Tuesday 3 December 2019

Cerita Seks Menjadikan Mama Binal 5

“Ayolah mah…sebentar saja kok, Ken ingin memberikan yang terbaik buat mamah, Ayo donk mah…sebentaaaaar saja …”sahutku dengan nada manja, sambil kali ini tanganku sudah kembali mengelus bagian tengah vagina mama yang masih ditutupi celana dalamnya. Kurasakan celana dalam yang mama pakai juga sudah mulai basah. Sepertinya mama sudah terangsang. “Ken…jangan Ken…ini tabu sayang…ini tidak boleh sayang…ahhhhhh”desah mama ketika satu jariku menyelinap masuk melalui pinggir celana dalamnya dan langsung mencari lubang vagina mama, aku merasakan bulu jembut mama semakin lebat di jariku, dan ketika aku sudah berhasil menemukan lubang vagina mama, tanpa ragu lagi aku langsung memasukkan jariku ke dalam lubang vagina mama yang semakin basah. Aku memainkan jari telunjukku yang sudah masuk ke dalam vagina mama, mama mulai menggeliat-geliatkan tubuhnya menahan rangsangan yang kuberikan, tangan mama masih memegang tangan kananku yang jari telunjukku sudah masuk ke dalam vaginanya, namun mama tidak berusaha untuk menarik tanganku, hanya memegang tanganku saja. “Ahhh…ah…oh….Ken…Auhhh…Ken…jangan sayang…ahhh…nakal kamu…ahhh…nanti mama….terangsang…ahhhhh”desah mama semakin menjadi, kurasakan jari telunjukku benar-benar seperti ada yang memijat dan menjepit oleh dinding vagina mama. Supaya mama tidak berisik, aku kembali menyumpal bibir mama dengan bibirku, kumasukkan kembali lidahku ke dalam mulut mama, sambil tanganku masih tetap mempermainkan vagina mama dengan jari telunjukku. Kali ini tangan kiriku mulai meremas-remas payudara mama, kurasakan payudara mama memang masih kencang dan padat, mama masih berontak untuk melepaskan pelukanku, namun semakin mama berontak, aku semakin memaksa mama, karena nafsuku juga sudah semakin memuncak dan tidak dapt ditahan lagi, untuk sementara aku menghentikan cumbuanku pada mama, dan kocokan jaariku pada mama, aku membuka paksa resleting baju mama yang ada di bagian punggungnya, kemudian aku menurunkannya dengan paksa, sehingga kini mama hanya mengenakan bh berwarna krem dan celana dalam yang juga berwarna sama. Kulihat payudara mama juga sepertinya akan berontak keluar dari bhnya, aku kemudian membuka celanaku dan kontolku yang tegak menantang langsung keluar, mama semakin ketakutan dan berusaha berlari dariku. Aku mengejar mama, dan kebetulan mama berlari juga ke arah kamarku, kutangkap tubuh mama dan kulemparkan ke sofa springbed di kamarku, kembali aku mencium mama dengan paksa di atas ranjang,kali ini mama berontak, dan aku tetap memaksa, kali ini sambil kucium aku menurunkan cd mamah, dan sejenak aku terpesona dengan keindahan dari vagina mamaku, dimana bulu jembut mama benar-benar lebat. “Ohhh mah…bulu jembut mama indah dan lebat sekali” pujiku pada mama sambil mengelus-elus bulu jembutnya. “Plakkk…. tiba-tiba sebuah tamparan keras menghujam pipiku, karena mama langsung menamparku saat itu. “Brengsek kamu Ken, teganya kamu berbuat nista seperti ini sama mama” bentak mamaku, dan akrena aku sudah terlanjur basah dan sepertinya nafsuku pada mama juga semakin memuncak, maka kembali aku langsung menggerayangi tubuh mama, melanjutkan permainanku yang tadi sempat tertunda sebentar, dan tanpa membuang waktu lagi aku langsung mengarahkan kontolku kebagian vagina mama. “Ken….jangan Ken…jangan diteruskan…sadar ken…ini mama sayang…jangan perkosa mama sayang…please…Ken…ahhhhh”desah mama ketika aku langsung menghujamkan kontolku masuk ke dalam vagina mama, karena kontolku besar, kontolku tidak sepenuhnya masuk ke dalam vagina mama, hanya sebagian saja yang masuk ke dalam vaginanya.

No comments:

Post a Comment