Tuesday 3 December 2019

Cerita Seks Menjadikan Mama Binal 6

“ahhhh…ahhh…Ken…jangan sayang…ah…ini dosa sayang…sayang…ahhhhhh…ahhh” desah mama semakin keras ketika aku terus memaksa kontolku untuk masuk semuanya ke dalam vagina mama. “Ahhh…ahh…mah…vagina mama seret banget, kaya wanita yang masih perawan…nikmat banget vagina mama…”kataku sambil mendesah sedikit kenikmatan. Saat itu kedua tangan mama sudah kupegang dengan kedua tanganku, agar mama tidak bias berontak lagi, dan kedua kaki mama juga sudah mengangkang lebar. Sepertinya mama terlihat mulai pasrah dengan nasibnya yang sedang diperkosa oleh anaknya sendiri, dan karena aku terus menghujamkan dengan terus menerus dan sepenuh tenaga, akhirnya kontolku masuk sepenuhnya ke dalam vagina mama. Kurasakan kontolku semakin dijepit dan dipijat di dalam vagina mama, dan saat itu vagina mama juga sudah semakin basah. “Ahhh…Ken…ahhh…ahhh…ohhh…ohhh…auhh…sakit Ken…ah…”desah mama “Sabar ya mah…bentar lagi juga enak kok mah…sabar ya sayang…” sahutku sambil kali ini mempercepat genjotanku pada vagina mama, dan ini membuat mama semakin mendesah keras. Saat itu posisi kedua tanganku sudah tidak memegang kedua tangan mama, karena sepertinya mama sudah mulai tidakmemberontak. Posisi kedua tanganku saat itu mencengkram kedua bahu mama kanan dan kiri dari arah belakang (seperti orang yang sedang memeluk), sedang kedua tangan mama memegang erat kedua bahuku dari arah depan. “Ah…Ken…shhhh….ahhh…ahhh…mama…mama udah ga kuat…ah…ah…Ken…ahhhhh…ahhhhhhhhhh”desah mama berteriak kencang, dan bersamaan dengan itu aku merasakan semburan cairan dari dalam vagina mama di kontolku yang ada di dalam vagina mama. Sepertinya mama sudah mencapai orgasme, namun aku masih tetap menggenjot vagina mama, dan tak lama akupun mengeluarkan kontolku, dan menumpahkan spermaku di bagian payudara mama yang masih tertutup bhnya. “Cretttt…crettt…crottt…crottt…”spermaku sangat deras keluar, dan tidak hanya mengenai bagian payudara mama yang masih tertutup bhnya, namun ada sebagian yang mengenai bagian wajahnya. Saat itu tubuh mama juga sudah banjir dengan keringat, dan nafas mama juga tersenggal-senggal dengan cepat. Maklum, sepertinya aku dan mama melakukan permainan dalam jangka waktu yang cukup lama menurutku, kalau perkiraanku tak salah, hampir satu jam Aku memperkosa mama. Setelah nafas mama sudah sedikit teratur, akupun langsung merangkul mama, dan mama menangis. “Mah…maafin Ken…Ken bener-bener nafsu mah ngeliat tubuh mama…maafin Ken ya mah” kataku dengan penuh penyesalan. “Kamu jahat Ken sama mamah…teganya kamu perkosa mamah…mama sebel sama kamu…mama sebel samakamu” sahut mamaku sambil kedua tangannya memukul-mukul dadaku. Aku hanya diam saja, dan akhirnya aku merangkul tubuh mama. akhirnya mamaku juga hanya menangis di dadaku. Akupun berusaha membelai rambut mamah. “Mah, Ken salah…Ken udah jahat sama mama…maafin Ken ya mah…Ken salah” sahutku berpura-pura, dan kali ini aku menampar-nampar pipiku dengan kedua tangannya sendiri. Mama yang melihat hal itu berusaha menahannya. “Hentikan ken…sudahlah Ken…mama juga salah…mama sudah memberikan rangsangan sama kamu” sahut mama sambil balas membelaiku. Keadaan aku dan mama saat itu sudah hampir telanjang bulat, kecuali mama yang masih menggunakan bhnya, namun kedua tali bhnya sudah melorot. “Mah…mamah udah baik sama Ken, terus udah sayang sama Ken, tapi Ken malah berbuat kaya gini sama mama, Ken benar-benar bersalah sama mama” sahutku dengan menangis. Mamaku juga menangis, dan makin mempererat pelukannya padaku. “Sudahlah Ken, ini sudah terjadi, mama sudah maafin kamu, kamu anak satu-satunya yang mama punya, sudah sewajarnya mama memberikan seluruh kasih sayang mama sama kamu” sahut mama “Oh mama…Ken sayang banget sama mama…mama adalah satu-satunya wanita yang paling ngertiin Ken…makasih ya mah buat pengertian mama” sahutku sambil merangkul tubuh mama, akhirnya aku dan mama hanya berpelukan di ranjangku dengan kondisi mama yang hanya mengenakan bhnya saja. Mama mengusap wajahku dengan penuh kasih sayang, dan aku juga mengusap wajah mama yang sudah basah, mungkin karena bekas air mata, air mani, dan bercampur keringat juga. “Mah, mama seksi sekali kalau lagi telanjang begini, tubuh mama benar-benar seksi, bukan hati mama saja yang baik dan cantik, tapi tubuh mama juga secantik hati mama, mama sperti bintang film porno jepang. Oh ya, apa mama tidak mempunyai pikiran untuk mencari lelaki lain mah? Ken yakin mah, masih banyak cowo yang kepincut dan pengen ML sama mama dengan tubuh seksi kaya gini, apalagi…”aku langsung menghentikan bicaraku. “Apalagi apa sayang? Tanya mama dengan sedikit penasaran dan dengan wajah yang sudah mulai tersenyum. “Ayo apalagi apa…ga usah malu-malu sayang, mama ga bakal marah kok apapun yang kamu omongkan? Tanya mamaku. “Apalagi permainan seks mama di atas ranjang benar-benar liar dan nikmat “ pujiku pada mama, namun aku tidak berani melihat wajah mama setelah itu, mungkin karena aku malu setelah berani mengatakan hal yang kurang sopan pada mama. Wajahku saat itu sedikit merah, dan mama hanya sedikit tersenyum saja padaku, dan kemudian tangan kanan mama memegang jidatku, dan mengarahkan pandanganku untuk bertatapan kembali dengan mama. “Apakah benar sayang permainan mama masih hot, kamu ini aneh-aneh aja dey Ken, mama sudah berumur, dan tadi aja mama sulit mengimbangi perkosaan kamu” sahut mama. “Mah, Ken itu ga bohong, mama seperti kuda betina liar yang sulit diatasi jika sudah bermain di atas ranjang , mama seperti wanita binal kalau sudah berada di atas ranjang, Ken rasa papa sudah sangat membuat kekeliruan besar meninggalkan wanita secantik, seanggun, dan sebinal mama kalau waktu di ranjang“sahutku dengan kata-kata yang sudah berani lancang pada mama. Namun sepertinya mama tidak marah dengan perkataanku. “Terima kasih sayang untuk pujiannya…kamu suka dengan tubuh mama sayang? “Suka mah…ken suka sekali denga tubuh mama…tubuh mama benar-benar masih…” belum selesai aku menyelesaikan omonganku, jari telunjuk mama sudah menutup mulutku. “Kalau begitu mama sudah tidak perlu mencari lelaki lain kan sayang?”

No comments:

Post a Comment