Kamis, 30 Mei 2024

Cerita Seks Boneka Teddy Bear yang Aneh part 2

 POV mama

Malam kedua akhirnya tiba, aku menunggu jam yang tepat supaya Glenn tidak curiga. Sekitar jam 10, aku cek apakah di luar sudah sepi.

"Sipp, Glenn sudah di kamarnya," gumamku.

Segera kukunci pintu kamarku dan aku berpaling menatap si teddy dengan wajah mesum. Aku matikan lampu kamar, dan kuganti dengan lampu tidur yang lebih remang - remang. Aku mulai melepas kaos dan hot pants-ku, menyisakan BH dan CD-ku saja. Aku menghampiri si teddy bear yang duduk di pinggir ranjang, kemudian aku berlutut di depannya.

"Wihh, udah tegang aja. Sini aku kulum," kataku dengan mesra.

Aku belai penis lembut itu, kemudian aku jilat batang besar itu. Aku lalu memasukkan penis si teddy ke dalam mulutku. Aku sedot - sedot sambil aku maju-mundurkan di dalam mulutku. Kedua tangan si teddy berada di atas kepalaku dan dia sedikit mendorong - dorong kepalaku agar penisnya masuk lebih dalam ke tenggorokanku. Sepertinya aku sudah tau bagaimana caranya memberikan oral seks, terlihat dari diriku yang sudah tidak terbatuk - batuk lagi. Setelah lewat sekitar 5 menit, aku menyudahi mengulum penisnya. Aku lalu berdiri, melepaskan pakaian dalamku, dan sekarang aku berdiri di depan si teddy dengan tubuh telanjang bulat. Aku menghampiri si teddy, lalu kuposisikan diriku untuk duduk di atas pangkuannya seraya menggenggam penisnya. Aku arahkan penisnya ke vaginaku yang sudah basah, dan penis besar itu perlahan masuk ke dalam liang senggamaku.

"Ahhhhhh ...," desahku.

Aku diamkan sejenak penis si teddy yang telah menancap seutuhnya di dalam liang kenikmatanku. Setelahnya, aku mulai menggoyangkan pinggul diikuti dengan melakukan gerakan naik turun. Si teddy memelukku dengan erat, membuat aku semakin bernafsu menggenjot penisnya. Hanya dalam waktu 3 menit, tubuhku sudah penuh dengan keringat. AC di kamarku tidak mampu untuk mendinginkan badanku yang hangat karena persenggamaan aneh ini. Semenit kemudian, aku mendapatkan orgasme dahsyat, sampai cairan cintaku muncrat seperti air terjun. Aku menghentikan goyanganku karena badanku terasa lemas. Si teddy lalu membaringkan badanku di atas kasur dan dia memberiku kesempatan untuk beristirahat. Setelah aku mulai mendapatkan energiku kembali, si teddy memposisikan diriku menungging.

"Mau ngeseks pake gaya anjing yaa?" kataku dengan nada genit.

Si teddy meraba - raba pinggul dan pantatku, lalu dia meraba bibir vaginaku yang basah kuyup.

"Ayo cepet masukin," pintaku.

Boneka teddy itu menghentikan aksi merabanya, lalu kurasakan benda keras nan lembut menempel di vaginaku, dengan sekali dorongan, penis 18 cm itu masuk seluruhnya ke dalam liang senggamaku. Aku mendesah panjang menikmati penis besar dari si teddy yang masuk dengan mudahnya ke dalam vaginaku. Dia kemudian menggenjotku dengan kasar, membuat badanku berguncang hebat ke depan. Baru kali ini aku merasakan kalau seks bisa se-nikmat ini, hanya saja kenapa aku mendapatkannya dari sebuah boneka yang misterius, tapi karena sudah terlanjur keenakan, yaa udah lah hihihi. Baru beberapa menit digenjot, aku kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Si teddy menghentikan genjotannya dan mendiamkan penisnya di dalam vaginaku. Setelah aku selesai orgasme, dia mencabut penisnya dari vaginaku dan berbaring di sampingku. Si teddy memberikan gestur untuk aku juga berbaring di sampingnya.

"Baiklah," sahutku.

Aku berbaring di sampingnya seraya memeluknya seperti aku memeluk suamiku. Rasanya empuk dan hangat, membuat aku merasa tidak kesepian lagi. Si teddy mengelus badanku dengan lembut, memberikan sensasi nikmat kepadaku. Sekitar satu menit kemudian, si teddy beranjak dan dia memposisikan diriku telungkup, kemudian menarik pantatku untuk menungging.

"Mau doggy style lagi?" tanyaku.

Si teddy mengangguk dengan pelan. Aku kembali mengambil posisi menungging, dan si teddy berjalan pelan menuju ke belakangku. Dia menggosok - gosokkan tangannya di belahan pantatku, lalu dia membukanya sedikit. Aku bisa merasakan hidungnya ditempelkan di bongkahan pantatku, yang kemudian dia pindahkan ke belahan pantatku, lalu menggesekkannya di sana.

"Ayo cepet sodok aku," pintaku.

Kemudian, aku merasakan benda keras nan lembut digesek - gesekkan di belahan pantatku, lalu benda itu menempel di lubang pantatku.

"Bentar, kamu mau masukin ke pantatku? Aku belum pernah main disitu," kataku dengan nada panik.

Si teddy meraba pelan bongkahan pantatku, seolah dia memberitahuku untuk tenang dan tidak perlu panik. Aku akhirnya hanya bisa pasrah setelah dia cukup lama mengelus bongkahan pantatku yang montok.

"Pelan - pelan yaa," ucapku.

Si teddy mengangguk, lalu dia dorong penisnya pelan - pelan menyeruak lubang anusku yang masih perawan. Aku meringis menahan sakit saat kepala penis si teddy masuk ke dalam lubang pantatku. Rasanya pantatku seperti mau dibelah dua. Aku membenamkan kepalaku ke bantal untuk membantuku menahan rasa sakit akibat penetrasi dari penis besar si teddy. Tidak lama kemudian, aku bisa merasakan tubuh si teddy menempel di pantatku, menandakan kalau penisnya sudah masuk semua ke dalam anusku. Aku tidak percaya bisa menerima semua penisnya di dalam lubang anusku. Si teddy menarik penisnya perlahan, kemudian mendorongnya kembali, memberikan sensasi sakit dan nikmat kepadaku. Perlahan, aku mulai merasakan kenikmatan anal seks setelah dinding anusku mulai terbiasa dengan penisnya si teddy.

"Agak cepetan dikit yaa," pintaku.

Si teddy mulai mempercepat genjotannya, dan itu membuatku mendesah dengan binal. Sungguh suatu kenikmatan yang membuatku seperti melayang - layang di udara. Berselang semenit kemudian, si teddy mencabut penisnya dari lubang pantatku, lalu dia tancapkan ke vaginaku yang sudah banjir cairan cinta. Aku tidak tahu berapa lama kita bercinta. Yang aku tahu, aku mengalami orgasme sampai 4 kali dan si teddy menggenjot vagina dan pantatku secara bergantian. Tidur malamku sangatlah nyenyak akibta persetubuhan dahsyat ini. Hampir setiap malam, aku selalu bersenggama dengan si teddy, dan selalu berakhir dengan sprei-ku yang basah kuyup. Tapi ada satu malam dimana si teddy tidak menyetubuhiku, tapi aku tidak memaksanya, mungkin dia sedang kecapekan.

"Bentar, emang boneka bisa kecapekan?" pikirku.

Suatu hari, temanku menanyaiku bagaimana servis dari si teddy. Aku menjawab kalau aku sangatlah menikmatinya, bahkan rasa kesepianku sudah lenyap dari pikiranku. Dia lalu menawariku untuk membeli boneka teddy lagi, untuk memberikan pengalaman yang lebih nikmat. Satu teddy aja sudah membuatku nyaris pingsan, apalagi dua teddy, bisa habis nih badanku digarap semalaman. Memikirkannya saja membuat vaginaku jadi basah. Tanpa berlama - lama, aku mengiyakan dan membeli boneka teddy baru. Aku memilih yang warna putih dan temanku bilang kalau pesananku akan tiba dalam dua hari. Jadi gak sabar aku menantikannya hihihihi.

Bersambung.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar