Wednesday 27 May 2020

Cerita Seks Rahasia Tersembunyi Mama 7

Aku mulai bersemangat untuk melihat rekaman dari handycam-ku, aku punya feeling rekaman ini menangkap adegan - adegan hot. Aku menyetel handycam yang kupasang di bangunan, di menit awal kulihat mama dan intan tengah mengobrolkan sesuatu dan tidak lama mereka beranjak pergi, lalu segera kualihkan ke rekama handycam 2 dan kulihat mereka berjalan menuju ke kandang monyet yang agak terpencil, btw handycam kedua ku kuarahkan ke angle kandang agar bisa tau kemana mama dan intan pergi, beberapa detik kemudian mereka sudah tidak terlihat di rekaman, lalu kupercepat ke menit 3, masih belum ada apa - apa lalu kupercepat lagi di menit 5 dan kulihat dari sudut atas rekaman mulai terlihat muncul gerombolan kecil dengan di tengah mereka ada 2 wanita telanjang tengah merangkak yang tidak lain adalah mamaku dan intan, mereka berjalan semakin dekat ke handycam-ku hingga akhirnya terlihat dengan jelas monyet yang membawa mama dan intan, monyet pantat merah ditambah dibelakang mereka ada 6 orangutan ikut bersama mereka. Segera aku menyetel handycam ku yang ada di ruang bangunan dan dalam rekaman itu mereka masuk lalu melepas kalung anjing dari leher mama dan intan, dan segera mereka mengerumuni mama dan intan lalu membaringkan mereka hingga telentang dan dengan cepat para monyet ini mengambil posisi dimana salah satunya sudah diatas kepala mama dan memasukkan penis mungilmya ke mulut mamaku, di sudut lain seekor monyet tengah asik memompa liang senggamanya intan, tubuhnya bergoyang hebat akibat disetubuhi primata kecil itu, dan kali ini menyusul mamaku yang vaginanya disetubuhi si monyet. Tubuh mereka sudah dipenuhi keringat dan para monyet itu terus memberikan rangsangan di setiap bagian tubuh mereka, kulihat dalam rekaman beberapa dari mereka menjilati sekujur tubuh mulus mama dan intan, ada yg mengulum payudara mereka dan tentu saja mulut dan vagina mereka selalu terisi batang kemaluan mungil para monyet. Persetubuhan liar itu berlangsung 30 menit dan diakhiri dengan orgasme dahsyat mama dan intan, kuhitung si intan yang mengalami orgasme terbanyak, dengan 3 kali orgasme dan mama hanya 2 orgasme. Baru saja mereka mengistirahatkan tubuh, keenam orangutan itu langsung menerkam mereka dengan masing - masing tubuh digangbang 3 orangutan. 2 orangutan segera diposisikan telentang oleh mama dan intan, dan segera mereka mengambil posisi berlutut diatas batang kejantanan kedua orangutan itu yang mengancung tegak dan dengan mudah penis itu masuk ke vagina mereka, dan hebatnya mereka memasukkannya secara bersamaan. Mama lalu tengkurap hingga menindih orangutan yang ada dibawahnya, kepala orangutan itu berada diantara belahan dadanya mama, segera salah satu orangutan menuju kedepan mengarahkan penisnya ke mulut mama dan segera mama menyambarnya, satunya lagi mengambil posisi dibelakang membuka belahan pantatnya mama dan menyorongkan penisnya ke lubang anus mama, kulihat di sudut lain si intan sudah digenjot dari 3 arah dengan posisi sama dengan mama. Mereka berdua bergoyang sangat binal menikmati disetubuhi 3 orangutan sekaligus, di lain sudut para monyet tadi hanya menonton saja. Para orangutan itu melakukan rolling bergantian menyodok setiap lubang di tubuh mama dan intan, bahkan mereka juga pindah ke tubuh yang lain dan menyodok setiap lubangnya juga, yang membuat setiap orangutan merasakan 6 lubang yang berbeda, 2 mulut 2 vagina dan 2 anus. Persetubuhan binal itu berlangsung 45 menit dan mereka semua terkulai lemas diatas lantai yang beralaskan tikar, mama dan intan berbaring tengkurap menikmati sisa - sisa kenikmatan hebat yang mereka rasakan tadi. Beberapa menit kemudian mereka beranjak lalu mama dan intan diposisikan merangkak dan kalung anjing terpasang di leher mereka kembali, segera mereka ditarik oleh para primata itu dan dibawa keluar dari bangunan itu. Karena hari mendekati tengah malam, kuputuskan lanjut besok menonton rekamanku dan aku segera tidur karena besok aku harus kembali bersekolah. Hari demi hari aku selalu disuguhkan pemandangan tak senonoh yang dilakukan oleh mamaku, di hari rabu intan sudah pergi kembali dan sekarang mamaku kembali sendirian bergumul melawan para primata itu, aku mulai berpikir bagaimana cara menghentikan kutukan ini agar mamaku berhenti disetubuhi para monyet dan kera begitupun juga para primata itu agar kawin dengan sesama spesiesnya, aku mulai melakukan survey lagi untuk lebih memperdalam mengetahui asal mula kenapa pejantan dan betina dipisahkan. Sembari menunggu hari sabtu untuk mulai melakukan survey, aku terus memantau mama secara langsung dan itu kumulai sejak aku menonton rekaman di handycam-ku, ada banyak adegan yang tidak terekam di handycam, jadi kuputuskan memantau secara langsung. Hari kamis ini aku kembali ke tempat terlarang dimana mamaku menjaga wilayah itu, dan baru saja datang aku disuguhkan pemandangan dimana mama dikerumuni 4 simpanse yang sedang menunggu diperiksa kesehatan fisiknya oleh mama, pemeriksaan dilakukan di salah satu taman di tempat itu. Setelah selesai pemeriksaan fisik, sepertinya para simpanse tersebut akan melakukan "pemeriksaan fisik" juga ke mamaku, terlihat mereka mulai menarik - narik tangan dan kemeja mama yang disambut dengan tawa kecil mama. Mama: ihhh kok kalian gak sabaran sih hihihi.... Para simpanse itu lalu membaringkan mama di rumput dan mulai melepas satu per satu kancing kemejanya, disusul menurunkan retsleting roknya menyisakan BH dan CD hitamnya beserta sepatu yang masih melekat di kakinya. Mama lalu bangkit berdiri dan melepas sendiri BH, CD dan sepatunya hingga tidak ada lagi yang menutupi tubuh putih mulusnya, dengan sigap para simpanse itu menarik kedua tangan mama kebawah dan memposisikannya merangkak, salah satu simpanse itu memasangkan kalung anjing ke lehernya mama sedangkan tiga lainnya memegangi tubuh mama. Selesai memasang kalung anjing ke leher mamaku, mereka memunguti pakaian dan sepatu mama yang berceceran di rerumputan dan simpanse yang memegang tali kalung anjing segera menarik tali itu dan mama nurut saja mengikutinya. Mereka berjalan menuju ke arah utara dan aku membuntuti mereka dari belakang hingga mereka tiba di kandang yang sudah tidak terpakai dan disana mereka melepas kalung anjing di leher mamaku, dan masih dalam posisi nungging salah satu simpanse itu mulai mengelus dan menjilati vagina mamaku dari belakang, dua simpanse lainnya mengenyot payudara kiri dan kanan mama, sedangkan satunya mulai bergerak kedepan dan menyodorkan penisnya ke mulut mama yang segera melahap separuh penis simpanse itu kedalam mulutnya. Tidak lama kemudian simpanse yang sibuk memainkan vagina mama kini mulai mengarahkan penisnya ke liang senggamanya mama yang menungging dan penis itu dengan cepat tenggelam di liang kenikmatan itu, simpanse itu mulai memompa vagina mama dengan kedua tangannya memegang pinggul mama, hentakan keras dari simpanse yang memompa vaginanya membuat tubuh mama terdorong kedepan dan penis yang ada dimulutnya masuk makin dalam. Para simpanse itu lalu ganti posisi, yang tadi asik memainkan payudara kanan mama kini berada di belakang mama dan langsung saja dia tusukkan penisnya ke dalam vagina becek mamaku, sementara yang asik menyetubuhi mulut mama sudah terkapar, dia sudah mendapatkan orgasmenya dan dia semburkan spermanya kedalam mulut mama. Hanya menganggut sebentar, mulut mamaku segera terisi kembali oleh penis dan mama kembali ke "Double Penetration" lagi. Para simpanse itu menyetubuhi mamaku bergilir dengan posisi doggy style selama 25 menit dan diakhiri dengan orgasme ke-3 mama, para simpanse itu tiduran di samping mama yang ambruk tengkurap di tanah. 3 menit kemudian para simpanse itu menyerahkan pakaiannya mama dan mama segera mengenakan kembali pakaiannya lalu mengantar para simpanse yang sudah puas itu kembali ke kandang mereka, setelah itu mama kembali ke bangunan itu dan kuintip dari jendela sepertinya mengambil sesuatu dari dalam tasnya tapi aku tidak tau apa yang dia ambil karena dia membelakangiku. Lalu mama pergi lagi, kulihat sekarang dia menuju ke kandang monyet lainnya dan seperti biasa mama menyapa para monyet - monyet itu yang kuhitung berjumlah 12 monyet. Mama kulihat menyerahkan sesuatu ke salah satu monyet itu, kulihat ada rantai kecil berwarna emas membentuk 3 cabang, 2 cabang ke samping atas kiri dan kanan, 1 cabang menjulur bawah dan setiap ujung dari cabang itu kulihat samar - samar terlihat seperti penjepit pakaian, mama lalu duduk di tanah dan melepas sepatunya disusul beberapa monyet mulai melepas satu per satu kancing kemeja mama lalu berlanjut melepas kait BH-nya, kemudian mereka membaringkan mama yang telanjang dada dan mulai melepas roknya disusul juga CD-nya. Monyet yang diberi benda misterius oleh mama tadi mendekati dadanya lalu memasang benda itu di area dadanya mama, aku bisa mendengar suara desahannya saat monyet itu sedang memasang benda misterius itu. Monyet itu lalu berpaling menuju ke vagina mama dengan membawa ujung dari benda itu lalu kulihat monyet itu mengarahkan ujung benda yang berbentuk jepit jemuran itu ke selangkangan mama dan diiringi dengan jeritan kecilnya. Para monyet itu lalu mendorong bahu mama dan mama pun berdiri, aku terkejut karena benda yang dipasangkan ke tubuh mama tidak lain adalah nipple & clit collar, sejenis mainan bdsm dimana ada 3 penjepit yang terhubung rantai kecil, 2 penjepit menjepit puting dan satunya menjepit klitoris, darimana mama mendapat mainan seks itu pikirku, setelah berdiri mama pergi ke belakang dan mengambil tali tambang kecil lalu menyerahkannya ke salah satu monyet itu dan mama kembali duduk di tanah dengan tangannya sekarang berada di belakang punggungnya lalu monyet itu mengikat kedua tangannya dengan tali tambang itu, kemudian tali tambang satunya diambil dan disambungkan ke tali tambang yang mengikat kedua tangan mama, setelah selesai mama berdiri dengan nipple & clit collar yang menjepit kedua puting dan klitorisnya, rantai kecil berwarna emas yang terhubung dengan setiap penjepit berayun dengan bebas, tangannya terikat kebelakang dengan tali tambang panjang yang tersambung di ikatan tangannya dipegang oleh monyet - monyet itu. Mama pun mulai berjalan kedepan ketika monyet yang memegang tali tambang dibelakang mengayunkan talinya, dia berjalan diikuti para monyet dibelakangnya. Mereka berjalan layaknya sedang membawa tawanan atau budak di masa lalu, sepertinya mamaku seorang masokis, tetapi perlu kuselidiki lebih jauh. Aku ikuti dari belakang, kuamati jika para monyet itu ingin kekiri maka mereka ayunkan tali ke kiri begitupun jika mau kekanan, dan perjalanan mereka sepertinya masih cukup jauh karena perasaanku mengatakan mereka akan ke tempat yang sudah ditinggalkan. Mereka lalu mencapai pagar yang terhubung ke tempat yang terbengkalai itu, salah satu monyet itu membukakan pintu lalu monyet yang memegang tali tambang itu mengayunkan talinya kedepan untuk meminta mama lanjut berjalan. Mereka menuju ke salah satu kandang yang sudah rusak lalu masuk kedalamnya, disana para monyet itu menarik mama menuju tiang besi seukuran tiang bendera lalu memposisikan mama membelakangi tiang itu sambil 2 monyet lainnya mengambil tali tambang yang berdebu didekat tiang itu, kemudian salah satu dari kedua monyet itu mulai memanjat tumpukan kardus yang ada didekat tiang besi itu dan mulai mengikatkan tubuh mamaku ke tiang itu, ikatan pertama berada dibawah payudaranya sedangkan ikatan satunya berada di kakinya. Mama diikat di tiang besi dengan tangannya masih berada di belakang punggungnya, membuat kedua tangannya terjepit diantara tubuhnya dan tiang besi itu, aku yakin itu posisi yang tidak nyaman, sementara mama terikat di tiang besi, para monyet itu memanjat pohon besar tidak jauh dari posisi mama dan mulai bermain - main dan bergelantungan diatas dahan pohon itu. Mereka bersenang - senang ditempat itu selama 14 menit, lalu mereka turun dari pohon dan 2 diantaranya melepas ikatan tali yang mengikat mama ke tiang besi, setelah ikatannya terlepas kembali salah satu monyet memegang tali yang terhubung ke tangan mama yang terikat dan mengayunkannya kedepan dengan cukup keras, mama langsung berlari kecil memposisikan dirinya didepan para monyet itu, dan mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan mamaku berada didepan mereka. Mereka kali ini menuju ke arah utara, dimana banyak pepohonan dan rumput liar yang tinggi - tinggi, sesampai disana mereka hanya memutari tempat itu dengan mama memimpin jalan didepan sambil monyet yang memegang tali mengayunkan talinya kedepan, kiri dan kanan untuk mengarahkan jalannya mama didepan. Puas jalan - jalan disana, mereka lanjut menuju tempat lain dan aku kembali mengikuti mereka, kali ini para monyet menambah kecepatan jalan mereka dan tentu saja mama ikut terdampak jalan cepat berkat ayunan tali yang dilakukan berulang oleh monyet yang menjadi pemandunya mama. Mereka menuju kandang terbengkalai lainnya yang berada di sudut lain tempat kosong ini, sesampai disana mereka kembali mengikat mamaku di tiang besi dengan formasi ikatan yang sama seperti sebelumnya, 2 ikatan di bawah dada dan kakinya, mamaku hanya pasrah saja diperlakukan seperti itu, mungkin malah senang diperlakukan begitu, sungguh kampret sekali batinku. Karena bosan kuputuskan pergi meninggalkan mereka dengan handycam-ku yang kali ini berjumlah 4 di beberapa titik tempat yang bakal dilewati, lalu aku segera menuju ke rumah buat belajar dan mengerjakan PR untuk besok. Dirumah aku mulai kesulitan berkonsentrasi dengan pelajaranku akibat terlintas terus tentang mama di pikiranku, ahh sial kenapa bisa begini teriakku didalam batin. Selama 2 jam aku belajar, pikiranku tersiksa dengan bayangan mamaku yang telanjang tengah diarak atau disetubuhi para primata, meski aku berhasil melewatinya tetapi aku masih mencari cara menghentikan kegilaan ini. Baru saja mau memikirkan cara menyetop kegilaan di tempat mama bekerja aku teringat belum ambil handycam-ku, beruntung masih jam 3 lebih 10 menit jadi masih ada banyak orang disana, segera kupacu sepedaku menuju tempat penangkaran primata, dan sesampainya disana aku segera menyusup ke tempat yang tadi, sambil melihat sekeliling jika ada adegan aneh. Sepanjang aku mengambil handycam-ku aku sama sekali tidak melihat mama, hmmm kemana dia yaa pikirku. Aku lalu segera pergi dari tempat terlarang ini dan dengan cepat kembali ke rumah takutnya mama sudah sampai dirumah, rupanya mama juga belum pulang, dan itu menimbulkan kecurigaanku yang membuatku ingin melihat rekaman yang ditangkap oleh handycam-ku. Bersambung....

2 comments:

  1. lanjutin dong huuu, sama anjing skalian tanggung dah jadi anjing mamanya..

    ReplyDelete