Tuesday 3 December 2019

Cerita Seks Menjadikan Mama Binal 7

“Kalau begitu mama sudah tidak perlu mencari lelaki lain kan sayang?” “Maksud mamah?” pikirku heran tak mengerti “Karena tubuh mama ini tidak akan mama serahkan pada lelaki manapun, mulai malam ini tubuh mama ini adalah milikmu sayang…kamu bebas mengeksploitasi tubuh mama kapanpun kamu butuh sayang. Mama pikir, kamu memang pantas mendapatkannya Ken, sewaktu tadi kamu menyetubuhi mama, mama berfikir mama sudah kehilangan papamu, dan selama ini kamu yang terus terkena dampak jika mama dan papamu bertengkar, mama pikir inilah saatnya mama menyenangkanmu. Mama sudah tidak perduli lagi dengan papamu, saat ini hanya kamu saja sayang yang mama perdulikan sayang” sahut mama dengan nada mesra. Tentu saja perkataan mama ini benar-benar bak petir di siang bolong, aku tak menyangka bahwa mama akan berkata seperti ini. “Mah…benarkah perkataaan mama tadi? Mama bersedia melayani Ken seumur hidup mamah? Jujur mah, kayanya perkataan mama tadi masih terasa seperti mimpi bagi Ken mah, boleh mama ulangi lagi mah kata-kata mama barusan”kataku dengan sedikit gemetar seolah masih tak percaya omongan mamaku. “Iiihhh…kamu nakal dey godain mama terus…”sahut mama dengan nada manja. “Baiklah sayang, mama akan ulangi perkataan mama buat Mas Ken, Mulai malam ini tubuh mama ini adalah milikmu seorang Ken, kamu tidak sedang bermimpi sayang” sahut mama. “Ohh mama, mamah tau tidak, malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan bagi Ken bisa mendapatkan tubuh seorang wanita secantik dan semulus mama” sahutku dengan gembira. Malam itu aku dan mama tidur seperti layaknya suami istri, aku dan mama saling berpelukan. Keesokan paginya aku bangun dan melihat mama sudah tidak ada, ketika aku keluar, ternyata mama sudah ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Kulihat mama mengenakan piyama terusanyang panjangnya sampai ke bawah lutut. Sepertinya mama tidak menyadari kehadiranku, aku langsung merangkul mama dari belakang. “Pagi mamaku sayang…kamu kok pagi amat siy bangunnya”sahutku manja. “Mas, kan Shinta udah bilang kalau Mas ken panggil saja nama Shinta, aku kan sekarang sudah punya kamu” kata mama “Emh…ntar aja dey…kalau saya ingat, saya panggil Shinta, tapi kalau tidak…ya saya panggil mama, lagian untuk sementara Ken lebih suka mama manggil saya Mas Ken tapi Ken tetep bilang kata mamah ke mama jangan pakai kata Shinta, kamu ga eberatan kan sayang?” sahutku. “Ya engga lah mas, yang penting kamu senang, mama pasti akan nurut sama Mas” sahut mamaku. “Oh ya mah…boleh ga kamu buka pakaian piyama kamu sekarang? Sahutku memberanikan diri. Kulihat mama hanya tersenyum saja, dan tiba-tiba mama melapaskan baju piyamanya, sehingga ali ini mama hanya mengenakan cd dan bh berwarna krem. Mama memberikan baju piyama itu kepadaku. Aku benar-benar takjub melihat mama tubuh mama, aku baru teringat semalam aku belum melihat payudara mama.

No comments:

Post a Comment