama, tumben pulang telat pikirku, segera kumatikan rekaman handycam-ku lalu turun membukakan pintu gerbang, selesai memarkirkan mobil ke dalam garasi aku segera menyambut mama dan menanyakan kenapa lama sekali, mama hanya bilang kalau ada rapat dadakn, tapi aku bertaruh mungkin ada sesuatu yang wow dibalik pulang telatnya. Aku segera kembali kekamar untuk lanjut menonton rekaman dari handycam-ku, aku kali ini menyetel rekaman dari handycam 2 yang kupasang dekat kandang monyet tempat mama dan para monyet memulai perjalanan mereka, aku memajukan rekaman sampai mendekati akhir video, dan barulah muncul mereka melewati kamera menuju kandang itu, disana mama diminta duduk oleh para monyet lalu mereka mulai melepas tali yang mengikat kedua tangan mama dan nipple & clit collar dari puting dan klitorisnya, setelah itu mama kembali berpakaian dan pergi entah kemana. Untuk rekaman lainnya kulanjutkan besok karena besok aku ada ulangan, takutnya aku gak bisa konsenstrasi saat mengerjakan soal ulangan. Besoknya aku beruntung bisa menjalani ulanganku seperti biasa meski masih kepikiran rekaman kemarin dan hari ini kuputuskan kembali ke tempat penangkaran tanpa membawa handycam, aku mengandalkan kamera HP untuk merekam kejadian aneh hari ini. Selesai jam sekolah aku segera menuju tempat penangkaran secepat kilat agar tidak ketinggalan jika ada kegiatan tak senonoh yang menarik, sesampai disana segera kuparkirkan sepedaku dan aku berlari kecil menuju tempat terlarang, aku mengendap - endap sambil melihat sekeliling mencari keberadaan mamaku, aku berjalan sampai ke bangunan tempat mama biasa bersantai atau istirahat dan aku menuju spot jendela tempat biasa aku mengintip, dan aku dikejutkan dengan pemandangan mamaku terbaring telanjang sedang disetubuhi oleh orangutan dan disampingnya seorang wanita yang juga telanjang bulat dengan posisi menyamping, kaki kanan diatas bahu orangutan yang sedang menyetubuhinya, entah kenapa aku merasa pernah melihat wanita itu. Sambil mengingat siapa wanita yang ada disebelah mama, aku merekam persetubuhan liar mereka sebagai dokumentasi, dan sambil mendokumentasi aku mencoba melihat lebih detil wanita yang ada disebelah mama, kuperhatikan dia memiliki body yang bagus dengang pinggang yang ramping, pantat yang montok ditambah dengan payudaranya yang berukuran proporsional, rambut sebahu dan wajah yang cukup menarik, sementara itu disisi samping mama berubah posisi menjadi Woman on Top dan dia mulai bergoyang perlahan dan makin cepat. Tubuh mereka banjir keringat yang membuat mereka semakin seksi, dan kulihat kembali si wanita itu sekarang sedang didoggy oleh orangutan yang sibuk memompa vaginanya. Mereka saling bersahutan dalam mendesah dan aku menonton mereka bersetubuh selama 12 menit dan diakhiri dengan orgasme para orangutan itu, mama dan wanita itu juga menikmati orgasme mereka. Mama: gimana Rin enak gak hihihi.... Oh iya benar, wanita itu adalah Tante Rina, dia juga ibu dari teman masa kecilku, setauku dia saat ini berumur 41 tahun, 2 tahun lebih tua dari mamaku tapi yang membuatku terheran - heran sejak kapan tante rina melakukan hal tak senonoh ini. Tante Rina: enak nih hehehe, udah 2 bulan aku gak dibeginiin sama primata tercinta kita hehehe.... Wahh ternyata udah lama, hmmm ini kasus menarik juga pikirku. Mereka beristirahat sebentar lalu tidak lama para orangutan itu menampar pantat montok mereka dan dengan cekatan mereka berdua menungging lalu para orangutan itu memasangkan kalung anjing ke leher mereka. Mama: ehh aku lupa pasang pelindung di dengkul Tante Rina: ohh iya, gapapa deh sesekali.... Mama: ehh ni aku habis beli barang bagus lhooo, btw pantat kamu pernah dimasukin kontol gak hihihi..... Tante Rina: wahh blum pernah cyinnn, tapi aku masih agak takut sih main di pantat Mama: yahh padahal aku mau ajak kamu pake barang ini. Mama lalu mengarahkan orangutan disampingnya untuk mengambil tas kecilnya, lalu dia mengeluarkan dua buah butt plug ekor kuda dan menunjukkannya ke tante rina. Tante Rina: ehh ini dipasang di lubang pantat. Mama: iyapp, enak kok tapi karena bool mu masih perawwan, yaa aku gak bisa sih ngasih ini, masak keperawanan bool mu diambil plug hihihi.... Tante Rina: yaudah deh aku cari kera buat ambil keperawanan bokongku dulu, baru nyoba pake itu, tapi enak gak sih anal?? Mama: dijamin bikin ketagihan say, dulu aku juga takut, tapi habis itu malah ketagihan hihihi.... Mama lalu meminta orangutan disampingnya untuk memasangkan plug ekor kuda itu ke lubag pantatnya, dan orangutan itu segera melaksanakannya da menancapkan plug itu perlahan - lahan ke anus mamaku hingga masuk semua plug itu, menyisakan ekor kuda itu tergantun di belahan pantatnya. Tante Rina: kayaknya seru deh punya ekor kuda gitu hehehe..... Mama: iya dong, tapi ni lutut gimana yaa, apa ndak item smua atau lecet buat jalan diluar Tante Rina: yaa nanti ada kalanya jalan ditumpu pake kaki, tapi yaa bakalan capek sih klo gini... Belum selesai percakapan mereka, kedua orangutan tadi menarik tali kalung anjing di leher mereka yang membuat mama dan tante rina mulai berjalan merangkak mengikuti mereka berdua. Aku segera menuju dekat pintu bangunan dan kulihat mereka sudah berjalan keluar, aku ikuti mereka sambil tetap merekam, mereka rupanya menuju kandang simpanse dan disana kulihat ada 9 simpanse menunggu kedatangan mama dan tante rina, sepertinya aku tau ini akan kemana. Saat mereka baru sampai di pintu pagar, para simpanse langsung menyoraki mereka seperti mendapat hadiah utama, kedua orangutan tadi membuka kalung anjing di leher mereka dan mencabut plug ekor kuda di pantat mama lalu pergi meninggalkan mereka berdua, lalu para simpanse itu memberdirikan mereka kemudian membawa mereka berdua sedikit lebih dalam di wilayah kandang mereka para simpanse, dan segera setelah sampai di tempat yang mereka tuju mama dan tante rina dibaringkan mereka di rerumputan, dan dari jarak yang tidak begitu jauh aku bisa mendengar sedikit percakapan mama dengan tante rina sebelum mereka dieksekusi oleh 9 simpanse itu. Mama: disini nih keperawanan pantatmu bakal ilang sis hihihi.... Tante Rina: iya nih agak deg2an Para simpanse itu segera mengerumuni tubuh telanjang mama dan tante rina, mereka mengulum, menjilat dan meraba sekujur tubuh seksi mereka diiringi dengan desahan manja kedua wanita cantik dan seksi itu. Setiap dari mereka dikerumuni 3 simpanse, jadi total ada 6 simpanse yang sedang sibuk memainkan tubuh mereka berdua, sisanya hanya menonton sambil menunggu giliran. Tidak lama salah satu dari primata itu kulihat melebarkan paha tante rina dan mengambil posisi didepan selangkangannya lalu dia arahkan batang kemaluannya ke vagina tante rina dan penis itu masuk perlahan, tante rina yang sedang asyik mendesah didekati simpanse lainnya dan dia menyumpal mulut tante rina dengan kemaluannya, disisi sebelahnya kulihat mama sedang mengoral penis primata yang menggarapnya, simpanse lainnya mencium dan menjilati vagina mama. Tidak lama sekarang giliran mamaku yang vaginanya dijejali penis primata, tubuh mereka berdua berguncang akibat hentakan para simpanse yang menyetubuhi mereka. Tante rina pun sekarang berganti posisi WOT, dia menduduki penis simpanse yang tadi menyodok mulutnya lalu mulai menggoyangnya. Tante Rina lalu sedikit membungkuk dan menaikkan sedikit pantatnya, dibelakangnya ada simpanse siap menusukkan kemaluannya ke lubang anus perawan tante rina, perlahan penis simpanse itu menyeruak masuk kedalam belahan pantatnya tante rina dan karena dia membelakangiku jadi aku tidak bisa melihat ekspresi wajahnya. Di sudut lain kulihat mama sudah ganti posisi nungging dan tengah disetubuhi dari belakang dan depan, aku lalu kembali fokus ke tante rina dan kulihat setengah dari penis simpanse tadi sudah masuk kedalam lubang pantatnya tante rina yang mulai berhenti bergoyang dengan kepalanya mendongak keatas, sepertinya menahan rasa sakit bercampur nikmat. Sedikit demi sedikit akhirnya penis simpanse beruntung itu tenggelam seluruhnya didalam lubang anus tante rina, dan disudut lainnya mamaku masih asyik digenjot dari depan dan belakang dan kini simpanse yang dibelakang asyik menggenjot vaginanya sambil menjambak rambut panjangnya, aku arahkan kembali handycam-ku ke tante rina yang mulai bergoyang kembali sambil dua batang milik simpanse itu menggenjot vagina dan anusnya dengan berirama layaknya piston mesin, aku kembali ke arah mama dan simpanse yang tadi menyetubuhi mama dari belakang sudah terbaring di samping kiri mama dengan penisnya berlumuran lendir, vagina mama yang basah kuyup tidak menganggur lama, dengan segera ada simpanse lain yang menggantikan posisi simpanse sebelumnya. Kembali aku menonton tante rina dan kini mulutnya sudah disumpal dengan penis simpanse, semua lubangnya telah terisi penis yang keluar masuk secara cepat dengan tempo dinamis. 9 menit kemudian mereka para simpanse melakukan pergantian posisi dimana yang sudah orgasme digantikan yang belum crott sama sekali, mama dan tante rina pun juga berganti posisi, sekarang mama berada di posisi WOT dengan ketiga lubang kenikmatannya sudah digasak oleh 3 simpanse, sementara tante rina ber-doggy ria dengan mulut dan vaginanya digenjot berirama. Adegan seks liar tersebut berakhir 18 menit kemudian dengan semua pelakunya terbaring lemas di rerumputan, aku mengambil beberapa jepretan dengan kamera hp ku sebagai dokumentasi. Beberapa menit kemudian mereka semua terbangun dari tidur sejenak dan para simpanse itu segera memposisikan mama dan tante rina menungging dan kembali memasangkan kalung anjing ke leher mereka, tanpa banyak menunda ke-9 simpanse itu membawa mama dan tante rina keluar dari kandang dan membawa mereka menuju ke kandang primata lainnya. Dari arah mereka berjalan, sepertinya mama dan tante rina akan dibawa ke kandang kera endemik bonobo. Dari jarak sekitar 15 meter kuhitung ada 15 kera endemik yang menyambut datangnya penjaga mereka dengan telanjang, aku kembali mendekat sambil mencari spot sembunyi yang tepat agar tidak terlihat oleh mama dan tante rina maupun para primata itu. setelah berhasil mendapatkan spot yang tidak terlihat aku kembali mengarahkan handycam-ku ke arah mama dan tante rina, aku tidak tau apa yang sedang terjadi tetapi sepertinya para kera endemik itu tengah mengelilingi mama dan tante rina dengan mereka berdua berada di tengah masih tetap menungging dan ke-15 bonobo itu mengelilingi dengan posisi melingkar, aku menebak - nebak jangan - jangan sedang ada ritual. Tidak lama salah satu kera endemik itu memegang kedua tali yang terhubung ke kalung anjing di leher mama dan tante rina lalu menarik mereka berdua menuju pintu pagar kandang, sepertinya mereka akan dibawa jalan - jalan batinku. benar saja mereka berdua dibawa para kera endemik bonobo itu keluar untuk jalan - jalan dan mereka semua bergerak menuju arah utara sambil aku buntuti dari belakang, tiba - tiba aku teringat kalau mama dan tante rina tidak memakai plastik transparan untuk melindungi dengkul mereka ketika merangkak di tempat yang kasar, tetapi kekhawatiranku mereda ketika tau mama dan tante rina menggunakan lutut dan jari kaki secara bergantian sebagai tumpuan untuk merangkak. Tidak lama mereka sampai di suatu taman, disitu tali anjing yang terhubung ke leher mereka diikatkan ke tiang lampu yang sudah berkarat lalu dengan posisi masih menungging para bonobo itu membuat antrian dibelakang pantat montok mama dan tante rina, secara bergantian para kera endemik itu menampar pantat mereka, ketika salah satu kera itu sudah menampar pantat entah dari mama atau tante rina, mereka segera menuju kebelakang antrian untuk mengantri lagi memberikan tamparan ke pantat montok mereka berdua. Kuhitung setiap dari kera itu sudah mendapatkan giliran sampai 20 kali, dan setiap pantat ada 7 bonobo yang mengantri (yang satu tidak mengantri menonton dari samping), jadi mama dan tante rina mendapatkan 140 tamparan di pantat, membuat pantat mereka menjadi kemerah-merahan. Lalu si kera ke-15 yang tidak mengantri berjalan menuju ke pantat tante rina, dia lebarkan sedikit paha tante rina dan tanpa babibu blessss penis kera itu langsung disodokkan ke vagina tante rina yang membuat dia menjerit. Kera itu mulai melakukan gerakan menyetubuhi dengan tempo yang liar sambil dia pegangi pinggang ramping tante rina, tidak berselang lama dia cabut penisnya lalu segera dia pindah posisi ke mama dan seperti tadi dia langsung hujamkan penisnya ke liang senggama mama, mama juga menjerit menerima sentakan tiba - tiba itu, tidak pakai lama dia ganti menyodok vagina tante rina lalu berganti lagi ke vagina mama dan dia melakukan itu terus sampai kuhitung 20 kali, si kera endemik itu mendapatkan orgasmenya dan dia semburkan ke bongkahan pantat mama dan tante rina sementara mereka berdua belum orgasme sama sekali. Tidak berselang lama mama dan tante rina kembali dibawa jalan - jalan oleh ke-15 kera endemik itu, mereka kali ini menuju bangunan satu - satunya di tempat ini sementara aku dibelakang mengikuti mereka sambil tetap merekam setiap gerakan mereka. Saat akan memasuki bangunan aku segera berlari ke spot langgananku untuk mengintip kegiatan tak senonoh mamaku dan teman - temannya, dari spot ku kulihat salah satu kera itu melepas kalung anjing dari leher mama dan segera 5 bonobo lainnya memegangi tubuh mama agar tetap diposisinya yaitu posisi merangkak, kera yang tadi melepas kalung anjing di leher mama pergi ke sudut ruang lainnya lalu kulihat dia mengambil kalung anjing yang lain dengan rantai kecil yang terhubung dengan kalung itu, dia kembali dan memasangkannya di leher mama lalu ke-5 kera endemik tadi segera melepas tangan - tangan mereka dari tubuh seksi mama, lalu dia menuju tante rina dan melakukan hal yang sama seperti dia lakukan ke mama, dia lepas kalung anjing di lehernya dan segera 5 kera lainnya memegangi tubuh tante rina, kera tadi pergi ke sudut ruang yang tadi lalu kembali lagi membawa kalung anjing yang sama dipakai mama saat ini lalu dia pasangkan ke leher tante rina. Selesai memasang kalung anjing yang baru, 2 kera yang lain pergi ke meja lalu mengambil butt plug ekor rubah yang tergeletak didalam laci meja lalu dia serahkan salah satunya ke rekannya dan mereka segera memposisikan diri dibelakang mama dan tante rina, diluar dugaanku kedua kera tadi menyodokkan penis mereka ke anus mama dan tante rina hingga membuat mereka berdua menjerit. Kera - kera lainnya menonton dan menyoraki kedua rekan mereka meng-anal dua manusia betina yang ada didepan mereka, kedua kera itu dengan ganas menggenjot lubang anus mama dan tante rina diiringi dengan desahan para betina yang berbeda spesies itu, beberapa menit kemudian mereka berhenti menggenjot, sepertinya mereka sudah mencapai puncaknya dan mereka semburkan mani mereka kedalam pantat mama dan tante rina, tidak lama setelah menikmati orgasmenya kedua bonobo itu mencabut penis mereka dan dengan cekatan mereka tancapkan plug ekor rubah itu ke lubang anus mereka yang basah karena mani para kera itu, dan plug itu membuat mani yang ada di lubang anus mereka tertahan didalam. Para kera endemik itu lalu membawa mama dan tante rina keluar dan melanjutkan jalan -jalan, aku segera menuju pintu depan untuk mengabadikan tiap momen indah ini, iring - iringan "master dan budak" pun muncul dari pintu dan mereka berjalan menuju ke arah belakang bangunan, aku ikuti dari samping sembari memperkirakan mereka akan kemana. Dugaanku rupanya benar, mama dan tante rina dibawa menuju kandang beruk, baru sampai di depan pintu pagar sudah ada belasan beruk menyambut dengan antusias kedatangan perawat mereka yang tidak berbusana. Para kera endemik itu tidak masuk ke kandang para beruk itu, didepan pintu pagar mereka serahkan rantai kalung anjing yang terhubung ke leher mama dan tante rina ke para beruk disitu dan segera mereka menarik rantai itu membawa mama dan tante rina masuk ke kandang mereka, sambil mereka mengikuti beruk yang memegang tali rantai itu, 2 ekor beruk naik ke punggungnya mama dan tante rina lalu menarik - narik rambut mereka seolah mereka adalah kuda. Mereka lalu menuju halaman yang cukup luas tempat dimana para beruk biasa bermain dan berlari, beruk yang menuntun mama dan tante rina lalu menempatkan mereka di sudut yang sedikit kebelakang di halaman itu, lalu menyerahkan rantai yang dia pegang ke beruk yang menunggangi mama dan tante rina. Kedua beruk itu lalu menarik - narik rantai itu dan mengayunkannya kedepan layaknya joki yang sedang menyuruh kudanya untuk jalan, mama dan tante rina menurut saja merangkak sesuai arahan beruk yang ada diatas punggung mereka. Mereka dibawa berjalan berkeliling di area itu dan jika sudah puas "berkuda" para beruk itu akan turun dan digantikan yang lain sebagai joki penunggang wanita. Permainan itu mereka lakukan cukup lama sampai 2 dari belasan beruk itu mulai mengacaukan permainan dengan melompat ke kepala tante rina, menggapainya lalu mulai melakukan gerakan maju-mundur di wajahnya, sedangkan yang satunya melompat ke pantat mama dan memeluknya lalu menyodok - nyodok belahan pantatnya, hal itu memicu beruk - beruk lainnya terprovokasi lalu mereka mulai menarik mama dan tante rina hingga mereka terlentang di tanah, segera belasan beruk itu mengerumuni tubuh seksi mama dan tante rina, dan karena saking banyaknya yang mengerumuni membuatku tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi dengan mereka berdua, yang pasti mereka tengah dijadikan mainan untuk memuaskan nafsu para beruk itu. Wah sial tidak bisa menyaksikan secara penuh batinku, saking banyaknya beruk yang mengerumuni mereka, aku memutuskan pulang ke rumah daripada tidak mendapat tontonan menarik, hitung - hitung aku bisa memanfaatkan waktunya untuk belajar dan mengerjakan PR buat besok dan lusa. sekitar jam 4 sore aku mendengar suara klakson mobil mama, segera aku keluar dan membukakan gerbang, setelah selesai memarkirkan mobil mama keluar menuju kedalam seperti seolah tidak terjadi apa - apa, mama juga mengajakku mengobrol kecil dan dari tatapan dan cara mengobrolnya seolah di penangkaran tidak terjadi apa - apa, padahal sebaliknya. Menjelang malam, aku sedang asik nonton TV tiba - tiba mama menghampiriku Mama: sayang yuk besok sabtu kita pergi renang... renang kemana tanyaku penasaran Mama: kerumah temennya mama, dia punya kolam renang, mama tadi diajakin sama temennya mama mampir kerumahnya sekalian berenang, lalu dia juga ngajakin kamu. oke deh kataku, aku jadi tidak sabar karena kebetulan aku juga suka renang. Besoknya seperti biasa aku berangkat sekolah dan mama pergi "bekerja", sebelum aku berangkat sekolah aku diberitahu mama kalau hari ini papa pulang, aku sangat senang mendengar kabar itu karena sudah 1 setengah bulan papa tidak pulang. Aku sangat yakin kedatangan papa bakal membuat mama tidak bisa bermain - main dengan para primata di tempat penangkaran, setidaknya untuk 5 hari kedepan. Selesai pulang sekolah aku dijemput papa dan sekalian menjemput mama, benar ternyata dugaanku tidak mungkin mama berani bermain - main jika ada papa di rumah, kami pun sampai di tempat penangkaran dan didepan pintu masuk mama sudah menunggu dan langsung masuk ke mobil, didalam kami mengobrol kecil masalah sekolah dan belajarku. Aku ingin memanfaatkan 5 hari ini dengan sebaik - baiknya, salah satunya mencari asal usul kenapa primata jantan disana bisa berulah seperti itu. Bersambung

2 comments: