Thursday 5 December 2019

Cerita Seks Menjadikan Mama Binal 10

Malampun akhirnya tiba, dan saat itu aku sudah bersiap kembali menunggu mama di ruang tamu, sepertinya mama masih merias diri di kamarnya, dan tak berapa lama kemudian, akhirnya mama keluar, dan langsung sangat menyita perhatianku, karena kali ini mama memakai baju terusan bermodel kemben ketat, dengan dipadu warna loreng harimau dari corak kemben tersebut, dan kemben tersebut juga memperlihatkan belahan dada mama yang memang montok, dan padat. Baju model kemben terusan yang dipakai mamaku juga mempress body, dan sangat pendek untuk bagian celananya, juga mama melapisi bagian pahanya dengan stocking jaring hitam dan sepatu higheels hitam, untuk wajah, bibir mama sudah dilapisi oleh lipstick, dan dipadu dengan lipgloss, serta dengan mata yang sudah memakai eye shadow. Ini semua menambah keseksian dan kecantikan mama. bahkan dengan make up seperti ini aku bahkan hampir tidak mengenali mama ketika mama menampakkan wajahnya kepadaku waktu pertama kali keluar dari kamarnya. Mama yang selama ini tampil apa adanya dan jarang berdandan kali ini benar-benar membuatku pangling. “Ma…Ma…Mamah….? Ini beneran mamah kan…? “sahutku dengan nada gemetar dan masih tak percaya dengan apa yang sedang kulihat. “Loh…kenapa Ken, ada yang aneh ya dari mama? apakah mama jelek Ken kalau berdan-dan seperti ini? Aduh mama jadi ga percaya diri dey, sebaiknya mama hapus saja ya make upnya” sahut mama sambil mencoba membalikkan badannya membelakangiku. Aku dengan segera menahan tangan mama. “Jangan diganti mah…mama cantik banget…Ken sampe pangling ngeliat mama dengan penampilan yang seperti ini, mama seksi sekali…” sahutku memuji mama. “Benarkah Ken…kamu suka dengan penampilan mama yang seperti ini? sahut mama “Mah…sudah sejak dulu Ken memimpikan untuk mama memakai pakaian seperti ini, karena dengan tubuh mama yang seksi kaya gini, sangat sayang sekali mah kalau mama memakai pakaian yang biasa saja, apalagi setelah di make up, mama jadi cantik banget mah, Ken aja hampir tidak mengenali mama, lihat mah, “dede” ku saja sampe bangun lagi ngeliat penampilan mama yang kaya gini” sahutku sambil menunjukkan ke mama kontolku yang keras yang masih dilapisi dengan celana. Mama tampak hanya tersenyum melihat hal itu. “Kamu ini Ken aneh-aneh aja…masa baru ngeliat gini aja itu kamu sudah tegang” sahut mama “Mah, itu tandanya dandanan mamah seksi banget, makanya Ken jadi ngaceng kaya gini, tanggung jawab niy, gara-gara mamah siy” sahuku sambil mengggoda mama “Loh kok gara-gara mamah siy…kenapa jadi mama yang disalahin?” sahut mama protes “Iya, gara-gara mama yang terlalu cantik dan seksi malam ini, makanya kontol Ken jadi bangun dey” sahutku. “Iya…iya…mama akan tanggung jaawab, sini coba mama tidurkan dulu “dede”nya’ sahut mamaku, dan saat itu mamaku yang sudah ada di hadapanku, langsung berlutut dan membuka resleting celanaku, dan mama mengeluarkan kontolku yang sudah tegang dari dalam celanaku, sehingga kontolku langsung tegak menantang pas di depan wajah mama. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, mama langsung memasukkan kontolku ke dalam mulutnya yang seksi, akupun mulai membelai rambut mama, sambil mama tetap mengoral. Sambil mengoral, mama juga sesekali memadukannya dengan mengocok kontolku dengan tangannya, dan kemudian mengoral kembali kontolku. Jilatan lidah mama sangat terasa sekali ketika mama memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Sepertinya mama memang sudah sangat profesional sekali dalam mengoral kontolku, dan tidak membutuhkan waktu lama, akupun sepertinya sudah tidak tahan lagi dengan gaya mengoral dari mama, dan aku langsung memuntahkan spermaku di dalam mulut mama, mama menerima semua sperma yang aku keluarkan ke dalam mulutnya, dan yang lebih di luar dugaanku adalah mama menelan semua spermaku itu ke dalam mulutnya. “Emhhh…enak banget Ken spermamu…mama sampai menelan habis sperma kamu” sahut mama “Hehehe…sepertinya mama sudah kecanduan dengan kontol ya, gimana…enak juga kan mah rasanya nyepong?” sahutku “Iya sayang, ternyata nyepong kontol itu enak banget ya, awalnya siy memang agak aneh rasanya, cuma lama kelamaan jadi enak, dan kalau mulut mama belum nyepong, rasanya mulut mama ga enak niy jadinya sekarang” sahut mama dengan nada binal. Sepertinya tingkah laku dan perkataan mama selama mama ada di jakarta benar-benar sudah berubah. Mama yang dulunya sangat sopan dalam berbicara, kini ssudah berani bicara hal-hal yang jorok, dan yang paling kentara dengan perubahan mama adalah gaya berpakaian dari mama, mama yang dulunya sangat sopan dalam berpakaian kini mama malah sangat terbiasa untuk memakai pakaian seksi yang memperlihatkan seluruh lekuk tubuhnya, dan jika keluar denganku, mama selalu memakai stocking dan rok pendek yang mengundang birahi yang melihatnya, dan tak jarang banyak tatapan para pria nakal menatap tajam tubuh mama ketika mama lewat, tentu saja aku tahu apa yang ada dipikiran mereka adalah pasti ingin mengentot dengan mama. Akhirnya malam itu aku dan mama pergi keluar dengan menggunakan mobil, aku memacu mobil menuju ke sebuah diskotik yang terletak di salah satu daerah di kawasan Glodok. Awalnya mama agak ragu ketika akan memasuki diskotik, maklum mama pasti punya pikiran yang negatif jika orang sudah masuk ke tempat seperti ini, namun aku berusaha meyakinkan mama, bahwa aku membawa mama kesini hanyalah untuk membahagiakan dirinya, dan hanya untuk refreshing. Dan setelah beberapa saat kubujuk, akhirnya mama mau untuk masuk ke dalam diskotik. Ketika mama memasuki diskotik, banyak tatapan para pria langsung menuju ke arah mama. dan sepertinya mama agak risih dengan keadaan seperti itu. “Aduh Ken, sebaiknya kita pulang saja ya, mama ga betah niy di tempat seperti ini, sepertinya banyak mata para pria yang menatap mama, dan sepertinya pandangan mereka banyak ke mama” sahut mama dengan nada sedikit risih. “Mah, mama ga usah nanggepin semua itu, disini adalah tempat orang have fun, kalau mereka melihat tubuh mama, ya biarkan saja, berarti memang terbukti kan kalau mama memang punya body yang aduhai” sahutku “Ahh…kamu bisa aja sayang…terus sekarang kita mau ngapain niy disini” sahut mama. “Tenang saja mah, pokoknya malam ini Ken akan buat mama happy” sahutku. Akupun mengajak mama untuk melihat-lihat lebih ke dalam, dan mencari meja yang kosong. Dentuman house musik semakin menambah semarak suasana diskotik. Akhirnya setelah beberapa saat mencari, aku menemukan sebuah meja kosong yang berada di sudut ruangan. Aku mengajak mama untuk duduk di ditu, dan tak lama seorang waitress menawarkan kami minuman. Aku memesan sebotol bir dan long island untuk aku dan mama. “Ken, kamu sering kesini ya…kok sepertinya kamu ga canggung datang ke sini, pasti kamu sering ya kesini” sahut mama “Yah Cuma sesekali aja siy mah kalau lagi suntuk aja, lagian kan Ken ga berbuat yang aneh-aneh disini, orang Cuma ingin have fun doang kok” sahutku “Dasar kamu nakal ya…, lagian kok kamu betah siy di tempat seperti ini apa have funnya” sahut mama sambil mencubit pinggangku. “Tenang mah, nanti juga mamah tau dimana have funnya…”sahutku Tak berapa lama kemudian minuman yang kami pesan pun sudah datang, dan aku menyodorkan ke mamah segelas long island untuk diminum. “Aduh ken, mama ga biasa ah minum-minuman seperti ini…kamu saja deh yang minum, mama temenini kamu saja ya” sahut mama “Ayo lah mah, kan kita kesini mau have fun, kalau mama ga minum gimana mau have fun” protesku Akhirnya karena mamaku merasa tidak enak denganku, mama akhirnya meminum minuman long island yang sudah dipegangnya, dan karena memang minuman tersebut beralkohol tinggi, maka dalam satu teguk saja, kulihat muka mama sedikit mulai merah. Kemudian aku kembali menyodorkan segelas long island kembali kepada mama. “Sudah Ken, mama sedikit pusing niy…kamu saja deh yang minum” sahut mama “Mah, ayolah, sedikit lagi…masa mama kalah siy sama minuman kaya gini” sahutku dengan nada menantang. Setelah beberapa lama aku sedikit memaksa, akhirnya mama mau juga meminumnya, dan setelah mama meminum segelas kembali, mama terlihat sudah benar-benar mabuk, dan sepertinya bicaranya juga sudah mulai sedikit ngelantur. “Mah, gimana kalau sekarang kita dance…” sahutku “Ayo sayang, mama juga bosan niy duduk terus disini” sahut mama Akhirnya aku mengajak mama untuk ke bagian tengah diskotik tempat orang berjoget-joget ria, dan mama langsung mulai menari-nari mengikuti irama dentuman musik, sedangkan aku, tepat berada di depan mama, kedua tangan mama dirangkulkan ke pundakku sambil terus menggoyangkan tubuhnya, sedangkan kedua tanganku merangkul pinggang mama, sambil berjoget mengikuti irama musik. Sambil berjoget, mama dalam keadaan mabuk masih bisa tersenyum kepadaku. “Ken, ternyata enak juga yah disini suasananya…mama suka sama tempat ini, kamu harus temani mama menari ya sampe mama puas”sahut mama dengan keadaan yang mabuk. “Ok mama sayang, Ken akan menemani mama menari sampe mama puas” sahutku sambil menepuk bokong mama. “Ah payah luh Ken, masa nepok pantat mama pelan kaya gitu siy, kencengan dikit napa” sahut mama dengan nada yang sudah makin ngelantur. “Ploookkkkk…akhirnya aku menepuk pantat mama kedua kalinya, namun kali ini dengan sedikit keras dan bertenaga. “Ahhhh…kamu nakal sekali sayang” sahut mama dengan nada genit kepadaku. “Siapa suruh mama terlalu binal, kamu benar-benar wanita paling binal mah”sahutku pada mama “Apakah kamu tidak suka punya mama kaya gini sayang”sahut mama menantangku sambil masih terus berjoget. “Suka mah…Ken suka banget…semua tubuh mama dari atas sampai ke bawah Ken sangat suka mah, benar-benar perfect…makasih ya mah buat semuanya, sampai saat ini Ken aja masih ga percaya tubuh mama benar-benar sudah jadi milik Ken” sahutku kepada mama dan kulihat mama hanya tersenyum saja. “Ken sayang, maafin mama ya kalo mama Cuma bisa membayarnya dengan tubuh mama karena kamu sudah sering menjadi korban ketika mama dan papa bertengkar. Selama ini kamu benar-benar kurang kasih sayang, dan inilah saatnya mama membayar semuanya, mama akan melayanimu semampu mama sayang, saat ini mama adalah pelacurmu, pakailah tubuh mama untuk kesenanganmu sayang” kata mamaku ketika semakin kacau omongannya karena pengaruh miras. “Oh mama sayang, mama benar-benar pelacur papan atas Ken jadi makin suka dan sayang sama mama” sahutku. “Ohh Ken sayang, mama jadi horni niy, lebih baik kita keluyar daari tempat ini sekarang ya sayang, soalnya mama udah ga tahan pengen dientot” sahut mama.

No comments:

Post a Comment